Anda di halaman 1dari 22

LAPORAN KASUS

KOLELITIASIS

dr. Lalu Ryan Novari


PENDAHULUAN

Kolelitiasis adalah penyakit batu empedu yang dapat


ditemukan di dalam kandung empedu (kolesistolitiasis) atau di
dalam saluran empedu (koledokolitiasis), atau pada kedua-duanya.
Sebagian besar batu empedu, terutama batu kolesterol, terbentuk di
dalam kandung empedu.
Prevalensi penderita penyakit batu kandung empedu
meningkat sehubungan dengan usia dan empat kali lebih tinggi pada
wanita dibandingkan pada pria.
ANATOMI

Hati terletak di kuadran kanan atas abdomen di atas ginjal


kanan, kolon, lambung, pankreas, dan usus serta tepat di bawah
diafragma. Hati dibagi menjadi lobus kiri dan kann, yang berawal
di sebelah anterior di daerah kandung empedu dan meluas ke
belakang vena kava. Kuadran kanan atas abdomen didominasi oleh
hati serta saluran empedu dan kandung empedu. Pembentukan dan
eksresi empedu merupakan fungsi utama hati.
PATOFISIOLOGI
ETIOLOGI

1. Female
2. Forty
3. Fertile
4. Fat
KLASIFIKASI

Ada 3 tipe batu empedu yaitu:


1. Batu empedu kolesterol
Batu kolesterol terjadi karena konsentrasi kolesterol di
dalam cairan empedu tinggi
2. Batu empedu pigmen
Batu pigmen terjadi karena bilirubin tak terkonjugasi di
saluran empedu (yang sukar larut dalam air), pengendapan garam
bilirubin kalsium dan akibat penyakit infeksi.
3. Batu empedu campuran
Biasanya berganda dan sedikit mengandung kalsium
sehingga bersifat radioopague.
GAMBARAN KLINIS

Gejala yang paling umum adalah nyeri pada perut kanan


atas. Rasa sakit, yang umumnya terjadi setelah makan makanan
besar, bisa menyebar ke bahu belakang atau kanan. Selain itu,
mual, muntah, dan bersendawa umum terjadi. Gejala yang lebih
parah, termasuk demam atau jaundice (perubahan warna kuning
pada kulit), dapat menandakan adanya infeksi pada kandung
empedu, yang merupakan keadaan darurat medis.
DIAGNOSIS

Pemeriksaan laboratorium
Pemeriksaan Ultrasonografi
Computed Tomography
Magnetic Resonance Imaging (MRI)
PENATALAKSANAAN

Penanggulangan non bedah


1.Disolusi Medis
Disolusi medis sebelumnya harus memenuhi kriteria terapi
non operatif diantaranya batu kolesterol diameternya <20mm dan
batu kurang dari 4 batu, fungsi kandung empedu baik, dan duktus
sistik paten.
2. Endoscopic Retrograde Cholangio Pancreatography (ERCP)
3. Extracorporeal Shock Wave Lithotripsy (ESWL)

Penanggulangan Bedah
Laparoskopik Kolesistektomi
Kolesistektomi terbuka
KOMPLIKASI

1. Adhesi
2. Kolesistitis kronik
3. Gall stone ileus
4. Fistula
5. Keganasan
PROGNOSIS

Kurang dari separuh pasien dengan batu empedu menjadi


simptomatik. Tingkat kematian untuk kolesistektomi elektif adalah
0,05% dengan morbiditas kurang dari 10%. Tingkat kematian untuk
kolesistektomi muncul adalah 3-5% dengan morbiditas 30-50%.
Setelah kolesistektomi, batu bisa kambuh kembali di saluran
empedu.
IDENTITAS PASIEN

Nama : Tn. AS
Jenis Kelamin : laki-laki
Tanggal lahir : 27/1/1975
MRS : 9/1/2017
Ruangan : Kartika
ANAMNESIS

Keluhan Utama
Nyeri perut kanan atas

Riwayat Perjalanan Penyakit


Dialami sejak 1 bulan sebelum masuk Rumah Sakit. Nyeri
dirasakan tertusuk-tusuk, hilang timbul, tidak tembus ke belakang
dan tidak menjalar ke tempat lain. Nyeri tidak dipengaruhi oleh
makanan saat makan. Nyeri disertai dengan mual, muntah tidak
ada. Demam tidak ada, batuk tidak ada.
BAB: Biasa,warna kuning pekat.
BAK: lancar, kuning
Riwayat makanan
Pasien makan sehari 3kali , sering makan makanan yg bersantan
dan berlemak
PEMERIKSAAN FISIS

