Anda di halaman 1dari 53

DINAS KESEHATAN KABUPATEN

TASIKMALAYA
1

8
8
Fasilitas Pelayanan Kesehatan yg sudah Strategi
DOTS
- BKPM/BBKPM/RS TB 100%
- Puskesmas 98%
- RS (Pemerintah, BUMN,TNI,Polri dan swasta)
baru 38%.
Tingginya mutasi staf yang tinggi
Belum optimalnya manajemen OAT
Pembiayaan dari APBD untuk TB secara umum
masih rendah
Masih rendahnya Kepatuhan Penyedia Pelayanan
Kesehatan Pemerintah dan Swasta terhadap
Pedoman Nasional Pengendalian TB
WHO thn 2013 melaporkan, bahwa thn 2012
diperkirakan :
1. Ada 8.6 juta kasus TB, dimana 1,1 juta (13%) pasien
TB dengan HIV +
2. Terdapat 450.000 org menderita TB-MDR.
3. Jumlah kematian akibat TB mencapai 410.000 kasus
(160.000 diantaranya wanita dengan HIV +)
4. Kasus Anak diantara seluruh kasus TB mencapai 6%
(530.000/tahun), kematian akibat TB mencapai
74.000/tahun.
Kegiatan P2TB
1. Tatalaksana TB
Paripurna 2. Manajemen Program TB
a. Promosi TB a. Perencanaan program pengendalian TB
b. Pencegahan TB b. Monitoring dan evaluasi program
c. Penemuan pasien TB pengendalian TB
d. Pengobatan pasien c. Pengelolaan logistik program
TB pengendalian TB
e. Rehabilitasi pasien d. Pengembangan ketenagaan program
TB pengendalian TB
e. Promosi program pengendalian TB.
3. Pengendalian TB Komprehensif
a. Penguatan layanan Laboratorium TB;
b. Public-Private Mix TB;
c. Kelompok rentan: pasien Diabetes Melitus (DM), ibu hamil, gizi buruk;
d. Kolaborasi TB-HIV;
e. TB Anak;
f. Pemberdayaan Masyarakat dan Pasien TB;
g. Pendekatan praktis kesehatan paru
h. MTPTRO
i. Penelitian TB.
Tuberkulosis Paru
adalah
Penyakit menular yang disebabkan oleh
Kuman Mycobacterium tuberculosis,
yang masuk kedalam tubuh
melalui udara pernafasan kedalam paru.

Penyakit Tb Paru :

!!
bukan penyakit keturunan,
bukan penyakit kutukan,

penyakit TB dapat disembuhkan


Sumber penular TB
adalah pasien TB,
terutama tipe menular,

Pada waktu batuk atau bersin,


pasien menyebarkan kuman ke
udara melalui percikan dahaknya.
Bila percikan dahak tersebut
terhirup oleh orang disekitarnya,
maka orang tersebut akan tertular.
TUBERKULOSIS
PENYEBAB KUMAN MYCOBACTERIUM TUBERCULOSIS
SUMBER PENULARAN DAHAK PERCIKAN/DROPLET

1 BTA Pos 10 15 orang


BICARA 500 KUMAN
BATUK 3.000 5.000 KUMAN
BERSIN > 1 JUTA KUMAN
SIFAT KUMAN

TAHAN TERHADAP ASAM PADA PEWARNAAN BASIL TAHAN ASAM (BTA)

CEPAT MATI DENGAN SINAR MATAHARI LANGSUNG

BERTAHAN HIDUP DI TEMPAT GELAP DAN LEMBAB

DORMAN (tertidur) BEBERAPA TAHUN


PENULARAN UHUK ..
UHUK

TB
Kuman TB keluar ke
udara pada saat
penderita TB batuk,
Kuman TB terhirup oleh bersin, atau
orang lain melalui saluran berbicara.
pernafasan menuju paru-
paru dan dapat menyebar ke
bagian tubuh lainnya.

UHUK ..
UHUK .. UHUK
UHUK

UHUK ..
UHUK

Jika daya tahan tubuh Jika daya tahan


lemah, Di dalam tubuh, kuman tubuh kuat,
orang tersebut menjadi TB dilawan oleh daya orang tersebut 4
sakit TB. tahan tubuh. tetap sehat.
Faktor Resiko Kejadian TB
transmisi
Jml kasus TB BTA+
Faktor lingkungan Resiko mjd TB bila dg HIV:
Ventilasi 5-10% setiap tahun
Over Crowded >30% lifetime
Indoor
Faktor Perilaku HIV(+) SEMBUH

TERPAJAN INFEKSI TB MATI


10%
Konsentrasi Kuman Keterlambatan diagnosis &
Malnutrisi
Lama kontak pengobatan
Penyakit DM,
Tatalaksana tak memadai
Immunosupresan
Kondisi kesehatan buruk
10
Batuk berdahak
selama 2 minggu Dada
atau lebih, dan terasa
dahak yg keluar nyeri dan
bercampur dgn sesak
darah

Demam lebih
dari sebulan, Nafsu
dan berkeringat makan
di malam hari berkurang,
(tanpa dan berat
melakukan badan
kegiatan) menurun
10 % dari yang dicurigai (suspek) adalah
TB aktif yang menular (BTA +)
DIAGNOSIS TB PADA ORANG DEWASA

1. DIAGNOSIS TB PARU
Pemeriksaan bakteriologis :

Mikroskopis langsung,
GeneExpert
Biakan

TIDAK DIBENARKAN PEMERIKSAAN TB :


dengan pemeriksaan Serologis,
hanya berdasarkan pemeriks foto toraks sj
hanya dengan pemeriksaan uji tuberkulin
CARA PENGAMBILAN DAHAK
Sewaktu, dikumpulkan pada
kunjungan pertama di
Puskesmas/RS (S)
Pagi, dikumpulkan penderita pada
besok paginya di rumah (P)
Sewaktu, dikumpulkan pada
kunjungan kedua Puskesmas/ RS
Puskesmas/RS (S)
Mycobacterium
tuberculosis

TB, penyebab,
cara dan resiko penularannya
Sebelum tidur minum teh
manis
Menelan GG
Olah raga ringan
Berjemur di panas
matahari beberapa saat
Pemeriksaan dahak 3 kali
paling optimal
100%
100% 93%
Cumulative Positivity

81%

S
P
50% S

0%
First Second Third 10
Pemeriksaan mikroskopis lebih
spesifik daripada foto-rontgen
untuk diagnosis TBC
100 98%
Specificity
80

60
50%

40

20

P e m e rik s a a n B T A F o to -ro n tg e n

14
GEJALA TBC PADA ANAK
WASPADAI ANAK ANDA MENDERITA TBC JIKA MENGALAMI GEJALA BERIKUT INI.

3 BULAN

Berat badan turun


tanpa sebab yang Tidak bernafsu Batuk 3
jelas dalam 3 bulan makan minggu lebih
berturut-turut dan nyeri dada

SEGERA
PERIKSAKAN ANAK
ANDA KE PUSKESMAS
Diare JIKA MENGALAMI
berulang- Muncul benjolan di Demam berulang- GEJALA TERSEBUT!
ulang daerah leher, ketiak, ulang tanpa sebab
dan lipat paha jelas
Kuman TBC bisa menyerang hampir semua bagian tubuh, tetapi yang terutama
adalah paru-paru. Di bawah ini adalah beberapa bagian tubuh yang diserang TBC.

TBC Kulit
TBC Kelenjar Leher

Gambaran foto
Rontgen paru-paru
yang terkena TBC
(tanda panah)

Gambaran paru-paru TBC Tulang; gambaran foto


TBC Tulang Belakang yang rusak akibat TBC Rontgen tulang yang hancur
(gambar bawah)
BAGAIMANA CARA
MENEMUKAN PASIEN TB

a. Lakukan secara intensif pada kelompok


populasi terdampak TB dan populasi
rentan.
b. Penjaringan terduga pasien TB dilakukan
difasilitas kesehatan dengan promosi
secara aktif oleh petugas kesehatan
1. STRATEGI bersama masyarakat,
PENEMUAN c. Pelibatan semua fasilitas kesehatan untuk
mempercepat penemuan dan mengurangi
keterlambatan pengobatan
AKIBAT TERLAMBAT
MENEMUKAN PASIEN TB
Kuman di dlm tubuh makin banyak
Penyakitnya makin parah
Menular kan ke org lain
Timbul penyakit laiinnya
Menimbul kan kematian
A. Berdasarkan organ tubuh yang terkena
1. Tuberkulosis Paru
2. Tuberkulosis Ekstra Paru
Selaput otak, selaput jantung, kel lymphe,
tulang, persendian, kulit, usus, ginjal, saluaran
kencing, alat kelamin dll

B. Berdasarkan hsl pem dahak mikroskpis


1. TB Paru BTA positif
2. TB Paru BTA negatif
OAT kombinasi minimal 4 macam obat, untuk
mencegah terjadinya resistensi
Diberikan dlm dosis tepat sesuai kategori
pengobatan. Hindari monoterapi.
OAT- Kombinasi Dosis Tetap (KDT) lebih
menguntungkan dan dianjurkan.
Ditelan secara teratur dan diawasi scr lsg oleh
Pengawasan Menelan Obat (PMO)
Diberikan dalam jangka waktu yang cukup
2 tahap, yaitu tahap awal dan lanjutan untuk
mencegah kekambuhan

25
Menyerang usia Produktif (15-50 thn).
Kehilangan 3 4 bulan waktu
bekerjanya dalam setahun.
Akan kehilangan rata-rata penghasilan
15 thn akibat kematian karena TB.
TB memberikan dampak negatif
(secara sosial/stigma bahkan
dikucilkan oleh masyarakat. ulit, dll).
TAHAP INTENSIF

TAHAP LANJUTAN
PENGOBATAN PASIEN TB

TUJUAN:
1. Menyembuhkan pasien,
2. Mencegah kematian,
3. Mencegah kekambuhan,
4. Menurunkan peularan TB
5. Mencegah terjadinya dan penularan
TB resistan OAT

28
PENGOBATAN TB PADA ORANG DEWASA

BERLANGSUNG SELAMA 6 ATAU 8 BULAN, TERBAGI 2 TAHAP.


Tahap Awal setiap hari = 56 (OAT kat.1) atau 84 hari (OAT kat.2)

Obat diminum setiap hari selama 2 atau 3 bulan

Tahap Lanjutan seminggu 3 kl /48 kl (kat.1) atau 60 PENDERITA TBC


HARUS
(kat.2) DIDAMPINGI
SEORANG
PENGAWAS
MENELAN OBAT
(PMO) UNTUK
MENJAMIN
Obat diminum 3 kali seminggu selama 4 atau 5 bulan KEPATUHAN
BEROBAT.
DILAKUKAN DENGAN MENGAMATI PERUBAHAN KONDISI ANAK

BERAT BADAN ANAK RIANG, TIDAK


BERTAMBAH NAFSU MAKAN SAKIT-SAKITAN
MENINGKAT LAGI
JIKA KONDISI ANAK MEMBAIK SETELAH DIOBATI SELAMA 2 BULAN,
BERARTI ADA KEMAJUAN. TERUSKAN PENGOBATAN SAMPAI
SELESAI. JIKA KONDISI ANAK TIDAK MEMBAIK, SEGERA HUBUNGI
PETUGAS KESEHATAN UNTUK PENANGANAN LEBIH LANJUT.
KEHAMILAN
Semua OAT aman untuk IBU MENYUSUI DAN
BAYINYA PENGGUNA
kehamilan KONTRASEPSI
Hindari golongan Semua jenis OAT
aman untuk ibu Rifampisin
Aminoglikosida - streptomisin/ menurunkan
kanamisin permanent menyusui
Ibu dan bayi tidak efektifitas
ototoxic bagi bayi kontrasepsi
Piridoksin 50 mg/hari perlu dipisahkan
Bayi tersebut dapat hormonal (pil KB,
dianjurkan suntikan KB, susuk
Pemberian vitamin K terus diberikan ASI
dan diberikan KB)
10mg/hari juga dianjurkan pd pasien TB sebaiknya
penggunaan Rifampisin di Pengobatan
pencegahan dengan mengggunakan
trimester 3 kehamilan kontrasepsi non-
INH t sesuai dengan
berat badannya. hormonal.
PENGOBATAN pada keadaan khusus
Pasien TB dengan hepatitis akut
Pemberian OAT ditunda sampai hepatitis akutnya mengalami
penyembuhan. Sebaiknya pasien dirujuk ke spesialistik

Pasien TB dengan kelainan hati kronik


Dianjurkan pemeriksaan faal hati sebelum pengobatan TB. Kalau
SGOT dan SGPT meningkat lebih dari 3 kali OAT tidak diberikan dan
bila pengobatan telah berlangsung, harus dihentikan . Pirazinamid (Z)
tidak boleh digunakan. Paduan OAT yang dapat dianjurkan adalah
2RHES/6RH atau 2HES/10HE.

Pasien TB dengan gagal ginjal


Streptomisin dan etambutol diekskresi melalui ginjal, oleh karena itu
hindari penggunaannya pada pasien dengan gangguan ginjal.
Paduan OAT yang paling aman untuk pasien dengan gagal ginjal
adalah 2RHZ/4RH.

32
Anjuran pengobatan TB pada pasien dengan Diabetes melitus:
Paduan OAT sama dengan paduan OAT bagi pasien TB tanpa DM dengan
syarat kadar gula darah terkontrol
Apabila kadar gula darah tidak terkontrol lama pengobatan dapat
dilanjutkan sampai 9 bulan
Hati hati efek samping penggunaan Etambutol karena pasien DM sering
mengalami komplikasi kelainan pada mata
Perhatikan penggunaan Rifampisin karena akan mengurangi efektifitas
obat oral anti diabetes (sulfonil urea) sehingga dosis perlu ditingkatkan
Perlu pengawasan sesudah pengobatan selesai untuk mendeteksi dini
bila terjadi kekambuhan
PEMANTAUAN PENGOBATAN F.UP DAHAK
SETIAP KALI PEMERIKSAAN ULANG DAHAK DAHAK DIAMBIL SEBANYAK 2 KALI (P S)

Kat 1 PADA AKHIR BULAN


KE-2 PADA AKHIR PENGOBATAN
Kat 2 PADA AKHIR BULAN BAGI PASIEN BTA POS &
Ke 3 BTA NEG KAT-1 & KAT-2

PADA AKHIR BULAN KE-5


BAGI BTA POS & BTA NEG
KAT-1
KAT-2
Minumlah OAT secara lengkap dan teratur sampai
sembuh.
Pasien TB harus menutup mulutnya pada waktu
bersin dan batuk.
Tidak membuang dahak di sebarang tempat
Menjalankan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
Bayi di BCG
Berikan obat pencegahan pada anak balita
ATURAN MINUM OBAT
DALAM MEMINUM OBAT ANTI TBC (OAT), ADA BEBERAPA ATURAN YANG HARUS DIIKUTI
, ANTARA LAIN:

