Penindakan Gangguan Keamanan & Ketertiban Di Lapas Dan Rutan
PENDIDIKAN DAN PELATIHAN TEKNIS
PENGAMANAN BAGI PETUGAS PINTU UTAMA (P2U) Latar Belakang Sistem keamanan di Lapas, Rutan dan Cabang Rutan pada dasarnya merupakan suatu kegiatan untuk mewujudkan kehidupan dan penghidupan yang teratur, aman dan tentram. upaya ini dilakukan dengan terencana, terarah dan sistematis sehingga dapat menjamin terselenggaranya kegiatan perawatan tahanan dan pembinaan Warga Binaan Pemasyarakatan dalam rangka pencapaian tujuan pemasyarakatan. Keamanan dan Ketertiban pada Unit Pelaksanaan Teknis Pemasyarakatan merupakan syarat utama mendukung terwujudnya Pembinaan Narapidana, Perawatan Tahanan, Pengelolaan Benda Sitaan dan Rampasan Negara. Pemeliharaan Keamanan dan Ketertiban pada Unit Pelaksanaan Teknis Pemasyarakatan melalui Penyelenggaraan Fungsi Kesatuan Pengamanan meliputi Penyelengaraan Keamanan dan Ketertiban WBP, Penegakan Hukum, Perlindungan, Pengayoman dan Pelayanan kepada masyarakat dengan menjunjung tinggi Hak Asasi Manusia. Tujuan Pembelajaran Kompetensi Dasar Setelah mengikuti pembelajaran ini diharapkan peserta mampu memahami peraturan tentang pengamanan pada Lapas dan Rutan, prosedur tetap bidang pengamanan, serta teknik dan strategi pengamanan. Indikator Keberhasilan Petugas Pintu Utama (P2U) Mampu memahami dan menerapkan teknik pemeriksaan, penggeledahan, serta mengatur keluar masuknya orang, barang dan kendaraan sesuai dengan peraturan perundang-undangan dan prosedur yang berlaku Dasar Hukum Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 tahun 1995 Tentang Pemasyarakatan; Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi manusia Republik Indonesia Nomor 33 tahun 2015 Tentang Pengamanan Pada Lapas dan Rutan; Keputusan Direktur Jenderal Pemasyarakatan Nomor E.22.PR.08.03 Tahun 2001 Tentang Prosedur Tetap Pelaksanaan Tugas Pemasyarakatan; Keputusan Direktur Jenderal Pemasyarakatan Nomor PAS-416.PK.01.01.01 Tahun 2015 Tentang Standar Pencegahan Gangguan Kamtib Lapas dan Rutan. Pengertian Petugas Pintu Utama (P2U)
Petugas Pintu Utama adalah
seorang petugas pengamanan yang bertugas di bagian utama pintu yang melakukan pelayanan kepada masyarakat dan pemeriksaan keluar masuk orang dan barang. Tugas Pokok dan Fungsi Petugas Pintu Utama (P2U) Petugas Pintu Utama (P2U) mempunyai tugas pokok mengamankan Pintu Utama di Lapas/Rutan. Dalam menjalankan tugas pokok tersebut mempunyai fungsi sebagai berikut : Mencegah dan mengamankan pintu utama dari masuk ataupun keluarnya orang dan barang secara tidak sah; Memeriksa dan menggeledah setiap orang tanpa terkecuali Pejabat, Petugas, Pengunjung dan pihak-pihak lain; Memeriksa dan menggeledah setiap barang dan kendaraan yang masuk atau keluar Lapas dan Rutan; Memeriksa dan mengeluarkan penghuni berdasarkan surat-surat yang sah, memeriksa secara cermat identitas dan mencatat kedalam buku laporan tugas pintu utama; Meneliti dan memeriksa secara cermat identitas tamu, menanyakan keperluannya serta mencatat kedalam buku tamu; Mengamankan senjata api, alat-alat keamanan Ada dan barang inventaris lainnya dalam PEMERIKSAAN lingkungan pintu utama serta menggunakannya sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Pelaksanaan Tugas Petugas Pintu Utama (P2U) Petugas pintu utama dalam tugasnya harus melaksanakan beberapa aturan dasar sebagai berikut : Di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Kesatuan Pengamanan Lapas dan Rutan. Dalam menjalankan tugasnya diatur secara bergiliran sesuai jadwal oleh Kepala Kesatuan Pengamanan Lapas dan Rutan dengan serah terima antara Petugas Pintu Utama (P2U). Dalam menjalankan tugasnya petugas pintu utama memakai seragam Pakaian Dinas Lapangan (PDL) dengan KOFEL REEM warna putih dan badge khusus P2U pada lengan kiri dan PIN didada sebelah kanan. Fungsi Tugas Penjagaan Pintu Utama (P2U) Pemeriksaan Disini Pemeriksaan; Penggeledahan; Serta Mengatur keluar masuknya orang, barang, dan kendaraan. Pelaksaan Tugas Pengamanan oleh Petugas Pintu Utama (P2U) dalam hal Pemeriksaan Kendaraan.