KU : Sakit sedang/gizi baik/composmentis


Tanda Vital :
Tekanan Darah : 110 / 80 mmHg
Nadi : 86 kali / menit
Pernapasan : 18 kali / menit
Suhu : 36,8 C
Kepala/leher
A/I/C/D : - / + / - / -
PEMERIKSAAN FISIS

Thorax
Inspeksi : simetris kiri kanan
Palpasi : Vokal premitus simetris kanan= kiri,
Perkusi : Sonor
Auskultasi : Bp: Vesikuler
Bt: Wheezing (-), ronkhi (-)
PEMERIKSAAN FISIS

Abdomen
Inspeksi : datar, ikut gerak napas, warna kulit sama
sekitarnya. Darm contour tidak ada, darm stefing
tidak ada.
Auskultasi : peristaltik (+) normal
Palpasi : Nyeri tekan ada di daerah hypochondrium kanan,
murphy sign negatif, tidak teraba massa, defense
muskular tidak ada.
Perkusi : Nyeri ketok ada di daerah hypochondrium kanan,
tympani (+)
PEMERIKSAAN LABORATORIUM

Pemeriksaan Hasil Nilai normal

WBC 11,6 4,6 10,2

LYM 2,2 0,8 4,0

MID 1,4 2,0 7,7

GRA 8,0 2.0 7,7

RBC 5,6 4,7 6,13

HGB 15,1 12,2 18,0

HCT 48,0 37,7 53,7

MCV 85,8 80,0 97,0

MCH 27,0 27,0 31,2

MCHC 31,5 31,0 37,0

RDW 13,3 11,6 14,8

PLT 301 150 450

MPV 8,2 7,2 11,1


PEMERIKSAAN ULTRASONOGRAFI

Gall bladder : Dinding tidak menebal. Mukosa reguler. Tampak


beberapa echo batu dengan diameter terbesar 3,54 cm.
Kesan: Choleliths
HASIL FOLLOW UP

Tanggal / PTV Perjalanan Penyakit Instruksi Dokter


10/ 01/ 2017 Nyeri perut (+), mual (+), muntah Infus D5 drip ketorolac 1% 10tpm
Td : 120/80 mmHg (-), BAB (-) 1 hari, flatus (+), BAK Inj. Ceftriaxon 1 x 1 gr
N: 60 x/menit (+) dbn Inj. Ranitidin 3x1amp
S: 36,0 C D/ Kolik abdomen + ikterik + Kaltropen sup (k/p)
Ikterus (+) suspect kolelitiasis Rencana pemeriksaan USG
nyeri tekan (+) hipocondria dextra Abdomen

11/01/2017 Nyeri perut kanan atas (+), mual(-), Infus D5 drip ketorolac 1% 10tpm
Td : 110/80 mmhg muntah (-), BAB (-) 2 hari, flatus Injeksi Ceftriaxon 1 x 1 gr
N : 72 x/mnt (+), BAK (+) dbn. Kaltropen sup (k/p)
S : 36,2 C D/ Kolik abdomen + ikterik + P/O Estazol 3 x 1 tab
Ikterus (+) kolelitiasis
nyeri tekan (+) hipocondria dextra
LANJUTAN

Tanggal / PTV Perjalanan Penyakit Instruksi Dokter

12 07/ 2017 Nyeri perut berkurang, mual (-), Infus D5 drip ketorolac 1% 10tpm
Td : 120/90 mmHg Injeksi Ceftriaxon 1 x 1 gr
N: 85 x/menit muntah (-), makan minum (+), BAB Kaltropen sup (k/p)
S: 36,5 C (+) , flatus (+), BAK (+) dbn. P/O Estazol 3 x 1 tab
Ikterus (-)
nyeri tekan (+) hipocondria dextra, D/ Kolik abdomen + kolelitiasis
RESUME

Seorang laki-laki,41 tahun masuk Rumah Sakit dengan


keluhan nyeri perut kanan atas dialami sejak 1 bulan sebelum
masuk Rumah Sakit. Nyeri dirasakan tertusuk-tusuk, hilang timbul.
Nyeri disertai dengan mual, muntah tidak ada. Dari pemeriksaan
fisik, pasien sakit sedang, gizi baik dan composmentis. Tanda vital
dalam batas normal. Pada palpasi abdomen didapatkan nyeri tekan
di daerah hypochondrium kanan, murphy sign negatif. Pada perkusi
didapatkan nyeri ketok di daerah hypochondrium kanan. Pada
pemeriksaan laboratorium tidak didapatkan peningkatan ataupun
penurunan yang signifikan. Pada pemeriksaan ultrasonografi
tampak beberapa echo batu dengan diameter terbesar 3,54 cm di
gallbladder. Kesan: Choleliths.
DIAGNOSIS AKHIR

KOLELITIASI

Anda mungkin juga menyukai