Anda di halaman 1dari 20

PENDIDIKAN PANCASAILA 1

MATERI PEMBELAJARAN :
BAB. I. PEMAHAMAN TENTANG LANDASAN DAN TUJUAN PENDIDIKAN
PANCASILA.
BAB. II. PENDIDIKAN SEJARAH PANCASILA
BAB. III. PERTUMBUHAN PAHAM KEBANGSAAN
BAB. IV. SISTEM KETATANEGARAAN RI.
BAB V. DINAMIKA PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG DASAR
1945
BAB. VI. PANCASILA SEBAGAI SISTEM FALSAFAH
BABA VII. PANCASILA SEBAGAI SISTEM ETIKA
BAB . VIII. PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI NEGARA
BAB. IX. PANCASILA SEBAGAI PARADIGMA KEHIDUPAN
BERMASYARAKAT, BERBANGSA DAN BERNEGARA
2

DAFTAR PUSTAKA

1. Prof. Dr. Dardji Darmodiharjo,


Santi Aji Pancasila, suatu Tinjauan filosofis, historis dan
yuridis konstitusional, 1985

2. Prof. Dr. Soeroso Prawiroharjo.


Pancasila sebagai orientasi ilmu, Jogjakarta PT. Kedaulatan
Rakyat. 1987.
3

PENDIDIKAN PANCASILA

BAB. I. PEMAHAMAN TTG LANDASAN & TUJUAN


PENDIDIKAN PANCASILA.
1. Manfaat mempelajari Pendidikan
Pancasila.
2. Sejarah lahirnya Pancasila.
3. Landasan Pendidikan Pancasila.
4. Tujuan Pendidikan Pancasila.
5. Hakekat Nilai Sila-sila Pancasila.
6. Pancasila sebagai suatu pilihan bangsa.
4
PEMBAHASAN
I. Manfaat Mempelajari Pendidikan Pancasila
1). Bagi Mahasiswa.
Pada umumnya utk memahami dan mendapatkan pengetahuan ttg Pancasila secara
baik dan benar, dalam arti :
- Yuridis konstitusioanl
- Obyektif ilmiah.
Pengertian :
(1) Yuridis Konstitusional.
Mengingat Pancasila sebagai dasar negara yang dijadikan landasan dan pedoman
para pelaksana penyelenggara negara yang dilandasi atas tatanan hukum yang
berlaku.
Bahwa setiap langkah dan tindakan dari para penyelenggar negara harus
menjunjung tinggi nilai-nilai luhur dalam sila-sila Pancasila yang
mencerminkan keperibadian dan budaya bangsa.
(2) Obyektif Ilmiah
- Obyektif, mengingat Pancasila bukan milik subyek tertentu, melainkan milik
seluruh bangsa Indonesia.
- Ilmiah, karena Pancasila merupakan ilmu pengetahuan, maka perlu di nalar
melalui akal sehat atau logika, berpikir secara logis berdasarkan teori-teori
ilmiah.
2). Bagi Warga Negara
Banyak manfaat yang bisa diambil masyarakat dari belajar Pendidikan Pancasila.
- Dapat mengetahui hak dan kewajiban sbgi warga negara.
- Menjadikan motifasi agar memiliki sifat nasionalisme dan patriotisme yang tinggi.
5

2. Sejarah Lahirnya Pancasila


- Pancasila, diyakini sbgi produk kebudayaan Bangsa Indonesia yang
telah menjadi sistem nilai selama berabad-abad.
- Pancasila, tidak bersumber dari berbagai paham, meski diakui bhw
terbentuknya dasar negara Pancasila memang menghadapi pengaruh
bermacam-macan ideologi pada masa lalu.
- Istilah Pancasila.
Istilah Pancasila, pertama kali ditemukan dalam buku SUTASOMA
karangan Mpu Tantular, yang ditulis pada zaman Majapahit, pada
abd ke-14.
6

