Anda di halaman 1dari 25

GLOMERULONEFRITIS

DEFINISI

Glomerulonefritis adalah penyakit inflamasi atau


non inflamasi pada glomerulus yang menebabkan
perubahan permeabilitas, perubahan struktur, dan
fungsi glomerulus.
ETIOLOGI

GN pasca
infeksi
streptokokus
Infeksi
GN non-
streptokokus
Glomerulonefrit
is
Penyakit ginjal
primer
Non-infeksi
Penyakit
sistemik
STREPTOKOKUS

Bakteri gram positif


berbentuk bulat yang secara
khas membentuk
pasangan/rantai selama masa
pertumbuhannya
GN paska streptokokus
biasanya timbul setelah
infeksi saluran pernapasan
bagian atas, yang disebabkan
oleh kuman streptokokus beta
hemolitikus grup A tipe 1, 3,
12, 18, 25, 49.
FAKTOR RESIKO
Faktor Biologi Faktor Lingkungan Faktor Perilaku Faktor Pelayanan
Kesehatan
Umur (tersering pada Prevalensi meningkat Kebiasaan Minimnya pengetahuan
golongan umur 5-15 pada orang yang sosial mengkomsumsi obat petugas kesehatan
tahun, dan jarang terjadi ekonominya rendah, antiinflamasi non- Kurangnya sarana dan
pada bayi) dan lingkungan tempat steroid prasarana yang memadai
Jenis kelamin (laki laki tinggal yang tidak sehat. Kurang kesadaran Keterlambatan dalam
dua kali lebih sering dari untuk berobat dini diagnosis dan terapi
pada perempuan) Keterlambatan dalam Kekeliruan dalam
berobat diagnosis dan terapi
Tidak melakukan Tidak adanya program
pemeriksaan rutin yang adekuat dalam
kesehatan proses skrining penyakit
awal
MANIFESTASI KLINIS
MANIFESTASI KLINIK

Biasanya didahului penyakit ISPA atau kulit (INF:


streptokokus)
Faringitis (7-14 hari) GNAPS
Impetigo (3-6 minggu)
MANIFESTASI KLINIK
Hematuria gros Hipertensi
Sembab mata, kaki
Anemia
Oligouria -> uria
Proteinuria Ensefalopati Hipertensi:
Sakit kepala hebat
Muntah
Letargi
Disorentasi
Kejang
MANIFESTASI KLINIK (SEMBAB
PERIORBITA)
PATOGENESIS

STREPTOCOCCUS BETA INFEKSI SALURAN NAFAS ATAS TERMASUK


HEMOLITIKUS GROUP A TELINGA TENGAH ATAU KULIT

PEMBENTUKAN IgA, KOMPLEKS IgA NEURAMINIDASE (DIHASILKAN OLEH


KOMPLEMEN, CIRCULATING IgA STREPTOCOCCUS):
KOMPLEMEN. IgG ENDOGEN ->
AUTOANTIGENIK

AUTOANTIBODI TERHADAP IgG

PEMBENTUKAN KOMPLEKS IMUN BERSIKULASI

MENGENDAP DALAM GLOMERULI

GLOMERULONEFRITIS
Reaksi Antigen-Antibodi

Aktivitas vasopresor Proliferasi endotel dan


meningkat kerusakan glomerulus

Vasospasme GFR menurun Kerusakan kapiler glomeruli

Aldosetron
meningkat Retensi Na+

Hipervolemia Retensi air

Oligouria &
anuria
ECF
Hipertensi meningkat Albuminuria &
Hematuria
Edema (Silinder)
PATOFISIOLOGI
DIAGNOSIS

Anamnesis
Riwayat GN dalam keluarga
Penggunaan NSAID
Riwayat infeksi streptokokus,
endokarditis atau infeksi virus

PJ
Edema tungkai + edema periorbita
PEMERIKSAAN PENUNJANG GNAPS

1. Urinalisis
Makroskopis : gross
hematuria
Mikroskopis :
Silinder leukosit
hematuria, eritosit
dan leukosit silinder
dan hialin cast
Kimia : Proteinuria

Silinder eritrosit
2. Darah
Ureum dan kreatinin meningkat
Komplement C3 rendah : 20-40
mg/dl (normal 80-170 mg/dl)
C4 turun sedikit/normal
Anemia normokromik normositer
3. Uji serologis
ASTO
Antihialuronidase
Anti Dnase B
Antistreptozim

4. Bakteriologis Streptokokus
beta
Apus hemolitikus
grup A
tenggorok/kulit
PENCITRAAN

USG ginjal :
Biasanya ukuran ginjal normal
Jika terlihat ginjal kecil, mengkerut atau
berparut, berarti pasien mengalami
kelainan ginjal kronik yang mengalami
ekserbasi akut
DIFFERENTIAL DIAGNOSIS

Sindrom
IgA
nefrotik
nefropati
idiopatik
IGA NEFROPATI

- Antigen yang merangsang IgA : bakteri/virus


(herpes simpleks, epstein Barr, adenovirus, dll).

- Gejala utama : hematuria, didahului oleh infeksi


saluran napas (1-2 hari sebelumnya)

- Diagnosis berdasarkan : gejala klinis dan


pemeriksaan lab (serum IgA meningkat,
komplemen C3 normal, endapan IgA di mesangium
glomerolus)
SINDROM NEFROTIK IDIOPATI

Sindroma nefrotik idiopati merupakan suatu


penyakit kronik yang sering dijumpai pada masa
kanak-kanak

4 tanda yang khas :


Proteinuria
Hipoalbuminuria
Sembab
Hiperlipidemia

Pasien datang dengan keluhan : edema dan


oliguria
TERAPI

Suportif -> tirah baring dan diet tinggi kalori, rendah


protein, rendah Na
Simptomatis:
Obat hipertensi (hidralazin, nifedipine)
Intake cairan dibatasi
Diuretik dan balance cairan
Antimikroba (10 hari):
Penisilin atau derivatnya -> amoksisilin 50 mg/kgBB/hari dibagi dalam
3 dosis selama 10 hari
Eritromisin (jika alergi penisilin) 30 mg/kgBB/hari dibagi dalam 3 dosis
PROGNOSIS

98% pasien sembuh


Kemungkinan terjadinya gagal ginjal kronik
(2%)
<1% menjadi glomerulonefritik progresif cepat

Ensefalopati hipertensi berat


KOMPLIKASI

Hipertensi
(karena Edema paru
hipervolemia)

Gagal jantung
kongestif dan Oligouria dan
miokarditis anuria
(jarang)
DAFTAR PUSTAKA

Lumbanbatu, Sondang Maniur. Glomerulonefritis


Akut Pasca Streptokokus. Sari Pediatri September
2003: vol. 5 (2). Hal. 58-63
Buku ajar IPD Interna Publising, Edisi VI

Anda mungkin juga menyukai