Anda di halaman 1dari 45

Pemicu 4

Etika, hukum, dan kedokteran forensik


Pemeriksaan terhadap korban dengan dugaan
pembunuhan anak sendiri

Pemeriksaan :
apakah bayi dilahirkan mati atau hidup?
berapa umur bayi tsb (intra dan ekstrauterin)?
apakah bayi tsb sudah dirawat?
apakah sebab kematiannya?
layak hidup atau tidak?
memastikan hubungan ibu dengan anak

6/13/17
LAHIR MATI ATAU LAHIR HIDUP
Lahir mati
tdk bernapas atau tdk menunjukkan tanda kehidupan lain
(HR, denyut nadi tali pusat, gerakan otot rangka)
tanda-tanda maserasi
iga masih datar dan diafragma masih setinggi iga ke 3-4
px makroskopik paru --> berwarna kelabu ungu merata spt
hati, konsisteensi padat, tdk teraba derik udara dan pleura
yg longgar
uji apung paru
px mikroskopik paru
adanya tonjolan (projection), berbtk spt bantal (cushion-like) yg
bertambah tinggi dg dasar menipis shg tampak spt gada (club-like)
6/13/17
LAHIR MATI ATAU LAHIR HIDUP
Lahir hidup
hasil konsepsi yg lengkap --> bernapas, tanda
kehidupan lain
dada sudah mengembang dan diafragma sudah
turun sampai sela iga 4-5
uji apung paru
adanya udara dlm saluran cerna

6/13/17
PENENTUAN UMUR
BAYI INTRAUTERIN
rumus De Haas
utk 5 bulan pertama
Panjang kepala-tumit (cm) = umur gestasi2 (bulan)
bulan selanjutnya
Panjang kepala-tumit (cm) = umur gestasi (bulan) x
5

6/13/17
PENENTUAN UMUR
BAYI EKSTRAUTERIN
udara dalam saluran cerna
mekonium dalam kolon
perubahan tali pusat

6/13/17
BAYI YANG TELAH MENDAPAT PERAWATAN

tali pusat
telah terikat, diputuskan dg gunting/pisau <5 cm
dr pusat bayi dan diberi obat antiseptik --> bila tali
pusat dimasukkan ke dlm air tampak ujungnya
terpotong rata
verniks kaseosa
lemak bayi telah dibersihkan dan bekas-bekas
darahpun telah dibersihkan
pakaian
ditemukan pakaian yg menutupi tubuh bayi

6/13/17
PENYEBAB KEMATIAN
>> asfiksia pd pembunuhan anak sendiri
pembekapan, penyumbatan jalan napas,
penjeratan, pencekikan dan penenggelaman
pembunuhan dg melakukan kekerasan tumpul pd
kepala jarang dijumpai
pembunuhan dg senjata tajam jarang ditemukan

6/13/17
Aborsi
Istilah aborsi yang berasal dari kata abortus
bahasa latin, artinya kelahiran sebelum
waktunya.
Abortus sebagai pengakhiran kehamilan
sebelum janin mencapai berat 500 gram atau
usia kehamilan 20 minggu.(terakhir,
WHO/FIGO 1998 = 22 minggu).
Klasifikasi
Secara garis besar abortus dapat di bagi dalam 2
kelompok, yaitu:
1. Abortus dengan penyebab yang wajar (abortus
spontanea), yaitu abortus yang terjadi dengan
sendirinya, disebut juga keguguran.
2. Abortus yang sengaja dibuat (abortus
provokatus/induksi abortus), yaitu abortus
disengaja atau digugurkan, merupakan 80 % dari
semua kasus abortus. Abortus yang disengaja ini
dapat bersifat murni medisinalis, tetapi dapat
pula bersifat medisinalis kriminalis.
Pemeriksaan Kasus Aborsi
Asfiksia
Asfiksia :
Halangan atau hambatan pertukaran gas di sal.
Nafas/paru-paru
Disebut mekanik bila ada obstruksi mekanik
Klasifikasi menurut letas sumbatan
Intraluminer: gagging(orofaring), choking (laringofaring)
Ekstraluminer: bekap, cekik, jerat, gantung
Stadium Asfiksia
Stadium Asfiksia
Stadium Asfiksia
Stadium Asfiksia
Tanda umum
1. Lebam mayat lebih luas & gelap
2. sianosis pada mukosa bibir & ujung jari
3. Busa di saluran nafas (shaking
phenomenon)
4. Pembendungan darah vena, dengan darah
yang relatif lancar
5. Tardieus spot
Gambaran Postmortem pada Asfiksia
Visum

Visum et Repertum
keterangan (tertulis) yg dibuat oleh dokter atas
permintaan penyidik yg berwenang mengenai
hasil pemeriksaan medik thdp manusia, baik
hidup/mati atau bagian/diduga bagian dr tubuh
manusia, berdasarkan keilmuannya & dibawah
sumpah, kepentingan peradilan
KUHAP
hasil pemeriksaan (bag pemberitaan) --> pengganti
barang bukti
pendapat/opini dokter (kesimpulan) --> alat bukti
6/13/17
DASAR HUKUM
KUHAP
Pasal 1 (Butir 28) Pasal 120 (Butir 1) Pasal 133 (Butir 1)
Keterangan ahli : Dalam hal penyidik Dalam hal penyidik untuk
keterangan yang menganggap perlu, kepentingan peradilan
diberikan oleh ia dapat minta menangani seorang korban baik
seorang yang pendapat orang ahli luka, keracunan ataupun mati
memiliki keahlian atau orang yang yang diduga karena peristiwa
khusus tentang hal memiliki keahlian yang merupakan tindak pidana,
yang diperlukan khusus ia berwenang mengajukan
untuk membuat permintaan keterangan ahli
terang suatu perkara kepada ahli kedokteran
pidana guna kehakiman atau dokter dan
kepentingan atau ahli lainnya
pemeriksaan

6/13/17
Format Visum et Repertum
Diketik diatas kertas berkepala surat instansi
pemeriksa
Bernomor dan bertanggal
Pembukaan --> PRO JUSTITIA (bag atas kiri/tengah)
Pendahuluan --> Identitas
Pemberitaan --> Hasi pemeriksaan (objektif)
Kesimpulan --> Pendapat pemeriksa
Penutup --> TTD, nama jelas, stempel instansi
pemeriksa

6/13/17
Format VeR
Pembukaan --> PRO JUSTITIA
Pendahuluan --> Identitas
Identitas pemohon VeR
Identitas dokter yang memeriksa / membuat VeR
Tempat dilakukannya pemeriksaan
Tanggal dan jam dilakukannya pemeriksaan
Identitas korban
Keterangan mengenai orang yang menyerahkan /
mengantar korban pada dokter dan waktu saat
korban diterima dirumah sakit

6/13/17
Contoh Pendahuluan
Yang bertanda tangan di bawah ini, (nama), dokter
umum, atas permintaan dari Polsek dengan nomor
surat // pada hari tanggal bulan
.. tahun bertempat di klinik telah
melakukan pemeriksaan terhadap seorang korban yang
menurut surat permintaan tersebut adalah:
Nama : dst

6/13/17
Format VeR
Pemberitaan --> Hasil pemeriksaan
Sifatnya objektif
Identitas korban menurut pemeriksaan dokter dan keadaan
umum
Hasil pemeriksaan berupa kelainan yang ditemukan pada
korban
Hasil pemeriksaan tambahan
Kesimpulan --> Pendapat pemeriksa
Sifatnya subjektif
berisikan
Identitas korban
Jenis luka
Jenis kekerasan
Kualifikasi luka
6/13/17
SUMPAH
Bagian Penutup
Memuat kata Demikianlah visum et
repertum ini dibuat dengan mengingat
sumpah pada waktu menerima jabatan

6/13/17
JENIS-JENIS
Visum et repertum psikiatrik
Visum et repertum fisik
VeR jenazah
VeR korban hidup
VeR perlukaan/kecederaan
VeR keracunan
VeR kejahatan seksual

6/13/17
KEWAJIBAN DOKTER DALAM
MEMBANTU PROSES
PERADILAN
ATAS PERMINTAAN
pasal 133 KUHAP
utk kepentingan peradilan (tindak pidana),
penyidik berwenang mengajukan permintaan
keterangan ahli kpd ahli kedokteran kehakiman
atau dokter & atau ahli lainnya yg dilakukan secara
tertulis (px luka, mayat atau bedah mayat)
pasal 180 KUHAP
utk menjernihkan duduk persoalan yg timbul di
sidang pengadilan --> hakim ketua sidang dpt
minta keterangan ahli

6/13/17
DASAR HUKUM DAN SANKSI PELANGGARAN
(PENOLAKAN)
pasal 179 KUHAP
setiap orang yg diminta pendapatnya sbg ahli
kedokteran kehamikan atau dokter atau ahli
lainnya wajib memberikan keterangan ahli demi
keadilan
pasal 216 KUHP
barang siapa dg sengaja tdk menuruti perintah /
permintaan utk mengusut/memeriksa tindak
pidana ; barang siapa dg sengaja mencegah,
menghalang-halangi / menggagalkan tindakan
guna menjalankan kententuan UU --> pidana
penjara paling lama 4 bulan 2 minggu atau denda
6/13/17
paling banyak 9000 rupiah
DASAR HUKUM DAN SANKSI PELANGGARAN
(PENOLAKAN)
pasal 222 KUHP
barang siapa dg sengaja mencegah, menghalang-halangi
atau menggagalkan px mayat forensik --> pidana penjara
plg lama 9 bulan atau denda plg byk 4500 rupiah
pasal 224 KUHP
barang siapa dipanggil sbg ahli dg sengaja tdk memenuhi
kewajiban tsb --> pidana penjara plg lama 9 bulan (perkara
pidana) ; plg lama 6 bulan (perkara lain)
pasal 522 KUHP
barang siapa dipanggil sbg ahli tdk datang --> pidana
denda plg banyak 900 rupiah

6/13/17
SANKSI DAN ANCAMAN PIDANA
(KETERANGAN PALSU)
pasal 267 KUHP
seorang dokter yg dg sengaja memberikan surat
keterangan palsu ttg ada/tidaknya penyakit,
kelemahan/cacat --> pidana penjara plg lama 4
tahun
jika keterangan diberikan dg maksud utk
memasukkan seseorang ke dlm RSJ atau utk
menahannya di situ --> pidana penjara plg lama 8
tahun 6 bulan

6/13/17
LARANGAN UNTUK MENJADI AHLI
pasal 1 KUHAP : keterangan ahli --> keterangan
yg diberikan oleh seorang yg memiliki keahlian
khusus ttg hal yg diperlukan utk membuat
terang suatu perkara pidana guna kepentingan
pemeriksaan

6/13/17
KEWAJIBAN SEBAGAI AHLI
KODEKI
keterangan ahli &/ VeR yg diajukan ke depan
pengadilan harus independen, tidak dipengaruhi
oleh apa & siapapun, baik btk atau isinya
bersifat objektif dan menyeluruh serta dasar
pemikiran dan sumber dr mana pendapatnya
dikemukakan
tidak mejawab pertanyaan atau masalah yg
berada diluar keahliannya
harus memastikan bahwa keterangannya adalah
benar

6/13/17
DASAR HUKUM TERHADAP KASUS
PEMBUNUHAN ANAK SENDIRI &
PENGGUGURAN KANDUNGAN
PEMBUNUHAN ANAK SENDIRI
pasal 341 KUHP
seorang ibu yg karena takut akan ketahuan melahirkan
anak pd saat anak dilahirkan atau tdk alam kemudian, dg
sengaja merampas nyawa anaknya --> pidana penjara plg
lama 7 tahun
pasal 342 KUHP
seorang ibu yg utk melaksanakan niat yg ditentukan karena
takut akan ketahuan bahwa ia akan melahirkan anak pd
saat anak dilahikrna atau tdk alam kemudian merampas
nyawa anaknya (ada rencana) --> pidana penjara plg lama
9 tahun

6/13/17
PENGGUGURAN KANDUNGAN
(UU No 36 th 2009 ttg Kesehatan)

6/13/17
PENGGUGURAN KANDUNGAN
(UU No 36 th 2009 ttg Kesehatan)

6/13/17
PENGGUGURAN KANDUNGAN
(UU No 36 th 2009 ttg Kesehatan)

6/13/17
PENGGUGURAN KANDUNGAN
(UU No 36 th 2009 ttg Kesehatan)

6/13/17
PENGGUGURAN KANDUNGAN
pasal 299 KUHP
barang siapa dg sengaja mengobati seorang
wanita/ menyuruh supaya diobati --> digugurkan
--> pidana penjara plg lama 4 tahun atau pidana
denda paling byk 45 ribu rupiah
jika yg bersalah berbuat demikian utk mencari
keuntungan/dijadikan sbg pencarian/kebiasaan
atau jika dia seorang tabib, bidan atau juru obat
--> pidana nya dpt ditambah 1/3
jika yg bersalah --> tujuan utk menjalankan
pencarian --> dicabut haknya utk melakukan
pencarian tsb
6/13/17
PENGGUGURAN KANDUNGAN
pasal 346 KUHP : seorang wanita yg sengaja
menggugurkan / mematikan kandungannya
atau menyuruh org lain utk itu --> pidana
penjaea plg lama 4 tahun
pasal 347 KUHP :
barang siapa dg sengaja menggugurkan/
mematikan kandungan seoranf wanita tanpa
persetujuannya --> pidana penjara plg lama 12 thn
--> bila menyebabkan kematian pd wanita tsb -->
pidana penjara plg 15 thn

6/13/17
PENGGUGURAN KANDUNGAN
pasal 348 KUHP : dilakukan dg persetujuan
wanita tsb --> pidana penjara plg lama 5 th 6
bulan --> mengakibatkan kematian pd wanita
tsb --> pidana penjara plg lama 7 th
pasal 349 KUHP : jika seorang dokter, bidan /
juru obat membantu melakukan kejahatan pd
pasal 346, 347, 348 --> pidana yg sesuai dg
pelanggaran pasal tsb + 1/3 dan didpt dicabut
hak utk menjalankan pencariannya

6/13/17

Anda mungkin juga menyukai