Anda di halaman 1dari 21

Disusun Oleh:

Jessica Prisca Gestiani 12100113013


Bimo Prakasa Wirokusumo 12100113047

Preseptor:
H. Iwan Tatang H., dr., SpTHT-KL
Identitas Pasien
Nama : Nn. E
Jenis kelamin : Perempuan
Usia : 19 tahun
Alamat : Majalaya
Pekerjaan : Mahasiswi
Status marital : Belum menikah
Tgl pemeriksaan : 10 Maret 2014
Keluhan Utama
Hidung tersumbat
Anamnesis
Pasien datang ke rumah sakit dengan keluhan
hidung tersumbat. Keluhan ini mulai dirasakan
kurang lebih sejak 2 tahun yang lalu. Keluhan hidung
tersumbat dirasakan pada kedua lubang hidung.
Keluhan muncul tiba tiba dan hilang timbul.
Keluhan biasanya muncul pada malam hari dan ketika
cuaca dingin. Pasien merasa keluhan membaik ketika
siang hari atau setelah minum obat dari dokter (aldisa
= loratadine + pseudoephedrine).
Pada saat keluhan hidung tersumbat muncul, pasien
juga merasakan adanya cairan yang keluar dari hidung.
Cairan yang keluar bersifat encer, bening, dan tidak
berbau. Selain itu, keluhan hidung tersumbat di malam
hari juga menimbulkan keluhan sesak nafas. Keluhan
sesak ini terkadang mengganggu aktivitas tidur pasien.
Pasien juga mengeluhkan nyeri di wajah bagian pipi kiri
yang hilang timbul.
Keluhan hidung tersumbat sebelumnya sudah
pernah diobati yaitu dengan dilakukan operasi di bagian
hidung sebanyak 2 kali yaitu sekitar 1.5 tahun dan 1
tahun yang lalu. Setelah dilakukan operasi, keluhan
terasa membaik namun muncul kembali.

Pasien memiliki riwayat asma dan alergi dingin.


Apabila alergi sedang kambuh, pasien mengaku sering
bersin bersin serta menggosok hidung.
Pasien menyangkal adanya dahak kental, mimisan,
serta keluhan di bagian telinga serta tenggorokan.
Pasien juga menyangkal adanya riwayat penyakit
hipertensi.

Pasien menyangkal adanya riwayat keluhan yang


sama pada keluarga. Pasien juga menyangkal adanya
anggota keluarga yang memiliki riwayat alergi.
STATUS GENERALIS
Keadaan Umum : Tampak sakit ringan
Kesadaran : Composmentis, kooperatif
Gizi : Cukup
Tanda Vital : TD : Kesan normal
N : 88 kali/menit;
R : 20 kali/menit;
S : Kesan afebris
Kepala : Konjungtiva anemis (-/-)
sklera ikterik (-/-)
allergic shiner (+/+)
Leher : Pembesaran KGB (-)
Dada : Bentuk dan gerak simestris
Pulmo : Sonor, suara nafas vesikular ki=ka,
ronkhi (-/-), wheezing (-/-)
Cor : Bunyi jantung murni reguler, murmur (-),
gallop (-)
Abdomen : Datar, lembut, NT (-), BU (+)N
Ekstremitas : Edema (-/-)
STATUS LOKALIS: TELINGA
Bagian Kelainan AD AS
Kongenital - -
Radang - -
Preaurikula Tumor - -
Trauma - -
Nyeri tekan - -
Kongenital - -
Radang - -
Aurikula
Tumor - -
Trauma - -
Edema - -
Hiperemis - -
Nyeri tekan - -
Retroaurikula
Radang - -
Tumor - -
Sikatriks - -
STATUS LOKALIS: TELINGA
CAE Kongenital - -
Kulit Tenang Tenang
Sekret - -
Serumen - -
Edema - -
Jaringan granulasi - -
Massa - -
Membrana Warna Putih keabuan Putih keabuan
Timpani Intak Intak Intak
Refleks cahaya + +
STATUS LOKALIS: HIDUNG
Nasal
Pemeriksaan
Dextra Sinistra
Keadaan
Bentuk & ukuran Dalam batas normal Dalam batas normal
Luar
Rhinoskopi Mukosa Pucat Pucat
Anterior Sekret - -
Concha Edema, Tidak Edema, Tidak
hiperemis hiperemis
Septum Tidak deviasi Tidak deviasi
Polip/tumor Tidak ada Tidak ada
Pasase udara Baik Baik
Mukosa
Rhinoskopi Koana Tidak dilakukan Tidak dilakukan
Posterior Sekret
Polip

12
STATUS LOKALIS: ORAL CAVITY
Bagian Kelainan Keterangan
Mulut Mukosa mulut Tenang
Lidah Bersih, basah, gerakan normal ke segala arah
Palatum molle Tenang, simetris
Gigi geligi Karies (+)
Uvula Simetris
Halitosis (-)
Tonsil Mukosa Kanan : normal, kiri : normal
Besar T0 T0
Kripta -/-
Detritus -
Faring Mukosa Tenang
Post nasal drip (-)
PEMERIKSAAN SINUS PARANASAL
Inspeksi:
Pada inspeksi sinus frontalis tidak membengkak.
Sinus maksilaris tidak membengkak.

Palpasi:
Tidak ada nyeri tekan pada sinus frontalis dan sinus
maksilaris dekstra dan sinistra.
Maksilofasial
Bentuk : simetris
Nyeri tekan (-) pada sinus maksilaris dextra dan
sinistra

Leher
KGB: tidak teraba membesar; pembesaran thyroid ()
Massa: (-)
Diagnosis Kerja
Rhinitis kronis e.c. suspek alergi
Usulan Pemeriksaan
Laboratorium:

1. Darah rutin (Hemoglobin, hematokrit, leukosit,


trombosit)

2. Total IgE serum

3. Hitung jenis leukosit eosinofil

Radiologi Foto sinus paranasal (posisi Waters)

Tes alergi (Skin Prick Test)


Penatalaksanaan
Nonmedikamentosa:
1. Edukasi untuk menghindari alergen.
2. Perbaiki daya tahan tubuh dengan nutrisi
seimbang dan olahraga teratur.

Medikamentosa:
1. Loratadine tab 10 mg 1 x 1 tab
2. Pseudoephedrine syr 3 x 1 cth
Operatif:
1. Konkotomi parsial
2. Konkoplasti atau multiple outfractured

Imunoterapi:
1. Intradermal atau sub-lingual
Prognosis
Quo ad vitam : ad bonam
Quo ad functionam : ad bonam
Quo ad sanationam : ad malam

Anda mungkin juga menyukai