Anda di halaman 1dari 8

Cerahkan Nurani Dengan Saling

Menasehati

ANGGOTA :
Pinkan Kandi Adante
Dimas Bayu Nugroho
Eko Nur Rohman
Laila Anjani Wulandari
Sholehudin Hidayat Ardiansyah
Perintah Saling Menasehati
Saling mengingatkan dalam hal kebaikan adalah kewajiban
sesama muslim. Dalam Islam, mengingatkan orang lain
secara lisan semacam itu biasa disebut dengan nasihat,
wasiat, tausiyah, mauiah, dan takirah (peringatan).
Istilah umumnya adalah ceramah.
Kegiatan menyampaikan taushiyah demikian disebut tabligh
(menyampaikan), sehinga istilah Tablig Akbar itu maksudnya
adalah acara ceramah yang dikemas secara meriah dan
dihadiri oleh banyak jamaah. Semua kegiatan itu adalah
bagian dari dakwah, yaitu dakwah billisan (secara lisan),
karena hanya berupa ceramah, sedangkan dakwah bukan
hanya melalui lisan. Para penceramah agama itu biasa
disebut mubaligh (juru tablig) atau D'i (juru dakwah).
Kesalahan dan kealpaan dapat terjadi pada siapa
saja, baik mubaligh atau jamaah. Oleh karena itu,
kewajiban berdakwah bukan hanya bagi orang
yang bisa ceramah saja, melainkan bagi seluruh
umat Islam, sampaikan dariku meski hanya satu
ayat, begitu arti sabda nabi terkait dengan
kewajiban dakwah. salah atau lupa tidak harus
dengan berceramah, apalagi kepada ustadz yang
berceramah, cukup sampaikan seperlunya.
Dari kewajiban dakwah itulah lahir istilah saling
berwasiat atau saling menasihati. Allah Swt.
menegaskan perintah tersebut, salah satunya surat
al-Ashr: Demi masa, sesungguhnya manusia dalam
keadaan merugi, kecuali orang-orang yang
beriman, beramal soleh, dan saling menasihati
dengan kebenaran dan saling menasihati dengan
kesabaran (Q.S. alAr/103:1-3).

Anda mungkin juga menyukai