2 JAM KEMUDIAN

OAT SEBAIKNYA DIMINUM PADA SAAT PERUT DALAM


KEADAAN KOSONG , YAITU 2 JAM SESUDAH ATAU
SEBELUM MAKAN.
SATU LEMPENG OAT HARUS DIHABISKAN SEKALIGUS
PALING LAMA DALAM WAKTU 2 JAM.
OAT SEBAIKNYA DIMINUM PADA JAM YANG SAMA SETIAP
KALI JADUAL MINUM OBAT.
ANCAMAN BILA STRATEGI DOTS GAGAL

KASUS DAN KEMATIAN AKIBAT TB MAKIN


MENINGKAT
RESISTENSI THD OAT (MDR TB) MENINGKAT
TB MENJADI EPIDEMIK YG SULIT DIOBATI
MINIMNYA DATA/INFORMASI TB YG DAPAT
DIPERCAYA
SIAPA YG BISA MENJADI PMO
Keluarga pasien,
Kader,
Pet. kesehatan,
Tokoh agama/masyarakat,
Mantan pasien.
SYARAT PENTING PMO
Bersedia membantu pasien,
Tahu tugas dan kewajiban,
Tinggal dekat dg pasien,
Dikenal,
Disegani/dihormati
Mengawasi minum obat
Memberikan dorongan
atau motivasi
Mengingatkan untuk
periksa ulang dahak
Mengingatkan untuk kontrol
Memberikan penyuluhan
Mendorong keluarga pasien
untuk diperiksa bila ada gejala-
gejala TB
Mengawasi kalau ada efek
samping obat
TB MDR
U..Hukuhuk

Suspek TB-MDR adalah orang dengan gejala TB


(batuk berdahak > 2 minggu ) dan memenuhi 9
kriteria terduga TB RO (Resistan OAT/TBMDR)

47
Kriteria Terduga TB Resistan Obat
1. Pasien TB gagal pengobatan Kategori 2
2. Pasien TB pengobatan kategori 2 yang tidak konversi setelah 3 bulan
pengobatan
3. Pasien TB yang mempunyai riwayat pengobatan TB yang tidak standar
serta menggunakan kuinolon dan obat injeksi lini kedua minimal selama
1 bulan
4. Pasien TB pengobatan kategori 1 yang gagal
5. Pasien TB pengobatan kategori 1 yang tetap positif setelah 2 bulan
pengobatan.
6. Pasien TB kasus kambuh (relaps), kategori 1 dan kategori 2
7. Pasien TB yang kembali setelah loss to follow-up (lalai berobat/default)
8. Terduga TB yang mempunyai riwayat kontak erat dengan pasien TB
MDR
9. Pasien ko-infeksi TB-HIV yang tidak respons terhadap pemberian OAT
ALUR PENJARINGAN SUSPEK TB
MDR FASKES SATELIT

MEMENUHI BUAT RUJUKAN KE POLI TB MDR


YA (MENGGUNAKAN FORM
PASIEN TB / 9 KRITERIA
SUSPEK TB RUJUKAN TB MDR) dan
SUSPEK TB Catat di Buku Bantu Rujukan
MDR?

TIDAK

LAYANI
SESUAI RUJUK KE POLI TB
PEDOMAN MDR RS SUB
RUJUKAN TB MDR
Jenis OAT lini 2 yang digunakan pada
MTPTRO di Indonesia

Kanamycin Tersedia di Indonesia

Levofloxacin Tersedia di Indonesia

Capreomycin Tidak tersedia di Indonesia

Sikloserin Tidak tersedia di Indonesia

PAS Tidak tersedia di Indonesia

Etionamid Tidak tersedia di Indonesia

OAT lini 2 yang tidak tersedia di Indonesia dibeli oleh Program Nasional
Penanggulangan TB melalui Green Light Committee (GLC)
SIAPA YANG BISA TERKENA TBC?
SEMUA ORANG!

SEMUA ORANG BISA TERKENA TBC, TIDAK MEMANDANG


UMUR, KEKAYAAN, PEKERJAAN, ATAU SUKU BANGSA.
ANDA JUGA BISA KENA !

Anda mungkin juga menyukai