PENDAHULUAN Emulsi adalah suatu sistem yang terdiri dari dua fase cairan yang tidak saling melarutkan, dimana salah satu cairan terdispersi dalam bentuk globula-globula di dalam cairan lainnya. Di dalam proses pembuatan emulsi biasanya ditambahkan campuran dua atau lebih bahan kimia yang tergolong ke dalam emulsifier dan stabilizer Emulsifier dan stabiliser biasanya ditambahkan juga ke dalam emulsi alamiah yang tidak stabil seperti susu dengan tujuan untuk memperbaiki penampakan emulsi dan meningkatkan kestabilannya. Jenis-jenis Emulsifier Emulsifier dapat digolongkan menjadi dua yaitu emulsifier alam dan emulsifier buatan. Emulsifier Alam Dapat digolongkan menjadi tiga golongan : 1. Emulsifier alam dari tumbuh-tumbuhan 2. Emulsifier alam dari hewan 3. Emulsifier alam dari tanah mineral Emulsifier Buatan Contoh emulsifier buatan adalah sabun Teori Pembentukan Emulsi
1. Teori Tegangan Permukaan (Surface
Tension) dan Lapisan Adsorpsi 2. Teori Orientasi Bentuk Baji (Oriented Wedge) 3. Teori Film Plastik Teori Polar dan Non Polar Pada dasarnya emulsifier merupakan surfactant yang mempunyai dua gugus yaitu gugus hidrofilik dan gugus lipofilik. Gugus hidrofilik bersifat polar dan mudah bersenyawa dengan air sedangkan gugus lipofilik bersifat non polar dan mudah besenyawa dengan minyak. Di dalam molekul emulsifier, salah satu gugus harus lebih dominan jumlahnya. Sifat-sifat Emulsi Sifat-sifat Fisik Emulsi 1. Penampakan 2. Viskositas 3. Dispersibilitas dan Daya Emulsi. 4. Ukuran partikel Emulsi Sifat Emulsi Cair 1. Demulsifikasi 2. Pengenceran Sifat Emulsi Padat (gel) 1. Hidrasi 3. Sineresis 2. Menggembung (swelling) 4. Tiksotropi Metode Pembuatan Emulsi
Pada dasarnya sifat-sifat emulsi yang kita
buat bergantung pada beberapa factor, yaitu : a. jenis bahan yang menjadi medium dispersi, b. komposisi bahan yang digunakan, c. jenis dan jumlah emulsifier, d. prosedur dan kondisi pengolahan e. serta macam peralatan yang digunakan. Peralatan Emulsifikasi
Peralatan utama yang umum
digunakan untuk emulsifikasi didalam industri pangan adalah berbagai tipe mixer, homogeniser bertekanan (pressure homogenizer), gilingan koloid (colloid mill) dan peralatan ultrasonik (ultrasonic device). Kestabilan Emulsi Kestabilan emulsi ditentukan oleh dua gaya, yaitu : 1. Gaya tarik-menarik 2. Gaya tolak-menolak
Faktor-faktor yang mempengaruhi stabilitas
emulsi, adalah: Tegangan antarmuka rendah Kekuatan mekanik dan elastisitas lapisan antarmuka Tolakan listrik double layer Relatifitas phase pendispersi kecil Viskositas tinggi. Aplikasi Emulsi Bahan Pangan
1. Yogurt dan Tahu Susu
Pada pembuatan yogurt, susu yang telah dihomogenisasikan membentuk gel tahu yang lebih cepat dengan konsistensi yang lebih licin dan lunak dibandingkan dengan bila menggunakan susu yang tidak dihomogenisasi. 2. Keju Pada pembuatan keju, penambahan emulsifier yang merupakan campuran garam-garam fosfat akan memberikan hasil yang lebih baik (tekstur dan penampilannya) terutama pada keju-keju yang tidak difermentasi seperti halnya cottage cheese. KESIMPULAN Emulsi adalah campuran antara partikel-partikel suatu zat cair (fase terdispersi) dengan zat cair lainnya (fase pendispersi). Emulsi tersusun atas tiga komponen utama, yaitu: Fase terdispersi, fase pendispersi, dan emulsifier. Emulsifier dapat digolongkan menjadi dua yaitu emulsifier alam dan emulsifier buatan. Teori Pembentukan Emulsi yaitu diantara lain, Teori Tegangan Permukaan (Surface Tension) dan Lapisan Adsorpsi, Teori Orientasi Bentuk Baji (Oriented Wedge), Teori Film Plastik. Aplikasi emulsi bahan pangan, yaitu pada yogurt, susu, keju, mentega, salad dressing.