Anda di halaman 1dari 32

Penjadwalan Proyek

Dengan Metode CPM

Simon Patabang, MT

http://spatabang.blogspot.com
Pendahuluan
Penjadwalan atau scheduling adalah pengalokasian
waktu yang tersedia untuk melaksanakan setiap
pekerjaan dalam usaha menyelesaikan suatu proyek
hingga tercapai hasil optimal dengan mempertim-
bangkan keterbatasan keterbatasan yang ada.
Penjadwalan memberikan informasi tentang rencana dan
kemajuan proyek dalam hal kinerja sumber daya berupa
biaya, tenaga kerja, peralatan dan material serta rencana
durasi proyek dan progres waktu untuk menyelesaikan
proyek.
Penjadwalan merupakan alat monitoring pelaksanaan
kegiatan proyek dari awal hingga selesai.
Updating penjadwalan selalu dilakukan untuk
mendapatkan penjadwalan yang paling realistis agar
alokasi sumber daya dan penetapan durasinya sesuai
dengan sasaran dan tujuan proyek.
Manfaat Penjadwalan
Menjadi pedoman tentang batasbatas waktu
kapan mulai dan selesainya tiap pekerjaan
Sebagai pedoman untuk mengontrol dan
mengendalikan pelaksanaan tiap kegiatan
dalam proyek
Menjadi pedoman untuk menilai kemajuan
pekerjaan.
Sebagai pedoman untuk mengatur alokasi
prioritas terhadap sumber daya dan waktu
secara optimal, dengan harapan proyek dapat
selesai sebelum waktu yang ditetapkan.
Penjadwalan Kegiatan Proyek
Jadwal kegiatan proyek disusun atau dirancang
berdasarkan hasil perhitungan maju dan
mundur dari diagram AOA atau AON.
Rancangan Perjawalan dapat dilakukan dengan
metode CPM (Critical Path Metodh), dimana
jadwal dirancang berdasarkan jalur kritis.
Jadwal tersebut dibuat dalam bentuk diagram
balok yang disebut Gantt Chart.
Sebagai contoh, kita lanjutkan contoh yang sudah
dikerjakan pada bagian sebelumnya.
Contoh :
Waktu Kegiatan
ID Kegiatan (Hari) Mendahului
1 A 10 -
2 B 8 -
3 C 12 -
4 D 22 A
5 E 27 B
6 F 7 B
7 G 15 C
8 H 8 D, E
9 I 20 F
10 J 15 D, E, G
Diagram AOA
Diagram AON
Tabel Perhitungan Waktu Kegiatan
Diagram Gantt
Gantt Chart dikembangkan oleh Henry Laurence Gantt
pada tahun 1910.
Merupakan suatu gambaran atas perencanan,
penjadwalan dan pemantauan (monitoring) kemajuan
setiap kegiatan atau aktivitas pada suatu proyek.
Gantt Chart adalah sejenis grafik batang (Bar Chart)
yang digunakan untuk menunjukkan Jadwal kegiatan
proyek dan waktu pelaksanaannya secara berurutan.
Gantt Chart ini merupakan salah satu alat (tools) untuk
melakukan perencanaan Proyek (Project Planning) dan
juga sebagai alat untuk memantau perkembangan
proyek .
1. Rancangan Jadwal Berdasarkan ES dan EF

Rancangan jadwal proyek dapat disusun


berdasarkan hasil dalam tabel perhitungan
waktu tercepat dari diagram AOA atau AON.
Waktu tercepat ada 2 yaitu :
1. Waktu mulai tercepat (Earliest Start=ES)
2. Waktu selesai tercepat (Earliest Finish=EF)
Jadwal disusun dengan memperhatikan Jalur
Kristis (CPM)
Cara Membuat Gantt Chart

Pertama kali, gambarkan diagram batang pada


kegiatan yang berada pada jalur kritis.
Gambarkan diagram batang mulai dari nilai ES
sampai nilai EF untuk setiap kegiatan
Jadwal disusun berdasarkan hasil perhitungan
dari diagram AON seperti pada gambar
berikut :
Jadwal Berdasarkan ES dan EF
2. Jadwal Berdasarkan waktu LS dan LF
Diagram berdasarkan waktu terlambat (LS dan LF)
dapat disusun dengan cara yang sama seperti pada
waktu tercepat. Hasilnya adalah sebagai berikut :
Penjadwalan Sumber Daya
Tujuan penjadwalan sumber daya adalah untuk
memastikan jumlah atau jenis sumber daya dapat
diketahui sejak awal dan tersedia bila dibutuhkan.
Bila ketersediaan sumber daya terbatas, maka akan dapat
menyebabkan durasi proyek bertambah. Sebaliknya jika
sumber daya ditambah, maka durasi proyek dapat
dipercepat.
Bila sumber daya cukup tetapi berfluktuasi, maka akan
mengurangi tingkat efektivitas dan efisiensi penggunaan
sumber daya.
Bila sumber daya terbatas dan tidak mencukupi, maka
penjadwalan dapat dilakukan dengan perataan sumber
daya.
Perataan Sumber Daya (Resources Leveling)
Perataan sumber daya adalah meratakan frekuensi
alokasi sumber daya dengan tujuan memastikan bahwa
jumlah dan jenis sumber daya dapat diketahui dari awal
dan tersedia bila dibutuhkan.
Tujuan perataan sumber daya agar alokasi tingkat
pemakaian sumber daya dapat diketahui sehingga
penyelesaian proyek menjadi lebih logis.
Dalam perataan sumber daya, biasanya durasi proyek
dianggap tetap sedangkan jumlah sumber daya diatur
sedemikian rupa sehingga sesuai dengan ketersediaan.
Pola Distribusi Sumber Daya
1. Bentuk fluktuasi

Pola kebutuhan distribusi sumber daya cenderung dilakukan


untuk mengerjakan kegiatan yang kritis atau karena
mengejar waktu penyelesaian proyek. Bentuk fluktuasi
dapat digambarkan sebagai berikut :

Luas area menyatakan jumlah sumber daya yang dibutuhkan.


