Anda di halaman 1dari 21

KALOR DAN PEMUAIAN

Oleh :
Chica Iqmalia Putri C
161251493
Dana Hendika Kristinawati
161251495
Debby Aishatul Hikmah
161251497
KALOR
Kalor atau bahang adalah salah satu bentuk energi yang
mengalir karena adanya perbedaan suhu dan atau karena
adanya usaha atau kerja yang dilakukan pada sistem.
Kalor mempunyai satuan kalori, satu kalori didefinisikan
sebagai kalor yang dibutuhkan 1 gram air untuk menaikkan
suhunya 1OC. Dalam sistem SI satuan kalor adalah Joule. Satu
kalori setara dengan 4,18 joule.
Kalor jenis (c) adalah kalor yang diperlukan untuk menaikkan
suhu setiap 1kg massa benda dan setiap 1 C kenaikan suhu.
Kapasitas kalor ( C ) adalah banyaknya kalor yang digunakan
untuk menaikkan suhu benda setiap 1 C.
Dari kenyataan bahwa:
Kalor yang diberikan pada benda sebanding dengan kenaikan
suhu.
Kalor yang diberikan pada benda menaikkan suhu sebanding
massa benda.
Kalor yang diberikan pada benda menaikkan suhu tergantung
jenis benda.
PERUBAHAN WUJUD ZAT
Kita kenal ada tiga wujud zat, yaitu padat, cair, dan gas. Pada umumnya
semua zat pada suhu dan tekanan tertentu dapat berubah dari satu
wujud ke wujud yang lain. Misalkan H20 pada wujud padat berupa es,
dalam wujud cair berupa air, dan dalam wujud gas berupa uap.
Jumlah kalor yang diperlukan/dilepaskan saat perubahan wujud (suhu
tetap) dinyatakan dengan formula:
Q=m.L
Q=jumlah kalor, satuannya joule.
m=massa zat, satuannya kg.
L=kalor laten (kalor lebur, kalor beku, kalor uap, dan kalor embun)
satuannya joule/kg.

ASAS BLACK
Jika ada dua macam zat yang berbeda suhunya dicampurkan atau
disentuhkan, maka zat yang suhunya lebih tinggi akan melepas kalor
yang sama banyaknya dengan kalor yang diserap oleh zat yang suhunya
lebih rendah.
Q lepas = Q serap
Kekekalan energi pada pertukaran kalor seperti persamaan diatas
pertama kali dikemukakan oleh Black seorang ilmuwan Inggris.
Contoh dalam kehidupan sehari-hari
Termos
dibuat untuk mencegah perpindahan kalor secara konduksi,
konveksi maupun radiasi. Dinding termos dibuat untuk
mencegah perpindahan secara radiasi dan memantulkan
radiasi kembali kedalam termos, ruang hampa antara
dinding mencegah kalor secara konduksi dan konveksi
dengan udara luar tidak terjadi.
Setrika
terbuat dari logam yang bersifat konduktor dapat
memindahkan kalor secara konduksi.
Panci Masak
terbuat dari bahan konduktor hal ini untuk mengurangi
pancaran kalor
1. Seratus gram air dengan suhu 30OC dicampur dengan
50 gram air bersuhu 80OC, tentukan suhu
campurannya! (kalor jenis air-1 kal/gr.OC)

Penyelesaian
Air panas
Qdiserap=Qdilepas
t2= 80 C ;m2= 50 gr
O

Q1=Q2
t
m1.c1.T1=m2.c2.T2
100.1.(t-30) = 50.1.(80-t)
Air dingin
2t-60 = 80-t
t1= 30OC ;m1= 100 gr
3t = 140
t = 46,7 OC
Pemuaian
Suatu zat jika dipanaskan pada umumnya akan memuai
dan menyusut jika didinginkan

L = LoT
A = AoT L, A, V = Perubahan panjang,
luas dan volume
V = VoT
L0, Ao, Vo = Panjang, luas dan volume awal
T = Perubahan suhu(0C)

, , = Koefisien muai panjang, luas dan


volume (0C-1)
= 3 dan = 2
PEMUAIAN ZAT PADAT
1. PEMUAIAN PANJANG
Dari gambar di samping, diperoleh lo
a. lt = atau l = .
l
b. Koefisien muai panjang() suatu
bahan adalah perbandingan
antara pertambahan panjang(l) lt
terhadap panjang mula-mula(l)
persatuan kenaikan suhu(t). lo = initial length
Secara matematis dinyatakan:
lt = panjang pada suhu t
= atau l = ,
sehingga lt = l = the length increases
to = suhu awal

c. Apa satuan dan tuliskan t = suhu akhir


dimensinya. = coefficient of linier expansion
Contoh dalam kehidupan sehari-hari
Pemasangan kaca jendela
dalam pemasangan kaca jendela perlu diperhatikan ruang muai
sebab koefisien muai kaca lebih besar dari koefisien muai kayu.
Pemasangan sambungan Rel Kereta Api
harus menyediakan harus menyediakan celah antara satu batang
rel dengan yang lain, jika suhu meningkat maka batang rel akan
memuai dan akan bertambah panjang
Pemasangan jaringan Listrik dan Telepon
kabel harus dipasang dengan kendur dari tiang satu ke yang lain
karena jika suhu udara dingin panjang kabel akan mengencang
Contoh Soal:Pemuaian Zat Padat
1. Sebatang baja berpenampang kecil yang panjangnya
20 meter bersuhu 20OC. Baja mengalami pemanasan
sampai suhu 40OC kemudian didinginkan sampai
suhu -30OC. Berapakah perbedaan thd pjng awal?.
Penyelesaian:
baja= 12. 10-6 /OC b. l = l t O

= 20 m . 12. 10-6 /OC. (-30-20)OC


= -12 mm

a. l = lO t
= 20 m . 12. 10-6 /OC. (40-20)OC
= 4,8 mm
2. Sebuah plat baja berbentukpersegi dengan sisi 30 cm
bersuhu 20OC. Bila Plat Baja dipanaskan sampai 130
O
C,tentukan luas baja sekarang?.
Penyelesaian: =2. A = AO t
= 900 cm2 . 24. 10-6 /OC. (130-30)OC
= 2,38 cm2

At = AO+ A
= 900 cm2 + 2,38 cm2
= 902,38 cm2
Cara lain: (coba
dihitung)
At = AO(1+ t)
PEMUAIAN ZAT CAIR
Penyelesaian:
Formula: Diket: Ditanya: Vt?
Vt = VO ( 1 + t) VO = 2 liter
t = 50OC-20OC= 30OC
Keterangan:
= koef. Muai volume zat = 210. 10-6/OC
Jawab: Vt = VO ( 1 +
t)
cair (diket. Dari data = 2 ( 1 + 210.10-6.30 )
= 2 (1,0063)
muai volume zat cair) = 2,0126 liter

Contoh:
Air sebanyak 2 liter bersuhu 20OC dipanaskan dalam
panci hingga suhunya 50OC. Berapa volume air
setelah dipanaskan?(=210.10-6/OC)
PEMUAIAN GAS
Contoh:
Formula: Gas sebanyak 2 liter bersuhu 27OC.

Vt = VO ( 1 + t ) Berapa volume gas setelah dipanaskan


hingga suhunya 77OC?
Keterangan: Penyelesaian:
= koef. Muai volume gas Diket: Ditanya: V2?
V1 = 2 liter T1= 27 +273 = 300 K
= 1/273 T2= 77+273= 350 K
T = suhu harus dlm Kelvin Jawab:

Maka formula dapat dalam V1 V2



T1 T2
bentuk:
2 V2
V1 V2
300 350
T1 T2 V 2 2 , 33 liter
PERAMBATAN KALOR
1. Konduksi
Perambatan kalor secara konduksi terjadi pada logam yang dipanaskan.
Partikel-partikel logam tidak berpindah, perpindahan kalornya terjadi
secara berantai oleh partikel yang bergetar semakin cepat pada saat
kalor yang masuk logam semakin besar dan getaran partikel akan
memindahkan kalor pada partikel disampingnya, demikian dan
seterusnya. (cari contohnya perambatan kalor dalam kehidupan sehari-
hari, minimal 3 contoh)
Formula:

Q k .A
(T 2 T1 ) (Q/t)= laju perpindahan kalor (J/s=W)
t L
A = luas penampang (m2)
L = panjang bahan (m)
K = kondusivitas bahan (W/m.K)
T = selisih suhu (OC atau K)
2. Konveksi
Perpindahan kalor secara konveksi terjadi pada zat
cair dan gas. Pada perpindahan kalor ini bagian
yang mendapat kalor partikel-partikelnya akan
berpindah ke suhu yang lebih rendah, demikian
dan seterusnya sehingga terjadi arus konveksi. (cari
contoh perambatan kalor ini dalam kehidupan sehari-hari,
minimal 3 contoh)
Formula:

Q (Q/t)= laju perpindahan kalor (J/s=W)


h. A.(T2 T1 )
t A = luas penampang (m2)
h = koef. konveksi (W/m2.K)
T = selisih suhu (OC atau K)
Contoh Soal Perpindahan Kalor
1. Balok besi berpenampang kecil dengan suhu
kedua ujung dibuat tetap yaitu 500OC dan
100OC. Jika panjang besi 50 cm. Berapakah laju
kalor persatuan luas yang melewati balok
tersebut. (konduksivitas termal besi= 75
W/m.K)
Penyelesaian:
L=50 cm= 0,5 mk= 75 W/m.K T=400K
Q k 75
T 400 60000W / m 2
t. A L 0,5
3. Sebuah benda sumber panas mempunyai luas
permukaan 10 cm2 dan emisivitasnya 0,4 bersuhu 727OC.
Hitung kalor yang dipancarkan benda selama 1 menit.

Penyelesaian:
A=10 cm2=0,001 m2 = 0,4
T=727+273=1000K= 5,67.10-8 W/m2.K4
t=60 sekon Q?

Q= ..A.T4.t
= 0,4. 5,67.10-8. 0,001. (1000)4.60
= 136,08 j
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai