Female Male
Mutase gen SRY gonad gagal berkembang menjadi testis namun pasien telah
membawa kromosom XY.
Testosteron dan Anti-Mllerian hormone (AMH) (-) gagal virilisasi fenotip
wanita.
Duktus Wolffian gagal berkembang organ genitalia interna pria tidak terbentuk.
AMH (-) perkembangan uterus, tuba fallopi, serviks, dan vagina.
Ovarium bisa jadi memiliki ovum namun berdegenerasi dengan cepat
amenorea primer.
Kondisi fase pra-pubertas
Tampak gambaran pulsasi hormon
gonadotropin pada fase pra-pubertas yang
rendah
2-2.5 thn
Definisi amenorea
Primer Sekunder
Belum mengalami haid pada usia 14 Berhentinya menstruasi regular lebih
tahun, yang disertai dengan tidak dari interval tiga siklus atau total lebih
tampaknya pertumbuhan serta dari 6 bulan wanita sudah pernah
perkembangan tanda-tanda seks mengalami menstruasi
sekunder
Menurunnya densitas
massa tulang atau
osteoporosis
Indikasi evaluasi remaja dengan amenorea primer
Remaja yang belum menarche
Aksis 1
Periksa kelengkapan dan kondisi Gangguan aliran traktus, patensi,
genitalia interna dan eksterna dan kontinuitas (endometrium,
serviks, dan vagina).
Tanner staging
Algoritme amenorea primer
History and physical examination
Lab: BHCG, TSH, prolactin
Algoritme amenorea sekunder
Penanganan kasus dengan hipoestrogen
Fase 1: Memicu pertumbuhan payudara
6-12 bulan
E2 dosis rendah
CEE 0.3 mg per hari
Pemberian pil KB pada fase 1 tidak dianjurkan, karena adanya periode paparan
terhadap estrogen dosis rendah pada fase awal pubertas saat masa pertumbuhan
payudara yang normal
Penanganan kasus dengan hipoestrogen
Fase 2: Mempertahankan siklus dan mineral tulang
CEE 0.625 mg
2
1
2
CEE 0.625 mg +
1 MPA 10 mg (12-14 hari)
Pil KB
6-12 bulan CEE 0.625 mg + CEE 0.625 mg +
E2 dosis rendah MPA 5 mg (5 hari) MPA 10 mg (10-12 hari)
CEE 0.3 mg per hari
Pemeriksaan perlu ditujukan kepada 4 aksis yang berperan dalam siklus haid