Anda di halaman 1dari 14

ISLAM & PERNIKAHAN

Oleh:

Muslim, S.Ag., M.Ag.

1
Pengertian Nikah
Kata ( al-Nikah) :
Secara bahasa berarti:


(Bergabung & Saling Memasukkan)

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia:


1. Perjanjian antara laki-laki & perempuan untuk bersuami
isteri (dengan resmi)
2. Perkawinan

2
Menurut Istilah [Ulama]

Al-Nikah berarti:

.
(Suatu ikatan dengan ungkapan nikah, tazwij
(kawin) atau semaknanya yang membolehkan
hubungan suami istri.)

3
Imam al-Bukhariy meriwayatkan melalui isteri Nabi, Aisyah:
Pada Zaman Jahiliyah, dikenal ada 4 macam pernikahan:
1. Dimulai dgn pinangan dri ortu/wali, membayar mahar,
& menikah
2. Seorang suami memerintahkan kepada isterinya
apabila sdh suci untuk berhubungan seks dgn
seseorang, dan bila sdh hamil, maka baru suami
menggauli isterinya
3. Sekelompok laki-laki kurang dr 10 menggauli seorang
wanita,bila hamil melahirkan, wanita tadi menunjuk
salah seorang laki-2 td utk dijadikan sebagai ayah dr
anak, laki-2 tsb tdk boleh mengelak
4. Hubungan seks yang dilakukan WTS, di depan rmhnya
dipasang bendera, tanda boleh masuk

Islam datang melarang cara perkawinan point 2,3, dan 4

4
Rukun Nikah
1. Shighat (Ijab penyerahan dari wali & qabul penerimaan
;)dari calon suami
...
( )
;2. Calon Suami & Calon Istri
;3. Wali


( ).
4. Saksi
( )
5
Perempuan Yang Tidak Boleh Dinikahi
1. Larangan untuk selamanya:
a. Karena Seketurunan:
1) Ibu dan Seterusnya Ke atas;
2) Anak Perempuan dan Seterusnya Ke bawah;
3) Saudara Perempuan;
4) Saudara Perempuan Seibu;
5) Saudara Perempuan Sebapak;
6) Anak Perempuan dari Saudara Laki-laki;
7) Anak Perempuan dari Saudara Perempuan

6
b. Karena Penyusuan [Radhaah]:
1) Ibu Susuan;
2) Saudara Perempuan Sepersusuan;
3) Anak Perempuan Susuan, yaitu anak
perempuan yang disusukan oleh istri seseorang;
4) Saudara Perempuan Bapak Susuan, yaitu
saudara perempuan dari suami yang menyusukan;
5. Saudara Perempuan Ibu Susuan, yaitu saudara
perempuan dari yang menyusukan;
6) Anak Perempuan dari Saudara Laki-laki
Sepersusuan;
7) Anak Perempuan dari Saudara Perempuan
Sepersusuan;

7
c. Karena Pernikahan:
1) Ibu Tiri;
2) Mertua;
3) Menantu;
4) Anak Tiri;
5) Istri yang sudah di-lian (yaitu istri yang
dituduh berzina dan dikuatkan dengan sumpah).
(Q. S. Al-Nur/24: 4-9)

8
2. Larangan untuk Sementara Waktu:
a. Perempuan yang sedang bersuami;
b. Perempuan yang dalam masa iddah
c. Menikahi perempuan lebih dari empat;
d. Memadu dua orang perempuan yang bersaudara,
atau memadu dengan saudara perempuan bapaknya,
atau dengan saudara perempuan ibunya;
e. Istri yang sudah di-thalaq ba`in;
f. Perempuan yang sedang melakukan ibadah haji;
g. Perempuan kafir atau musyrik;
h. Perempuan murtad.
[Lihat: QS. Al-Nisa/4: 23-24]
9
Motivasi Pernikahan

1. Harta;
2. Keturunan;
3. Kecantikan;
4. Agama.
[HR. Imam Al-Bukhariy, Muslim, Abu
Daud, Al-Tirmiziy, Al-Nasai dari Abu
Hurairah]

10
Tujuan Pernikahan
Dalam pandangan Islam, seks bukanlah sesuatu yang kotor
atau najis, tetapi bersih dan harus selalu bersih. Bahkan
secara tersurat Allah memerintahkannya, antara lain QS. al-
Baqarah [2] : 187. Karena hubungan seks adalah bersih,
maka hubungan tersebut harus dimulai dan dalam suasana
yang bersih.

Untuk berkembang biak, antara manusia & binatang sama


berpasangan, tetapi bedanya binatang tidak ada sakinah
mawaddah & rahmah-nya, karena manusia diberi tugas untuk
membangun peradaban [khalifah di dunia]. bandingkan QS.
al-Syura [42] : 11 dengan QS. Al-Rum/30:21

:
:

11
Hukum Nikah
1. Sunat, bagi orang yang ingin menikah & mampu
untuk memberi nafkah;
2. Wajib, bagi orang yang mampu memberi nafkah dan
takut akan terjerumus ke dalam perbuatan zina;
3. Makruh, bagi orang yang mampu memberi nafkah
tetapi belum ada keinginan untuk menikah, atau bagi
orang yang ingin nikah tetapi belum sanggup
memberi nafkah;
4. Haram, bagi orang yang tidak akan memenuhi
kewajiban dan haknya sebagai suami, dan;
5. Mubah, yaitu hukum asal pernikahan.

12
Hikmah Nikah

Untuk memelihara keturunan


Untuk memperbanyak amal

Untuk menghubungkan silaturrahmi

13

14

Anda mungkin juga menyukai