Anda di halaman 1dari 50

KELAINAN KARDIOVASKULAR

DAN HIPERTENSI

By: Meynisha Prita


Pemb: drg. Sarinah Rambe
KELAINAN
KARDIOVASKULAR
DEFINISI

Menurut WHO: Penyakit yang oCommon symptom = dyspnea, orthopnea,


disebabkan gangguan fungsi jantung lesu, sakit dada, palpitasi
dan pembuluh darah.
Ada banyak macam penyakit oTanda klinis = tekanan darah menigkat,
kardiovaskuler, tetapi yang paling denyut nadi abnormal, edema, peripheral
umum dan paling terkenal adalah cyanosis, cardiac murmur
penyakit jantung koroner dan stroke.
Setiap tahunnya lebih dari 36 juta orang oMayoritas penyakit kardiovaskuler seperti
meninggal karena Penyakit Tidak hipertensi dan valvular defek =
Menular (PTM) (63% dari seluruh asimptomatik pada tahap awal =
kematian). dikomfirmasi melalui konsultasi medis.
PTM penyebab kematian nomor satu
setiap tahunnya adalah penyakit
kardiovaskuler.
FAKTOR RESIKO

Yang tidak dapat dimodifikasi: Yang dapat dimodifikasi:

1. Riwayat Keluarga 1. Hipertensi


2. Umur 2. Diabetes Mellitus
3. Jenis Kelamin 3. Dislipidemia
4. Obesitas 4. Kurang aktivitas fisik
5. Diet tidak sehat
6. stres
DEFINISI
INFECTIVE
ENDOCARDITIS
INFECTIVE
ENDOCARDITIS
Endokarditis infektif yang merupakan suatu penyakit infeksi yang mengenai
katup atau permukaan endokardium jantung dapat terjadi ketika bakteri
memasuki aliran darah dan melekat pada katup atau permukaan
endokardium jantung yang abnormal atau yang mengalami kerusakan atau
bahkan pada katup atau endokardium jantung yang normal

James W.Little dkk. Dental Management of the Medically Compromised Patient. Mosby. 8th edition. P.20-36
Mills (2006)
menjelaskan bahwa
endocarditis /
endokarditis merupakan
infeksi yang terjadi pada
endocardium, katup
jantung atau prosthesis
jantung yang
diakibatkan oleh invasi
bakteri atau jamur.

James W.Little dkk. Dental Management of the Medically Compromised Patient. Mosby. 8th edition. P.20-36
FAKTOR RESIKO

Yang tidak dapat dimodifikasi: Yang dapat dimodifikasi:

1. Riwayat Keluarga 1. Hipertensi


2. Umur 2. Diabetes Mellitus
3. Jenis Kelamin 3. Dislipidemia
4. Obesitas 4. Kurang aktivitas fisik
5. Diet tidak sehat
6. stres

James W.Little dkk. Dental Management of the Medically Compromised Patient. Mosby. 8th edition. P.20-36
ETIOLOGI
Streptococcus Viridan bakteremia terjadi setelah penanganan gigi atau
infeksi saluran pernafasan atas.

Staphylococcus aureus bakteremia terjadi setelah pembedahan jantung


atau penyalahgunaan obat parenteral.

Staphylococcus epidermidis bakteremia terjadi karena katup jantung


prosthetis dan prosedur akses intravena (IV).

Enterococci bakteremia biasanya terjadi pada pasien lansia (umur> 60


tahun) dengan infeksi traktus genitourinary.

Bakteri gram negative seperti Haemophilus, Actinobacter dan


Cardiobacterium tidak umum tetapi dapat menyebabkan komplikasi
serius.

