Anda di halaman 1dari 16

ISLAMISASI ILMU

PENGETAHUAN
Materi Tarbiyah Ulul Albab
Islamisasi Ilmu
Pengetahuan
Islamisasi ilmu merupakan berbagai usaha dan
pendekatan untuk mensitesakan antara etika
Islam dengan berbagai bidang pemikiran
modern.
Produk akhirnya akan menjadi ijma'
(kesepakatan) baru bagi umat Islam dalam
bidang keilmuan yang sesuai dan metode
ilmiah tidak bertentangan dengan norma-
norma (etika) Islam
bertujuan untuk meluruskan pandangan hidup
modern Barat sekular, yang memisahkan
antara urusan dunia dan akhirat, termasuk
dalam masalah keilmuan
Sejarah
Zaman Rasulullah
Zaman Shahabat, tabiin dan
generasi setelahnya
Zaman Pertengahan, al-Ghazali,
Fakhruddin al-Razi, Sayfuddin al-
Amidi
Zaman Modern -1970 an
(lahirnya islamisasi ilmu secara
de jure)
Gerakan Islamisasi Zaman
Modern
Muhammad Naquib Al-Attas
dalam bukunya yang berjudul
"Islam and Secularism" (1978)
Ismail Al-Faruqi pada tahun 1982
dengan bukunya yang berjudul
"Islamization of Knowledge
Respon dari gerakan sekularisme
dan westernisasi
Kritik terhadap Gerakan
Islamisasi
Pada akhir abad 20-an, konsep
Islamisasi ilmu juga mendapatkan
kritikan dari kalangan pemikir
Muslim sendiri, terutama para
pemikir Muslim kontemporer
Fazlur Rahman,
Muhsin Mahdi,
Abdus Salam Soroush,
Bassam Tibbi dan sebagainya.
Kritik Fazlur Rahman
ilmu pengetahuan tidak bisa diislamkan karena tidak ada
yang salah di dalam ilmu pengetahuan. Permasalahannya
hanya dalam hal penggunaannya.
Ilmu pengetahuan memiliki dua fungsi ganda, seperti
senjata bermata dua yang harus digunakan dengan
hati-hati dan bertanggung-jawab, sekaligus sangat
penting menggunakannya secara benar ketika
memperolehnya.
Ilmu pengetahuan sangat tergantung kepada cara
menggunakannya. Jika orang yang menggunakannya baik,
maka ilmu itu akan berguna dan bermanfaat bagi orang
banyak, tetapi jika orang yang memakainya tidak baik,
maka ilmu itu akan membawa kerusakan. Fazlur Rahman,
Islamization of Knowledge: A Response, The American
Journal of Islam and Social Science 5. No. 1 (1988), 4.
Kritik Abdus Salam
Hanya ada satu sains universal, problem-
problemnya dan bentuk-bentuknya adalah
internasional dan tidak ada sesuatu seperti
sains Islam sebagaimana tidak ada sains
Hindu, sains Yahudi atau sains Kristen.
Tidak ada istilah sains Islam. tidak sepakat
jika pandangan-hidup Islam menjadi dasar
metafisis dalam pengembangan sains.
Dikutip dari Wan Mohd Nor Wan Daud, The
Educational Philosophy, H. 410.

Kritik Bassam Tibi


Islamisasi ilmu pengetahuan
berarti akan melakukan
pribumisasi (indigenization) ilmu.
Tibi memahami Islamisasi ilmu
sebagai tanggapan dunia ketiga
kepada klaim universalitas ilmu
pengetahuan Barat. Islamisasi
adalah menegaskan kembali
(nilai-nilai) lokal untuk
menentang ilmu pengetahuan
global yang menginvasi.
Perlunya Islamisasi Ilmu
Barat modern hanya menjadikan alam nyata sebagai
objek kajian dalam sains pada sisi ontologi, dan
membatasi akal dan panca indra (empiris) sebagai
epistemologinya
agama dianggap telah menghadang perkembangan
sains dan pengetahuan - Agama adalah ilusi
transenden (kant, sigmun freud), agama adalah
candu masyarakat (marx), kepercayaan kepada
agama merupakan bentuk keterbelakangan (Comte),
agama lahir karena mimpi tentang adanya spirit di
dunia lain (spencer).
Lahirnya faham materialisme, kapitalisme,
sekularisme, ateisme dll
Konsep Islamisasi Ilmu
untuk mengetahui hakekat realitas harus
menggunakan dan melibatkan unsur panca
indra (empiris), akal (rasio), wahyu
(revelation) serta ilham (intuisi) secara
simultan.
perspektif keilmuan dalam Islam
mementingkan kedua alam: alam ghayb
(metaphysic) dan alam syahadah (physic),
serta menerima wahyu sebagai sumber ilmu
tentang kedua alam itu. Perbedaan yang
terjadi karena keimanan dan pandangan-hidup
(worldview) yang berbeda mengenai realitas
akhir.
Pola Islamisasi Ilmu
Islamisasi ilmu pengetahuan menurut
Al-Atas dapat ditangkap sebagai upaya
pembebasan ilmu pengetahuan dari
pemahaman berasaskan ideologi,
makna serta ungkapan sekuler
(induktif)
Menurut Ismail al Faruqi, islamisasi
ilmu pengetahuan dimaknai sebagai
upaya pengintegrasian disiplin-disiplin
ilmu modern dengan khazanah warisan
Islam (deduktif)
Konsep Dasar Islamisasi Ilmu Al-
Faruqi
Penguasaan dan kemahiran disiplin ilmu modern: penguraian
kategori
Tinjauan disiplin ilmu
Penguasaan warisan ilmu Islam: sebuah ontologi
Penguasaan warisan ilmu Islam: sebuah analisis
Penentuan penyusunan Islam yang khusus terhadap disiplin ilmu
Penilaian kritikal terhadap disiplin ilmu modern: hakikat
kedudukan pada masa kini.
Penilaian kritikal terhadap warisan Islam: tahap perkembangan
pada masa kini.
Kajian masalah utama umat Islam
Kajian tentang masalah yang dihadapi oleh umat manusia
Analisis kreatif dan sintesis
Membentuk semua disiplin ilmu modern ke dalam rangka kerja
Islam: buku teks universitas.
Penagihan ilmu yang telah diislamkan
5 Langkah Nyata Islamisasi Ilmu
Al-Faruqi
Penguasaan disiplin-disiplin ilmu pengetahuan modern.
Penguasaan terhadap khazanah atau warisan keilmuan
Islam.
Penerapan ajaran-ajaran tertentu dalam Islam yang
relevan ke setiap wilayah ilmu pengetahuan modern.
Mencari sintesa kreatif antara khazanah atau tradisi
Islam dengan ilmu pengetahuan modern.
Memberikan arah bagi pemikiran Islam pada jalur yang
memandu pemikiran tersebut ke arah pemenuhan
kehendak Ilahiyah. Dan juga dapat digunakan alat
bantu lain guna mempercepat islamisasi ilmu
pengetahuan adalah dengan mengadakan konferensi
dan seminar-seminar serta melalui lokakarya untuk
pembinaan intelektual.
Prinsip Dasar islamisasi ilmu Al-
Attas
Prinsip-prinsip utama Islam sebagai intisari
peradaban Islam,
Pencapain sejarah kebudayaan Islam
sebagai manifestasi ruang dan waktu dari
prinsip-prinsip utama Islam,
Bagaimaan kebudayaan Islam dibandingkan
dan dibedakan dengan kebudayaan lain dari
sudut manifestasi dan intisari,
Bagaimaan kebudayaan Islam menjadi
pilihan yang paling bermanfaat berkaitan
dengan masalah-masalah pokok Islam dan
non Islam di dunia saat ini.
Simpulan
Islamisasi ilmu pengetahuan bertujuan untuk
memperoleh kesepakatan baru bagi umat Islam dalam
bidang keilmuan yang sesuai dan metode ilmiah tidak
bertentangan dengan norma-norma (etika) Islam.
Islamisasi ilmu juga bertujuan untuk meluruskan
pandangan hidup modern Barat sekular, yang
memisahkan antara urusan dunia dan akhirat,
terutama dalam masalah keilmuan.
Islamisasi ilmu merupakan mega proyek yang belum
usai dan perlu diteruskan oleh umat Islam kontemporer
dari generasi ke generasi, guna menjawab krisis
epistimologis yang melanda bukan hanya dunia Islam
tetapi juga budaya dan peradaban Barat.

Anda mungkin juga menyukai