Anda di halaman 1dari 53

Sengketa Pajak & Retribusi

Daerah

Kelompok 2

Putri Mayang A D S (115020300111049)


Muhammad Hafid Yusuf (135020307111040)
Fatihunadha Zamzam al Hazmi Hakim (135020307111054)
Surat Ketetapan Pajak Daerah

Surat ketetapan pajak yang menentukan


besarnya jumlah pokok pajak yang terutang

SKPDKB SKPDKBT SKPDN


Surat Ketetapan Pajak Daerah Kurang
Bayar
Surat ketetapan pajak yang menentukan besarnya jumlah
Arti pokok pajak, jumlah kredit pajak, jumlah kekurangan
pembayaran pokok pajak, besarnya sanksi administratif,
dan jumlah pajak yang masih harus dibayar

Sebab Penyampaian SPTPD terlambat


Pajak tidak dibayar / dibayar tapi kurang

2 % / bulan dari pajak yg kurang atau terlambat


Sanksi dibayar
Surat Ketetapan Pajak Daerah Kurang
Bayar Tambahan
Surat ketetapan pajak yang menentukan tambahan
atas jumlah pajak yang telah ditetapkan.
Arti

Ditemukan data baru dan/atau data yang semula


belum terungkap.
Sebab

100% dari jumlah kekurangan pajak tersebut


Sanksi
Surat Ketetapan Pajak Daerah Nihil

Arti
Surat yg memberikan ketetapan bahwa
jumlah pokok pajak sama besarnya
dengan jumlah kredit pajak
Surat Tagihan Pajak Daerah
Surat untuk melakukan tagihan pajak dan/atau
sanksi administratif berupa bunga dan/atau denda
Arti

Pajak tidak atau kurang bayar


Sebab Kurang bayar yg disebabkan salah tulis / hitung

2% / bulan atas kekurangan pajak


Sanksi
Surat Pemberitahuan Pajak Terutang
(SPPT)

Arti
Surat yang digunakan untuk
memberitahukan besarnya Pajak
Bumi dan Bangunan Perdesaan dan
Perkotaan
Penagihan Pajak
SURAT TEGURAN

Surat Paksa
-Wp tidak melunasi utang pajaknya
-Telah dilaksanakan penagihan seketika
-WP tidak melaksanakan ketentuan dalam
keputusan penundaan pembayaran
Pelaksana Penagihan Pajak

Gubernur
Dispenda Provinsi

Bupati
Dispenda Kabupaten

Walikota
Dispenda Kota
Juru Sita Pajak
Melaksanakan
Memberitahukan Surat Perintah Melaksanakan
Surat paksa Penagihan Seketika Penyitaan
Dan Sekaligus
Penagihan Pajak Seketika dan Sekaligus
Arti

Tindakan yg dilakukan oleh juru sita pajak untuk melaksanakan


penagihan pajak tanpa menunggu tanggal jatuh tempo

Sebab

WP akan / berniat untuk kabur


WP memindahtangankan barang bergeraknya
WP menghentikan kegiatan usahanya
Pernyataan Pailit
Penyitaan dan pelelangan
Penyitaan

Utang pajak tidak


Juru sita
dilunasi dalam
SPMP dikeluarkan melakukan
waktu 2x 24 jam
oleh kepala penyitaan dengan
dari
daerah disaksikan oleh
diberitahukannya
minimal 2 saksi
surat Paksa
Barang yang disita

Barang Bergerak Barang tidak Bergerak

mobil Giro Obligasi

perhiasan Tabungan Saham


Kapal dengan
Tanah Bangunan isi kotor
tertentu
Uang
Deposito Piutang
tunai
Pelelangan
10 hari setelah penyitaan WP masih belum melunasi utang
pajak

Pejabat yang berwenang melakukan penjualan secara lelang


melalui Kantor Lelang Negara

Pengumuman lelang dilaksanakan paling singkat empat belas


hari setelah penyitaan.

Penjualan secara lelang dilaksanakan paling singkat empat


belas hari setelah pengumuman lelang melalui media massa
Ketentuan Lelang
Lelang tetap dapat dilaksanakan walaupun keberatan
yang diajukan oleh wajib pajak atau penanggung pajak
belum memperoleh keputusan keberatan.

Lelang tetap dapat dilaksanakan tanpa dihadiri oleh wajib


pajak atau penanggung pajak

Lelang tidak dilaksanakan apabila wajib pajak atau


penanggung pajak telah melunasi utang pajak dan biaya
penagihan pajak, atau berdasarkan keputusan pengadilan
atau putusan pengadilan pajak atau objek lelang musnah.
Barang Sitaan lain yang tidak dilelang

Uang tunai disetor ke Kantor Perbendaharaan dan Kas Daerah


atau bank atau tempat yang ditunjuk

Deposito berjangka, tabungan, saldo rekening koran, giro, atau


bentuk lain dipersamakan dipindahbukukan ke rekening Kantor
Perbendaharaan dan Kas Daerah.