James W.Little dkk. Dental Management of the Medically Compromised Patient. Mosby. 8th edition. P.20-36
Endokarditis terbagi 2, yaitu:

Endokarditis non-infektif Endokarditis infektif


disebut juga Non-Bacterial merupakan suatu penyakit
Thrombotic Endocarditis infeksi yang mengenai katup
(NBTE) merupakan suatu hasil atau endokardium jantung.
pembentukan kumpulan
platelet dan fibrin dan bersifat
steril yang mengenai katup
atau endokardium jantung,
sedangkan

James W.Little dkk. Dental Management of the Medically Compromised Patient. Mosby. 8th edition. P.20-36
James W.Little dkk. Dental Management of the Medically Compromised Patient. Mosby. 8th edition. P.20-36
PATOGENESIS

Meskipun mekanisme yang tepat dimana IE terjadi belum dijelaskan


sepenuhnya, diperkirakan merupakan hasil dari serangkaian interaksi
yang kompleks dari beberapa faktor yang melibatkan endothelium,
bakteri dan respon imun host.

Urutan kejadian yang menyebabkan infeksi biasanya dimulai dengan


kerusakan pada permukaan endotel, paling sering dari selebaran katup
jantung.

Meskipun IE dapat terjadi pada endothelium normal, kebanyakan kasus


dimulai dengan permukaan yang rusak, biasanya di dekat dengan
bagian cacat anatomi atau terdapat prostesis

James W.Little dkk. Dental Management of the Medically Compromised Patient. Mosby. 8th edition. P.20-36
Platelet dan fibrin,
Klot fibrin ini akan menjadi selanjutnya mengelilingi
Ketika lapisan dalam
koloni oleh pathogen mikroorganisme yang
jantung (endokardium)
selama episode bakteremia menginvasi membentuk
menjadi radang, klot
yang dapat diakibatkan dari suatu selubung pelindung
(gumpalan) fibrin terbentuk.
prosedur invasive dan menyebabkan vegetasi
yang terinfeksi menjadi luas.

Penutup pelindung yang Vegetasi yang meluas (lesi


Vegetasi mungkin juga
mengelilingi vegetasi dasar endocarditis) menjadi
berjalan ke berbagai organ
membuat sulit bagi sel rusak, menebal, kaku dan
dan jaringan (seperti limpa,
darah putih (WBC) dan meninggalkan parut pada
ginjal, arteri koroner, otak
agent antimikroba untuk lembar katup dan cincin
dan paru) dan membendung
masuk dan menghancurkan fibrous penopang katup
aliran darah.
lesi yang terinfeksi jantung.

James W.Little dkk. Dental Management of the Medically Compromised Patient. Mosby. 8th edition. P.20-36
James W.Little dkk. Dental Management of the Medically Compromised Patient. Mosby. 8th edition. P.20-36
Petechiae conjunctiva, membrane mukosa.
Perdarahan pada bantalan kuku
Nodus Osler Nodus merah dan nyeri pada telapak jari dan
jempol: biasanya tanda akhir infeksi dan ditemukan dengan
Manifetasi pada infeksi sub akut.
Lesi Janeway macula berwarna pink cerah pada telapak
kulit dan kuku kaki, tidak megeras, mungkin berubah menghitam dalam
beberapa hari; biasanya tanda awal infeksi endokardium /
endocardyum.
Clubbing fingers dan jempol utamanya pada pasien yang
mempunyai kondisi infeksi yang tidak diobati dan meluas.

Murmur yang berubah atau patologis tidak adanya murmur


Manifestasi klinis dengan tanda dan gejala lain mungkin mengindikasikan
infeksi jantung sebelah kanan.
jantung Tachycardia berhubungan dengan penurunan cardiac
output (CO).

James W.Little dkk. Dental Management of the Medically Compromised Patient. Mosby. 8th edition. P.20-36
Sakit kepala
Iskemia sereblal sesaat
Manifestasi sistem Perubahan status mental, aphasia
saraf pusat Hemiplegia-lumpuh satu sisi
Kehilangan sensoris kortikal
Roths spot pada fundi (perdarahan retina)

Biasanya terjadi dengan keterlibatan jantung sebelah kanan


Manifestasi paru Pneumonitis, pleuritis, edema pulmonal, infiltrate.

Paru nyeri dada, nafas pendek.


Ginjal hematuria, warna urine abnormal.
Limpa nyeri kuadran atas kiri abdomen ke bahu kiri.
Fenomena embolik Jantung Myocardial infarct, insufisiensi aorta, gagal jantung.
Otak kebutaan mendadak, paralysis, abses otak, meningitis.
Pembuluh darah aneurysme mycotik.
Abdomen melena, nyeri akut.
James W.Little dkk. Dental Management of the Medically Compromised Patient. Mosby. 8th edition. P.20-36
Dental management

Faktor pencetus endokarditis


infektif yang berhubungan dengan
kedokteran gigi adalah semua
prosedur yang dapat menyebabkan
terjadinya bakteremia. Prosedur
kedokteran gigi yang umumnya
dapat menyebabkan bakteremia
adalah prosedur bedah mulut,
periodontal, dan endodontik

James W.Little dkk. Dental Management of the Medically Compromised Patient. Mosby. 8th edition. P.20-36
James W.Little dkk. Dental Management of the Medically Compromised Patient. Mosby. 8th edition. P.20-36
Manajemen dental

Antibiotik untuk profilaksis harus


diadministrasikan dalam single dose
sebelum prosedur kedokteran gigi dilakukan

Jika secara tidak sengaja dosis antibiotik


tidak diadministrasikan sebelum prosedur
kedokteran gigi dilakukan, dosisnya dapat
dilakukan hingga 2 jam setelah prosedur.

Jika pasien sedang mendapatkan terapi


antibiotik kronis dengan menggunakan
antibiotik yang sama, akan lebih bijaksana
untuk memilih antibiotik dari golongan yang
berbeda daripada harus menambah dosis
antibiotik yang sedang digunakan oleh
pasien

James W.Little dkk. Dental Management of the Medically Compromised Patient. Mosby. 8th edition. P.20-36
Dental manajemen

James W.Little dkk. Dental Management of the Medically Compromised Patient. Mosby. 8th edition. P.20-36
HYPERTENSION
HIPERTENSI
Hipertensi merupakan suatu peningkatan tekanan darah dalam arteri.
Secara umum, hipertensi adalah faktor resiko untuk cardiovascular yang
merugikan, termasuk meningkatnya resiko terhadap stroke, gagal
jantung, serangan jantung, kerusakan ginjal dan kematian mendadak.

James W.Little dkk. Dental Management of the Medically Compromised Patient. Mosby. 8th edition. P.37-49
oAdalah peningkatan tekanan arteri yang abnormal sehingga berakibat fatal apabila
terus menerus dan tidak diobati

oPada orang dewasa tekanan darah sistolik 140/mmHg atau lebih dan tekanan darah
diastolik 90/mmHg atau lebih merupakan abnormal

o>90% penyebab hipertensi tidak diketahui dan kemudian disebut hipertensi esensial
yang kemudian menjadi lebih sering terjadi sejalan dengan bertambahnya usia dan
tampaknya berkaitan dengan pengaruh genetik, obesitas dan berbagai faktor lainnya.

James W.Little dkk. Dental Management of the Medically Compromised Patient. Mosby. 8th edition. P.37-49
ETIOLOGI

oSekitar 90% pasien tidak diketahui penyebabnya. Kondisi ini


sering disebut dengan primary hypertension

oSedangkan 10% sisanya, penyebabnya dapat diidentifikasi


dan sering disebut dengan secondary hypertension

oYang termasuk penyebab secondary hypertension adalah


penggunaan obat-obatan, alkohol, penyakit ginjal kronis,
penyakit kelenjar tiroid, dan terapi steroid.

James W.Little dkk. Dental Management of the Medically Compromised Patient. Mosby. 8th edition. P.37-49
Ketika SBP dan DBP jatuh ke dalam
kategori yang berbeda, kategori tinggi harus
digunakan.

** tekanan darah optimal terhadap resiko


kardiovaskular adalah <120/80; namun,
biasa pembacaan rendah harus dievaluasi
untuk signifikansi klinis.

*** Berdasarkan rata-rata dua atau lebih


pembacaan diambil di masing-masing dua
atau lebih kunjungan setelah kunjungan
screening awal.