Dalam buku SUTASOMA, istilah Pancasila diartikan sbgi


Perintah Kesusilaan yang jumlahnya ada 5 (lima) Karma
atau Pancasila Karma yang berisi 5 (lima) larangan yaitu :
1. Larangan mencuri (Maling).
2. Larangan main perempuan (Madon).
3. Larangan memakai candu (Madat/Narkoba).
4. Larangan mabuk-mabukan dengan minum-
minuman keras (Minuman beralkohol).
5. Larangan berjudi (Main judi).
7

Sedangkan istilah Sila-Sila dalam Pancasila itu


sendiri dapat di artikan sebagai suatu aturan yang
melatar belakangi tentang :
1. Perilaku seseorang suatu bangsa.
2. Adat istiadat dan sopan santun.
3. Akhlak dan keperibadian.
4. Moral manusia.
8

PERJALANAN SEJARAH LAHIRNYA PANCASILA


1.Tanggal 7 September 1944
Pemerintah Jepang memberikan janji Kemerdekaan pada Bangsa Indonesia dikemudian hari.
Perdana Menteri Jepang saat itu adalah Kuniaki Koiso.

2. Tanggal 1 Maret 1945


Pemerintah Jepang membentuk BPUPKI (Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan
Kemerdekaan Indonesia) yang pertama di Jakarta.
Tujuan : Membentuk Tata Pemerintahan Indonesia merdeka.

3. Tanggal 29 Mei 1 Juni 1945


BPUPKI melaksanakan sidang pertama di Jakarta.
Isinya : merumuskan Dasar negara.
Hasilnya : menghasilkan tiga rumusan dasar negara.
Rumusannya sbb : 1). Tanggal 29 Mei 1945 rumusan Mr. M. Yamin
2). Tanggal 31 Mei 1945 rumusan Prof. Dr. Soepomo
3). Tanggal 1 Juni 1945 rumusan Ir. Soekarno
9

HASIL RUMUSAN :
1). Rumusan Mr. M. Yamin 2). Rumusan Prof. Dr. Soepomo
(1). Perikebangsaan (1). Perstuan/nasionalisme
(2). Perikemanusiaan (2). Kekeluargaan
(3). Periketuhanan (3). Takluk kepada Tuhan
(4). Perikerakyatan (4). Musyawarah
(5). Kesejahteraan Rakyat (5). Keadilan Rakyat

3). Rumusan Ir. Soekarno


Dalam pidatonya tanggal 1 Juni 1945.
(1). Kebangsaan Indonesia
(2). Internasionalisme atau perikemanusiaan
(3). Mufakat atau Demokrasi
(4). Kesejahteraan Sosial
(5). Ketuhanan yang berkebudayaan
10

4.Tanggal 22 Juni 1945


Panitia 9 (sembilan) dalam sidang BPUPKI.
Dengan tugas : Menuntaskan pembicaraan mengenai dasar negara Indonesia merdeka
Pembicaraan para tokoh sebanyak 38 orang terbentuklah Pnitia 9 (sembilan) yang terdiri :
1). Ir. Soekarno (Ketua) 3). Mr. AA. Maramis 5). KH. Abd. Kahar Muzakar
2). Drs. M. Hatta 4). KH. Wahid Hasyim 6). H. Agus Salim
7). Abikusno Cokro Soeyoso 8). Mr. Ahmad Subardjo 9). Mr. M.Yamin
Panitia 9 (sembilan) menghasilkan rumusan dengan istilah Piagam Jakarta atau Jakarta
Charter.

