Jawa Timur adalah wilayah endemis Zoonosis Response Allert SKDR Jatim 36% Petugas di Kabupaten belum mengetahui: Alert yang muncul harus direspon Response yang dilakukan tidak dilaporkan Leptospirosis DD Demam Berdarah Dengue, tetapi Leukositosis Penegakan diagnosis di lapangan: Sesuai standar kemenkes Pengalaman di RS Soetomo Penegakan diagnosis menggunakan Faines criteria: suspected , score: 20, strong presumption , score: 24. Pengobatan antibiotik hanya efektif jika diberikan 7 hari Profilaksis harus dilakukan sangat selektif ANTRAKS Penularan ke manusia oleh spora bukan bakteri dalam bentuk vegetatif Spora mati pada suhu 121C dalam 15 menit Spora Antraks akan bertunas kembali jika berada di lingkungan yang sesuai, bahkan setelah 250 tahun Dekontaminasi: Dibakar Dikubur dengan menggunakan pondasi bangunan Dikubur dengan ditumpuki kapur Tidak disarankan sapi mati untuk ditenggelamkan kedalam sungai. Hati hati jika akan mendiagnosa antraks pada manusia, dengan terjadinya penyakit co incidence seperti leprosy Ciri khas antrax pada manusia : Terdapat eschar Terdapat serum Terlokalisir Terjadi pembengkakan Permukaan rata Lab: Cara pngambilan spesimen harus sesuai SOP BBLK menyediakan logistik pengambilan sampel dalam jumlah terbatas Konfirmasi diagnosis dengan kultur Rencana Tindak Lanjut Menyusun kebijakan: 1. Jejaring laboratorium untuk zoonosis 2. Pedoman teknis penyelidikan KLB Antraks Pelatihan Epidemiologi dan Surveilans bagi pengelola program Memperkuat Implementasi One Health: 1. Membuat Komite Zoonosis di Jawa Timur 2. Menyusun strategi penanggulangan zoonosis