James W.Little dkk. Dental Management of the Medically Compromised Patient. Mosby. 8th edition. P.37-49
FAKTOR YANG MENINGKATKAN
TEKANAN DARAH
FAKTOR YANG MENURUNKAN
oobesity
TEKANAN DARAH
oAsupan garam yang tinggi pada
makanan
okonsumsi alkohol tinggi oAsupan garam yang rendah
oMerokok omelakukan aktivitas fisik
oTidak melakukan aktivitas fisik oPerubahan cepat pada posisi
oStres/cemas oShock
oKecemasan odehidrasi
openingkatan usia

Crispian scully, Roderick A Cawson. Medical Problem In Dentistry. Elsivier fifth edition P.49-50;
GEJALA DAN CIRI HIPERTENSI

Hypertension on testing
Sakit kepala
Gangguan penglihatan
Tinnitus ( Bunyi atau dengungan pada telinga)
Pusing/vertigo
Angina (sesak pada dada)
Perubahan retina
Proteinuria (kehadiran protein dalam urin, menunjukkan bahwa ginjal
tidak bekerja dengan baik)
Hematuria ( kondisi adanya darah dalam urin)

James W.Little dkk. Dental Management of the Medically Compromised Patient. Mosby. 8th edition. P.37-49
KOMPLIKASI

Cerebral hemorrhage,
Left ventricular hypertrophy,
Congestive Heart Failure (CHF),
Renal insufficiency,
Aortic dissection,
Atherosclerotic disease of various vascular beds

James W.Little dkk. Dental Management of the Medically Compromised Patient. Mosby. 8th edition. P.37-49
General Management
Non farmakologis Farmakologis
a. Menurunkan berat badan bila status gizi a. diuretika, terutama jenis thiazide (Thiaz) atau
berlebih. aldosteron antagonis
b. Meningkatkan aktifitas fisik. b. Beta blocker
c. Menurunkan konsumsi kafein dan alkohol c. calcium chanel blocker atau calcium
d. Berhenti merokok antagonist
e. Mengurangi stres dan kecemasan d. Angiotensin Converting Enzyme Inhibitor
(ACEI)
e. Angiotensin II Receptor Blocker
f. Alpha-adrenergic blockers

James W.Little dkk. Dental Management of the Medically Compromised Patient. Mosby. 8th edition. P.37-49
DENTAL ASPECT

Tekanan darah harus terkontrol sebelum dilakukan


perawatan gigi dan mulut

Menurut pedoman AHA, profilaksis antibiotik bisa


diberikan kepada pasien yang telah mengalami
perbaikan atau penggantian katup mitral atau pasien
dengan riwayat endokarditis infektif.

James W.Little dkk. Dental Management of the Medically Compromised Patient. Mosby. 8th edition. P.37-49
Blood Pressure Measurement in the Dental Setting
Rutin pengukuran BP
Mengukur dan merekam pada kunjungan awal
recheck:
Setiap 2 tahun untuk pasien dengan BP <130/85
Setiap tahun untuk pasien dengan BP dari 130-139 / 85-89
Setiap kunjungan untuk pasien dengan BP 140/90
Setiap kunjungan untuk pasien dengan diagnosis hipertensi
Sebelum memulai perawatan gigi:
Menilai adanya hipertensi
Menentukan adanya penyakit organ target
Setelah memeriksa BP, menentukan modifikasi pengobatan
Perawatan gigi untuk pasien dengan peningkatan BP
Tidak ada gejala,BP <159/99, tidak ada penyakit organ target
-Tidak diperlukan modifikasi dental
-Aman dapat diobati dalam pengaturan rawat jalan dental
Asimtomatik, BP = 160-179 / 100-109, tidak ada riwayat penyakit organ target
-Penilaian secara individual berkaitan dengan jenis prosedur dental
BP 180/110, ada riwayat penyakit organ target
-Tidak ada perawatan gigi yang elektif
Terdapat penyakit organ target atau DM tidak terkontrol
-Perawatan gigi elektif hanya ketika BP terkontrol, sebaiknya <140/90

Greenberg,MS.Glick,M.Ship,JA. Burkets Oral Medicine.11th.Bc Decker.2008.p.329-33, 344.


