Anda di halaman 1dari 21

PENDAHULUAN

Masa neonatal masa transisi antara kehidupan dari dalam


kandungan ke kehidupan di luar kandungan.
Dibagi menjadi :
- masa neonatal dini (0-7 hari)
- masa neonatal lanjut (8-28 hari)

Prevalensi di Indonesia, berdasarkan hasil Survei


Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun
2012,
Angka Kematian Neonatus (AKN) pada tahun 2012
sebesar 19 per 1.000 kelahiran hidup
ADAPTASI BAYI BARU LAHIR
Periode transisi fetus ke neonatus dinilai dari berbagi sistem
seperti kardiovaskular, respirasi dan termoregulasi.
I. Sirkulasi Janin
Selama kehidupan intrauterine, darah dari plasenta mengalir
vena umbilikalis (50-60%) vena cava inferior (VCI)Melintasi
hepar melalui ductus venosus. Sisanya mengalir ke dalam sirkulasi
portal via vena porta masuk ke hati mengalami perfusi di dalam
hati kemudian menuju VCI.
Sebagian besar darah dari VCI mengalir ke dalam atrium kiri via
foramen ovale ventrikel kiri aorta ascenden dan sirkulasi
koroner.
Dengan demikian sirkulasi otak dan coroner mndapatkan darah
dengan tekanan oksigen yang cukup.
Sebagian kecil darah dari VCI memasuki ventrikel kanan melalui
katup tricuspid.
Darah yang kembali dari leher dan kepala janin memasuki atrium
kanan melalui vena cava superior (VCS) dan bergabung dengan
darah dari sinus Coronarius menuju ventrikel kanan ke arteri
pulmonalis.
Pada masa fetal hanya ada 12-15% darah dari ventrikel kanan yang
memasuki paru, selebihnya melewati duktus arteriosus menuju
aorta descenden bercampur dengan darah dari aorta ascenden.
Darah dengan kandungan O2 yang rendah tersebut akan mengalir ke
organ-organ tubuh sesuai dengan tahanan vascular masing-masing,
dan juga ke plasenta melalui arteri umbilikalis yang keluar dari
arteria iliaca interna.
II. Sirkulasi neonatus
Ada beberapa perbadaan antara sistem kardiovaskular dan
sirkulasi fetus ke sirkulasi neonatus yaitu
a) Pada fetus ada pirau intrakardiak (foramen ovale) dan pirau
ekstrakardiak (duktus arteriosus botali, duktus venosus arantii).
Arah pirau ialah dari kanan ke kiri yaitu dari atrium kanan ke kiri
via foramen ovale. Serta dari arteri pulmonalis menuju ke aorta
via duktus arteriosus. Setelah lahir dengan berhasilnya adaptasi
sistem pernapasan segera diikuti adaptasi sistem kardiovaskular
dengan tidak adanya pirau tersebut diatas baik intra maupun
ekstra kardiak
b) Pada sirkulasi fetus : ventrikel kanan dan kiri bekerja serentak,
setelah lahir : ventrikel kiri berkontraksi sedikit lebih awal dari
ventrikel kanan
c) Selama sirkulasi fetal, ventrikel kanan memompa darah ke tempat
tahanan yang lebih tinggi yaitu tahanan sistemik tetapi ventrikel kiri
melawan tahanan yang rendah yakni plasenta.
Setelah lahir ventrikel kanan akan melawan tahanan paru yang lebih
rendah dibanding tahanan sistemik yang dilawan ventrikel kiri
c) Pada sirkulasi janin, darah yang dipompa oleh ventrikel kanan sebagian
besar menuju ke aorta via duktus arteriosus, hanya sebagian kecil yang
menuju ke paru-paru tetapi setelah lahir darah dari ventrikel kanan
seluruhnya ke paru-paru,
d) Pada kehidupan janin, paru mendapatkan O2 dari darah yang diambilnya
dari plasenta. Sebaliknya post natal paru memberikan O2 kepada darah,
e) Selama kehidupan intra uterin, plasenta merupakan tempat yang utama
untuk pertukaran gas, makanan dan ekskresi. Post natal: organ-organ
lain mengambil alih berbagai fungsi tersebut
f) Selama masa fetus, plasenta menjamin berlangsungnya tahanan sirkuit
yang rendah, tetapi pada post natal hal tersebut tidak ada.
III. Periode transisi neonatus
Transisi dari kehidupan intrauterin ke ekstrauterin membutuhkan
banyak perubahan biokimiawi dan fisiologis. Dengan terpisahnya bayi dari
ibu, maka terjadilah awal proses fisiologis seperti berikut:
(1) Pertukaran gas melalui plasenta digantikan oleh aktifnya fungsi paru
untuk bernafas (pertukaran oksigen dengan karbon dioksida),
(2) Saluran cerna berfungsi untuk menyerap makanan,
(3) Ginjal berfungsi untuk mengeluarkan bahan yang tidak terpakai lagi oleh
tubuh untuk mempertahankan homeostasis kimia darah,
(4) Hati berfungsi untuk menetralisasi dan mengekskresi toksin yang tidak
diperlukan badan,
(5) Sistem imunologi berfungsi untuk mencegah infeksi, dan
(6) Sistem kardiovaskular serta endokrin bayi menyesuaikan diri dengan
perubahan fungsi organ tersebut diatas.
Terdapat banyak masalah pada BBL yang berhubungan dengan gangguan atau
kegagalan penyesuaian biokimia dan fisiologis disebabkan oleh prematuritas,
kelainan anatomi, dan lingkungan yang kurang baik dalam kandungan, pada
persalinan maupun sesudah lahir.
Termoregulasi
Pengaturan suhu tubuh pada bayi baru lahir (BBL) adalah hal yang sangat
penting dalam perawatan BBL.
Suhu tubuh normal dihasilkan dari keseimbangan antara produksi dan
kehilangan panas tubuh.
Salah satu masalah khusus pada bayi, terutama BKB (bayi kurang bulan)
adalah ketidakmampuannya untuk mempertahankan suhu tubuh yang
normal.
Faktor yang berperan dalam termoregulasi:
- umur
- berat badan
- luas permukaan tubuh dan
- kondisi lingkungan.
Bayi tidak seperti orang dewasa dalam beradaptasi dengan perubahan
suhu, oleh karena permukaan tubuh bayi yang lebih luas dibanding orang
dewasa, sehingga saat bayi terpapar dingin akan lebih banyak
menggunakan energi dan oksigen untuk mendapatkan kehangatan.
Termoregulasi
Hipotermia disebabkan oleh :
- karena terpapar dengan lingkungan yang dingin (suhu
lingkungan rendah, permukaan yang dingin atau basah) atau
- bayi dalam keadaan basah atau tidak berpakaian
Hipertermia disebabkan oleh :
- karena terpapar dengan lingkungan yang panas (suhu
lingkungan panas, paparan sinar matahari atau paparan panas
yang berlebihan dari inkubator alat pemancar panas).
Masalah khusus pada BBL yang terkait dengan adaptasi yang belum
sempurna:
asfiksia, kelahiran prematur, kelainan kongenital serta hipotermia
ataupun hipertermia yang dapat berkembang kearah kegawatan dan
menjadi salah satu gejala infeksi pada BBL.
Sehingga hipotermi ataupun hipertermi merupakan salah satu keadaan
yang harus dicermati dalam perawatan BBL
Pemeriksaan fisik Bayi Baru Lahir (BBL)
Sebelum melakukan pemeriksaan pada BBL perlu diketahui
riwayat keluarga, riwayat kehamilan sekarang dan
sebelumnya dan riwayat persalinan.
Pemeriksaan bayi perlu dilakukan dalam keadaan bayi
telanjang di bawah lampu yang terang yang berfungsi juga
sebagai pemanas untuk mencegah kehilangan panas.
Tangan serta alat yang digunakan untuk pemeriksaan fisik
harus bersih dan hangat.
Pemeriksaan fisik pada BBL dilakukan paling kurang tiga
kali, yakni (1) pada saat lahir, (2) pemeriksaan yang
dilakukan dalam 24 jam di ruang perawatan , dan (3)
pemeriksaan pada waktu pulang.
Pemeriksaan pertama pada BBL harus dilakukan
di kamar bersalin.
Tujuannya adalah:(3)
Menilai gangguan adaptasi BBL dari kehidupan
intrauterine ke ekstrauterin yang memerlukan
resusitasi
Untuk menemukan kelainan seperti cacat bawaan
yang perlu tindakan segera (mis. Atresia ani, atresia
esophagus), trauma lahir
Menentukan apakah BBL tersebut dapat dirawat
bersama ibu (rawat gabung) atau di tempat
perawatan khusus untuk diawasi, atau di ruang
intensif, atau segera dioperasi.
Menilai adaptasi
Perlu segera diperiksa di kamar bersalin
adalah apakah bayi beradaptasi dengan baik
atau memerlukan resusitasi.
SKOR APGAR
Tanda 0 1 2

