Anda di halaman 1dari 36

MALARIA

Preasented by :

Hari Murti Wijaya


Adi Rahmawan
Dani Ramadhan
Medi Syaputra
Malaria adalah penyakit infeksi yang
disebabkan oleh plasmodium sp.
Pada manusia parasit hidup dlm sel
tubuh (fixed tissue cell) dan sel darah
merah.
MALARIA
Plasmodium sp.
P. falciparum falciparum malaria;
tropicana malaria; malignant malaria;
tertiana malaria
P. vivax vivax malaria; benigna tertiana
malaria
P. ovale ovale malaria; tertiana malaria
P. malariae quartana malaria
SIKLUS HIDUP MALARIA
Gejala dan Tanda
Serangan periodik (tiap 2-3 hari) meliputi demam, menggigil, dan
berkeringat.
Malaise, sakit kepala, myalgia, nausea, vomitting, anoreksia, diare, batuk
kering.
Anemia, leukopenia, splenomegali.

Yang mengarah pada malignant :


ARDS, hipotensi (shock), non kardiogeenik pulmonary edema,
hipoglikemi, cardiac dysritmia.
DIC
Cerebral malaria ( headache, kejang, coma)
Retinal hemoragik
Lactic asidosis
Ganngguan keseimbangan asam basa.
Acut tubular nekrosis,
Acut hepatopathy dng nekrosis centrilobular
I. Define pasien problem
Gallas, 27 th datang ke dokter dengan keluhan demam
yang naik turun dan merasa sangat lelah.dia juga
merasakan sakit kepala ,wajahnya terlihat pucat dan
badannya menggigil sewaktu malam serta nafsu
makannya yang menurun. Keluhan tsb sudah terjadi
selama 3 hari, setelah ia bersama timnya bertandang
melawan Persipura di Jayapura.

Problemnya :
General kondisi yang mengganggu kehidupan sehari-
hari, seperti demam, menggigil dan malaise.
Keadaan pasien yang semakin memburuk.
II. Objektif Terapi

Mengeliminasi plasmodium dng memutus


siklus aseksualnya.
Mengeliminasi gametosit.
Mengatasi sign n simptom esp anemia.
Mencegah komplikasi pada kasus-kasus
malaria berat. Misal : cerebral malaria
III. Verify P-drugs

Advice and Information


Pakailah kelambu saat tidur, atau dan
repellent.
Non farmako terapi
Untuk mengatasi anemia : zat besi,
packed/whole blood cell
P- Drugs

4-aminoquinolines : Chloroquine
Mefloquine Hydrochloride
8 Aminoquinolines : Primaquine Phosphate
Diamino pyrimide dan Sulfonamide :
Sulfadoxine dan Pyrimethamine
Ancona alkaloids : Quinine Sulfate
Artemesinin ( Qinghaosu)
1. Chloroquine
Farmakodinamik :
sangat efektif membunuh stadium eritrosit asexual semua bentuk malaria kecuali
p.falcifarum yang resisten obat.
Membunuh gametocyte p.vivax, p.malaria dan p.falcifarum

Farmako kinetic
Diabsorbsi dengan baik dari tractus gastrointestinal, otot dan jaringan subkutan.
Bioavaibility meningkat jika diberikan bersama makanan
Volume distribusi luas dan waktu paruh panjang(41-50 hari)
Distribusi jaringan luas dan terkonsentrasi dalam hepar, lien, ginjal, paru, dan
jaringan yang mengandung melanin.
Sensitive spesies: p.vivax, falcifarum, ovale, malariae
Contd
Efek samping:
gangguan gastrointestinal (Muntah), sakit kepala,
Pruritus, Erupsi kulit lichenoid
Gangguan penglihatan
Diskolorisasi kuku dan membrane mukosa
Fatigue
Diskinesia, Penyakit neurovaskular
High dose: retinopathy, myopathy, cardiomyopathy, peripheral
neuropathy
Contd
Kontra indikasi:
Pasien yang hipersensitif terhadap derivate 4-
aminoquinolin.
Pasien dg perubahan lapang pandang dan
kelainan retina
psoriasis
Penyakit hepar,alkoholisme
Memakai obat hepatotoksik lain
Gangguan ginjal berat
G6PD defisiensi
2. Mefloquine Hydrochloride

Efficacy :
Pharmacodynamic : bekerja sebagai
schizonticide darah dengan meningkatkan
pH intravesikular parasit vesikel asam
Pharmacokinetic : diabsorpsi dengan baik
pada GIT tract, didistribusikan dalam darah,
urine, CSF, jaringan, terkonsentrasi pada
eritrosit dan dalam air susu, dieliminasi
secara lambat sekali pada bile dan 5% tidak
diubah dalam urine
Contd

Safety
Side Effects :
memiliki efek cardiac depressant
Gangguan GIT tract atau gangguan CNS yang
berat sehingga tidak dianjurkan sebagai first line
drug
Nausea, mimpi yang aneh, seizure, psychosis,
tapi kejadian ini jarang
Contd

Suitability
Kontraindikasi : Hypersensitivity, epilepsi,
seizure, gangguan psychiatric yang
parah, irregular heartbeat
3. PRIMAQUIN SULFAT
Farmakodinamik :
schizontizide jaringan / gametocide darah
Schizontisid jaringan yang efektif melawan bentuk
intrahepatik semua parasit malaria dan bentuk
gametositnya.

