Anda di halaman 1dari 21

DESTILASI UAP

Kapulaga ( Ammomum compactum Sol.ex Maton )

Nama Kelompok :
Lintang Ayu T.P (1543057074)
Ade Pratama (1643057174)
Tri Sutrisno (1643057176)
Vivi Permatasari (1643057177)
Aisyah Permatasari (1643057227)
Pendahuluan

Judul : Isolasi Minyak Atsiri Kapulaga (Amomi Fruktus)


Dengan Metode Destilasi
Tujuan :
1. Untuk Mendapatkan Minyak Atsiri Murni dengan Cara
Destilasi
2. Untuk Mengetahui senyawa metabolit sekunder yang terdapat
didalam tanaman kapulaga
Tanaman Kapulaga ( Ammomum compactum
Sol.ex Maton )
Kapulaga merupakan tanaman tahunan
berupa perdu dengan tinggi 1,5 m, berbatang
semu, buahnya berbentuk bulat, membentuk
anakan berwarna hijau.
Mempunyai daun tunggal yang tersebar,
berbentuk lanset, ujung runcing dengantepi
rata. Pangkal daun berbentuk runcing dengan
panjang 25-35 cm dan lebar 10-12 cm,
pertulangan menyirip dan berwarna hijau
(Maryani, 2003).
Lanjutan...
Manfaat Kapulaga
1. Pemanfaatan kapulaga : sebagai bahan aromatik , karminatif,
mengobati batuk,mulut berbau, gatal tenggorokan.
2. Buah keringnya dipergunakan sebagai rempah-rempah,
misalnya dalam bumbu kari dan bumbu kue.
3. Minyak atsiri dari biji kapulaga digunakan sebagai penyedap
kue-kue, gula-gula, parfum, dan obat-obatan yang ingin
menyembunyikan rasa pahit. Ada juga yang dipakai sebagai
bahan baku pemuatan oil of cardamon yang dijual lagi sebagai
penyedap minuman botol dan makanan kaleng

(Fachriyah dan Sumardi, 2007)


Kandungan Kimia Kapulaga
Buah kapulaga yg disuling mengandung minyak atsiri dengan komposisi yaitu :
Sineol (12%)
Terpineol
Borneol
Biji kapulaga mengandung 3-7% minyak atsiri yang terdiri atas :
Terpineol
Terpinil asetat
Sineol
Alfa borneol
Beta kamfer
Penyulingan biji diperoleh Minyak atsiri yg disebut Oleum cardamomi . Rimpang
kapulaga juga mengandung saponin, flavonoid, dan polifenol (Sinaga, 2008)
Lanjutan...
Minyak atsiri

Minyak atsiri yang dikenal juga dengan nama minyak


eteris atau minyak terbang (essential oil, volatile oil)
dihasilkan oleh tanaman. Minyak tersebut mudah
menguap pada suhu kamar tanpa mengalami
dekomposisi, mempunyai rasa getir, berbau wangi sesuai
dengan bau tanaman penghasilnya, umumnya larut
dalam pelarut organik dan tidak larut dalam air (Ketaren,
1985).
Destilasi Uap
Distilasi uap digunakan pada campuran senyawa-senyawa yang memiliki
titik didih mencapai 200 C atau lebih. Distilasi uap dapat menguapkan
senyawa-senyawa ini dengan suhu mendekati 100 c dalam tekanan atmosfer
dengan menggunakan uap atau air mendidih. Sifat yang fundamental dari
distilasi uap adalah dapat mendistilasi campuran senyawa di bawah titik didih
dari masing-masing senyawa campurannya. Selain itu distilasi uap dapat
digunakan untuk campuran yang tidak larut dalam air di semua temperatur, tapi
dapat didistilasi dengan air.
Aplikasi dari distilasi uap adalah untuk mengekstrak beberapa produk alam
seperti minyak eucalyptus dari eucalyptus, minyak sitrus dari lemon atau jeruk,
dan untuk ekstraksi minyak parfum dari tumbuhan.Campuran dipanaskan
melalui uap air yang dialirkan ke dalam campuran dan mungkin ditambah juga
dengan pemanasan. Uap dari campuran akan naik ke atas menuju ke
kondensor dan akhirnya masuk ke labu distilat
Gambar alat destilasi uap
Siklus destilasi

penguapan
Kelebihan Destilasi :
1. Dapat memisahkan zat dengan perbedaan titik didih yang
tinggi.
2. Produk yang dihasilkan benar-benar murni.
Kekurangan Destilasi :
1. Hanya dapat memisahkan zat yang memiliki perbedaan titik
didih yang besar.
2. Biaya penggunaan alat ini relatif mahal.
Alat dan Bahan

Alat Bahan
Alat destilasi Simplisia kapulaga
Erlenmeyer, corong aqudest,
cawan, pipet tetes, kloroform, pereaksi
tabung reaksi, batu didih, meyer, dragendorf,
Penjepit tabung, vial bouchardad
HCl pekat, HCl encer,
NH4OH, asam asetat
anhidrat, alkohol
Cara Kerja
a) Skrining Fitokimia
b) Isolasi Minyak Atsiri Kapulaga
Simplisia dibuat Timbang 250 g Aq. destillata
menjadi serbuk serbuk simplisia, sampai simplisia
kering labu alas bulat terendam

Destilasi 3 jam di
Terdapat 2 lapisan,
Identifikasi Minyak atas oil bath dan
diambil lapisan
atsiri hasil ditampung di
minyak
vial
Hasil

Berat sampel : 234,1 2. Skrining Fitokimia


gram 3.Kromatografi Lapis Tipis
Pelarut aqua : 1,3 liter Jarak yang ditempuh spot minyak
atsiri = 3 cm
Hasil destilasi : 21 ml
Jarak tempuh solvent= 3,6 cm
Minyak atsiri: 5 ml Eluen yang digunakan =
Rendemen : 4,6% hexan:etil asetat (7:3)
1.Organoleptis Perhitungan Rf
Aroma : aromatic
Rf minyak atsiri = 33,6 = 0,83
Warna : putih kekuningan
Bentuk : cairan
Skrining fitokimia ekstrak air kapulaga
Lanjutan...

Gambar Identifikasi Minyak


Atsiri
Pembahasan
Fase gerak yang digunakan pada uji pendahuluan secara KLT yaitu hexan:etil asetat
(7:3). Pemilihan fase gerak tersebut dipilih berdasarkan pada hasil optimasi yang
telah dilakukan menggunakan beberapa jenis pelarut organik tunggal maupun
campuran. Pemisahan senyawa terbaik dihasilkan dengan menggunakan fase gerak
hexan:etil asetat (7:3). Selain itu berdasarkan hasil skrining fitokimia, minyak atsiri
positif mengandung senyawa golongan flavonoid. Menurut Harborne (1987),untuk
senyawa golongan flavonoid dapat digunakan fase gerak hexan:etil asetat dalam
memisahkan senyawa pada kromatografi lapis tipis. Hasil pemisahan ekstrak
menggunakan fase hexan:etil asetat (7:3), dihasilkan 1 spot yang memisah dengan
nilai Rf 0,83. Deteksi menggunakan sinar UV dengan panjang gelombang 366nm
juga dilakukan untuk mengetahui spot yang dapat berfluoresensi (berpendar)
sehingga dapat terlihat secara visual Penampakan spot pada lampu UV 366.
Kesimpulan

Aquadest merupakan pelarut yang dapat digunakan


untuk ekstraksi biji kapulaga karena dapat menarik
senyawa golongan alkaloid, flavonoid, tanin,triterpenoid,
terpen dan minyak atsiri.
Pada hasil KLT didapatkan nilai Rf sebesar 0,83.
Lampiran ...

Anda mungkin juga menyukai