Obligasi, saham, atau surat berharga lainnya yang tidak


diperdagangkan di bursa efek segera dijual oleh pejabat.

Piutang dibuatkan berita acara persetujuan tentang pengalihan


hak menagih dari wajib pajak atau penanggung pajak kepada
pejabat.

Pernyataan modal pada perusahaan lain dibuatkan akta


persetujuan pengalihan hak menjual dari wajib pajak atau
penanggung pajak kepada pejabat.
keberatan
Wajib pajak dapat mengajukan keberatan atas :

Surat Pemberitahuan Pajak Terutang (SPPT)

Surat Ketetapan Pajak Daerah (SKPD)

Surat Ketetapan Pajak Daerah Kurang Bayar (SKPDKB)

Surat Ketetapan Pajak Daerah Kurang Bayar Tambahan (SKPDKBT)

Surat Ketetapan Pajak Daerah Lebih Bayar (SKPDLB)

Surat Ketetapan Pajak Nihil (SKPN)


Ketentuan Pengajuan Keberatan

Keberatan diajukan secara tertulis dalam bahasa Indonesia dengan


disertai alasan yang jelas

Keberatan harus diajukan dalam jangka waktu paling lama tiga bulan
sejak tanggal surat ketetapan pajak, pemotongan atau pemungutan
pajak, kecuali apabila wajib pajak dapat menunjukkan bahwa jangka
waktu itu tidak dapat dipenuhi karena keadaan di luar kekuasaannya
(sakit atau terkena musibah bencana alam).

Keberatan dapat diajukan apabila wajib pajak telah membayar paling


sedikit sejumlah yang disetujui oleh wajib pajak.
Keputusan
Hasil
Hasil keputusan Keputusan
maksimal 12 bulan
Menerima keseluruhan

Menerima sebagian
Lewat 12 bulan =
permohonan Keberatan Ditolak
keberatan
dikabulkan Menambah besarnya utang
pajak
PEMBETULAN, PEMBATALAN,
PENGURANGAN, KETETAPAN, DAN
PENGHAPUSAN ATAU
PENGURANGAN SANKSI
ADMINISTRASI
Hal-hal yang Dapat dilakukan Oleh
Kepala Daerah :
Mengurangkan atau menghapuskan sanksi administratif berupa bunga, denda, dan kenaikan pajak
yang terutang menurut peraturan perundang-undangan perpajakan daerah

Mengurangkan atau membatalkan SPPT, SKPD, SKPDKB, SKPDKBT atau STPD, SKPDN atau SKPDLB
yang tidak benar

Mengurangkan atau membatalkan STPD

Membatalkan hasil pemeriksaan atau ketetapan pajak yang dilaksanakan atau diterbitkan tidak
sesuai dengan tata cara yang ditentukan, dan

Mengurangkan ketetapan pajak terutang berdasarkan pertimbangan kemampuan membayar wajib


pajak atau kondisi tertentu objek
Pemeriksaan Pajak Daerah
wajib pajak yang diperiksa wajib:

memperlihatkan dan atau meminjamkan buku atau catatan


dokumen yang menjadi dasarnya dan dokumen lain yang
berhubungan dengan objek pajak yang terutang.

Memberikan kesempatan untuk memasuki tempat atau ruangan yang


dianggap perlu dan memberi bantuan guna kelancaran pemeriksaan, termasuk
memberikan kesempatan kepada petugas untuk melakukan pemeriksaan kas
dan

Memberikan keterangan yang diperlukan.


Lanjutan ...

Apabila wajib pajak tidak dapat memenuhi


kewajibannya yang berkaitan dengan pemeriksaan
pajak, dikenakan penetapan secara jabatan. Hal ini
diatur untuk memberikan kepastian kepada fiskus
untuk melaksanakan tugasnya dan menghindarkan
wajib pajak dari keinginan menghalangi jalannya
pemeriksaan
Bentuk Pemeriksaan Pajak Daerah

Pemeriksaan
Lengkap Pemeriksaan
Sederhana
Norma Pemeriksaan Pajak Daerah

Pemeriksaan dilakukan dengan berpedoman


pada norma pemeriksaan yang memuat
batasan terhadap pemeriksa, pemeriksaan
dan wajib pajak.
Pedoman Pemeriksaan Pajak Daerah.
Pedoman umum pemeriksaan
Pemeriksaan dilaksanakan oleh pemeriksa yang telah mendapat pendidikan
teknis pemeriksa pajak daerah dan memiliki keterampilan sebagai pemeriksa.

