Anda di halaman 1dari 4

LTM P1

KASANDRA HARAHAP
1. IMUNISASI BUATAN
Imuniasasi pasif buatan.
1. immune serum globulin nonspesifik (human normal
immunoglobulin) Imunisasi pasif tidak diberikan secara rutin, hanya
diberikan dalam keadaan tertentu kepada penderita yang terpajan
dengan bahan yang berbahaya terhadapnya dan sebagai regimen
jangka panjang pada penderita pada penderita dengan defisiensi
antibodi
2. immune serum globulin spesifik
Plasma atau serum yang diperoleh dari donor yang dipilih sesudah
imunisasi atau booster atau konvalesen dari suatu penyakit disebut
sesuai dengan jenisnya misalnya TIG, HBIG, VZIG, dan RIG
Imunisasi aktif
Dalam imunisasi aktif untuk mendapatakna proteksi dapat diberikan
vaksin hidup/ dilemahkan atau yang dimatiakn. Vaksin yang baik harus
mudah diperoleh, murah, stabil dalam cuaca ekstrim dan nonpatogenik.
Efeknya harus tahan lama dan mudah direaktivasi dengan suntukan
booster aantigen. Baik sel B atau sel T diaktifkan oleh imunisasi.
Keuntungan dari pemebrian vaksin hidup/dilemahkan ialah terjadinya
replikasi mikroba sehingga menimbulkan pajanan dengan dosis lebih
besar dan respons imun ditempat alamiah. Vaksin yang dilemahkan
diproduksi dengan mengubah kondisi biakan mikroorganisme dan dapat
merupakan pembawa gen dari mikroorganisme lain yang sulit yang untuk
dilemahkan. BCG merupakan pembawa yang baik untuk antigen yang
memerlukan imunitas sel CD4 dan salmonela sehingga dapat memberikan
imunitas melalui pemberian oral
8 PATOFISIOLOGI CARIEER HBV
Siklus hidup dimulai dengan attachment atau penempelan partikel pada hepatosit. Penempelan tersebut dapat
terjadi dengan diperantaraiprotein pre S1, S2 , dll. Penempelan HBV akan diikuti dengan siklus penetrasi HBV
kedalam hepatosit, kemudian ditransport ke dalam sitoplasma dan kemudian terjadi pelepasan DNA ke dalam
nukleus . DNA HBV yang masuk kedalam nukleus mula-mula berupa dua rantai DNA yang tidak sama panjang.
Kemudian akan terjadi proses DNA repair berupa pemanjangan rantai DNA yang pendek sehingga menjadi dua
rantai DNA yang sama panjang (cccDNA). Selanjutnya terjadi pregenom RNA akan menghasilkan protein core
(HBcAg), HbeAg, dan enzim polymerase sedangkan translasi akan menghasilkan protein yang diperlukan
(Greenwood, 2005).

Selanjutnya terjadi proses encapsidation yaitu uptake pre-genom RNA ke dalam protein core (HBcAg),
dilanjutkan dengan proses perakitan didalam sitoplasma . proses maturasi genom dimulai dengan proses
reversed transcription pregenom menjadi RNA menjadi DNA untaidan terjadi proses maturasi. Proses
envelopment partikel core tersebut terjadi di retikulum endoplasma . disamping itu terjadi sintesa partikel HBV
lainnya yaitu ditubular daan partikel bentuk bulat yang masing-masing tidak mengandung partikel genom core
dan genom HBV. Selanjutnya melaalui aparatus golgi disekresikan partikel Dane , HbeAg dengan cara budding
atau lisis langsung kedalam sirkulasi darah. Dan pada kasusu carieer sehat tidak menunjukan gejala tetapi
replikasi virus tetap terjadi.

Anda mungkin juga menyukai