EFEK SAMPING DARI OBAT ANTIHIPERTENSI DAN CARDIOACTIVE LAINNYA

GROUP EXAMPLES POSSIBLE ORAL EFFECTS


Alpha-adrenergic blockers Doxazosin Mulut kering
Terazosin
Angiotensin Converting Enzyme Captopril Sesasi terbakar, ulser, hilang rasa
Inhibitor (ACEI) Enalapril Angiodema
Perindopril Sinusitis
Reaksi lichenoid

Candesartan Kemerahan pada wajah


Angiotensin II Receptor Blocker Losartan
Valsartan
Amiodarone Gangguan rasa
Digitalis Refleks muntah
Disopyramide Mulut kering
Procainamide Reaksi Lupoid

Beta-adrenoreceptor blockers Acebutolol Mulut kering


Atenolol Lesi lichenoid
Betaxolol Parastesia
Bisoprolol
Labetalol
Oxprenolol
Propanolor

James W.Little dkk. Dental Management of the Medically Compromised Patient. Mosby. 8th edition. P.37-49
GROUP EXAMPLES POSSIBLE ORAL EFFECTS
Calcium-channel Amlodipine Hiperplasia gingiva, paling banyak dengan nifedipine
blockers Diltia zem
Felodipine Salivation with nicardipine
Lercanidipine
Nifedipine

Centrally acting Clonidine Mulut kering


antihypertensives Guanabenz
Guanfacine
Methyldopa
Potassium-channel Nicorandil Ulserasi
blocker

Others Diazoxide
Hydralazine Lupoid reaction with hydralazine
Minoxidil

James W.Little dkk. Dental Management of the Medically Compromised Patient. Mosby. 8th edition. P.37-49
CARDIAC
ARRTYTHMIAS
CARDIAC
ARRTYTHMIAS
Cardiac arrhythmia mengacu pada variasi dari detak jantung normal
termasuk ketidakseimbangan dari ritma, tingkat, atau bentuk konduksi dari
jantung

James W.Little dkk. Dental Management of the Medically Compromised Patient. Mosby. 8th edition. P.67-79
Aritmia jantung (heart arrhythmia) menyebabkan detak
jantung menjadi terlalu cepat, terlalu lambat, atau tidak
teratur.

Kebanyakan orang sesekali mengalami detak jantung


yang tidak beraturan kadang menjadi cepat, kadang
melambat.

Namun beberapa jenis aritmia jantung dapat


menyebabkan gangguan kesehatan atau bahkan
sampai mengancam nyawa.

Aritmia dan HR abnormal tidak harus terjadi


bersamaan. Aritmia dpt terjadi dg HR yang normal, atau
dengan HR yang lambat (disebut bradiaritmia - kurang
dari 60 per menit).

Aritmia bisa juga terjadi dengan HR yang cepat (disebut


tachiaritmia - lebih dari 100 per menit).

James W.Little dkk. Dental Management of the Medically Compromised Patient. Mosby. 8th edition. P.67-79
Penyebab utama cardiac
arythmia
penyakit cardiovascular primer
gangguan paru-paru
gangguan autonom
penyakit sistemik
efek obat-obatan
Ketidakseimbangan elektrolit

James W.Little dkk. Dental Management of the Medically Compromised Patient. Mosby. 8th edition. P.67-79
Gangguan irama jantung dapat di bagi
dua:
1. Gangguan irama fibrilasi(tidak
kuncup)pada serambi beresiko stroke

2. Gangguan irama fibrilasi (tidak


kuncup) pada bilik jantung berakibat
langsung fatal.