Pemeriksa harus bekerja dengan jujur, bertanggungjawab, penuh pengabdian,


bersifat terbuka, sopan dan objektif, serta wajib menghindarkan diri dari
perbuatan tercela.

Pemeriksaan harus dilakukan oleh pemeriksa dengan menggunakan


keahliannya secara cermat dan seksama serta memberikan gambaran yang
sesuai dengan keadaan sebenarnya tentang wajib pajak.
Kewajiban Pejabat Menjaga Rahasia
Jabatan

Kewajiban pejabat pajak daerah untuk


menjaga kerahasiaan data yang disampaikan
oleh wajib pajak diatur dalam Undang-Undang
Nomor 28 Tahun 2009 Pasal 172 ayat 1
Rahasia wajib pajak yang menyangkut masalah
perpajakan daerah yang tidak boleh diungkap antara
lain:

SPTPD, laporan keuangan, dan lain-lain yang dilaporkan


oleh wajib pajak.

Data yang diperoleh dalam rangka pelaksanaan


pemeriksaan

Dokumen dan atau data yang diperoleh dari pihak ketiga


yang bersifat rahasia

Dokumen dan atau rahasia wajib pajak sesuai dengan


ketentuan peraturan perundang-undangan yang berkenaan.
Pihak-pihak yang dikecualikan
merahasiakan keadaan Wajib Pajak

Pejabat dan tenaga ahli yang bertindak sebagai


saksi atau saksi ahli dalam sidang pengadilan

Pejabat dan atau tenaga ahli yang ditetapkan


oleh kepala daerah untuk memberikan
keterangan kepada pejabat lembaga negara atau
instansi pemerintah yang berwenang melakukan
pemeriksaan dalam bidang keuangan daerah.
Ketentuan Pidana Bagi Wajib Pajak
Setiap orang yang karena kealpaannya :

a) tidak menyampaikan Surat Pemberitahuan (SPT) atau


b) menyampaikan SPT, tetapi isinya tidak benar atau tidak lengkap,
atau melampirkan keterangan yang isinya tidak benar, sehingga
dapat menimbulkan kerugian pada pendapatan negara dan
perbuatan tersebut merupakan perbuatan setelah perbuatan yang
pertama kali,

Didenda paling sedikit 1 (satu) kali jumlah pajak terutang yang tidak atau kurang
dibayar dan paling banyak 2 (dua) kali jumlah pajak terutang yang tidak atau
kurang dibayar, atau dipidana kurungan paling singkat 3 (tiga) bulan atau paling
lama 1 (satu) tahun.
Ketentuan Pidana Bagi Pejabat Pajak

Dalam Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 Pasal


177 ayat 1 ditentukan bahwa pejabat atau tenaga ahli
ditunjuk oleh kepala daerah yang karena
kealpaannya tidak memenuhi kewajiban
merahasiakan segala sesuatu yang diketahui atau
diberitahukan kepadanya oleh wajib pajak dalam
rangka jabatan atau pekerjaannya untuk menjalankan
ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan
daerah, dipidana dengan kurungan paling lama satu
tahun dan pidana denda paling banyak Rp.
4.000.000.
Pasal 177 ayat 2 ditentukan bahwa pejabat
atau tenaga ahli yang ditunjuk oleh kepala
daerah yang dengan sengaja tidak memenuhi
kewajibannya atau seseorang yang
menyebabkan tidak dipenuhinya kewajiban
pejabat untuk merahasiakan segala sesuatu
yang diketahui atau diberitahukan kepadanya
oleh wajib pajak dalam rangka jabatan atau
pekerjaannya untuk menjalankan ketentuan
peraturan perundang-undangan perpajakan
daerah, dipidana dengan pidana kurungan
paling lama dua tahun dan pidana denda
paling banyak Rp.10.000.000
Penyidikan
Wewenang Penyidik
menerima, mencari, mengumpulkan, dan meneliti keterangan atau
laporan berkenaan dengan tindak pidana di bidang perpajakan agar
keterangan atau laporan tersebut menjadi lebih lengkap dan jelas;

meneliti, mencari, dan mengumpulkan keterangan mengenai orang


pribadi atau badan tentang kebenaran perbuatan yang dilakukan
sehubungan dengan tindak pidana di bidang perpajakan;

meminta keterangan dan bahan bukti dari orang pribadi atau badan
sehubungan dengan tindak pidana di bidang perpajakan;

memeriksa buku-buku, catatan-catatan, dan dokumendokumen lain


berkenaan dengan tindak pidana di bidang perpajakan;

