MATERI
BERIKUT !!!
1
Loading
2
MARIA DOLOROSA MAMUT
DELMI ADU
TRIMARNY. NUBATONIS
SEPRIANA TAHUN
3
M E N U
PENGERTIAN LIMBAH RADIOAKTIF
Berdasarkan Pemisahan
HLW (High Level Waste) Uranium Dan
Konsentrasi dan Plutonium
Asalnya LLW (Low
Level Waste) 1. Limbah PLTN
2. Limbah uranium
3. Limbah yang
Berdasarkan Limbah aktivitas tinggi
berasal dari
besarnya aktivitas fasilitas
Limbah aktivitas sedang
radioisotop dan
laboratorium
Limbah aktivitas rendah
berasal dari
Pembangkit
Keperluan Rumah
Listrik Tenaga
industri sakit
Nuklir (PLTN)
Undang-undang Nomor 10 tahun 1997 tentang
ketenaganukliran, dalam Pasal 16 ayat (1) ; yang mewajibkan
bahwa untuk setiap kegiatan yang berkaitan dengan
pemanfaatan tenaga nuklir harus memperhatikan
keselamatan, keamanan, ketentraman, kesehatan pekerja
dan anggota masyarakat, perlindungan terhadap lingkungan
Dalam Undang-undang Nomor 10 tahun 1997 masalah
hidup.
pengelolaan limbah dibahas dalam Bab VI Pasal 22 s.d. 27.
Pasal 24 yang menyatakan :
1. Bahwa penghasil limbah tingkat rendah dan tingkat
sedang wajib mengumpulkan, mengelompokkan atau
mengolah dan menyimpan sementara limbah tersebut
sebelum diserahkan ke BATAN.
2. Penghasil limbah radioaktif tingkat tinggi, wajib
menyimpan sementara selama operasi reaktor.
Adapula Peraturan Pemerintah (PP) No.27 tahun 2002
tentang pengelolaan limbah radioaktif.
Ada 3 (tiga) prinsip pengolahan yang dapat dilakukan :
1. Pengenceran dan Pembauran (Dilute and Disperse) untuk limbah padat, cair dan gas tingkat
rendah.
2. Penangguhan dan Peluruhan (Delay and Decay) untuk limbah padat, cair dan gas dengan
waktu paro pendek.
3. Konsentrasian dan Pengungkungan (Concentration and Contain) untuk limbah padat, cair dan
gas tingkat menengah dan tingkat tinggi.
Insenerasi
Organik
Pengolahan Limbah Cair Destruksi
Pengolahan kimia
Anorganik
Evaporasi
Penukar ion
Terkompaksi Kompaksi
Penyimpanan
sementara Penyimpanan
lestari