Farmakokinetik :
Absorbsi sempurna setelah pemberian oral.
Mempunyai volume distribusi luas
Dimetabolisme dengan cepat dan hanya <1% yang
diekskresikan dalam urine
Sensitive spesies: p.vivax, p.ovale bentuk exoerytrocyte
+gametocyte semua plasmodium
Contd
Safety
Efek samping:
Gastrointestinal disturbance (mual, muntah, abdominal pain),Sakit
kepala
Pruritus
Leukositosis/leucopenia, Anemia ringan, Methemoglobinemia
Depresi, Confusion, gangguan CNS dan kardiovaskular
Hipertensi, Cardiac arytmia
Granulocytopenia, agranulocytosis
Contd
kontra indikasi:
Penyakit yang berhubungan dg granulocytopenia(
RA,SLE)
Pasien yg menerima obat2 hemolitik dan agen
yang menekan sumsum tulang
Pada pasien dengan G6pd defisiensi anemia
hemolitik akut
Pasien dg NADH methemoglobin reduktase
defisiensi methemoglobinemia
Kehamilan, menyusui
4. Pyrimetamine Sulfodoxine
Farmakodinamik :
Terjadi sinergisme dengan mengganggu sintesis purin pada tahap
yang berurutan. Tahap tersebut yaitu perangkaian asam p-
aminobenzoat untuk sintesis asam dihidropteroat dihambat oleh
sulfonamide, serta reduksi dihidrofolat menjadi tetrahidrofolat
dihambat oleh pirimetamine.
Penghambatan antifolat bermanifes pada akhir fase siklus hidup
parasit malaria melalui kegagalan pembelahan inti saat
pembentukan schizont di eritrosit dan hepar.
Farmakokinetik :
Penyerapan di saluran cerna berlangsung lambat, tetapi lengkap.
Obat ini ditimbun terutama di ginjal, paru, hati, dan limpa,
kemudian diekskresi lambat dengan waktu paruh kira-kira 4 hari.
Contd

Efek Samping :
erythema multiforme, Stevens-Johnson
syndrome , serta toxic epidermal
necrolysis
Kontraindikasi :
individual reaksi sebelumnya terhadap
sulfonamides dan pyrimetamine, ibu
menyusui, dan anak kurang dari 2 bulan.
5. Quinine Sulphate
Pharmacodinamik
kemampuan terkonsentrasi pada vesikel asam
parasitic sehingga pH organel intraseluler naik.
Mengganggu transpor dari intraseluler dari
komponen membran dan makromolekul, dan
aktivitas phospolipase
Kemampuan terkonsentrasi pada stadium
eritrositic shg mengganggu parasit.
Gametocidal
Contd

Pharmacokinetik :
Sangat cepat diabsorbsi. Tinggi pada pH asam
Tidak bisa menembus sawar darah otak secara
bebas
Dapat melewati plasenta dan air susu
dieliminasi melalui urine. Sekitar 20% zat diekskresi
tanpa dimetabolisme ( tanpa diubah terlebih dahulu).
Contd
Safety / Efek Samping :
abdominal pain, nausea, vomiting, diare.
dyskrasia darah ( agranulocytosis, leukopenia,
dan trombositopenia). Lebih sedikit
Hypoglikemia
Hemolitik uremik syndrome
Hypersensitivitas
Hypoprothrombinemia
Pandangan kabur dan gangguan persepsi
warna
Contd

Kontraindikasi :
Black fever
Defisiensi G6PD
Cardiac aritmia
Hipersensitivitas
Hipoglikemia
Purpura
6. Artemesinin /
Qinghaosu

Potensi in vivo mencapai 10- 100 kali lipat


lebih besar dari obat antimalaria lainnya.
Memiliki efek schizonticide darah dan
gametocytocide
Toksisitas rendah, hampir tidak ada
kontraindikasi.
Tapi harganya mahal
use aksi Pregnancy In falciparum

