Anda di halaman 1dari 28

Gejala LUTS akibat BPH umum dijumpai pada pria lansia

Epidemiologi Risiko BPH akan semakin meningkat semakin bertambahnya


umur

Gejala dan Gejala pasien BPH meliputi gejala storage, voiding, dan post
miksi

tanda Gejala yang paling sering dikeluhkan pasien antara lain :


nokturia, weak stream, dan hesistensi

Diagnosis ditegakan via anamnesis, pemeriksaan fisik dan


Diagnosis dan penunjang
Terapi pada pasien meliputi watchfull waiting,
terapi medikamentosa, dan opertaif yang disesuaikan dengan skor
IPSS pasien
IDENTITAS PASIEN
Nama : Tn. P
Umur : 72 tahun
No. RMK : 1 15 25 50
Bangsa : Indonesia
Suku : Banjar
Agama : Islam
Pekerjaan : swasta
Alamat : Jalan danau RT. 12 tanah
Bumbu
MRS : 21 Agustus 2015
Keluhan Utama : kencing tidak lancar

Riwayat Penyakit Sekarang :


Keluhan pasien muncul sejak 1 tahun terakhir. Keluhan
pasien awalnya ringan, pasien masih bisa kencing walau
harus mengedan. Semakin lama keluhan pasien semakin
memberat, pasien harus mengedan ketika kencing,
pancaran urin pasien juga melemah, dan merasa tidak
lampias. Pasien juga mengeluhkan ia harus bangun 5-6
kali tiap malam untuk buang air kecil. Keluhan pasien
memberat terutama setelah minum teh. Pasien juga
mengeluhkan kencing pasien juga berwarna merah,
tetapi tidak nyeri. Keluhan kencing berpasir (-), nyeri
kencing (-), demam (-). Keluhan Berat badan yang turun
drastis disangkal oleh pasien. Pasien sebelumnya sudah
mendapat terapi obat dari dokter, dikatakan gejala
berkurang, tetapi akhir-akhir ini diakatkan gejala
memberat. Pasien baru bisa kecing lancar setelah
dipasang kateter urin. Pasien hanya mengkonsumsi obat
diabetes ( metformin) dan obat antihipertensi (captopril).
Riwayat Penyakit Dahulu :
ISK (-), BSK (-), Hipertensi (+), DM (+)

Riwayat Penyakit Keluarga :


Penyakit serupa (-), hipertensi (+), DM (+)

Skor IPSS : 25 (BPH Gejala Berat)


Status Generalis
Keadaan Umum : Tampak sakit sedang
Kesadaran : Composmentis,
GCS : 4-5-6
Tanda Vital
Tekanan darah : 150/80
Respirasi rate : 20 x/menit
Nadi : 92x/menit
Suhu : 36,6oC
Kepala-leher : dbn
Thorax
Paru : retraksi (-),sn : vesikuler, perkusi sonor,
fremitus vokal simetris
Jantung : batas jantung normal, bising
jantung (-)
Abdomen
Datar, bising usus (+) normal, Massa(-)
Ekstrimitias
Hangat, edema (-)
Costo Vertebral Angle
Inspeksi : jejas (-/-), hematom (-/-)
Palpasi : Massa tidak teraba, nyeri tekan
(-)
Perkusi : Nyeri ketok ginjal (D/S) (-/-)
Flank Area
Inspeksi : massa (-/-), hematom (-/-), skars
bekas operasi (-/-),
Palpasi : massa tidak teraba, nyeri tekan
(D/S) (-/-)
Suprapubik
Inspeksi : buli tampak menonjol, jejas (-),
hematom (-), benjolan (-)
Palpasi : nyeri tekan (+)

Genitalia
OUE : bloody discharge (-), edema (-),
kateter (+)
Corpus Penis : edema (-) hematom (-), scars (-)
Scrotum : edema (-) hematom (-) skars
bekas luka operasi (-)
Digital Rectal Examination (DRE)

Inspeksi : massa (-), hemorhoid (-)

Palpasi : sphingter ani menjepit kuat, mucosa


rectum licin, ampula tidak kolaps, tidak teraba
massa, nyeri tekan (-)

Sarung tangan : feses (-), darah (-)