Petugas memeriksa kendaraan yang masuk ke dalam Lapas dan Rutan
Petugas mencatat nomor kendaraan yang akan masuk ke dalam Lapas dan Rutan; Petugas menggeledah kendaraan dalam posisi mesin kendaraan mati; Petugas menggeledah orang yang berada di dalam kendaraan dengan cara meminta turun dari kendaraannya; Petugas mengarahkan kendaraan sesuai dengan keperluan; Petugas mengidentifikasi kendaraan yang keluar Lapas dan Rutan; Petugas memeriksa kendaraan yang keluar pada malam hari atau diluar jam dinas. Tata Cara Pencegahan dan Penindakan Gangguan Keamanan dan Ketertiban pada Penjagaan Pintu Utama (P2U) dalam hal Pemeriksaan Kendaraan. Kendaraan yang dapat memasuki Lapas dan Rutan antara lain : Ambulance; Pemadam Kebakaran; Kendaraan Tahanan (Cel Wagon); Kendaraan Bahan Makanan; Kendaraan berkaitan dengan Bimbingan Kerja; Kendaraan pengakut sampah dan sanitasi; Kendaraan keperluan kontruksi bangunan Lapas dan Rutan. Petugas memeriksa kendaraan yang akan masuk kedalam Lapas dan Rutan. Petugas mencatat nomor kendaraan yang akan masuk ke dalam areal dalam Lapas dan Rutan. Petugas menggeledah kendaraan. Petugas menggeledah orang yang berada di dalam kendaraan. Petugas menggeledah barang yang berada di dalam kendaraan. Tata Cara Pencegahan dan Penindakan Gangguan Keamanan dan Ketertiban pada Penjagaan Pintu Utama (P2U) dalam hal Pemeriksaan Kendaraan.
Petugas mengarahkan kendaraan sesuai
dengan keperluan. Petugas mendampingi kendaraan yang memasuki area dalam Lapas dan Rutan. Petugas mengidentifikasi kendaraan yang keluar Lapas dan Rutan. Petugas melarang kendaraan pribadi baik roda empat maupun roda dua masuk ke dalam Lapas dan Rutan. Langkah-Langkah Penggeledahan Kendaraan
Petugas melakukan pemeriksaan kendaraan di area gerbang halaman depan
Lapas dan Rutan atau titik pemeriksaan lain yang telah ditentukan Lapas dan Rutan. Petugas mengeluarkan penumpang dari mobil. Petugas memeriksa tanda pengenal resmi penumpang. Petugas memerintahkan pengemudi untuk masuk kedalam kendaraan dan mengemudikan kendaraannya menuju area gerbang halaman atau titik pemeriksaan lain sehingga kendaraan dapat di geledah. Petugas memerintahkan pengemudi keluar atau turun dari kendaraan. Petugas memeriksa kendaraan roda 3 (tiga), 4 (empat) dan 6 (enam) atau diatasnya dengan cara membuka seluruh pintu, kap serta bagasi kendaraan. Langkah-Langkah Penggeledahan Kendaraan Petugas melakukan pemeriksaan mulai dari kap kendaraan kemudian memeriksa bagian mesin sebagai berikut : Kabel yang tidak biasa, Peralatan atau perlengkapan yang tidak lazim berada di dalam mesin mobil. Cetakan tangan di debu atau kotoran yang mengindikasikan bahwa seseorang mengerjakan mobil tersebut baru-baru ini. Petugas melihat bagian samping dan belakang mesin kendaraan. Petugas memeriksa bagian depan kendaraan dan bagian bawah tempat mesin menggunakan tongkat dengan cermin (inspection mirror). Petugas menutup kap kendaraan sebagai tanda bahwa petugas telah menggeledah bagian depan kendaraan dengan menyeluruh. Petugas kemudian memeriksa bagian penumpang. Petugas melihat ke bagian dalam bagian setir dan bagian penumpang depan. Langkah-Langkah Penggeledahan Kendaraan Petugas memeriksa bagian penumpang depan bagian : Laci kompartemen; Tempat penyimpanan tengah; Dibawah kursi, dibawah karpet; Bagian-bagian di antara jok kursi dan sandaran kursi; Dibawah karpet; Dan daerah bagian penumpang depan untuk melihat apakah ada yang mencurigakan. Petugas menutup pintu sebagai tanda bahwa Petugas telah menggeledah seluruh bagian kendaraan. Petugas bergerak kebagian kursi belakang dan memeriksa seluruh bagian. Petugas menggunakan tongkat besi untuk memeriksa bak kendaraan pengangkut sampah dengan cara mengaduk dan menusuk-nusuk sampah. Petugas mendampingi pengemudi hingga pada saat melakukan bongkar muat. Langkah-Langkah Penggeledahan Kendaraan
Penggeledahan terhadap kendaraan
roda 2 (dua) dilakukan dengan memeriksa kemudi, membuka jok, tempat bahan bakar, mesin dan barang-barang lainnya yang melekat. Jika ditemukan barang yang diduga dapat menimbulkan gangguan keamanan dan ketertiban, Petugas langsung mengamankan, menitipkan atau mengembalikan kepada pihak yang berwenang. Pemeriksaan Berkas pada Tahanan baru di Lapas dan Rutan. Petugas Pintu Utama (P2U) yang sedang bertugas, dimana sebelum menerima Tahanan Baru, Harus melakukan penelitian dan pemeriksaan tentang keabsahan surat-surat yang melengkapinya : Surat Pengantar dari pihak yang menahan, ditanda tangani Pejabat yang menahan dan ada cap dari kantor pihak yang menahan; Tanggal dan Nomor Surat Penahanan serta penahanan tersebut masih berlaku atau tidak; Surat Keterangan Sehat dari Dokter; Setelah surat-surat yang melengkapinya dianggap sah, baru menghitung jumlah tahanan yang dikirim (orangnya) dan mencocokkan dengan jumlah daftar nama yang tertera dalam surat pengantar, Jika surat penahanannya dianggap tidak sah atau dianggap diragukan keabsahannya, Petugas Pintu Utama (P2U) berhak menolak penerimaan tahanan baru tersebut. Untuk menghindari penerimaan salah orang, mencocokkan data antara pengakuan tahanan dengan data yang ada di berkas, tentang: Nama Lengkap, Umur, Perkara, Jenis Kelamin, Jika data tahanan yang bersangkutan tidak sesuai dengan berkas yang dibawa, maka Petugas Pintu Utama (P2U) berhak menolak penerimaan tahanan tersebut; Mencatat dalam buku laporan Petugas Pintu Utama (P2U); Petugas dari pihak yang menahan (mengawal) beserta tahanannya dipersilahkan untuk masuk ke Ruang Pemeriksaan dilanjutkan ke Ruang Registrasi. Untuk yang berstatus Narapidana (Mutasi Narapidana antar UPT), kelengkapan surat yang harus di teliti : Surat Pengatar dari UPT Asal; Salinan Putusan; Surat masih ada atau tidaknya perkara lain dari Kejaksaan Negeri; Risalah Pembinaan; Daftar Register F; dan Surat Keterangan Sehat. Penindakan Petugas melarang orang, barang dan kendaraan yang tidak diperkenankan masuk; Petugas mengamankan orang, barang dan kendaraan yang diduga dapat menimbulkan Gangguan Kamtib; Petugas melarang masuk petugas diluar jam tugas kecuali mendapatkan izin atasan. Petugas dapat menggunakan kekuatan sesuai tingkat Gangguan Kamtib. Pelaporan Petugas memberikan laporan secara berkala kepada Karupam; Petugas melaporkan situasi dan kondisi kepada Karupam jika ada kecurigaan Gangguan Kamtib; Petugas melaporkan adanya kendaraan yang masuk; Petugas memberikan laporan ketika saat terjadinya Gangguan Kamtib kepada Karupam; Petugas membuat laporan tertulis pelaksanaan tugas. JAGA UNTUK TETAP AMAN DAN TERTIB