Chloroquine Pilihan pertama pada semua kasus cepat ya Hanya yang sensitif

Pyr./Sulpha. Hanya untuk kasus malaria yg tidak Lambat Hanya pada Tidak digunakan pada yg
komplikasi serta untuk trimester 2 akut, dikombinasi lagi
falciparum yang resisten dng obat lain

Quinine Hanya pada yang resisten falciparum Sangat Cepat Extra hati2 dan Pilihan utama pada kasus
perhatikan malaria berat
hipoglikemi

Mefloquine Hanya untuk kasus malaria yg tidak Cepat Tidak pada Tidak digunakan pada yg
komplikasi serta untuk trimester 1 akut, dikombinasi dng
falciparum yang multidrug artemisinin pd fase akut
resisten yg telah membaik

Artemisinin Hanya pada yang resisten falciparum tercepat Ya Pada kasus yang berat,
sifatnya lebih mudah
ditoleransi dibanding
quinin

Primaquin Hanya untuk kasus malaria yg tidak cepat Hanya pada akhir Tidak digunakan pada yg
komplikasi serta untuk akut, dikombinasi lagi
falciparum yang resisten dng obat lain
Efficacy Safety Suitability COST
Chloroquine +++ ++ + +++

Pyr./Sulpha. ++ + + ++

Quinine ++++ + + +

Mefloquine +++ + + -

Primaquin ++ + - +

Artemisinin +++++ +++ ++ --


Contd
malaria sensitif chloroquin

Chloroquine: 10 mg base/kg dalam cairan isotonic melalui IV infus


dengan kecepatan tetap selama 8 jam, diikuti dengan 15 mg/kg diberikan
dalam 24 jam berikutnya.
or
Chloroquine: 5 mg base/kg dalam cairan isotonik melalui IV infus
kecepatan tetap setiap 6 jam untuk total 5 dosis.(i.e. 25 mg base/kg
kontinu selama 30 jam).
or
(If IV infusion is not possible) chloroquine, 3.5 mg base/kg, setiap 6 jam
IM atau SC

Regimen per oral:


1 gr (600 mg basa) awalnya, diikuti dengan 500 mg atau (300 mg basa)
dalam 6-8 jam, dan 500 mg(300 mg basa) sekali sehari selama 7 hari.
Contd
malaria resisten chloroquin atau sensitivitasnya tidak diketahui

Quinine (adults): 20 mg dihydrochloride garam/kg berat badan


diencerkan dalam 10 ml larutan isotonik /kg dengan infus IV
selama 4 jam, dan 8 jam setelah diberikan loading dose.

Beri dosis maintanance dari quinine 10mg garam/kg, selama 4


jam. Dosis maintenance ini harus diulang setiap 8 jam terhitung
dari infusi awal sampai pasien bisa menelan, kemudian tablet
quinine bisa diberikan sebanyak 10 mg garam/kg, setiap 8 jam
selama 7 hari, atau dosis tunggal sulfadoxin 25 mg/kg dan
piremetamin 1,25 mg/kg (maksimal 1500 mg sulfodaxin- 75 mg
pyrimetamine).
IV. START THE
TREATMENT
Resep harus mengandung:
nama, alamat, telepon dari dokter yang
bersangkutan
Tanggal
Nama generik obat
Bentuk dosis, dosis total
Label:instruksi dan peringatan
Nama, alamat, dan umur pasien
Tanda tangan dokter yang bersangkutan
V. GIVE INFORMATION,
INSTRUCTION, AND
WARNING
Quinine
Obat ini berefek pada stadium eritrositolitik
sehingga mencegah penghancuran darah
lebih lanjut dan juga mempunyai efek
gametocide sehingga mencegah transmisi
melalui nyamuk, namun pasien tidak akan
merasakannya.
Efek samping: gangguan gastrointestinal
seperti mual dan muntah
Contd
Instruction
Pemberian secara IV dilakukan oleh dokter
selama 1-2 hari.
Setelah kondisi membaik, Berikan per oral
dengan instruksi :
Obat ini harus diminum saat atau setelah makan
untuk meminimalkan iritasi GIT
Obat harus diminum sampai habis
Minum obat 3 kali sehari, selama 7 hari.
VI. MONITOR (and stop?)
the treatment
Apakah pengobatan efektif ?
a. Ya, jika dalam 48 jam parasitemia
<< 75% atau dalam 7 hari tidak ditemukan
plasmodium sp. dalam darah.
b. Distop jika hipotensi, aritmia
c. Diganti regimen jika tidak seperti point a.
Monitor
Glukosa tiap 4-6 jam jika <2,2 mmol/L harus
diberikan IV dekstrosa.
Parasit count dan hematokrit diukur tiap 6-
12 jam, jika Hct < 20% diberi whole blood
atau packed red cells.
Nuwun yo dab.!!!!

Anda mungkin juga menyukai