Hasil Rumusannya adalah :


(1). Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat islam bagi pemeluk-pemeluknya.
(2). Kemanusiaan yang adail dan beradab.
(3). Persatuan Indonesia.
(4). Kerakayatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dlam persmusyawaratan/
perwakilan .
(5). Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
11

5.Tanggal 17 Agustus 1945


Proklamasi Kemerdekaa RI.
- Setelah Kemerdekaan Indonesia selesai di kumandangkan, maka datanglah beberapa
utusan dari wilayah Indonesia bagian Timur yang terdidri dari :
1). Sam Ratulangi, perwakilan dari Sulawesi.
2). Tajudin Noor dan Ir. Pangeran M. Noor, perwakilan dari wilayah Kalimantan.
3). I Ketut Puja, perwakilan dari NTT.
4). Latuharhari, perwakilan dari Maluku.
Tujuannya : Perwakilan masing-masing wilayah berkeberatan dengan penyebutan sila
pertama dalam piagam Jakarta.

6.Tanggal 18 Agustus 1945


- Sidang PPKI (Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia). Kata dalam sila pertama di ubah
menjadi Ketuahanan YME setelah di konsultasikan dan di sepakati.
- Akhirnya, bersamaan dengan penetapan rancangan perubahan dan batang tubuh UUD
1945 dalam sidang pertama PPKI tanggal 18 Agustus 1945, Pancasila ditetapkan sebagai
Dasar Negara dengan rumusan sbb :
1). Ketuahanan Yang Maha Esa 2). Kemanusiaan yang adil dan beradab
3). Persatuan Indonesia 5). Keadila sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
4). Kerakyatan yg dipimpin oleh hikmat kebijaks dlm permusyawaratan /perwakilan
Dikuatkan lagi dengan Inpres No. 2 tahun 1968
12

3. LANDASAN PENDIDIKAN PANCASILA


Landasan Pendidikan Pancasila, antara lain adalah :
1). Landasan Filosofis
2). Landasan Kultural
3). Landasan Historis
4). Landasan Yuridis

Penjelasan
1). Landasan Filosofis.
- Landasan Filosofis adalah Filsafat Pancasila yang merupakan sebagai bagian dari
pendidikan nasional.
- Maka Pendidkan Pancasila berdasarkan Pancasila dan UUD45
- Pancasila sebagai dasar kerohanian dan dasar Negara tercantum pada paragraf ke 4
Pembukaan UUD 1945.
- Pancasila sebagai dasar kerohanian dan dasar Negara melandasi :
(1). Jalannya Pemerintahan Negara.
(2). Melndasi hukumnya.
(3). Melandasi setiap kegiatan opersional dalam suatu Negara trmsk Pendidikan
Nasional, Pendidikan Pancasila dan segenap Pendidikan mata kuliah yang lain
13

2). Landasan Kultural


Landasan Kultural adalah Landasan yang digali dari :
(1). Nilai-nilai luhur budaya bangsa yang sudah ada smenjak berbad-abad lamanya di
Indonesia yang sama tuanya dengan peradaban Bangsa Indonesia.

(2). Semenjak zaman Indonesia masih bernama Bumi Nusantara, permusan Pancasila
diambil dari kehidupan nenek moyang yang telah menyatu dalam pandangan hidup
Bangsa Indonesia seperti :
-Nilai-nilai Kemanusiaan.
-Kegotong royongan
-Niali-nilai kesatuan dan persatuan
-Rasa toleransi yang tinggi dalam kehidupan bergama

(3). Dengan demikian faktor nilai budaya bangsa sangat menentukan lahirnya nilai-nilai
kerohanian Pancasila karena telah dijiwai oleh karakter bangsa.
14

3). Landasan Historis


Landasan Historis adalah Landasan sejarah yang dalam rangka perjuangan bangsa
membebaskan diri dari penderitaan berabad-abad lamanya oleh penjajahan.
Sejak jatuhnya Kerajaan Majapahit dan Kerajaan-kerajaan lain di Indonesia, bangsa
Indonesia hidup dalam :
- Penekanan - Kemiskinan
- Penindasan - Kebodohan dalam segala aspek bidang kehidupan

Dari pengalaman yang ada, bangsa Indonesia berusaha terus untuk bangkit
melepaskan diri dari cengkeraman Penjajah.
Bangsa Indonesia tetap berjuang menegakkan kehidupan yang bebas dalam Negara
yang merdeka, bersatu, berdaulat adail dan makmur.

