Anda di halaman 1dari 10

Nervus Facialis

Tyara Debi Arrisha


1210313035
Anatomi Nervus Facialis
Fungsi Nervus Facialis
Pemeriksaan untuk Nervus Facialis
Tujuan : Untuk menentukan letak lesi dan menentukan
derajat kelumpuhannya

Jenis Pemeriksaan :
1. Pemeriksaan fungsi saraf motorik
Terdapat 10 otot utama wajah yang bertanggung jawab dalam
mengatur ekspresi dan mimik wajah, yaitu :
a) M. Frontalis : diperiksa dengan cara mengangkat alis ke atas
b) M. Sourcilier : diperiksa dengan cara mengerutkan alis
c) M. Piramidalis : diperiksa dengan cara mengangkat dan
mengerutkan hidung ke atas
d) M. Orbikularis Okuli : diperiksa dengan cara memejamkan kedua
mata kuat-kuat
e) M. Zigomatikus : diperiksa dengan cara tertawa lebar sambil
memperlihatkan gigi
f) M. Relever comunis : diperiksa dengan cara memoncongkan
mulut kedepan sambil memperlihatkan gigi
g) M. Businator : diperiksa dengan cara menggembungkan
kedua pipi
h) M. Orbikularis oris : diperiksa dengan menyuruh penderita bersiul
i) M. Triangularis : diperiksa dengan cara menarik kedua sudut
bibir kebawah
j) M. Mentalis : diperiksa dengan cara memoncongkan mulut
yang tertutup rapat kedepan
Untuk setiap gerakan 10 otot wajah tersebut dibandingkan
antar kiri dan kanan, dengan nilai :
- nilai 3 : gerakan normal dan simetris
- nilai 2 : diantaranya
- nilai 1 : Sedikit ada gerakan
- nilai 0 : tidak ada gerakan

Otot wajah dalam keadaan normal diberi nilai 30


2. Pemeriksaan Tonus
Pada keadaan istirahat tana kontraksi maka tonus otot
menentukan terhadap kesempurnaan mimik/ekspresi. Penilaian
dilakukan pada setiap kelompok otot muka..

3. Sinkinesis
Untuk menentukan suatu komplikasi dari paresis facialis,
yaitu dengan cara :
- meminta penderita memejamkan mata kuat-kuat untuk melihat
pergerakan otot-otot daerah sudut bibir atas
- meminta penderita tertawa lebar sambil memperlihatkan gigi
untuk melihat pergerakan otot-otot pada sudut mata bawah
- penilain juga dilakukan saat penderita berbicara (gerakan emosi)
4. Hemispasme
merupakan suatu komplikasi yang sering dijumpai paa
penyembuhan paresis facialis yang berat, penderita diminta untuk
melakukan gerakan-gerakan seperti mengedip-ngedipkan mata
berulang-ulang, maka akan jelas tampak gerkan pada otot sudut
bibir bawah atau sudut mata bawah.

5. Gustometri
Sistem pengecapan pada 2/3 anterior lidah dipersarafi n.
korda timpani yang merupakan cabang n. Facialis. Dilakukan
penilaian perbedaan ambang rangsang antara kanan dan kiri. Jika
perbedaannya 50% dianggap patologis
6. SCHRIMER TEST (Naso-lacrymal Reflex)
pemeriksaan terbaik untuk mengetahui fungsi serabut
simpatis n. Facialis. Cara pemeriksaan dengan meletakkan kertas
hisap atau lakmus lebar 0,5cm, panjang 5-10cm pada dasar
konjungtiva jika beda kiri dan kanan 50% dianggap patologis.

7. Reflek Stapedius
untuk menilai reflek stapedius digunakan elektroakustik impedans
meter, yaitu dengan cara memberikan rangsang pada m. Stapedius
yang bertujuan untuk mengetahui fungi N. Stapedius cabang
N.VII.
Kelainan yang mungkin ditemukan

Anda mungkin juga menyukai