Anda di halaman 1dari 28

No. ID dan Nama Peserta dr.

Riska Andriyani

No. ID dan Nama Wahana RSUD Kota Sawahlunto

Topik Luka bakar


Tanggal (kasus) 08 09 2016
Nama Pasien Tn R No. RM
dr. Sidrati Amir
Tanggal Presentasi 29 09 2016 Pendamping
dr. Afdilla Hamni
Tempat Presentasi Ruang Komite Medik RSUD Kota Sawahlunto
Objektif Presentasi

Keilmuan Keterampilan Penyegaran Tinjauan Pustaka

Diagnostik Manajemen Masalah Istimewa


Neonatus Bayi Remaja Dewasa Lansia Bumil
Anak

Deskripsi Perempuan, usia 5 tahun, luka bakar tersiram air panas


Tujuan Menegakkan diagnosis, dan penatalaksanaan pada pasien

Bahan Bahasan Tinjauan Pustaka Riset Audit


Kasus

Cara Membahas
Diskusi Presentasi dan Diskusi E-mail Pos

Data Pasien Nama : tn . R No. Registrasi :


Nama RS : RSUD Kota Sawahlunto Telp : Terdaftar sejak :
Data Utama untuk Bahan Diskusi :
Gambaran Klinis : Pasien datang ke RSUD Sawahlunto rujukan dari HC Silungkang
Dengan pembesaran pada skrotum sebelah kanan, bengkak tidak dapat mengecil sendiri atau dengan bantuan. riwayat hernia 1 tahun yll. Nyeri (+), dirasakan dari tadi
pagi.
Mual (+), muntah (+) 2x
Riw. Batuk lama (-)
Riw. Alergi Obat (-)
Riw. HT (+)
Riw. Asma (+)
Riw. Penyakit jantung (-)
Riw. DM (disangkal)
Bab (+) dalam batas normal, bak (+) dalam batas normal
1. Riwayat Pengobatan : -

1. Riwayat Kesehatan / Penyakit : -

1. Riwayat Keluarga : Tidak ada anggota keluarga laIN : -

1. Kondisi Lingkungan Sosial dan Fisik : -


Vital sign
Keadaan Umum : sakit
Kesadaran : CM (GCS 15)
Tekanan Darah : 110/80
Frekuensi nadi : 88x/i
Frekuensi nafas : 22x/I
Suhu : 37
Pemeriksaan sistemik
Kepala : tidak ditemukan kelainan
Kulit : Teraba hangat, sianosis (-)
Mata : Konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik, pupil isokor,
refleks cahaya +/+
Thoraks : dbn
Abdomen
I : perut tak tampak membuncit
Pa : soepel
NT simpisis pubis
Pe : tympani
A : peristaltik (menurun)
Genitalia : skrotum membesar (+) ukuran 6cm x
6cm, Nyeri (+), Eritema (+), kulit hangat

Anus : RT
A : Tenang
S : ketat
M : licin
A : berisi feses

Ekstremitas : Akral hangat


Pemeriksaan penunjang

Pemeriksaan darah rutin


hb : 11,0
leukosit :18900
hematokrit : 36
trombosit : 303000
gula darah : 148
Diagnosis
Hernia skrotalis inkaserata (d)
Penatalaksanaan
Konsul dr Oki Sp.b : anjuran Ok cito pukul
19:30
IVFD RL 20gtt/i
Inj Ceftriaxone 2x1gr
Inj Omz 1X1
Pasang NGT
Pasang Kateter
Puasakan : makan terakhir jam 12 siang
Anjuran
Cek darah lengkap
EKG

Konsul Interne toleransi operasi


Jawaban konsul Interne
dr Ardian Sp.Pd
Resiko sedang pulmoner (hipoksia / gagal nafas tipe
1).
-Pemberian oksigenasi dan analgetik adekuat.
-Hindari obat-obatan yang memicu bronkostriksi.
-awasi tanda-tanda PPOK eksaserbasi akut
(pemantauan saturasi)
Resiko kardiovaskuler, metabolic, hemostasis untuk
dilakukan tindakan dalam general anastesi berada
dalam resiko ringan. Anjuran konsul anastesi, EKG.
Diagnosis Hernia Skrotalis Dextra
Inkarserata
Patogenesis Hernia Skrotalis
Inkarserata
Penatalaksanaan Hernia Skrotalis
Inkarserata
Edukasi tentang penyebab, faktor
resiko, dan penatalaksanaan yang
tepat
Rangkuman
Subjektif:
Pasien laki laki, usia 68 tahun datang ke
RSUD Sawahlunto rujukan dari HC
Silungkang. Dengan pembesaran pada
skrotum sebelah kanan, bengkak tidak dapat
mengecil sendiri atau dengan bantuan.
riwayat hernia 1 tahun yll. Nyeri (+),
dirasakan dari tadi pagi. Mual (+), muntah (+)
2x , Riw. Batuk lama (-), Riw. Alergi Obat (-),
Riw. HT (+) Riw. Asma (+), Riw. Penyakit
jantung (-), Riw. DM (disangkal)
Pada kasus ini diagnosis ditegakkan berdasarkan :
Anamnesa :
pembesaran pada skrotum sebelah kanan, bengkak
tidak dapat mengecil sendiri atau dengan bantuan. riwayat
hernia 1 tahun yll. Nyeri (+), dirasakan dari tadi pagi.

