Kloning Dalam Pandang Islam
Kloning Dalam Pandang Islam
1. Definisi cloning
2. Sejarah Kloning
Kloning sel
Sel Eukariotik
Jenis Jenis Kloning
1. Kloning DNA Rekombinan
2. Kloning Kesehatan (Terapeutic Cloning)
3. Kloning Reproduksi (Reproductive Cloning)
Manfaat dan Efek Negatif kloning
1. Untuk pengembangan ilmu pengetahuan
2. Untuk mengembangkan dan memperbanyak bibit unggul
3. Untuk tujuan diagnostik dan terapi
4. Menolong atau menyembuhkan pasangan infertil mempunyai turunan
5. Melestarikan Spesies Langka
6. Meningkatkan pasokan makanan
Efek Negatif Kloning
1. kloning pada tanaman
2. Kloning pada hewan
3. Terjadi kekecauan kekerabatan dan identitas diri
Kloning Dalam Perspektif Islam
Dan bahwasannya Dialah yang menciptakan berpasang-pasangan laki-laki
dan perempuan dari air mani apabila dipancarkan. (QS an-Najm, 53: 45-46)
Bukankah dia dahulu setetes mani yag ditumpahkan (ke dalam rahim),
kemudian mani itu menjadi segumpal darah, lalu Allah menciptakannya dan
menyempurnakannya. Lalu Allah menjadikan daripadanya sepasang laki-laki
dan perempuan. (QS al-Qiymah, 75: 37-38).
Hai manusia, sesungguhnya kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan
seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsabangsa dan bersuku-suku
supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara
kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah
Maha mengetahui lagi Maha Mengenal. (QS al-Hujurt, 49: 13)
Panggilah mereka (anak-anak angkat itu) dengan (memakai) nama bapak-bapak
mereka; Itulah yang lebih adil pada sisi Allah, dan jika kamu tidak mengetahui bapak-
bapak mereka, maka (panggilah mereka sebagai) saudara-saudaramu seagama dan
maula-maulamu [Maula-maula ialah: seorang hamba sahaya yang sudah dimerdekakan
atau seorang yang telah dijadikan anak angkat, seperti Salim anak angkat Huzaifah,
dipanggil maula Huzaifah] dan tidak ada dosa atasmu terhadap apa yang kamu khilaf
padanya, tetapi (yang ada dosanya) apa yang disengaja oleh hatimu. Dan adalah Allah
Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (QS al-Ahzb. 33: 5).
Siapa saja yang menghubungkan nasab kepada orang yang bukan ayahnya, atau
(seorang budak) bertuan (loyal/taat) kepada selain tuannya, maka dia akan mendapat
laknat dari Allah, para malaikat dan seluruh manusia. (H.R. Ibnu Majah).
Aku mendengar Saad dan Abu Bakrah masing-masing berkata, Kedua telingaku telah
mendengar dan hatiku telah menghayati sabda Muhammad s.a.w., siapa saja yang
mengaku-ngaku (sebagai anak) kepada orang yang bukan bapaknya, padahal dia tahu
bahwa orang itu bukan bapaknya, maka surga baginya haram. (H.R. Ibnu Majah).
Siapa saja perempuan yang memasukkan kepada suatu kaum nasab (seseorang) yang
bukan dari kalangan kaum itu, maka dia tidak akan mendapat apapun dari Allah dan
Allah tidak akan pernah memasukkannya ke dalam surga. Dan siapa saja laki-laki yang
mengingkari anaknya sendiri padahal dia melihat (kemiripan)nya, maka Allah akan akan
tertutup darinya dan Allah akan membeberkan perbuatannya itu dihadapan orang-
orang yang terdahulu dan kemudian (pada Hari Kiamat) (H.R. Ad-Darimi).
...dan akan aku (iblis) suruh mereka (mengubah ciptaan ALLAH), lalu
benar-benar mereka mengubahnya. (QS.An Nisaa : 119).
Kami telah menjadikan kamu dari tanah, kemudian dari setetes mani,
kemudian dari segumpal darah, kemudian dari segumpal daging yang
sempurna kejadiannya dan yang tidak sempurna, agar Kami jelaskan kepada
kamu dan Kami tetapkan dalam rahim, apa yang Kami kehendaki (QS.
22/al-Hajj: 5).
Sesungguhnya misal (penciptaan) `Isa di sisi Allah, adalah seperti (penciptaan) Adam.
Allah menciptakan Adam dari tanah, kemudian Allah berfirman kepadanya: Jadilah
(seorang manusia), maka jadilah dia (QS. 3/Ali Imran: 59).