melakukan penggeledahan untuk mendapatkan bahan bukti pembukuan,


pencatatan, dan dokumen-dokumen lain, serta melakukan penyitaan
terhadap bahan bukti tersebut;
meminta bantuan tenaga ahli dalam rangka pelaksanaan tugas penyidikan
tindak pidana di bidang perpajakan;

menyuruh berhenti dan atau melarang seseorang meninggalkan ruangan atau


tempat pada saat pemeriksaan sedang berlangsung dan memeriksa identitas
orang dan atau dokumen yang dibawa sebagaimana dimaksud pada point 5;

memotret seseorang yang berkaitan dengan tindak pidana di bidang perpajakan;

memanggil orang untuk didengar keterangannya dan diperiksa sebagai


tersangka atau saksi;

menghentikan penyidikan;

melakukan tindakan lain yang perlu untuk kelancaran penyidikan tindak pidana
di bidang perpajakan menurut ketentuan peraturan peundang-undangan.
Penyidik Pajak tidak berwenang melakukan penahanan dan penangkapan
Contoh Kasus

PT. SAMPOERNA melakukan penyelenggaraan reklame rokok dengan ukuran 15 x 15 m di Jl.


Jenderal Sudirman, Jakarta. Reklame dibangun sejak tanggal 1 Januari 2010 dan pengurusan
perizinan baru dilaksanakan pada bulan April 2010 dengan SKPD Pajak Reklame tanggal 1 Mei
2010, diketahui tarif kelas jalan tersebut Rp.15.000/m2 per hari dan jumlah hari setahun adalah
365 hari. Masa penyelenggaraan reklame sampai dengan 30 April 2011, termasuk sanksi
administrasi berupa bunga dan kenaikan pajak.

Pada tanggal 1 Mei 2011 PT. SAMPOERNA tidak melakukan perpanjangan izin reklame dan tidak
melakukan pembongkaran reklame tersebut dengan pertimbangan pembongakaran reklame
akan dilakukan oleh Pemerintah Daerah mengingat saat melakukan pembayaran Pajak Reklame
PT SAMPOERNA juga telah melakukan pembayaran uang jaminan bongkar reklame sebesar
Rp.5.000 x 225 m2 atau sebesar Rp.1.125.000,-, karena kendala birokrasi, bangunan reklame
baru dilakukan pembongkaran oleh aparat Pemerintah Daerah pada tanggal 1 Juli 2011.
Permasalahan

Pemasangan reklame sebelum


pengurusan izin reklame

Pajak reklame terkait dengan tidak


dilakukannya perpanjangan izin reklame
dan tidak melakukan pembongkaran.

Keberatan yang diajukan oleh PT.


SAMPOERNA
Pembahasan
Jumlah Pajak Terutang 1 jan 2010 31 Maret 2010 Rp. 168.328.125*
Jumlah Pajak Terutang 1 April 2010 30 Apr 2011 Rp. 384.960.938

Total Pajak Terutang Rp. 553.289.063

* : Pajak terutang termasuk denda


Jadi, karena PT SAMPOERNA tidak melakukan perpanjangan izin reklame dan
tidak melakukan pembongkaran reklame tersebut, maka pihak Pemerintah
Daerah menerbitkan SKPDKB untuk periode 1 Mei 2011 s/d 1 Juli 2011
Alasan PT. Sampoerna mengajukan keberatan :

karena birokrasi pelaksanaan pembongkaran reklame oleh pihak


pemerintah daerah yang memakan waktu yang cukup lama, maka hal
tersebut menyebabkan kerugian pihak PT. Sampoerna yang diharuskan
membayar pajak terhutang beserta sanksi selama pembongkaran belum
terlaksana.
Keberatan diajukan secara tertulis dalam
bahasa Indonesia dengan disertai alasan
yang jelas Hasil keputusan
maksimal 12 bulan
Keberatan harus diajukan dalam jangka waktu
paling lama tiga bulan sejak tanggal surat ketetapan
pajak, pemotongan atau pemungutan pajak, kecuali
apabila wajib pajak dapat menunjukkan bahwa
jangka waktu itu tidak dapat dipenuhi karena
keadaan di luar kekuasaannya (sakit atau terkena
musibah bencana alam). Lewat 12 bulan =
permohonan
Keberatan dapat diajukan apabila wajib pajak telah keberatan
membayar paling sedikit sejumlah yang disetujui
oleh wajib pajak. dikabulkan
Agar tidak terjadi kesalahan serupa
lagi, maka :

Pihak PT SAMPOERNA menyampaikan pemberitahuan


tidak memperpanjang reklame tersebut kepada Dinas
terkait;

Apabila setelah masa reklame telah selesai, PT


SAMPOERNA melakukan pembongkaran reklame
tersebut sendiri atau berkoordinasi dengan pihak yang
mengurusi masalah pemasangan reklame tersebut.

Anda mungkin juga menyukai