Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Arum Dessy
Berlian Maya
Elian Devina
Nisrina Mutia
Satriya Teguh
DEFINISI
Identifikasi adalah penentuan identitas seseorang. Jadi identifikasi ini
disepakati dengan mengenali personal. Hal ini berlaku untuk
mengidentifikasi baik orang yang masih hidup maupun yang sudah
meninggal dengan cara mengenali ciri maupun karakter unik yang ada
pada diri seseorang.
Terbagi menjadi 2 :
Menyeluruh : disebut juga identifikasi absolut yang mengacu pada identitas
seseorang yang sebenarnya
Sebagian : disebut juga identifikasi inkomplit yang mengimplikasikan
sebagian ciri atau karakter yang berkenaan dengan identitas seseorang.
KEPENTINGAN MEDICOLEGAL
PADA ORANG HIDUP
Kasus perdata Kasus kriminal
Dalam kasus meniru atau memalsukan Permintaan identifikasi dalam kasus
identitas pribadi yang berhubungan criminal seperti penganiayaan,
dengan : pembunuhan, perampokan,
pemerkosaan, dan lain-lain
Harta kekayaan, pensiun, asuransi jiwa,
hak memilih dan passport Tentara yang melarikan diri
Perdebatan identitas dalam kasus Penukaran bayi baru lahir di rumah sakit
perceraian atau pembatalan Aborsi
pernikahan
Perdebatan jenis kelamin Menetapkan usia tanggung jawab
pidana dan mayoritas
Orang hilang Peniruan dalam kasus pidana
Pasien hilang ingatan
KEPENTINGAN MEDICOLEGAL
PADA ORANG MATI
Identifikasi sangat penting dalam mengenali seseorang yang mati karena
bencana alam, kecelakaan pesawat, kebakaran, penggalian kubur,
peledakan dan luka ledakan, mutilasi dan saat tubuh membusuk.
Di india, polisi dapat menetapkan identitas seseorang. Meskipun demikian,
dokter dapat membantu dengan memberikan beberapa fakta atau data
ke polisi yang nantinya dapat membantu dalam proses identifikasi
seseorang.
Selama pemeriksaan medicolegal, dokter seharusnya mencatat minimal 2
tanda identifikasi dan tanda-tanda tersebut harus dijelaskan dalam
dokumen penting yang telah dibuat.
CORPUS DELICTI
Identifikasi akurat sangat dibutuhkan untuk menetapkan corpus delicti
dalam kasus pembunuhan. istilah corpus delicti berarti badan kejahatan
atau inti dari kejahatan. Dalam kasus pembunuhan, hal ini dapat dilakukan
dengan :
Mengidentifikasi jenazah seperti identitas korban yang sudah meninggal
Bukti yang meyakinkan bahwa kasus tersebut disebabkan karena tindakan
kriminal.
Corpus delicti sangat penting setelah penetapan identitas korban, jejak
pembunuhan yang berlangsung di pengadilan dan kalimat yang bisa
dipertanggungjawabkan. Namun beberapa kasus dapat terjadi dimana
komisioning kejahatan telah dibentuk bahkan dengan tidak adanya corpus
delicti.
DATA
Agama DNA typing Pekerjaan
Ras Golongan darah dan HLA Gaya berjalan
typing
Jenis kelamin Perilaku dan kebiasaan
Usia Kesehatan jiwa, memori dan
pendidikan
Status
Data lainnya Morfologi terlinga
Dactylography
warna kulit dan ciri-ciri Cetakan palatum
Catatan kaki
Rambut Frontal sinuses
Cheiloscopy
Barang pribadi : baju, isi EKG
Tattoo dompet, perhiasan, dll
Teknik Namaste
Luka Tulisan tangan dan tanda (subrahmanyam method)
Deformitas tangan
X-Ray
Antropometri Kemampuan berbicara dan
suara
Gigi
RAS
Ras didefinisikan sebagai pengelompokkan biologis dalam spesies manusia
yang dibedakan atau diklasifikasikan menurut perbedaan yang
ditransmisikan secara genetis.
Jadi, race adalah sebuah konsep populasi. Race adalah populasi yang
membedakan frekuensi beberapa gen.
