Anda di halaman 1dari 9

Kloning yang dilakukan

1. Domba dolly (1996)


2. Monyet (2000)
3. Lembu (2001)
4. Sapi (2001)
5. Kucing (2001)
6. Kuda (2003)
7. Anjing, serigala, kerbau (2004)
Kasus Kontra terhadap kloning manusia
Peraturan Kloning di Dunia
Human Fertilisation and
Embriology Authority (HFEA), Kebijakannya melarang melakukan kloning untuk tujuan reproduksi manusia.
Inggris (1990)

Melarang semua riset yang melibatkan kloning tanpa terkecuali


Amerika Peraturan dan perundang-undangan masih berupa RUU

Dalam lokakarya oleh The International Islamic Center For Populatin Studies
Mesir and Research menghasilkan pernyataan kloning pada manusia dilarang.
Stem cells masih dalam perdebatan

30 negara-negara Eropa (awal Menandatangani konvensi dewan Eropa tentang pelarangan kloning manusia
2000)

Pemerintah mengeluarkan RUU yang melarang kloning manusia dan ESR


Korea Selatan (Embryonic Stemcells Research)

Kawasan ASEAN (singapura, Tidak ada keberatan tentang ltbang teknologi kloning, bahkan
dan malaysia) pemerintahnya sangat memacu kegiatan penelitian ini
Kloning manusia ditinjau dari segi
agama
1. Islam
- Badan kajian keislaman (Majmaal-Buhts al-Islamiyyah), kairo , Mesir: kloning
terhadap tumbuhan atau hewan asalkan memilki manfaat bagi kehidupan manusia
maka hukumnya mubah/halal (surat al-Baqarah/2:29) dan suratal-jatsiyah/45;13.
- Professor Abdulaziz Sachedina of the University of Virginia: ilmuwan yang
mengadakan kloning tidak mempercayai Allah adalah pencipta terhadap
makhluknya (Al-Quran surat Al-Mukminum 12-14), usaha mengkloning adalah
usaha mengingkari kesempurnaan Allah (Qs. 23:12-14)
- Hasil konferensi tahun 1997 oleh Islamic fiqh mengemukakan padangan bahwa
Allah adalah pencipta alam semesta. Kloning manusia itu haram dan kloning
terhadap hewan itu halal. Kloning pada manusia kan menimbulkan masalah
kkompleks sosial dan moral.
- Fatwa yang dikeluarkan oleh jawatan Kuasa Fatwa Majelis Kebangsaan Malaysia
melalui keputusan mudzakarah yang ke 51 tanggal 11 maret 2002 menetapkan: 1.
kloning manusia dengan tujuan apapaun adalah haram, karena bertentangan dengan
fitrah kejadian manusia, sebagaimana yang telah ditentukan oleh Allah SWT; 2.
penggunaan stem cell dengan tujuan medis sejauh tidak bertentangan dengan
hukum syara diperbolehkan
2. Protestan-Katolik
- Kejadian 1:26-27: manusia diciptakan dalam
rupa gambar Allah dan bersifat unik
dibandingkan ciptaan-ciptaan lainnya
- 1 Korintus 15:45: Allah yang menciptakan
jiwa manusia. Jiwa adalah siapa kita, bukan
apa yang kita miliki. Ayat ini mempertanyakan
jiwa seperti apa yang akan diciptakan melalui
kloning manusiakejadian 1:28-29 dan Kejadian
9:1-2); mausia memilki tanggung jawab, dan
tunduk pada otoritas perintah Allah sebagai
pencipta-Nya
2. Budha
Tidak ada kekuatan yang bisa melawan hukum-hukum
Dhamma (hukum alam yang mengatur semesta. Hukum alam
yang terkait kloning yaitu:
- Bija Niyama (hukum-hukum biologis). Keberhasialan dapat
dicapai jika ada kesesuaian dengan hukum alam (dalam
agam lain disebut: bila dikehendaki oleh Tuhan) sehingga
jika kloning berhasil maka tidak menentang hukum alam,
namun jika organisme yang diciptakan mempunyai bnayak
kekurang maka maka dalam hal ini kesesuain hasil kloning
dengan hukum alam dipertanyakan.
- Kamma Niyama (hukum karma): vinnana (jiwa terlahir
kembali) berasal dari perjalan nasib atau amal perbuatan
yang dilakukan pada kehidupan sebelumnya sehingga
manusia hasil kloning sekalipun dapat melakukan
reinkarnasi karena juga memilki perjalanan nasibnya.
2. Hindu
Ada 3 jenis makhluk yang diciptakan tuhan yaitu
tumbuhan, hewan , dan manusia. Manusia
merupakan yang paling sempurna karena
mempunyai kelebihan dalam menentykan dan
memilah mana yang baik dan mana yang buruk.
Tubuh manusia, termasuk seluruh elemennya
mempunyai kodrat sendiri-sendiri. Semua
berjalan menurut hukum kodrat atau hukum
kemahakuasaan.
Kloning manusia ditinjau dari segi
Sosial-Budaya
Masyarakat manusia intinya adalah proses interaksi sosial yaitu
hubungan timbal balik yang saling mempengaruhi individu dengan
individu, individu dengan kelompok, dan suatu kelompok dengan
kelompok lainnya. Interaksi sosial yang dilakukan secara berulang-
ulang serta bertahan dalam jangka waktu yang relatif lama, biasanya
menghasilkan hubungan-hubungan sosial. Bila hubungan sosial
tersebut dilakukan secara sistematis dan tertib maka hubungan sosial
tadi akan menjadi sistem sosial. Dengan demikian, sistim social
merupakan suatu wadah dan proses dari pola-pola interaksi sehingga
sistim ini mempunyai unsur-unsur pokok yaitu kepercayaan, perasaan,
tujuan, kaidah, kedudukan dan peranan yang mencakup posisi dan hak
serta kewajiban seseorang dan penerapannya dalam interaksi sosial,
kekuasaan, sanksi dan fasilitas. Dengan demikian, dapat dikatakan
bahwa kloning pada manusia pada saat ini dapat dikatakan tidak etis
tapi tidak menutup kemungkinan pada suatu saat nanti dapat dikatakan
etis karena adanya situasi dan kondisi tertentu.

Anda mungkin juga menyukai