Anda di halaman 1dari 8

Key Point

Workshop Tatalaksana Zoonosis Tahun 2017


Jawa Timur adalah wilayah endemis Zoonosis
Response Allert SKDR Jatim 36%
Petugas di Kabupaten belum mengetahui:
Alert yang muncul harus direspon
Response yang dilakukan tidak dilaporkan
Leptospirosis
DD Demam Berdarah Dengue, tetapi
Leukositosis
Penegakan diagnosis di lapangan: Sesuai
standar kemenkes
Pengalaman di RS Soetomo
Penegakan diagnosis menggunakan Faines
criteria:
suspected , score: 20,
strong presumption , score: 24.
Pengobatan antibiotik hanya efektif jika
diberikan 7 hari
Profilaksis harus dilakukan sangat selektif
ANTRAKS
Penularan ke manusia oleh spora bukan bakteri dalam bentuk
vegetatif
Spora mati pada suhu 121C dalam 15 menit
Spora Antraks akan bertunas kembali jika berada di
lingkungan yang sesuai, bahkan setelah 250 tahun
Dekontaminasi:
Dibakar
Dikubur dengan menggunakan pondasi bangunan
Dikubur dengan ditumpuki kapur
Tidak disarankan sapi mati untuk ditenggelamkan kedalam
sungai.
Hati hati jika akan mendiagnosa antraks pada
manusia, dengan terjadinya penyakit co
incidence seperti leprosy
Ciri khas antrax pada manusia :
Terdapat eschar
Terdapat serum
Terlokalisir
Terjadi pembengkakan
Permukaan rata
Lab:
Cara pngambilan spesimen harus sesuai SOP
BBLK menyediakan logistik pengambilan sampel
dalam jumlah terbatas
Konfirmasi diagnosis dengan kultur
Rencana Tindak Lanjut
Menyusun kebijakan:
1. Jejaring laboratorium untuk zoonosis
2. Pedoman teknis penyelidikan KLB Antraks
Pelatihan Epidemiologi dan Surveilans bagi
pengelola program
Memperkuat Implementasi One Health:
1. Membuat Komite Zoonosis di Jawa Timur
2. Menyusun strategi penanggulangan zoonosis

Anda mungkin juga menyukai