Populasi yang ada di dunia dibagi menjadi 3 tipe ras yaitu :
Kaukasian atau kaukasoid
Mongolian atau mongoloid
Negro atau negroid
RAS DAPAT DITENTUKAN OLEH :
Pakaian
Warna kulit
Mata
Rambut
Ciri fisik
Gigi
Struktur rangka
JENIS KELAMIN
1. Tujuan identifikasi saat hidup atau mati
2. Menentukan jenis kelamin seseorang ketika :
Jenis kelamin ambigu atau membingungkan
Alat kelamin tersembunyi
Seseorang yang tampaknya memiliki dua alat kelamin
UMUR
Dibagi menjadi :
Fetus
Anak
Dewasa
Orang meninggal
Tubuh yang membusuk
Tulang
Prenatal:
- Ovum (zigot) = 0-14 hari
- Embrio = 14 hari-8 minggu
- Fetus = 9 minggu kelahiran
Perinatal = 28 minggu gestasi- 7 hari
setelah kelahiran
Postnatal:
- Neonatus = 4 minggu pertama kelahiran
- Bayi = < 1 tahun
- Balita = 1 3 tahun
PANJANG DAN BERAT
a. Periode awal menghitung somit
b. Ketika embrio tumbuh, setelah 30 hari Crown to Rump
(CRL)
c. 9 minggu hingga akhir intrauterin CRL dan CHL
d. Cara lain :
Di bawah 5 buan Akar dari panjang
Setelah 5 bulan panjang dibagi 5
Aturan Haase: umur fetus dalam bulan lunar ditetapkan
menggunakan aturan haase, panjang fetus diukur dari
ubun-ubun hingga tumit. Berikut aturannya:
CIRI FISIK DAN
MORFOLOGI
CIRI FISIK DAN MORFOLOGI
PENAMPILAN OSIFIKASI
GERMINASI DAN KALSIFIKASI GIGI
PANJANG TANGAN DAN KAKI
UMUR PADA BAYI, ANAK, ORANG
DEWASA DI BAWAH 25 TAHUN
Hal ini berdasarkan :
- Pemeriksaan fisik
- Karakter seksual sekunder
- Gigi
- Pemeriksaan radiologi terdiri dari :
- penampilan dan peleburan pengerasan
- Penilaian gigi
Tinggi Badan dan Berat Badan
Menggambarkan perkembangan dan menggunakan
istilah rata-rata
Dari umur 5 tahun, anak tumbuh 5 cm per tahun , hingga
umur 10 tahun
Selama pubertas, terdapat kenaikan 20 cm tinggi badan
Anak meningkat 2 kg tiap tahun, snatar umur 3-7 tahun
Lalu meningkat 3 kg tiap tahun hingga pubertas
Selama pubertas, teradapat kenaikan 20 kg
Gangguan dapat mempengaruhi hasil
LINGKAR DADA DAN LINGKAR
PERUT
Lingkar dada diukur setinggi puting susu, di pertengahan inspirasi dan
eksprasi
Lingkar perut diukur setinggi umbilikus
Pada laki-laki lingkar dada > lingkar perut
Pada bayi lahir, lingkar dada 3 cm lebih kecil daripada lingkar kepala
LINGKAR KEPALA
Lingkar kepala maksimal diukur dari protuberentia occipital hingga dahi
Beguna untuk anak-anak
KARAKTERISTK SEKSUAL SEKUNDER
Fase pubertas dibagi menjadi 3
Pemeriksaan Fisik
Perubahan sekunder gigi
Perubahan pada kerangka tulang
Pemeriksaan Radiologi
PEMERIKSAAN FISIK
ANTROPOMETR
I
PERAWAKAN
TATO
SIDIK JARI
PERAWAKAN
ANTROPOMETR
I
MENGUKUR TINGGI
SIDIK JARI
PERAWAKAN
ANTROPOMETR
I
PENGUKURAN MAKSIMAL
Usia antara 20 - 25 tahun.