4). Landasan Yuridis


Pasal 31 (1) UUD45
Setiap warga negara berhak utk mendapatkan pendidikan
UU Nomor 20/2003, tentang sistem Pendidikan Nasonal
Kep. Dirjen DIKTI No. 43/Dikti/Kep/2006, tentang Rambu-rambu pelaks. Kelompok
mata kuliah pengembangan keperibadian di PT.
15

4. TUJUAN PENDIDIKAN PANCASILA


Tujuan Pendidikan Pancasila adalah mempersiapkan mahasiswa, calon
sarjana yang berkualitas, berdedikasi tinggi dan bermartabat agar :
1). Menjadi pribadi yang beriman dan bertaqwa kepada Tuahan YME
2). Sehat jasmani rohani, berakhlak yang mulia dan berbudi pekerti yg luhur
3). Memiliki keperibadian yang mantap, mandiri dan bertanggung jawab
sesuai hati nurani.
4). Mampu mengikuti perkembangan IPTEK dan seni
5). Mampu mewujudkan kehidupan yang cerdas dan sejahtera bangsanya.
16

5. HAKEKAT NILAI SILA-SILA PANCASILA


Hakekat nilai Sila-Sila Pancasila perlu dimaknai arti dari setiap Sila Pancasila
secara hakiki agar kita mendapatkan gambaran tentang inti dari Pancasila
yang sebenarnya.
1). Sila Pertama
Ketuhanan Yang Maha Esa
Dalam sila pertama ini, bangsa Indonesia menyatakan bahwa :
(1). Percaya dan taqwa kepada Tuhan YME.
(2). Saling menghormati satu sama lain.
(3). Memberikan kesempatan dan kebebasan menjalankan ibadah
sesuai dengan agama dan kepercayaannya masing-masing.
(4). Tidak memaksakan kehendak sesuatu agama dan kepercayaan
dengan cara apapun
2). Sila Kedua
Kemanusiaan yang adil dan beradab
(1). Manusia saling menghargai, mengakui, memberikan hak dan
kebebasan atas HAM.
(2). Tidak menggangu dan menghormati HAM orang lain.
17
3). Sila Ketiga
Persatuan Indonesia
(1). Mengutamakan kepentingan umum diatas kepentingan pribadi.
(2). Kepentingan masyarakat lebih diutamakan diatas kepentingan
golongan, suku, dan perorangan.
4). Sila Kempat
Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusayawaratan/perwakilan.
(1). Dalam mengambil keputusan dengan cara musyawarah dan
mufakat sangat di kedepankan.
(2). Bila perlu proses voting.
(3). Tidak ada pemaksaan pendapat dengan cara apapun.

5). Sila Kelima


Keadilan Sosial Bagi seluruh Rakyat Indonesia
(1). Penghargaan seseorang untuk mencapai kesejahteraan yang
setinggi-tingginya sesuai dengan hasil karya dan usahanya masing-
masing.
(2). Tidak merugikan orang lain dalam meningkatkan kemakmuran.
18

6. Pancasila sebagai pilihan bangsa.

1). Ideologi Pancasila telah sesuai dan berakar pada nilai-nilai budaya luhur
bangsa.
2). Pancasila telah dapat mempersatukan seluruh bangsa Indonesia dari
Sabang sampai Merauke yang berbeda tetapi tetap satu.
3). Dalam kondisi yang kritis multidimensi Pancasila dapat mengatasi
berbagai permasalahan bangsa.
4). Dengan melaksanakan Ideologi Pancasila derajat dan martabat bangsa
Indonesia telah terangkat di tengah kehidupan dan peradaban bangsa-
bangsa di dunia.
SEKIAN TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai