Presentation 1
Presentation 1
Riska Andriyani
Neonatus Bayi Remaja Dewasa Lansia Bumil
Anak
Cara Membahas
Diskusi Presentasi dan Diskusi E-mail Pos
Anus : RT
A : Tenang
S : ketat
M : licin
A : berisi feses
Pemeriksaan klinis :
Keadaan Umum : sakit
Kesadaran : CM(GCS 15)
Tekanan Darah : 110/80
Frekuensi nadi : 88x/i
Frekuensi nafas : 22x/i
Abdomen
I : perut tak tampak membuncit
Pa : soepel
NT ulu hati (+) perut kanan (+)
Pe : tympani
A : peristaltik (menurun)
Anogenitalia
Genitalia : skrotum membesar (+) ukuran 6cm
x 6cm, Nyeri (+), Eritema (+) kulit hangat
Anus : RT
A : Tenang
S : ketat
M : licin
A : berisi feses
Assessment (penalaran klinik)
Dari anamnesis, pemeriksan fisik dan penunjang
yang telah dilakukan mendukung kesimpulan
diagnosa Hernia Skrotalis Inkarserata (d).
Hernia
Definisi
Hernia merupakan protrusi atau penonjolan isi
suatu rongga melalui defek atau bagian lemah dari
dinding rongga bersangkutan (fascia dan
muskuloaponeurotik) yang menberi jalan keluar pada
alat tubuh selain yang biasa melalui dinding tersebut.
Pada hernia abdomen, isi perut menonjol melalui
defek atau bagian lemah dari lapisan muskulo-
aponeurotik dinding perut. Hernia terdiri atas 3 hal :
cincin, kantong dan isi hernia.
Etiologi
Penyebab terjadinya hernia :
1. Lemahnya dinding rongga perut. Dapat ada sejak lahir
atau didapat kemudian
2. Akibat dari pembedahan sebelumnya.
3. Kongenital
4. Aquisial adalah hernia yang bukan disebabkan karena
adanya defek bawaan tetapi disebabkan oleh fakor lain
yang dialami manusia selama hidupnya, antara lain :
a. Tekanan intraabdominal yang tinggi. Banyak dialami
oleh pasien yang sering mengejan yang baik saat BAB
maupun BAK.
b. Postur tubuh. Orang gemuk juga dapat terkena
hernia karena banyaknya jaringan lemak pada tubuhnya
yang menambah beban kerja jaringan ikat penyokong
pada LMR.
c. Penyakit yang melemahkan dinding perut
Hernia incarserata
Reponible + - - - -
Irreponible - - - - -
Incarserata - + + + -
Strangulata - ++ + ++ ++
Hampir semua hernia harus diterapi dengan
operasi. Karena potensinya menimbulkan komplikasi
inkarserasi atau strangulasi lebih berat dibandingkan
resiko yang minimal dari operasi hernia (khususnya
bila menggunakan anastesi local). Ada 2 jenis operasi
pada hernia :
1. Herniotomi
Pada herniotomi dilakukan pembebasan kantong
hernia sampai ke lehernya. Kantong dibuka dan isi
hernia dibebaskan kalau ada perlekatan, kemudian
direposisi, kantong hernia dijahit-ikat setinggi
mungkin lalu dipotong.
2. Hernioplasty
Pada hernioplasti dilakukan tindakan
memperkecil anulus inguinalis internus dan
memperkuat dinding belakang kanalis inguinalis.
Hernioplasti lebih penting artinya dalam mencegah
terjadinya residif dibandingkan dengan herniotomi.