Anda di halaman 1dari 22

BAB I

PENDAHULUAN
Latar Belakang

Delirium, demensia,
Gangguan gangguan amnestik
DSM IV -
organik + gangguan kognitif
Gangguan mental
Gangguan lain, ganggua mental
organik
fungsional karena kondisi umum
Demensia sindroma penurunan kemampuan intelektual
progresif deteriorasi kognisi dan fungsional gangguan
fungsi sosial, pekerjaan dan aktivitas sehari-hari.

Demensia terutama yang disebabkan oleh penyakit Alzheimer


berkaitan erat dengan usia lanjut. Penyakit alzheimer ini 60%
menyebabkan kepikunan atau demensia dan diperkirakan akan
meningkat terus.

Yaffe 10% orang tua yang berusia lebih dari 65 tahun dan
50% pada usia yang lebih dari 85 tahun akan mengalami
gangguan kognitif.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Definisi
Demensia adalah suatu kondisi penurunan fungsi mental-
intelektual (kognitif) yang progresif yang dapat
disebabkan oleh penyakit organik difus pada hemisfer
serebri atau kelainan struktur subkortikal.
Epidemiologi

APA awitan penyakit ini umumnya paling kerap terjadi pada


usia 60-an, 70-an, dan 80-an ke atas.
Prevalensi demensia pada populasi lanjut usia atau lebih dari 65
tahun berkisar 3-30%.
Demensia tipe Alzheimer dilaporkan bertumbuh 2 kali lipat
setiap pertambahan usia 5 tahun, yaitu bila prevalensi demensia
pada usia 65 tahun 3% maka menjadi 6% pada usia 70 tahun, 12%
pada usia 80 tahun.
Di Indonesia pada tahun 2006 diperkirakan ada 1 juta orang
dengan demensia untuk jumlah usia lanjut 20 juta orang.
Etiologi
Semua penyakit yang menyebabkan disfungsi otak, antara lain
penyakit Alzheimer, penyakit serebrovaskular (stroke),
hidrocephalus, Parkinson, AIDS, Huntington, dan gangguan
metabolik termasuk defisiensi vitamin.
1. Dementia yang tak dapat pulih (irreversibel)
2. Demensia yang dapat pulih (reversibel)
3. Demensia menetap yang di induksi oleh zat
1. Dementia yang tak dapat pulih (irreversibel)
Dementia tipe Alzheimer (DTA)
DTA adalah dementia kortikal yang klasik yang sering di
diagnosis secara berlebihan.
DTA mencapai hampir 50% Dari semua tipe dementia (5%-10%
orang berusia diatas 65 tahun, 50% diagas 85 tahun).
Gejala DTA : kegelisahan yang terjadi terus-menerus dan
sering mencari dalih untuk menghindari kegiatan, namun
respons social seringkali masih utuh sampai akhir
peningkatan insidens pada wanita yaitu 1,5 : 1, hubungan
keluarga tingkat pertama meingkat 3 kali lipat, terutama
pada demensia prasenil dan Sindrom Down.
Korea Huntington
Pada penyakit ini yang terjadi adalah demensia
subkortikal.
Gejala psikiatrik bervariasi dari neurotik sampai psikotik
(termasuk demensia) dapat mendahului gejala korea.
Demensia selalu terjadi pada stadium akhir.
Penyakit Parkinson
Lesi terletak di basal ganglia (subkorteks). Pada beberapa
pasien terdapat depresi dan atau demensia. Pemberian
levodopa hanya memperbaiki gejala sementara saja.
Lain-lain
Kelumpuhan progresif supranuklear, degenerasi
spinoserebelar, penyakit Pick, Parkinsonisme-Demensia
kompleks Guam, SSPE, penyakit Creutzfeldt Jacob,
ensefalitis herpes simpleks, Multiple Sclerosis, HIV, dan
trauma kepala.
2.Demensia yang dapat pulih (reversibel) 5
Demensia Vaskular
Demensia vaskular diperkirakan mencapai 10% dari populasi.
Membedakan demensia vaskular dari DTA adalah dari riwayat
awitannya yang cepat dan deteriorasinya yang seperti anak
tangga pada pasien berusia 50-60 tahun da nada defisit
neurologik fokal.
EEG mungkin dapat menunjukan abnormalitas.
Penyebab episode trombo-embolik multiple pada pasien
dengan penyakit aterosklerotik pembuluh darah besar atau
katup jantung, biasanya juga terdapat hipertensi.
Hidrosefalus tekanan normal (Normal Pressure Hidrocephalus)
Gejalaklasiknya berupa trias : Ataksia, inkontinensia, dan
demensia progresif maupun idiopatik dan setelah trauma serebri,
perdarahan atau infeksi.
Tekanan cairan serebri spinal normal tetapi dari pemeriksaan MRI
ventrikelnya terlihat membesar. Tetapi berupa pembuatan shunt
antara lumbal peritoneal atau ventrikulotrial.
3.Demensia menetap yang di induksi oleh zat
Umumnya ada riwayat menjadi peminum alkohol berat selama
bertahun-tahun.
Sebagian kasus dapat reversible dengan nutrisi yang baik dan
abstinensia.
Demikian juga halnya dengan penyalahgunaan sedatif hipnotik
atau zat toksik seperti timah, perak, pelarut (solvent) dan
organofosfat.
Intoksikasi obat
Sering terjadi pada usia lanjut.
Umumnya karena terlalu banyak makan obat, tidak mengerti
instruksi, dll.
Hati-hati terhadap major tranquilizer dan minor tranquilizer,
analgesik terutama fenaserin, digoksin, primidon, fenasemid,
metildopa Lakukan evaluasi ulang dan hentikan secepatnya
jika mungkin.
Tumor otak
Terutama tumor metastatik dari paru dan mammae serta
meningioma.
Biasanya ada tanda fokal, kecuali jika tumor ada d lobus frontal.
Periksa tekanan cairan serebro spinal dan kadar protein, EEG,
dan MRI. Kelainan EEG dapat terlokalisasi.
Infeksi
Setiap infeksi bermakna (pneumonia, infeksi saluran kemih)
dapat menyebabkan delirium dan memperburuk demensia pada
usia lanjut.
Demensia dapat disebabkan oleh abses otak, sifilis SSP,
tuberculosis, dan meningitis kriptokokus.
Gangguan metabolik
Gangguan tiroid-hipotiroidisme dan hipertiroidisme paling
banyak.
Ketidakstabilan elektrolit hipo atau hypernatremia,
hiperkalsemia.
Perlu dicurigai penyakit Wilson kegagalan fungsi hati, tremor,
rigiditas dan konvulsi pada orang berusia 40 tahun, juga
pertimbangkan sindrom Cushing, hipoglikemi, dan hiper-
hipoparatiroidisme.
Gangguan jantung, paru-paru, hati dan ginjal
Terutama gagal jantung kronik, aritmia, SBE, hipoksia kronik,
dan hiperkapnia (misal emfisema), ensefalopati hepatic, uremua,
demensia dialisis.

Lainnya
Penyebab demensia lainnya adalah malnutrisi. Terutama vitamin
B12 dan defisiensi folat. Periksakan juga untuk anemia pernisiosa
dan system penyakit terkait, efek dari karsinoma, SLE, epilepsi.

Anda mungkin juga menyukai