Pemeriksaan prostat : nyeri tekan (-) permukaan


prostat licin, simetris, pole atas sulit teraba, sulkus
medianus tidak teraba.
Jenis pemeriksaan Satuan Nilai Normal 06/08/2015
Hemoglobin gr/dl 12.0 16.0 11,7
Leukosit ribu /ul 4.0 10.5 4,1
Eritrosit juta /ul 3.90 5.50 4.16
Hematokrit vol% 37 47 36,0
Trombosit ribu /ul 150 450 362
RDW-CV % 11.5 14.7 12,5
MCV Fl 80.0 97.0 86,6
MCH pg 27 32 28,1
MCHC % 32.0 38.0 32,5
Gran % % 50.0-70.0 51,5
Limfosit % % 25.0 40.0 32,2
Monosit % % 3.0 9.0 14,2
Gran # ribu/ul 2.50-7.00 2,12
Limfosit # ribu/ul 1.25 4.00 1,3
Monosit # ribu/ul 0.30 1.00 0.59
GDS mg/dl < 200 194
SGOT U/l 0-46 48
SGPT U/l 0-45 34
Ureum mg/dL 10-50 25
Kreatinin mg/dL 0.6-1.2 0,6
Hasil PT detik 9.9-13.5 8,5
Hasil APTT detik 22.2-37.0 21,2
Natrium mmol/l 135-146 135,7
Kalium mmol/l 3.4-5.4 3,7
Chlorida mmol/l 95-100 96,9
Urinalisa Satuan Nilai Normal 06/08/2015
Warna - Kekeruhan Kuning - jernih Kuning-keruh
BJ 1.005-1.030 1.010
pH 5.0 6.5 8.0
Keton Negative Negative
Protein-Albumin Negative 2+
Glukosa Negative Negative
Bilirubin Negative Negative
Darah samar Negative 3+
Nitrit Negative Negative
Urobilinogen 0.1 0.1-1.0
Leukosit Negative Negative
Kesimpulan :
- sugestif massa buli
- Mild prostatic
hiperplasia
Anamnesis
Gejala LUTS ( straining, weak stream,
incomplete emptying, nocturia)
Skor IPSS 25
Riwayat kencing berwarna merah
Riwayat hipertensi dan DM
Pemeriksaan fisik
Hipertensi
Nyeri tekan suprapubik, pem. DRE
disimpulkan terdapat pembesaran prostat
Diagnosis klinis : Rencana terapi :
LUTS IVFD RL 20 TPM
Pro TURP
Diagnosis etiologi :
BPH

Diagnosis komplikasi :
-

Diagnosis penyerta :
Diabetes Melitus tipe 2
&
Hipertensi Grade 2
Posisi litotomi, dilakukan asepsis pada area
operasi
resectoscope 300 masuk uretra s/d vesika,
tampak blood cloth, massa (-), batu (-),
divertikel (+).
dilakukan reseksi prostat secara sistematis
evaluasi klip prostat
kontrol perdarahan dengan roller ball
resectoscope keluar, pasang DC 3 way 24 F
Operasi selesai
Kasus Teori
Pasien kali ini mengeluhkan berbagai
gejala LUTS ( straining, weak stream, Gejala LUTS dapat mengarahkan ke
incomplete emptying, nocturia), beberapa diagnosis tertentu
dengan skor IPSS 25. demam disangkal.
Riwayat kencing kemerahan (+),
kencing berpasir (-) pada literatur, hematuri juga dapat
disebabkan oleh BPH.
Pada pemeriksaan fisik ditemukan :
permukaan licin, pole atas prostat sulit Diagnosis BPH didasarkan atas :
teraba, nyeri tekan (-) sulkus medianus
tidak teraba Anamnesis
Gejala LUTS
Skor IPSS untuk menentukan tingkat
keparahan
pemeriksaan fisik
DRE nyeri tekan prostat(-), permukaan
licin sulkus medianus tidak teraba, pole
atas sulit diraba
Penunjang
PSA dan USG trans
abdominal/transrectal, Urinalisis
Kasus Teori

Pasien berumur 72 Berdasarkan teori,


tahun, dengan riwayat patogenesis BPH
hipertensi dan disebabkan oleh :
diabetes melitus Umur
Rentang umur 71-80 th
berisiko BPH hingga
90%
Sindrom metabolik
Obesitas, DM, HT,
disliidemia
Inflamasi
Hormonal
Kasus Teori

Pasien pernah mendapat Ragam terapi


terapi untuk keluhan BAK, Watchfull waiting : skor
awalnya membaik, tetapi ipss < 7
makin lama gejala semakin Medikamentosa
memberat Alpha blocker
5-ARI
Skor IPSS pasien 25. pasien Operatoif
menjalankan prosedur Indikasi :
operatif atas indikasi gagal Gagal medikamentosa
medikamentosa Retensi urin berulang
Hematuria persisten
Vesikulolitiasis
Pasien menjalankan
prosedur TURP
Kasus Teori

Pada pasien, ditemukan


adanya divertikel dan blood Divertikel merupakan salah
clot pada evaluasi operasi satu komplikasi dari BPH

Berdasarkan teori, kesulitan


kencing pada pasien dapat
pula disebabkan oleh blood
clot.

Hal tersebut juga


berhubungan dengan riwayat
hematuri pada pasien,
sehingga diperlukan
investigasi lebih lanjut
Telah dilaporkan suatu laporan kasus pada
seorang pria umur 72 tahun yang datang dengan
keluhan buang air kecil tidak lancar. Pada
pengkajiann lebih lanjut, didapatkan kesimpulan
berupa diagnosis klinis pasien ialah LUTS, dengan
diagnosis etiologi BPH, serta diagnosis penyerta
berupa diabetes melitus dan hipertensi Grade 2. Skor
IPSS pasien kali ini 25. Pada pasien direncanakan
dilakukan TURP. Pada saat operasi, dtemukan
adanya blood clot pada pasien, yang
kemmungkinan berhubungan dengan riwayat
hematuri tanpa disertai rasa nyeri pada pasien
tersebut. Investigasi lebih lanjut diperlukan guna
mengetahui penyebab hematuria dan blood clot
tersebut.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai