Anda di halaman 1dari 16

Penyelidikan Permukaan

(surface investigation)
surface investigation
Metode berdasarkan aspek fisika
(Hidrogeofisika) : Penekanannya pada aspek
fisik yaitu merekonstruksi pola sebaran lapisan
akuifer. Beberapa metode yang sudah umum
kita dengar dalam metode ini adalah
pengukuran geolistrik yang meliputi pengukuran
tahanan jenis, induce polarisation (IP) dan lain-
lain. Pengukuran lainnya adalah dengan
menggunakan sesimik, gaya berat dan banyak
lagi.
surface investigation
Metode berdasarkan aspek kimia
(Hidrogeokimia) : Penekanannya pada aspek
kimia yaitu mencoba merunut pola pergerakan
air tanah. Secara teori ketika air melewati suatu
media, maka air ini akan melarutkan komponen
yang dilewatinya. Sebagai contoh air yang telah
lama mengalir di bawah permukaan tanah akan
memiliki kandungan mineral yang berasal dari
batuan yang dilewatinya secara melimpah.
Survey Geofisika
Menyediakan data geologi, aquifer geometry
dan kualitas air.
Pendekatan yang baik :
Identifikasi permasalahan fisik alami yang
akan diidentifikasi.
Memilih metode geofisika yang akan
digunakan
Merencanakan rencana investigasi.
Survey Geofisika
Survey geofisik akan menghasilkan
kemungkinan interprestasi data yang
berbeda. Borehole control sangat esensial
untuk mengurangi perbedaan penafsiran ini
Bagaimanapun survey geofisik seharusnya
dilakukan dalam hubungannya dengan
borehole eksplorasi daripada menggantikan
rencana pemboran.
Survey Geofisika
Penggabungan survey geofisika dan
drilling dapat menghasilkan hasil yang
lebih murah dibandingkan dengan hanya
menggantungkan kepada hasil drilling
saja, dikarenakan jumlah exploratory
boreholes dapat dikurangi.
Metode Geofisika dalam eksplorasi
air tanah
Penyelidikan Bawah Permukaan
(subsurface investigation)
Ada beberapa alasan mengapa harus dilakukan survey
geofisika, sebelum dilakukan pengeboran

Bila telah ada data pendukung yang dalam hal ini hasil analisa geofisika,
baru dilakukan pemboran pada suatu titik dimana target paling
memungkinkan ditinjau dari ketebalan, kedalaman dan jumlah titik
pemboran.
Bila hasil analisa geofisika tidak dijumpai target yang diinginkan, maka
tidak perlu dilakukan pengeboran, karena hanya akan membuang waktu,
tenaga dan biaya, kecuali untuk tujuan riset
Pemboran Uji (Test Drilling)
Memberikan kelengkapan data mengenai
lapisan batuan/tanah secara tegak
(vertikal) dari permukaan tanah sampai
kedalaman yang diinginkan.
Disamping melakukan pemboran uji, juga
dilakukan pengukuran logging dengan
maksud untuk membantu mendapatkan
data yang paling mendekati ketepatannya.
Pemboran Uji (Test Drilling)
Salah satu metode yang cukup baik
adalah geologic log, yaitu dengan jalan
mengumpulkan contoh tanah setiap
kedalaman selama dilakukan pemboran
uji.
Dari data ini kemudian dianalisis untuk
setiap kedalaman satu meter agar dapat
diketahui letak lapisan pembawa airnya
(akuifer), sehingga rencana kedudukan
serta panjang pipa penyaring (screen)
dapat ditentukan.
Pemboran Uji (Test Drilling)
Hasil loggingnya merupakan deskripsi
geologi dari daerah lubang bor yang
kemudian digambarkan dalam bentuk log
lithologinya.
Setelah pelaksanaan pemboran selesai,
dilakukan pencucian sumur
(development), yaitu proses pengeluaran
dan pembuangan material-material halus
dari akuifer supaya air dapat masuk ke
dalam sumur melalui pipa penyaring
dengan mudah dan lancar.
Borelog
Hasil Pemboran

Dari gambar log litologi dapat


disimpulkan bahwa letak akuifernya
berada pada kedalaman 38 m
sampai 100 m.

Lapisan akuifer ini terletak diantara 2


lapisan tanah/batuan yang sulit
dilalui air yaitu tanah lempung
gampingan dan batu gampingan
yang bersifat kedap air, sehingga
lapisan akuifer dapat diklasifikasikan
kedalam akuifer terkekang (confined
aquifer)

Anda mungkin juga menyukai