Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Niken Pertiwi
1110070100085
Preseptor:
Dr. Yulia Margareta Sari Sp.OG
Pendahuluan
Setiap tahun didunia terdapat kematian perinatal yang tinggi yaitu 3 juta kematian
janin sebelum lahir (still-birth) dan 3 juta kematian neonatus dini (dalam usia 7 hari).
laporan penelitian dari Inggris (1985-1996) maupun laporan penelitian dari Amerika
(1979-1992) keduanya menyatakan bahwa perdarahan obstetrik merupakan
penyebab utama kematian maternal
Perdarahan dalam bidang obstetri adalah salah satu penyebab utama morbiditas dan
mortalitas ibu di seluruh dunia
Perdarahan setelah
Plasenta previa kehamilan 28 tanpa rasa nyeri
minggu
Epidemiologi
- Di Indonesia Plasenta previa terjadi pada kira-kira 1 diantara 200 persalinan.
- Di Rumah Sakit Dr.Cipto Mangunkusumo, antara tahun 1971-1975, terjadi 37 kasus plasenta previa
di antara 4781 persalinan yang terdaftar, atau kira-kira 1 diantara 125 persalinan terdaftar.
Faktor Risiko
- Usia ibu
- Multiparitas
- Riwayat persalinan Caesar
- Merokok
Diagnosis
Anamnesis
Perdarahan
setelah Berwarna merah
Tanpa rasa nyeri
kehamilan usia segar
20 minggu
Pemeriksaan luar
Inspeksi: Jumlah perdarahan (banyak/sedikit), warna darah
Palpasi: Pemeriksaan leopold
Auskultasi: Denyut jantung janin
Pemeriksaan Inspekulo
- Bertujuan untuk mengetahui apakah perdarahan berasal dari ostium uteri eksternum atau dari
kelainan serviks dan vagina
- Apabila perdarahan berasal dari ostium uteri eksternum, adanya plasenta previa harus
dicurigai.
Pemeriksaan Penunjang
- USG
Pemeriksaan letak plasenta secara langsung
Pemeriksaan dalam diatas meja operasi (PDMO) dapat dilakukan bila semua syarat terpenuhi,
yaitu :
- Infus/ transfusi telah terpasang, kamar dan Tim Operasi telah siap
- Kehamilan > 37 minggu ( berat badan > 2500 g) dan in partu, atau
- Janin telah meninggal atau terdapat anomaly congenital mayor (misal ansefali)
- Perdarahan dengan bagian terbawah janin telah jauh melewati pintu atas panggul (2/5 atau
3/5 pada palpasi luar)
Diagnosis banding
Tatalaksana
TERAPI EKSPEKTATIF TERAPI AKTIF
Klasifikasi
Klasifikasi
Berdasarkan ada atau tidaknya perdarahan pervaginam
a) Solusio plasenta ringan : Perdarahan pervaginam <100-200 cc.
b) Solusio plasenta sedang : Perdarahan pervaginam > 200 cc, hipersensitifitas uterus atau
peningkatan tonus, syok ringan, dapat terjadi fetal distress.
c) Solusio plasenta berat : Perdarahan pervaginam luas > 500 ml,uterus tetanik, syok maternal
sampai kematian janin dan koagulopati.
Etiologi
Usia, Paritas,
Hipertensi atau
Ras, dan Faktor Trombofilia Solusio Trauma
preeklamsi
Familial
Anamnesis
Gerakan anak
Riwayat trauma
berkurang
Palpasi
Inspeksi
TFU naik karena terbentuknya retroplasenter hematoma; uterus
Pasien gelisah, sering mengerang karena kesakitan. tidak sesuai dengan tuanya kehamilan.
Pucat, sianosis, keringat dingin. Uterus teraba tegang dan keras seperti papan yang disebut
uterus in bois (wooden uterus) baik waktu his maupun diluar his.
Kelihatan darah keluar pervaginam.
Nyeri tekan terutama di tempat plasenta tadi terlepas.
Bagian-bagian janin susah dikenali, karena perut (uterus) tegang.
Pemeriksaan Luar
Auskultasi
Sulit, karena uterus tegang. Bila denyut jantung janin
terdengar biasanya diatas 140, kemudian turun dibawah
100 dan akhirnya hilang bila plasenta yang terlepas lebih
dari sepertiga
Pemeriksaan umum
Tensi semula mungkin tinggi karena pasien sebelumnya menderita penyakit vaskuler, tetapi
lambat laun turun dan pasien jatuh syok.
Nadi cepat
Pemeriksaan Ultrasonography (USG)
- gumpalan hematom retroplasenta (hyperochoic hingga isoechoic pada fase akut, dan berubah
menjadi hypoechoic dalam satu minggu)
Komplikasi
- Perdarahan
- Kelainan pembekuan darah
- Gagal ginjal
- Sindroma Sheehan
Prognosis
Terhadap ibu Terhadap Janin
Tergantung pada: Tergantung pada:
- luasnya plasenta yang terlepas dari dinding - luasnya plasenta yang terlepas dari dinding
uterus uterus
- banyaknya perdarahan - usia kehamilan