Anda di halaman 1dari 8

Fotokimia Reduksi Ion

Besi (III)
Anggota Kelompok 5:
1. Izzatun Niswah A
2. Ririn Anjar P
3. Anita Rahayu
4. Nurul Huda
5. Andyani Farcha
A.Tujuan

Mempelajari reaksi reduksi ion besi (III) secara fitokimia dan


mempelajari pemanfaatannya untu cetak biru
B. Latar Belakang
Besi adalah logam yang kelimpahannya kedua setelah
Al dan unsur keempat yang paling melimpah dalam kulit
bumi.
Besi murni cukup reaktif, dalam udara lembab cepat
teroksidasi memberikan besi (III) oksida hidrat (karat)
yang tidak sanggup melindungi, karena zat ini hancur
dan membiarkan permukaan logam yang baru, terbuka.
Besi yang sangat halus bersifat pirofor. Logamnya
mudah larut dalam asam mineral.
Dengan adanya udara atau bila digunakan HNO3 encer
panas, sejumlah besi menjadi Fe (III).
Media pengoksidasi yang sangat kuat seperti HNO3
pekat atau asam-asam yang mengandung dikromat
membuat besi pasif.
Ion besi (III) dapat direduksi dengan cepat menjadi ion besi (II)
karena adanya cahaya. Ion besi (II) tersebut jika direaksikan
dengan ion heksasianoferrat(II) akan mengahasilkan cetak biru.
Pemanfaatan cetak biru ini biasanya digunakan untuk
pembuatan tinta, cat, termasuk pigmen cetak biru.

Berdasakan pemanfaatan cetak biru tersebut maka dilakukan


penelitian untuk mengetahui bagaimana cetak biru dapat
terbentuk dari reaksi reduksi besi (III) menjadi besi (II).

Untuk mendapatkan cetak biru yang terbaik dilakukan percobaan


reduksi ion besi (III) secara fotokimia dengan beberapa variasi. Variasi
yang digunakan dalam percobaan ini diantaranya diantaranya
variasi pembuatan kertas objek, variasi pengeringan, variasi waktu
pencelupan dan variasi waktu penyinaran
c. Dasar Teori

Fotokimia adalah bagian dari ilmu kimia yang


mempelajari interaksi antara atom, molekul kecil dan
cahaya (atau radiasi elektromagnetik). Fotokimia
mempelajari reaksi-reaksi kimia yang diinduksi oleh
sinar secara langsung maupun tidak langsung.
Cervura dan Esplugas dalam Jones (1999)
menyebutkan bahwa pancaran sinar UV dapat
menyebabkan peristiwa fotokimia (Elfiana, 2010).
Besi yang murni adalah ogam berwarna putih-perak,
yang dikukuhan dan liat. Ia melebur pada 15350C.
Jarang terdapat besi komersial yang murni. Biasanya besi
mengandung sejumlah kecil karbia, silisida, fosfida, dan
sulfida dari besi.

Fe digunakan sebagai pigmen pada cat, senyawa penggosok,


tinta magnetik dan pelapis untuk pita magnetik.
Garam terlarutnya dapat digunakan sebagai katalis, pigmen,
pupuk, desinfektan, dan lain-lain.
Dalam larutan, besi berupa dalam bentuk ion divalen atau
trivalen.
Biasanya, Fe akan lebih mudah membentuk senyawa dalam
bentuk Fe3+ dibandingkan Fe2+ serta dapat membentuk kompleks
yang stabil dengan senyawa tertentu (Steven, 2010).
D. Metode

Anda mungkin juga menyukai