DEFORMITAS
Pagi hari
Posisi telentang
BEKAS LUKA Mayat tahap relaksasi primer
TATO
SIDIK JARI
PERAWAKAN
ANTROPOMETR
ESTIMASI PERAWAKAN DARI
I BAGIAN TUBUH
DEFORMITAS 1. Kedua ekstremitas atas di rentangkan dalam 1 garis lurus
Tinggi badan = Jarak antara kedua ujung jari tengah kedua tangan
2. Tinggi badan = Panjang vertex ke simfisis pubis 2
BEKAS LUKA
Tinggi badan = Panjang simfisis pubis ke tumit 2
3. Tinggi badan = Ujung jari tengah sampai proc. akromion 2 + 34 cm
4. Tinggi badan = Panjang angulus sterni ke simfisis pubis 3.3
TATO
5. Tinggi badan = Ujung jari tengah sampai ujung olekranon 3.7
SIDIK JARI
PERAWAKAN
ANTROPOMETR
ESTIMASI PERAWAKAN DARI
I BAGIAN TUBUH
DEFORMITAS 6. Panjang kepala (dari atas kepala ke ujung dagu) 7 = tinggi badan
7. Tinggi badan = 127,97 + 2,06 panjang tangan
Tinggi badan = 141,67 + 3,13 luas tangan
BEKAS LUKA
Bhatnagar et al (1984)
8. Tinggi badan menurut foot vide infra (jejak kaki)
9. Tinggi badan = panjang kolom vertebra 35/100.
TATO
10. Tinggi badan = Panjang trochanter mayor ke tumit 1,10 + 737,03
SIDIK JARI
PERAWAKAN
ANTROPOME
TRI
SISTEM BERTILLON
DEFORMITAS 1. Setelah usia 21 tahun, pengukuran berbagai bagian tubuh orang dewasa
tidak berubah
2. Rasio bagian bagian tubuh sangat bervariasi pada individu yang berbeda.
BEKAS LUKA
Sistem ini digunakan untuk identifikasi pelaku kriminal
TATO
SIDIK JARI
PERAWAKAN Data deskriptif Tanda tubuh Ukuran tubuh
Informasi dicatat pada kartu dan disimpan dalam lemari yang diatur secara
SIDIK JARI khusus. Sistem ini sekarang digantikan oleh sistem sidik jari.
PERAWAKAN
ANTROPOME
TRI
SISTEM BERTILLON
TATO
SIDIK JARI
PERAWAKAN
ANTROPOMETR
I
DEFORMITAS
BEKAS LUKA
TATO
SIDIK JARI
PERAWAKAN
CACAT BAWAAN
ANTROPOMETR
I Cleft palate, haire lip. polydactylism,
supplementary mammae, web-ngers,
claw hand, birth mark (naevi), moles,
DEFORMITAS
kyphosis (hump back), port wine stain,
Mongolians spots, Hutchinson teeth etc.
BEKAS LUKA
TATO
SIDIK JARI
PERAWAKAN
CACAT DIDAPAT
ANTROPOMETR
I Poliomielitis, fraktur tulang ekstremitas
yang tidak bersatu, amputasi lama dll.
DEFORMITAS
BEKAS LUKA
TATO
SIDIK JARI
PERAWAKAN
ANTROPOMETR
I
BEKAS LUKA
DEFORMITAS Bekas luka adalah jaringan fibrosa sebagai hasil penyembuhan luka dan
ditutupi oleh epitel tanpa folikel rambut, kelenjar keringat atau pigmen.
BEKAS LUKA
TATO
SIDIK JARI
PERAWAKAN
ANTROPOMETR
I
BEKAS LUKA
DEFORMITAS Bekas luka adalah jaringan fibrosa sebagai hasil penyembuhan luka dan
ditutupi oleh epitel tanpa folikel rambut, kelenjar keringat atau pigmen.
Biasanya permanen
BEKAS LUKA Kerusakan pada epidermis tidak menghasilkan bekas luka.
Cedera pada dermis membentuk bekas luka.
Mengasumsikan bentuk luka yang menyebabkannya
TATO
SIDIK JARI
PERAWAKAN Laserasi luas dan tidak Luka bakar berbercak
Luka iris linier
beraturan & mengarah kebawah
ANTROPOMETR
Luka tusuk lonjong, elips atau segitiga Bahan kimia korosif
I
tergantung bentuk senjata. tidak teratur dan kasar
ANTROPOMETR
I
DEFORMITAS
BEKAS LUKA
TATO
SIDIK JARI
PERAWAKAN
ANTROPOMETR
I
KEMUNCULAN SCAR
DEFORMITAS Waktu pembentukan bekas luka tergantung pada sifat luka, ukuran dan
lokasi luka, adanya infeksi.
