Anda di halaman 1dari 31

Morbiditas, Mortalitas

dan Fertilitas

Devhy
deevhy@gmail.com

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN WIRA MEDIKA PPNI BALI 2017


Tujuan Pembelajaran
Menjelaskan perbedaan angka absolut, ratio,
proporsi dan rate.
Menjelaskan dan menghitung ukuran mobiditas
(angka insiden dan angka prevalen)
Menjelaskan dan menghitung ukuran mortalitas
(crude mortality rate, infant mortality rate,
maternal mortality rate dan case fatality rate)
Menjelaskan dan menghitung ukuran fertilitas

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN WIRA MEDIKA PPNI BALI 2017


Ilustrasi 1
Suatu pernyataan: Jumlah kasus DBD di
Denpasar tahun 2013 sebanyak 1766 kasus
sedangkan di Surabaya pada tahun yang sama
sebanyak 2207 kasus. Hal ini menunjukkan
masalah DBD di Kota Surabaya lebih tinggi
dibandingkan Denpasar.
Benarkah pernyataan tersebut?

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN WIRA MEDIKA PPNI BALI 2017


Ilustrasi 2
Suatu laporan dari Program PTM Kabupaten Ayodya
menyebutkan jumlah kasus DM tahun 2014 sebanyak
1200 kasus dilihat dari pekerjaan 480 (40%) kasus
DM adalah petani, 300 (25%) Karyawan swasta, 240
(20%) kasus adalah wiraswasta, 120 (10%) kasus
adalah pegawai negeri dan 60 (5%) orang tidak
bekerja. Dari data tersebut disimpulkan pekerjaan
dengan risiko paling tinggi mengalami DM adalah
petani
Benarkah simpulan tersebut?
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN WIRA MEDIKA PPNI BALI 2017
Tipe kuantitas matematis
Enumerasi (jumlah) atau angka absolut
Rasio
Proporsi
Rate

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN WIRA MEDIKA PPNI BALI 2017


Ratio
Ukuran kuantitatif yang unsur pembilang tidak
termasuk dalam penyebut
Ratio = a/b
Dalam bentuk perbandingan, bisa juga %
Contoh:
Jml dokter di Kab A 2012: 30 orang
Jml penduduk Kab A 2012: 720.000 jiwa
Ratio dokter dgn pddk = 30/720.000 = 1 : 24.000

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN WIRA MEDIKA PPNI BALI 2017


Proporsi
Ukuran kuantitatif yang unsur pembilang adalah bagian
dari penyebut
Proporsi = a/(a+b)
Dalam persen (%)
Contoh
Jmh kasus BTA + baru di Kab Astina th 2012: 500
Jumlah kasus BTA - baru di Kab Astina 2012: 250
Jumlah kasus ekstra paru di Kab Astina 2012: 50
Proporsi kasus baru diantara semua kasus =
500/(500+300) = 0,625 62,5%
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN WIRA MEDIKA PPNI BALI 2017
Rate
Bentuk khusus dari suatu proporsi yang
dinyatakan dalan konstanta tertentu dan
memperhitungkan waktu
Menunjukkan kejadian pada populasi dalam
kurun waktu tertentu
Contoh:
Dalam waktu 1 tahun ditemukan 500 kasus BTA+ baru,
jml penduduk tahun tersebut 640.000
Rate (CNR) = (500/640.000) x 100.000
= 78 per 100.000 pddk dlm setahun
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN WIRA MEDIKA PPNI BALI 2017
Morbiditas
Adalah ukuran kesakitan atau kejadian
penyakit tertentu pada suatu wilayah dan
waktu tertentu.
Angka Prevalen
Angka Insiden

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN WIRA MEDIKA PPNI BALI 2017


ANGKA PREVALENS

Merefleksikan jumlah kasus yang ada (kasus


lama maupun kasus baru) pada populasi dalam
suatu waktu atau periode waktu tertentu
Probabilitas menemukan kasus dalam suatu
populasi
Menunjukkan besarnya masalah suatu
penyakit di populasi

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN WIRA MEDIKA PPNI BALI 2017


Angka Prevalen
Merefleksikan jumlah kasus yang ada (kasus
lama maupun kasus baru) pada populasi dalam
suatu waktu atau periode waktu tertentu
Ada 2 jenis:
Prevalens titik (Point of Prevalence)
Menunjukkan beban penyakit pada satu titik waktu
Jumlah kasus yang ada pada satu titik waktu (1tahun)
Prevalens titik =
Total jumlah orang pada awal tahun
Prevalens periode (Periode of Prevalence)
Jumlah kasus yang ada selama suatu periode waktu
Prevalens Periode =
Jumlah populasi pertengahan periode
ANGKA INSIDENS

merefleksikan jumlah kasus baru (insiden) yang


terjadi dalam suatu periode waktu di antara
populasi yang berisiko
Kasus baru adalah status dari sehat menjadi sakit
Periode Waktu adalah jumlah waktu yang
diamati selama sehat hingga menjadi sakit
Menunjukkan risiko sakit pada populasi dan
waktu tertentu

