Hipoglikemia
Semua anak dengan gizi buruk berisiko
hipoglikemia (kadar gula darah < 3 mmol/L atau <
54 mg/dl) sehingga setiap anak gizi buruk harus
diberi makan atau larutan glukosa/gula pasir 10%
segera setelah masuk rumah sakit (lihat bawah).
Pemberian makan yang sering sangat penting
dilakukan pada anak gizi buruk.
Jika fasilitas setempat tidak memungkinkan untuk
memeriksa kadar gula darah, maka semua anak
gizi buruk harus dianggap menderita hipoglikemia
dan segera ditangani sesuai panduan.
Tatalaksana
Segera beri F-75 pertama atau modifikasinya bila
penyediaannya memungkinkan.
Bila F-75 pertama tidak dapat disediakan dengan cepat,
berikan 50 ml larutan glukosa atau gula 10% (1 sendok
teh munjung gula dalam 50 ml air) secara oral atau
melalui NGT.
Lanjutkan pemberian F-75 setiap 23 jam, siang dan
malam selama minimal dua hari.
Bila masih mendapat ASI teruskan pemberian ASI di
luar jadwal pemberian F-75.
Jika anak tidak sadar (letargis), berikan larutan glukosa
10% secara intravena (bolus) sebanyak 5 ml/kg BB, atau
larutan glukosa/larutan gula pasir 50 ml dengan NGT.
Beri antibiotik.
Jika kadar gula darah awal rendah, ulangi
pengukuran kadar gula darah setelah 30 menit.
Jika kadar gula darah di bawah 3 mmol/L (< 54
mg/dl), ulangi pemberian larutan glukosa atau
gula 10%.
Jika suhu rektal < 35.5 C atau bila kesadaran
memburuk, mungkin hipoglikemia disebabkan
oleh hipotermia, ulangi pengukuran kadar gula
darah dan tangani sesuai keadaan (hipotermia
dan hipoglikemia).
Pencegahan
Beri makanan awal (F-75) setiap 2 jam, mulai
sesegera mungkin (lihat Pemberian makan
awal halaman 205) atau jika perlu, lakukan
rehidrasi lebih dulu. Pemberian makan harus
teratur setiap 2-3 jam siang malam.
Hipotermia
Diagnosis
Suhu aksilar < 35.5 C
Tatalaksana
Segera beri makan F-75 (jika perlu, lakukan rehidrasi
lebih dulu).
Pastikan bahwa anak berpakaian (termasuk kepalanya).
Tutup dengan selimut hangat dan letakkan pemanas
(tidak mengarah langsung kepada anak) atau lampu di
dekatnya, atau letakkan anak langsung pada dada atau
perut ibunya (dari kulit ke kulit: metode kanguru).
Bila menggunakan lampu listrik, letakkan lampu pijar
40 W dengan jarak 50 cm dari tubuh anak.
Beri antibiotik sesuai pedoman.
Pemantauan
Ukur suhu aksilar anak setiap 2 jam sampai
suhu meningkat menjadi 36.5 C atau lebih.
Jika digunakan pemanas, ukur suhu tiap
setengah jam. Hentikan pemanasan bila suhu
mencapai 36.5 C
Pastikan bahwa anak selalu tertutup pakaian
atau selimut, terutama pada malam hari
Periksa kadar gula darah bila ditemukan
hipotermia
Pencegahan
Letakkan tempat tidur di area yang hangat, di bagian
bangsal yang bebas angin dan pastikan anak selalu
tertutup pakaian/selimut
Ganti pakaian dan seprai yang basah, jaga agar anak
dan tempat tidur tetap kering
Hindarkan anak dari suasana dingin (misalnya: sewaktu
dan setelah mandi, atau selama pemeriksaan medis)
Biarkan anak tidur dengan dipeluk orang tuanya agar
tetap hangat, terutama di malam hari
Beri makan F-75 atau modifikasinya setiap 2 jam, mulai
sesegera mungkin (lihat pemberian makan awal,
halaman 205), sepanjang hari, siang dan malam.
Dehidrasi
Diagnosis
Cenderung terjadi diagnosis berlebihan dari
dehidrasi dan estimasi yang berlebihan mengenai
derajat keparahannya pada anak dengan gizi
buruk. Hal ini disebabkan oleh sulitnya
menentukan status dehidrasi secara tepat pada
anak dengan gizi buruk, hanya dengan
menggunakan gejala klinis saja. Anak gizi buruk
dengan diare cair, bila gejala dehidrasi tidak jelas,
anggap dehidrasi ringan.