Luka bersih, sembuh dalam 5-6 hari Bekas luka kemerahan terlihat <
BEKAS LUKA
2 minggu.
Luka besar, tepi tidak rata, infeksi, jaringan granulasi terbentuk dalam
beberapa hari Bekas luka muncul dalam 2 minggu - 3 bulan.
TATO
SIDIK JARI
PERAWAKAN
TATO
Tidak ada perubahan lebih lanjut,
sulit untuk dilepaskan
SIDIK JARI
PERAWAKAN
MEDIKOLEGAL
ANTROPOMETR 1) Identifikasi.
I
2) Jenis senjata yang digunakan untuk menyebabkan luka.
3) Umur bekas luka.
DEFORMITAS 4) Deskripsi luka.
5) Status gestasional
6) Luka yang memiluka
BEKAS LUKA A. Cacat wajah permanen
B. Kontraktur dan / hammbatan fungsi sendi
C. Hilangnya sebagian/sekuruh penglihatan akbat luka di kornea
TATO
ANTROPOMETR
I
TATO
SIDIK JARI
PERAWAKAN
ANTROPOMETR
I
TATO
TATO
SIDIK JARI
PERAWAKAN
ANTROPOMETR
I
VISUALISASI TATO LATEN/PUDAR
SIDIK JARI
PERAWAKAN
ANTROPOMETR
I
KOMPLIKASI
DEFORMITAS 1) Infeksi:
Peradangan septik
Abses
BEKAS LUKA Penyebaran penyakit menular seperti AIDS
2) Terbentuk scar atau keloid
TATO
SIDIK JARI
PERAWAKAN
ANTROPOMETR
I
PENGHAPUSAN TATO
SIDIK JARI
PERAWAKAN
ANTROPOMETR
I
MEDIKOLEGAL
SIDIK JARI
PERAWAKAN
ANTROPOMETR
I
TANDA PEKERJA
DEFORMITAS Memberikan bantuan dalam identifikasi karena adanya bekas dari pekerjaan
1)Tanda sementara: Cat, pewarna, bahan kimia, minyak, dll di ujung jari pada
pelukis, insinyur atau mekanik.
BEKAS LUKA Pemeriksaan mikroskopis debu / debris di bawah kuku/ di pakaian.
2) Permanen:
TATO
Tangan besar dan kasar terlihat pada buruh.
Bekas tusukan jarum di jari telunjuk kiri pada penjahit.
Penebalan kulit jari pada tangan tukang daging.
SIDIK JARI
Perubahan warna rambut kehijauan pada peleburan tembaga memiliki
rambut kehijauan, penambang kobalt memiliki rambut kebiruan.
PERAWAKAN
ANTROPOMETR
I
SIDIK JARI
SIDIK JARI
PERAWAKAN
ANTROPOMETR
I
SIDIK JARI
SIDIK JARI
PERAWAKAN
ANTROPOMETR
I
KLASIFIKASI
DEFORMITAS
BEKAS LUKA
TATO
SIDIK JARI
PERAWAKAN 1. Loop (putaran)
Ulnar loop
Radial loop
ANTROPOMETR
I 2. Whorl (gelungan)
Konsentris
Spiral clockwise
Spiral anti clockwise
DEFORMITAS
Double spiral
Almond
2. Metode gulung/putar
Metode ini, sidik jari diambil dengan memutar jari pada kertas dari sisi luar ke sisi dalam
tanpa mengangkat jari, dengan demikian seluruh permukaan jari akan tercetak.
Dengan metode ini dapat mencetak permukaan jari yang lebih luas dari metode
sederhana. Namun prosedur ini sulit dan kemungkinan didapatkan hasil yang kabur
PEREKAMAN SIDIK JARI
PERBANDINGAN SIDIK JARI
Sidik jari yang ditemukan dibandingkan dengan sidik jari sebagai referensi
dan sekitar 16 20 titik kesamaan di cocokkan. Untuk mencocokkan
dilakukan perbandingan pola penonjolan,akhir penonjolan, jumlah
penonjolan, kerusakan penonjolan, bentuk percabangan, delta, pulau dan
sebagainya.
SIDIK JARI PADA KASUS KRIMINAL
Sidik jari yang ditemukan pada kasus kejahatan dikelompokkan menjadi
1. Jejak terlihat
jejak sidik jari yang tertinggal di lokasi kejadian ketika jari terkena darah, cat, minyak,
pelumas, debu dan cairan lain.
2. Jejak plastik
Sidik jari yang tertinggal pada lapisan atau benda seperti sabun, lilin, tanah, keju dan
sebagainya
3. Jejak tersembunyi
jejak ini tidak terlihat atau hampir tidak terlihat yang tertinggal di tempat kejadian.
jejak ini tertinggal pada lapisan atau bagian tempat pengeluaran kelenjar sebasea dan
kelenjar keringat.
jejak ini hanya terlihat jika diperiksa menggunakan reagen
Jika sidik jari tersebut didapatkan secara kebetulan maka disebut dengan jejak sidik jari
SIDIK JARI PADA ORANG MATI
Sidik jari terbentuk di lapisan dermis dan epidermis. Jika kulit terlepas seperti
pada pembusukan awal, kulit harus dilepas dan diawetkan dalam formalin
dan sidik jari akan diambil dari lepasan kulit tersebut.
Jika perlepasan kulit tersebut hilang, masih dapat mencetak sidik jari yang
diambil dari dermis.
Pada tubuh yang di mummi, jari jenazah akan kering dan layu dan karena
itu sidik jari tidak mungkin bias diambil. Dalam kondisi seperti itu jari telunjuk
atau kulit harus diendam dalam alkali lemah untuk membuat jari
membengkak dan sidik jari dapat diambil.
PEMELIHARAAN SIDIK JARI
Jejak sidik jari dipelihara dengan sistematis. Ada delapan klasifikasi sidik
jari.
Pada klasifikasi primer, skor diberikan pada pola alur pada jari beda
tangan. Skor tidak diberikan pada untuk jari yang tanpa alur. Skor sepeti
tabel
RI menunjukkan sidik jari indeks kanan, RR jari cincin kanan dan
sebagainya
Pada keduanya pembilang dan penyebut ditambahkan 1 untuk
mempermudah penghitungan.
Contoh pada seseoang pada semua jari didapatkan pola alur, lalu scor
pada pembilang dan penyebut adalah 32x 32= 1024. Jika pada jari tidak
didapatkan pola alur, maka skor akan seperti tgabel 3.36. skor total pada
pembilang dan penyebut adalah 1x 1 = 1. Lalu ada tidaknya alur pada
jari diberikan skor dari 1 sampai 1024. Jadi, pada dasar pada klasifikasi
primer ini dibuat 1024 kotak dan kotak ini disebut lubang merpati.
MUTILASI ATAU PERUBAHAN SIDIK
JARI
Penjahat kadang mencoba menyembunyikan identitasnya dengan
menghancukan sidik jari dengan mambakar atau menggnakan bahan
korosif. Namun sidik jari tidak hancur kecuali kulit rusak keseluruhan.
Perubahan alur peninggian terjadi pada eksema, akantosis nigricans,
skleroderma, kulit kering, dan kulit yang atrofi
Gangguan permanen pada sidik jari terjadi pada kusta, cedera listrik,
cedera radiasi.
Pada pengelupasan kulit, identifikasi sidik jari dapat dihindari.
Pada coeliac disease sidik jari dapat dimodifikasi sementara
Pada riketsia dan akromegali, jarak penonjolan dapat berubah namun pola
tidak akan berubah.
KESALAHAN PENGGUNAAN SIDIK
JARI
Jika tidak tersedia referensi, meskipun sidik jari tersedia, maka pemeriksaan
tidak dapat dilakukan.
Keuntungan dari penggunaan sidik jari
Adanya kemungkinan tertinggal di TKP
Sidik jari merupakan identifikasi absolut
Data bias disimpan dan ditransfer dalam tulisan
Dapat diperoleh dari tubuh yang terdekomposisi
Kepentingan medikolegal
Metode indentifikasi absolut
Identifikasi pada kasus pertukaran bayi baru lahir
Identifikasi dalam kasus peniruan identitas
Digunakan sebagai pengganti tanda tangan
Sebagai catatan identitas diri
Identifikasi criminal, senjata dan lain lain
POROSCOPY
Poroskopi berarti mempelajari pori-pori yang ada di penonjolan pola pada
jari dan tangan. Edmund Locard mengembangkan metode identifikasi ini.
Perlu dicatat bahwa penonjolan pada jari dan tangan memiliki pori
mikroskopik yang dilewati keringat. Pori pori ini mmbuka saluran keringat
yang berada di sub epidermal.
Tiap millimeter alur sidik jari memiliki 9-18 pori
Pori ini bersifat permanen dan tidak
berubah selama hidup seseorang
Pori ini bervariasi dari ukuran,
bentuk, posisi, luas dan jumlah
pada setiap orang
Metode ini sesuai dengan
identifikasi sidik jari dan berguna
sebagai identfikasi
Metode ini kadang berguna ketika
hanya ditemukan potongan sidik
jari atau hanya sebagian sidik jari
yang ditemukan.
JEJAK KAKI
Terdapat pola kaki yang tertinggal oleh seseorang di tempat kejadian
perkara. Ada 2 tipe
1. Tapak telanjang :ini adalah cetakan yang ditinggalkan dengan
bertelanjang kaki
2. Tapak sepatu : cetakan yang ditinggalkan dengan sepatu atau alas kaki
lain
jejak ini juga bersifat individualistic seperti sidik jari.
Jejak kaki yang dihasilkan saat berjalan akan lebih besa dibandingkan jejak
kaki saat berdiri.
Jejak kaki dapat direkam dengan fotogafi atau dengan gips
Tapak telanjang
Tapak kaki telanjang seseorang dapat dibandingkan dengan referensi yang
dimiliki polisi meliputi kekhasan seperti pola alur peninggian, pendataran
kaki, bekas luka.
Jejak kaki yang tersembunyi juga dikembangkan dengan cara yang sama
dengan sidik jari
Jika tidak didapatkan pola sidik kaki, pengukuran seperti panjang dan lebar
kaki, panjang dan lebar jari, bantalan jari, sudut deklinasi dari tiap jari.
Tapak sepatu/alas kaki
Tapak sepatu juga sangat
membantu dalam identifikasi. Pada
kasus tapak sepatu, ada dua jenis
penandaan
1. Penandaan primer: tanda pada
alas kaki yang ada sejak alas kaki
dibuat
2. Penandaan sekunder: tanda
pada alas kaki yang terbentuk
karena pemakaian alas kaki.
Tanda ini bersifat individualistic.
KEISTIMEWAAN JEJAK KAKI
Membantu identifikasi
Untuk memperkirakan tinggi seseorang berdasarkan panjang jejak kaki.
Tinggi seseorang merupakan 15% dibandingkan panjang kaki. Jadi tinggi
seseorang=panjang kaku maksimum :0.15
Berat seseorang juga dapat diperkirakan
Pada laki-laki diatas 14 tahun rasio beratnya sekitar 60.5% dari garis lebar
kaki, jadi berat= garis lebar kaki maksimum : 0.60
Pada perempuan diatas 14 tahun rasio beratnya 67% dari garis lebar kaki.
Jadi berat= garis lebar kaki maksimum : 0.67
Jenis kelamin juga dapat ditentukan berdasarkan jejak kaki
Jejak alas kaki juga bisa untuk menentukan tinggi
JEJAK BIBIR (CHEILOSCOPY)
Definisi
Jejak bibir aadalah ilmu yang mempelajari alur bibir manusia.
Keistimewaan
Setiap manusia memiliki pola alur bibir yang khas, dan dapat digunakan
sebagai dasar identifikasi.
Pola ini tidak berubah selama hidup. Namun pada saudara kembar memiliki
alur bibir yang mirip.
Jenis kelamin seseorang dapat ditentukan dari alur bibir.
JEJAK BIBIR
PALATAL RUGAE (RUGOSCOPY)
Palatal rugae adalah pola peninggian pada anterior mukosa palatum pada
tiap sisi.
Palatal rugae pada tiap orang adalah khas, sehinga membantu identifikasi
SUPERIMPOSISI