Pemeriksaan klinis :
Keadaan Umum : sakit
Kesadaran : CM(GCS 15)
Tekanan Darah : 110/80
Frekuensi nadi : 88x/i
Frekuensi nafas : 22x/i
Abdomen
I : perut tak tampak membuncit
Pa : soepel
NT ulu hati (+) perut kanan (+)
Pe : tympani
A : peristaltik (menurun)
Anogenitalia
Genitalia : skrotum membesar (+) ukuran 6cm
x 6cm, Nyeri (+), Eritema (+) kulit hangat

Anus : RT
A : Tenang
S : ketat
M : licin
A : berisi feses
Assessment (penalaran klinik)
Dari anamnesis, pemeriksan fisik dan penunjang
yang telah dilakukan mendukung kesimpulan
diagnosa Hernia Skrotalis Inkarserata (d).

Hernia
Definisi
Hernia merupakan protrusi atau penonjolan isi
suatu rongga melalui defek atau bagian lemah dari
dinding rongga bersangkutan (fascia dan
muskuloaponeurotik) yang menberi jalan keluar pada
alat tubuh selain yang biasa melalui dinding tersebut.
Pada hernia abdomen, isi perut menonjol melalui
defek atau bagian lemah dari lapisan muskulo-
aponeurotik dinding perut. Hernia terdiri atas 3 hal :
cincin, kantong dan isi hernia.
Etiologi
Penyebab terjadinya hernia :
1. Lemahnya dinding rongga perut. Dapat ada sejak lahir
atau didapat kemudian
2. Akibat dari pembedahan sebelumnya.
3. Kongenital
4. Aquisial adalah hernia yang bukan disebabkan karena
adanya defek bawaan tetapi disebabkan oleh fakor lain
yang dialami manusia selama hidupnya, antara lain :
a. Tekanan intraabdominal yang tinggi. Banyak dialami
oleh pasien yang sering mengejan yang baik saat BAB
maupun BAK.
b. Postur tubuh. Orang gemuk juga dapat terkena
hernia karena banyaknya jaringan lemak pada tubuhnya
yang menambah beban kerja jaringan ikat penyokong
pada LMR.
c. Penyakit yang melemahkan dinding perut
Hernia incarserata

Bila isi hernia semakin banyak yang masuk


akan terjepit oleh cincin hernia sehingga isi
kantong hernia terperangkap dan tidak dapat
kembali ke rongga perut disertai akibatnya
yang berupa gangguan pasase. Secara klinis,
hernia incarserata merupakan hernia
irreponible dengan gangguan pasase. Pada
keadaan ini akan timbul gejala ileus antara
lain perut kembung, muntah dan obstipasi.
Hernia skrotalis

Merupakan lanjutan dari hernia inguinalis lateralis


bila hernia ini masuk ke dalam scrotum. Isi dari hernia
ini bisa berupa omentum atau usus. Bila isinya
omentum maka pada perabaan konsistensi kenyal
lembut seperti adonan dan bila hernia ini reponible,
maka mula-mula mudah dimasukkan kemudian sulit
karena biasanya ada perlengketan dengan kantong
hernia. Bila isi hernia adalah usus maka akan
memberikan bunyi seperti bising usus di mana hernia
ini mula-mula akan sulit dimasukkan lalu lebih mudah
dan disertai bunyi gelembung udara. Gejala dari hernia
scrotalis antara lain timbul benjolan atau massa yang
semakin membesar pada posisi berdiri dan akan
mengecil pada posisi tidur. Pada anak kecil sering
menangis, mengejan, batuk dan buang air kecil tidak
lancar. Pada usia lanjut bisa disebabkan pekerjaan dan
aktivitas, penyakit kronis, BPH dan sering partus.
Jenis Reponible Nyeri Obstruksi Tampak Toksik
sakit

Reponible + - - - -

Irreponible - - - - -

Incarserata - + + + -

Strangulata - ++ + ++ ++
Hampir semua hernia harus diterapi dengan
operasi. Karena potensinya menimbulkan komplikasi
inkarserasi atau strangulasi lebih berat dibandingkan
resiko yang minimal dari operasi hernia (khususnya
bila menggunakan anastesi local). Ada 2 jenis operasi
pada hernia :
1. Herniotomi
Pada herniotomi dilakukan pembebasan kantong
hernia sampai ke lehernya. Kantong dibuka dan isi
hernia dibebaskan kalau ada perlekatan, kemudian
direposisi, kantong hernia dijahit-ikat setinggi
mungkin lalu dipotong.
2. Hernioplasty
Pada hernioplasti dilakukan tindakan
memperkecil anulus inguinalis internus dan
memperkuat dinding belakang kanalis inguinalis.
Hernioplasti lebih penting artinya dalam mencegah
terjadinya residif dibandingkan dengan herniotomi.

Anda mungkin juga menyukai