2. Bentuk Jumlah Tetap

Pola ini menggambarkan tingkat pemakaian sumber daya


yang sama selama durasi proyek. Penjadwalan sumber daya
dengan jumlah yang sama agak sulit dilakukan, karena
semua sumber daya harus tersedia dan tidak menyesuaikan
dengan kebutuhan proyek.
3. Bentuk Pola Bervariasi

Pola ini mempunyai tingkat pemakaian sumber daya yang


disesuaikan dengan kondisi proyek. Pada awal proyek
julahnya sedikit, kemudian pada pertengahan dibutuhkan
sumber daya yang maksimum kemudian turun pada akhir
penyelesaian proyek.
Penjadwalan Tenaga Kerja

Tenaga kerja dapat disusun berdasarkan


jadwal yang telah dirancang baik berdasarkan
ES dan EF atau LS dan LF.
Tenaga kerja dijumlahkan dari setiap kegiatan
yang dilaksanakan secara paralel atau
dilaksanakan dalam waktu yang sama.
Kebutuhan pekerja dengan aktivitas non-kritis
dijadwalkan secepat mungkin.
Contoh :
Waktu Kegiatan Tenaga
ID Kegiatan (Hari) Mendahului Kerja
1 A 10 - 3
2 B 8 - 5
3 C 12 - 1
4 D 22 A 3
5 E 27 B 7
6 F 7 B 8
7 G 15 C 5
8 H 8 D, E 6
9 I 20 F 4
10 J 15 D, E, G 4
Jumlah Tenaga Kerja
Grafik Penggunaan Tenaga Kerja
1. Sumber Daya Terbatas

Penjadwalan dengan sumber daya yang terbatas


dilakukan agar pelaksanaan proyek tetap dapat
berlangsung dengan cara mengoptimalkan
penggunaan sumber daya.
Sumber daya yang terbatas dapat mempengaruhi
durasi proyek bertambah dan dapat mengakibatkan
adanya denda atas keterlambatan.
Jenis sumber daya tersebut adalah uang, tenaga
kerja, peralatan, dan material.
Batasan (constraints) dalam penjadwalan proyek :
1. Logical constraint, yaitu batasan yang disebabkan oleh
hubungan antar kegiatan.
2. Resources constraint, yaitu batasan yang diakibatkan
terbatasnya sumber daya.

Aturan Penjadwalan proyek bila sumber daya terbatas:


1. Memprioritaskan kegiatan yang mempunyai nila slack
atau total float terkecil.
2. Memprioritaskan kegiatan kritis atau mendekati kritis
dengan total float paling rendah.
3. Memprioritaskan kegiatan yang mempunyai durasi
paling pendek.
Contoh :
Sebuah proyek menggunakan 2 macam sumber daya tipe 1
(Tenaga ahli) dan tipe2 (Tenaga buruh) dengan alokasi
sumber daya tiap aktivitas seperti pada tabel berikut:

Buatlah penjadwalan sumber daya dimana maksimum


penggunaan sumber daya tipe-1= 10 org per hari dan tipe-2=
7 org per hari.
1. Penjadwalan sumber daya dalam keadaan normal
tanpa adanya keterbatasan sumber daya.

Jadwal disusun tanpa adanya batasan sumber daya.


2. Penjadwalan Dengan Sumber Daya Terbatas
Untuk kasus yang sama, buatlah penjadwalan sumber
daya dimana maksimum penggunaan sumber daya
terbatas tipe-1, maksimum 7 org per hari dan tipe-2,
maksimum 5 org per hari.

Penyelesaian :

Jika sumber daya terbatas, maka penjadwalan harus


dilakukan berdasarkan prioritas nilai slack (Total float)
yang terkecil yaitu ABDECF.
Karena D dan E mendahului F, maka D dan E harus
dijadwalkan lebih dahulu. Karena sumber daya terbatas,
maka kegiatan C dapat ditunda 3 hari dimulai setelah E
selesai sehingga durasi proyek menjadi 22 hari.
Penjadwalan dengan sumber daya terbatas sbb:
3. Penjadwalan Berdasarkan Jalur Kritis
Kegiatan dengan total float = 0 menyatakan kegiatan tersebut
adalah kritis, artinya tidak boleh ditunda. Dalam kasus di atas,
kegiatan kritisnya ADF, maka ADF harus dijadwalkan lebih dahulu.
Urutan kegiatan adalah ADFBEC. Karena terbatasnya sumber daya,
maka C baru dimulai setelah F selesai akibatnya durasi menjadi 23
hari.
4. Penjadwalan Berdasarkan jalur kritis dengan tidak
kontiniu.

Kegiatan C tidak kontiniu pada hari ke12 dan dilanjutkan


pada hari ke-16 karena sumber daya terbatas, maka
sumber daya yang ada dioptimalkan dengan
mengutamakan kegiatan kritis.
Dari beberapa cara penjadwalan di atas, maka cara
pertama dan ke-4 yang durasinya lebih baik.
Penjadwalan pertama lebih sederhana sedangkan ke-
4, jadwalnya lebih rumit karena ada break pada
kegiatan C.
SEKIAN

Anda mungkin juga menyukai