Laju jantung Tidak ada <100 100

Usaha bernafas Tidak ada Lambat Menagis kuat


Ekstremitas Flexi
Tonus Otot Lumpuh Gerakan aktif
sedikit
Refleks Tidak bereaksi Gerakan sedikit Reaksi melawan
Tubuh
Seluruh tubuh Seluruh tubuh
Warna kulit kemerahan,
biru/ pucat kemerahan
ekstremitas biru
Pemeriksaan Tanda Vital
Pemeriksaan suhu
Suhu tubuh BBL diukur pada aksila (36,5-37,2).
Suhu meninggi : dehidrasi, gangguan serebral,
infeksi, atau kenaikan suhu lingkungan(>>)

Respirasi
Nilai pernapasan lebih baik saat istirahat dihitung selama 1 menit
penuh. Frekuensi nafas yang normal pada BBL : 40-60 kali/menit

Denyut Jantung
90/ menit (bayi tidur tenang) sampai 180/ menit (aktifitas)
Didengarkan selama 1 menit penuh
Denyut jantung bayi prematur (140-150/menit)
Pengukuran Bayi Baru Lahir

Ukuran
Laki-laki Perempuan
antropometrik BBL
Berat lahir (kg) 3,53 (2,53 4,34) 3,40 (2,55 4,15)
Panjang lahir (cm) 56,6 (52,8 60,9) 55,3 (51,5 59,3)
Lingkar kepala (cm) 35,8 (32,1 38,5) 34,7 (32,3 37,7)
Pemeriksaan Usia Kehamilan
Pemeriksaan Usia Kehamilan
PEMERIKSAAN FISIK LENGKAP
a) Kulit i) Dada
b) Kepala dan leher j) Payudara
c) Wajah k) Paru
d) Mata l) Kardiovaskular
e) Telinga m) Abdomen
f) Hidung n) Genitalia
g) Mulut o) Ekstremitas
h) Leher
KESIMPULAN
Masa neonatal merupakan masa transisi
kehidupan intrauterin ke ekstrauterin.
Beberapa adaptasi dilakukan oleh neonatus
seperti perubahan sistem kardiovaskular, respirasi
dan termoregulasi
Pemeriksaan fisik dilakukan dengan tujuan
menilai gangguan adapasi bayi baru lahir,
menemukan kelainan/cacat bawaan, dan
menentukan bbl dapat dirawat gabung dengan
ibu atau tidak.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai