712016078
B. Leher
Sikap : Lurus Deformitas : Tidak ada
Torticolis : Tidak ada Tumor : Tidak ada
Kaku kuduk : Ada Pembuluh darah : Tidak ada pelebaran
N. Olfaktorius : Normal
N.Opticus : Normal
Nn. Occulomotorius, Trochlearis, dan Abducens : Normal
N.Trigeminus : Normal
N.Facialis Kanan Kiri
Motorik
- Mengerutkan dahi Simetris
- Menutup mata Positif
- Menunjukkan lidah Negatif
- Bentuk muka
- Istirahat Simetris
- Berbicara/bersiul Asimetris
N. Cochlearis : Normal
N. Glossopharingeus dan N. Vagus : Normal
N. Accessorius : Normal
N. Hypoglossus Kanan Kiri
Menjulurkan lidah Deviasi kiri
Fasikulasi Tidak ada Tidak ada
Atrofi papil Tidak ada Tidak ada
Disartria Tidak ada Tidak ada
Kyphosis : Belum dapat dinilai
Scoliosis : Belum dapat dinilai
Lordosis : Belum dapat dinilai
Gibbus : Belum dapat dinilai
Deformitas : Belum dapat dinilai
Tumor : Belum dapat dinilai
Meningocele : Belum dapat dinilai
Hematoma : Belum dapat dinilai
Nyeri ketok : Belum dapat dinilai
Lengan Kanan Kiri
Gerakan Cukup Kurang
Kekuatan 5 4
Tonus Hipertoni Hipertoni
Reflek fisiologis
- Biceps Normal Hiperefleks
- Triceps Normal Hiperefleks
Reflek patologis
- Hoffman Tromner Negatif Negatif
Trofik Tidak diperiksa
Tungkai Kanan Kiri
Gerakan Cukup Kurang
Kekuatan 5 4
Tonus Hipertoni Hipertoni
Klonus
- Paha Negatif Negatif
- Kaki Negatif Negatif
Reflek fisiologis
- KPR Normal Hiperrefleks
- APR Normal Hiperrefleks
Reflek patologis Negatif
Reflek kulit perut
- Atas Belum dapat dinilai
FUNGSI VEGETATIF
Miksi : Normal
Defekasi : Normal
Ereksi : Tidak diperiksa
FUNGSI LUHUR
Afasia motorik : Tidak ada
Afasia sensorik : Tidak ada
Afasia nominal : Tidak ada
Apraksia : Tidak ada
Agrafia : Tidak ada
Alexia : Tidak ada
PEMERIKSAAN HASIL SATUAN NILAI NORMAL
Hb 12,4 g/dl 14 -16
Leukosit 10.900 /ul 5.000 10.000
Trombosit 327.000 /ul 150.000 - 400.000
Hematokrit 37 % 40 - 48
Hitung jenis
Basofil 0 % 0-1
Eosinofil 2 % 1-3
Batang 1 % 2-6
Segmen 76 % 50 - 70
Limfosit 18 % 20 - 40
Monosit 3 % 28
PEMERIKSAAN HASIL SATUAN NILAI NORMAL
Glukosa sewaktu 87 mg/dl <180
Trigliserida 57 mg/dl <200
Kolesterol total 263 mg/dl <200
Kolesterol LDL 201 mg/dl <130
Kolesterol HDL 51 mg/dl >65
Ureum 14 mg/dl 20-40
Kreatinin 0,7 mg/dl 0,6-1,1
Faeces : Tidak diperiksa
Liquor cerebrospinalis : Tidak diperiksa
Tampak area hypodens di Capsula interna/ Corona Radiata kanan. Sulci/Gyri
normal. Differensiasi grey dan white metter baik. Sistem ventrikel normal, tak tampak
pergeseran garis tengah ke kiri. Infratentorial: cerebellum dan CPA baik. Tak tampak
perselubungan pada sinus paranasal. Pneumatisasi air cell mastoid kanan dan kiri
baik. Tulang-tulang cranium baik.
Infark cerebri Lacunar di Capsula Interna kanan, corona radiata kanan.
DIAGNOSA KLINIK : Hemiparese sinistra tipe spastik + Parese
nervus VII + parese nervus XII sinistra tipe sentral
DIAGNOSA TOPIK : Lesi Kapsula Interna
DIAGNOSA ETIOLOGI : CVD Non Hemoragic
IVFD RL gtt 20 x/menit
IVFD Nacl 100cc + 2 amp nicardipine gtt 10 x/m
Inj. Citicolin 2 x 500 mg
Inj. Ranitidin 2 x 1 amp
Sucralfat syr 3 x 1 c
Aspilet 1 x 80 mg
Candesartan 1 x 16 mg
Atorvastatin 1 x 20 mg
Beta histin 2 x 12 mg tab
Neurodex
Quo ad Vitam : dubia ad bonam
Quo ad Functionam : dubia ad bonam
Quo ad Sanasionam : dubia ad bonam
Trombosis serebri adalah penyumbatan pembuluh darah otak oleh trombus yang dapat
menyebabkan iskemik atau infark jaringan otak sehingga timbul gejala disfungsi otak
fokal dengan defisit neurologis.
Trombus adalah pembentukan bekuan platelet atau fibrin di dalam darah yang dapat
menyumbat pembuluh vena atau arteri dan menyebabkan iskemia dan nekrosis jaringan
lokal.
Trombosis (faktor koagulasi, protein plasma, aliran darah, permukaan vaskuler, dan konstituen
seluler, terutama platelet dan sel endotel)
Trombosis diawali dengan adanya kerusakan endotel, sehingga tampak jaringan kolagen
dibawahnya. Proses trombosis terjadi akibat adanya interaksi antara trombosit dan dinding
pembuluh darah, akibat adanya kerusakan endotel pembuluh darah.
Pada endotel yang mengalami kerusakan, darah akan berhubungan dengan serat-serat kolagen
pembuluh darah merangsang trombosit dan agregasi trombosit, mengeluarkan zat-zat yang
terdapat di dalam granula-granula di dalam trombosit dan zat-zat yang berasal dari
makrofag yang mengandung lemak reseptor pada trombosit menyebabkan perlekatan
trombosit dengan jaringan kolagen pembuluh darah stroke trombotik
Penderita dirawat di bangsal syaraf RSUD Palembang BARI karena sulit
berjalan yang disebabkan kelemahan pada tungkai kiri dan lengan kiri
yang terjadi secara tiba-tiba Tanda terjadinya defisit neurologis yang
menyebabkan hemiparese pada tubuh.
Sejak 5 jam sebelum masuk rumah sakit, saat penderita sedang beristirahat, tiba-tiba
penderita mengalami kelemahan pada tungkai kiri dan lengan kiri tanpa disertai
penurunan kesadaran. Saat serangan penderita tidak merasakan sakit kepala, mual
dan muntah.
Stroke non-hemoragik merupakan gangguan peredaran darah pada otak yang dapat
berupa penyumbatan pembuluh darah arteri, umumnya terjadi pada saat istirahat.
Tidak terjadi perdarahan dan kesadaran umumnya baik.
Saat serangan penderita tidak merasa jantung berdebar-debar maupun sesak nafas.
Jantung berdebar debar dapat ditemukan pada emboli cerebri yaitu adanya arterial
fibrilasi. Pada sesak nafas merupakan kompensasi terjadinya arterial fibrilasi.
Dibuktikan dengan pemeriksaan fisik, heart rate 74 x/m dan respiratory rate 20 x/m
hal ini dapat menyingkirkan etiologi emboli cerebri.
Penderita dapat mengungkapkan isi pikirannya, baik secara lisan, tulisan maupun
isyarat. Penderita dapat mengerti isi pikiran orang lain baik secara lisan, tulisan,
maupun isyarat.
Hal ini menunjukkan tidak adanya gangguan pada area broca dan area wernic.
Saat bicara mulut penderita mengot, dan bicaranya pelo. Hal ini terlihat pemeriksaan
nerves facialis lipat nasolabialis pada bagian kiri terlihat tertinggal, ketika bicara
berbentuk bibir yang asimetris. Pada nervus hypoglossus terjadi deviasi ke sinistra dan
tidak terjadi atropi lidah dan tidak ada fasikulasi.
Hal ini dapat disimpulkan bahwa gejala parese n.vii dextra tipe sentral dan n.xii
dextra tipe sentral.
Riwayat darah tinggi baru diketahui sejak 3 tahun terakhir dengan rutin konsumsi
obat darah tinggi sehingga darah tinggi terkontrol, tetapi pada saat serangan
penderita tidak meminum obat hipertensi.
Drip nicardipin 2 amp dalam NaCl 0,9% 100 cc gtt mulai 10x/m untuk
antihipertensi emergensi karena nicardipin akan mulai bereaksi dalam tubuh setelah
10 menit setelah pemberian iv, dengan masa kerja nicardipin maksimal 8 jam setelah
pemberian.
Injeksi Citicoline diberikan untuk memperbaiki membran saraf lewat sintesis
fosfatidikolin dan perbaikan neuron kolinergik yang rusak.
Sukralfat sebagai agen sitoprotektif sebagai antasida minimal dan mencegah efek
samping dari obat lain