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN WIRA MEDIKA PPNI BALI 2017


Angka Insiden
Menunjukkan risiko sakit pada populasi dalam waktu tertentu
Ada 2 jenis:
Angka Insidens kumulatif (Cumulative Incidence)
Nama lain: Risk, proporsi insidens

IK =
Kasus baru
Populasi berisiko pada awal pengamatan

Angka Densitas insidens (Incidence Density atau Incidence


rate)
Nama lain: insidens orang waktu (Person Time Incidence)
Memperhitungkan waktu pengamatan tiap tiap orang (orang x
waktu pengamatan

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN WIRA MEDIKA PPNI BALI 2017


PERBANDINGAN INSIDENS DENGAN
PREVALENS
Insidens Prevalens

Menghitung kasus baru Menghitung kasus yang ada


(kasus baru dan lama)
besarnya tidak bergantung Bergantung pada rata-rata
rata-rata durasi (lama) lama (durasi) sakit
penyakit Merefleksikan beban penyakit
Merefleksikan resiko atau masalah kesehatan pada
mengalami sakit dalam kurun waktu tertentu
waktu tertentu Lebih disukai untuk studi
Lebih disukai bila melakukan utilisasi pelayanan kesehatan
studi etiologi penyakit

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN WIRA MEDIKA PPNI BALI 2017


MORTALITAS

Merefleksikan jumlah kematian dalam suatu


populasi

Mortalitas atau kematian merupakan keadaan


menghilangnya semua tanda-tanda kehidupan
secara permanen, yg bisa terjadi setiap saat
setelah dilahirkan hidup. Mati hanya bisa terjadi
jika di didahului dengan kelahiran hidup.

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN WIRA MEDIKA PPNI BALI 2017


UKURAN MORTALITAS
Crude Death Rate (CDR)

CDR =
( orang yangmeninggal dalamsetahun)
( J umlah populasi tahun yangsama)

Spesifik Death Rate (SDR)


SDR=
( J umlahorangyangmeninggal padakelompoktertentudalamsetahun)
( J umlahpopulasi padakelompokyangsamapadatahun yangsama)

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN WIRA MEDIKA PPNI BALI 2017


UKURAN MORTALITAS
Infant Mortality Rate (IMR)

IMR=
(
Contoh: IMR = 7,2 bayi yang meninggal
bayi (<1th)yangm )
perdalamsetahun
eninggal 1000 kelahiran hidup

( bayi yanglahir hiduppadatahunyangsama)

Neonatal mortality rate (NMR)

NMR=
( kematian bayi umur sd 28 hari dalamsetahun)
( bayi yanglahir hiduppadatahunygsama)

Contoh: NMR = 5,4 kematian neonatal per 1000 kelahiran hidup

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN WIRA MEDIKA PPNI BALI 2017


UKURAN MORTALITAS
Postneonatal Mortality Rate (PNMR)

PNMR=
( bayi yangmeninggal umur > 28hr sampai11 bln dlmsetahun)
( bayi yanglahir hiduppdtahunygsama)

- Contoh: PMNR = 2,8 kematian postneonatal per 1000


kelahiran hidup

Maternal Mortality Ratio (MMR)

MMR=
( kematian ibu oleh sebab yang berkaitan dengan kehamilan, kelahiran dan nifas)
( bayi yang lahir hidup pdtahunyangsama)
Contoh: MMR = 6,1 kematian ibu per 100.000 kelahiran hidup

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN WIRA MEDIKA PPNI BALI 2017


Konsep Fertilitas
Fertilitas merupakan hasil reproduksi yg
nyata dari seorang atau sekelompok
perempuan. Menyangkut banyaknya bayi
dilahirkan hidup.
Fecunditas adalah kemampuan biologis
(potensi fisik) seorang atau sekelompok
perempuan untuk melahirkan.
Lahir hidup adalah kelahiran bayi tanpa
memperhitungkan lama dalam kandungan
pada saat dilahirkan menunjukkan tanda-
tanda kehidupan : bernafas, jantung
berdenyut, menangis.
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN WIRA MEDIKA PPNI BALI 2017
Lahir mati, kelahiran yang berumur
paling sedikit 28 minggu dalam
kandungan tanpa menunjukkan tanda-
tanda kehidupan
Abortus, kematian janin dlm kandungan
dg umur kandungan kurang dari 28
minggu (disengaja & tdk disengaja)
Masa reproduksi, perempuan berumur
15-49 tahun atau usia subur
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN WIRA MEDIKA PPNI BALI 2017
2 Jenis Ukuran dalam fertilitas:
Tahunan : pengukuran jumlah kelahiran pada
satu tahun tertentu dikaitkan dengan jumlah
penduduk yang mempunyai risiko melahirkan
pada tahun yang bersangkutan.
Angka kelahiran kasar (CBR), Angka
kelahiran umum (GFR), Angka kelahiran
menurut umur (ASFR), Angka kelahiran Total
(TFR)

Kumulatif : mengukur rata-rata jumlah anak


yg dilahirkan oleh perempuan hingga
mencapai umur tertentu.
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN WIRA MEDIKA PPNI BALI 2017
Angka Kelahiran Kasar
(Crude Birth Rate = CBR)

Banyaknya kelahiran hidup pada


periode satu tahun per 1000
penduduk pada periode yang sama.

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN WIRA MEDIKA PPNI BALI 2017


Angka Kelahiran Umum
(General Fertility Rate = GFR)

Banyaknya kelahiran hidup pada


suatu periode (tahunan) per 1000
penduduk perempuan usia 15-49
tahun pertengahan tahun
periode/tahun yang sama.

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN WIRA MEDIKA PPNI BALI 2017


Angka Kelahiran menurut Umur (Age
Specific Fertility Rate = ASFR)
Banyaknya kelahiran hidup pada
perempuan kelompok umur tertentu
pada suatu periode tahun tertentu
per 1000 penduduk perempuan pada
kelompok umur yg sama pada
pertengahan tahun yg sama.

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN WIRA MEDIKA PPNI BALI 2017


Angka Kelahiran Total
(Total Fertility Rate = TFR)

Rata-rata anak yang akan dimiliki


oleh seorang perempuan pada akhir
masa reproduksinya dg ketentuan
perempuan tsb mengikuti pola
fertilitas pada saat TFR dihitung.

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN WIRA MEDIKA PPNI BALI 2017


Ukuran Komulatif
Rasio Ibu Anak
(Child Woman Ratio = CWR)
Angka Reproduksi Kotor
(Gross Reproduction Rate = GRR)
Angka Reproduksi Bersih
(Net Reproduction Rate = NRR)

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN WIRA MEDIKA PPNI BALI 2017


Rasio Ibu Anak
(Child Woman Ratio = CWR)
Rasio antara jumlah anak usia 0-4 tahun
dg jumlah perempuan usia 15-49 tahun.
Rumus:
P0-4
CWR = ---------- x k
Pf 15-49
P0-4 = jml anak usia 0-4 tahun
Pf 15-49 = jml perempuan usia 15-49
tahun
k = konstanta = 1000
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN WIRA MEDIKA PPNI BALI 2017
Angka Reproduksi Kotor
(Gross Reproduction Rate = GRR)
jumlah kelahiran hidup bayi
perempuan dari suatu kohor
perempuan sepanjang masa
reproduksinya, dg asumsi tdk ada yg
meninggal sebelum mengakhiri masa
reproduksinya.

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN WIRA MEDIKA PPNI BALI 2017


Angka Reproduksi Bersih
(Net Reproduction Rate = NRR)
Rata-rata jml bayi perempuan dari
suatu kohor hipotetis dari 1000
perempuan dg memperhitungkan
kemungkinan meninggalnya
perempuan-perempuan sebelum
mengakhiri masa reproduksinya.
Dengan asumsi bayi perempuan
mengikuti pola fertilitas dan pola
mortalitas ibunya.

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN WIRA MEDIKA PPNI BALI 2017


Tugas Presentasi
Setiap mahasiswa mencari, mempelajari dan mempresentasikan data
kependudukan suatu wilayah (bisa kabupaten/kota atau provinsi di
Indonesia). Data kependudukan yang dimaksud meliputi data
sosiodemografi (jumlah dan kepadatan penduduk, seks ratio, piramida
penduduk, jumlah penduduk berdasarkan pendidikan dan pekerjaan),
data fertilitas, data morbiditas penyakit yang menjadi masalah
didaerah tersebut dan mortalitas. Data-data tersebut dapat dicari dari
berbagai sumber misalnya website BPS setempat, data profil
kesehatan, daerah tsb dalam angka, dan sumber lain yang terpercaya.
Tugas dibuat dalam bentuk paper sederhana maksimal 8 halaman
kemudian dibuat juga PPT untuk dipresentasikan
1 orang 1

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN WIRA MEDIKA PPNI BALI 2017


TERIMA KASIH

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN WIRA MEDIKA PPNI BALI 2017

Anda mungkin juga menyukai