LEGISLATIF DRAFTING
rakyat
Pembentukan Peraturan Per-uu-an adalah proses pembuatan
pert. Per-uu-an yg pd dasarnya dimulai dari perencanaan,
persiapan, teknik penyususnan, perumusan, pembahasan,
pengesahan, pengundangan, dan penyebarluasan (lihat UU.
No. 12 Th 2011 )
Dasar hukum Pembentukan Pert. Per- uu-an :
lihat ps. 1 (3) UUD 1945, ps. 20 (1), ps. 5 (1), ps. 5 (2), ps. 18 (6),
UU 12 Th. 2011.
Ilmu Per-uu-an adalah suatu ilmu yg mengkaji segala seluk-
beluk proses dan tata cara pembentukan, substansi pert. Per-
uu-an yg dikeluarkan oleh pejabat berwewenang dan mengikat
publik.
Teknik perundang-undangan adalah suatu cara untuk
mengkaji hal-hal yang berkait dengan teks suatu per-
uu-an meliputi bentuk luar, bentuk dalam, dan ragam
bahasa dari pert. Per-uu-an.
Kegunaan ilmu per-uu-an ;
1. Law as tool of social enginering
2. Memudahkan praktek hukum
3. Memudahkan klasifikasi dan dokumentasi
4.mendorong munculnya pert.per-uu-an yang baik.
Legal Drafter ; adalah perancang pert. Per-uu-an yg
menguasai ilmu per-uu-an meliputi seluk-beluk proses,
tata cara, isi atau substansi pert. Per-uu-an.
TUGAS ( PR )
Buatlah tugas tertulis dalam bentuk presentasi
Mengenai hubungan antara Konstitusi ( UUD 1945 ),
UU, dan peraturan perundang-undangan lainnya
dengan menyebut dan menguraikan persamaan,
perbedaan dan ciri-cirinya masing-masing!
Pembentuk peraturan perundang-undangan
Pra Amandemen UUD 1945 :
Pembentuk UU (ps 5 yo ps 20) Presiden bersama-sama dengan DPR
Pembentuk Perpu, PP,Perpres (ps 4 ayat 1,ps 21, ps 22) adalah Presiden
UU P3 N0. 12 Th 2011
1. UUD RI 1945
2. Ketetapan MPR
3. UU/Perpu
4. PP
5. Perpres
6. Perda Provinsi
7. Perda Kabupaten/Kota
MATERI MUATAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
Konsitusi :
1. Bentuk negara dan bentuk
pemerintahan;
2. Pembentukan lembaga negara;
3. Pembagian kekuasaan;
4. Pengaturan hubungan kewenangan
antar lembaga negara;
5. Perlindungan dan penghormatan
terhadap HAM
Perubahan dan
Peraturan MPR :
penetapan UUD 1945
1. Tatib MPR;
mrpk bentuk tersendiri
2. Pelantikan Presiden dan Wakil
yg bukan Ketetapan,
Presiden;
bukan Keputusan, dan
3. Pemberhentian Presiden/Wakil
bukan Peraturan
Presiden pada masa jabatannya
Materi Muatan UU/Perpu
Menurut A. Hamid, SA. Bahwa ada 18 butir yang secara tegas diperintahkan oleh UUD 1945 (asli), namun sesudah
amandemen menjadi 40 pasal dan ayat yang harus diatur dengan UU, yaitu : pasal 2 ayat (1), ps 6 ayat (2), ps 6A ayat (5), ps 11
ayat (3), ps 12, ps 15, ps 16, ps 17 ayat (4), ps 18 ayat (1), ps 18 ayat (7), ps 18A ayat (1) dan ayat (2), ps 18B ayat (1) dan ayat (2), ps
19 ayat (2), ps 20A ayat (4), ps 22A, ps 22B, ps 22C ayat (4), ps 22D ayat (4), ps 22E ayat (6), ps 23A, ps 23B, ps 23C, ps 23D, ps
23E ayat (3), ps 23G ayat (2), ps 24 ayat (3), ps 24A ayat (1), ps 24A ayat (5), ps 24B ayat (4), ps 24C ayat (6), ps 25, ps 25A, ps 26
ayat (3), ps 28I ayat (5), ps 30 ayat (5), ps 31 ayat (3), ps 33 ayat (5), ps 34 ayat (4), dan ps 36C
Hal-hal lain yang harus diatur dengan UU adalah hal-hal yang berkaitan dengan asas konstitusionalisme dan asas negara
hukum (rechtsstaat)
Jadi ke-40 hal seperti tersebut di atas dapat dirinci seperti berikut :
1. Yang secara tegas diperintahkan oleh UUD untuk diatur dengan UU
2. Yang mengatur lebih lanjut ketentuan-ketentuan UUD
3. Yang mengatur HAM penduduk, terlepas dari kedudukannya sebagai warga negara atau bukan
4. Yang mengatur hak kewajiban warga negara
5. Yang mengatur pembagian kekuasaan negara, termasuk kekuasaan peradilan dan hakim yang bebas
6. Yang mengatur organisasi pokok lembaga-lembaga negara
7. Yang mengatur pembagian daerah negara atas daerah besar dan kecil
8. Yang mengatur siapa warga negara, cara memperoleh atau kehilangan kewarganegaraannya
9. Hal-hal lain yang oleh ketentuan suatu UU ditetapkan untuk diatur lebih lanjut dengan UU
10. Yang mengatur lebih lanjut tentang tata cara pembentukan UU
1. HAM
2. Hak dan kewajiban warga negara
3. Pelaksanaan dan penegakkan kedaulatan negara serta
pembagian kekuasaan negara
4. Wilayah negara dan pembagian daerah
5. Kewarganegaraan dan kependudukan
6. Keuangan negara
Materi Muatan UU
sesuai dengan perkembangan dan perubahan :
1. Pengaturan lebih lanjut mengenai ketentuan UUD 1945
2. Perintah suatu UU untuk diatur dengan UU
3. Pengesahan perjanjian internasional tertentu
4. Tindak lanjut atas putusan MK
5. Pemenuhan kebutuhan hukum dalam masysrakat
Materi Muatan PP
Dalam pasal 5 UUD RI 1945, disebutkan bahwa : Presiden
menetapkan peraturan pemerintah untuk menjalankan UU.
Dalam TAP MPR No. III/MPR/2000 disebutkan bahwa : Peraturan
Pemerintah dibuat oleh Presiden untuk melaksanakan perintah
UU.
UU P3 : (1) Peraturan Pemerintah ditetapkan untuk melaksanakan UU
(2) Setiap UU wajib mencantumkan batas waktu penetapan
PP dan peraturan lainnya sebagai pelaksanaan UU tersebut
(3) Penetapan PP dan peraturan lainnya yang diperlukan dalam
penyelenggaraan pemerintahan negara tidak atas perintah secara
tegas dari suatu UU dikecualikan dari ketentuan sebagaimana
dimaksud pada ayat (2) ini
(4) Peraturan Pemerintah sebagai aturan organik dari pada UU menurut
hierarkinya tidak boleh tumpang tindih atau bertolak belakang
Materi Muatan Perpres :
1. Materi yang diperintahkan oleh UU
2. Materi untuk melaksanakan PP
3. Materi untuk melaksanakan penyelenggaraan pemerintahan
terjadi ataupun tidak mungkin terjadi. Contoh : Dalam hal Presiden berhalangan tetap,
maka... Kata Jika digunakan untuk kemungkinan atau keadaan yang akan terjadi lebih dari
sekali, contoh: Jika perusahaan itu melanggar kewajiban yang dimaksud dalam
pasalberturut-turut, maka.. Prase Pada saat digunakan untuk kemungkinan atau
keadaan yang pasti akan terjadi pada suatu saat pada masa yang akan datang, misalnya pada saat
seseorang mencapai umur 18 tahun, maka Kata apabila digunakan untuk pengandaian yang
berhubungan dengan waktu, misalnya : Apabila dalam waktu tiga bulan, penggugat tidak
mengajukan gugatannya ke pengadilan, maka..
5. Perancang harus mampu memilih dan menggunakan kata-kata yang tepat dan tegas dalam
kalimat norma, seperti kata kumulatif dan alternatif yaitu kata dan dan atau, seperti contoh :
Jika ada seseorang yang dituduh korupsi dengan pidana penjara 10 tahun dan denda 500 juta,
maka kalimat ini akan membingungkan bagi hakim yang memutus perkara apakah yang
dimaksud kumulatif atau alternatif. Sebaiknya digunakan perumusan keduanya alternatif dan
kumulatif dengan menggunakan kata-kata dan/atau.