James W.Little dkk. Dental Management of the Medically Compromised Patient. Mosby. 8th edition. P.67-79
cardiac arythmia yang berhubungan dengan
penyakit sistemik lainnya

James W.Little dkk. Dental Management of the Medically Compromised Patient. Mosby. 8th edition. P.67-79
Obat yang memicu cardiac
arythmia

James W.Little dkk. Dental Management of the Medically Compromised Patient. Mosby. 8th edition. P.67-79
TANDA dan GEJALA

Tanda-tanda : gejalan Pemeriksaan lab

Detak jantung Palpitasi Elektrokardiogram


lemah (<60 Mudah lelah Baroreceptor reflex
detak/menit) Pusing sensitivity testing
Detak jantung Syncope Body surface
cepat (>100 mapping
Angina
detak/menit) Upright tilt-table
Congestive heart
Ritme iregular testing
failure
Napas pendek
Orthopnea
Peripheral
edema

James W.Little dkk. Dental Management of the Medically Compromised Patient. Mosby. 8th edition. P.67-79
Obat-obatan yang digunakan

James W.Little dkk. Dental Management of the Medically Compromised Patient. Mosby. 8th edition. P.67-79
James W.Little dkk. Dental Management of the Medically Compromised Patient. Mosby. 8th edition. P.67-79
Dental management

Pasien dengan aritmia memiliki resiko


yang tinggi pada perawatan dental.

Yang belum terdiagnosa situasi


stres memicu aritmia

Sudah terdiagnosa membutuhkan


penanganan khusus saat perawatan

James W.Little dkk. Dental Management of the Medically Compromised Patient. Mosby. 8th edition. P.67-79
Riwayat medis yang di
identifikasi :
Tipe aritmia Pasien yang tidak
Resiko munculnya
Bagaimana menunjukkan gejala
aritmia meningkat
perawatannya aritmia, tetapi
pada pasien dengaan
Penggunaan pacemaker menggunakan satu
penyakit pernapasan
atau defibrillator atau lebih obat
atau kardiovaskular
stabilitas antiaritmia

Pertanyaan yang
Merujuk pasien jika tanda berkaitan dengan
Tanda vital yang simtom yang dapat
atau simtom yang mengarah pada aritmia
muncul mengarah pada disebabkan aritmia
(detak jantung cepat, (palpitasi, pusing, sakit
aritmia atau penyakit detak jantung lemah,
kardiovaskular lainnya leher, napas pendek,
detak jantung iregular sinkop)

James W.Little dkk. Dental Management of the Medically Compromised Patient. Mosby. 8th edition. P.67-79
Dental management

Untuk mengurangi stres dan kecemasan pada pasien dengan aritmia low sampai
moderate :

Pertemuan singkat pada pagi hari


Posisi kursi dental yang nyaman
Oral sedasi
Memeriksa tanda vital
Nitrous oxide/oxygen sedation
Anastesi lokal yang baik
Effective postoperative pain control

James W.Little dkk. Dental Management of the Medically Compromised Patient. Mosby. 8th edition. P.67-79
Pasien dengan
vasokonstriktor Pasien dengan resiko tinggi yang
alat pacu jantung membutuhkan
anestesi lokal yang perawatan darurat
mengandung profilaksis antibiotik
epinefrin dapat untuk mencegah Konsultasikan
digunakan dengan endokarditis bakteri dengan dokter
risiko minimal jika tidak dianjurkan Memberikan
dosisnya terbatas Hindari penggunaan perawatan terbatas
0.036 epinefrin mg (2 elektro dan ultrasonik hanya untuk
kapsul mengandung scaler mengontrol rasa
1: 100.000
konsentrasi). dosis sakit, pengobatan
yang lebih tinggi infeksi akut, atau
mungkin ditoleransi, kontrol perdarahan
tapi risiko komplikasi garis intravena
meningkat dengan Sedasi
dosis. Hindari
penggunaan
Elektrokardiogram
epinefrin di retraction (EKG) pemantauan
cord oksimeter Pulse
pemantauan
tekanan darah
Hindari atau
membatasi
epinefrin

James W.Little dkk. Dental Management of the Medically Compromised Patient. Mosby. 8th edition. P.67-79
THANK YOU !!

Anda mungkin juga menyukai