TEKNIK GEOLOGI
Apa Itu Teknik Geologi ?
Teknik Geologi adalah suatu ilmu yang mempelajari dan mengembangkan pengetahuan
yang berkaitan dengan kebumian seperti, bentuk muka bumi, material penyusun bumi,
jenis batuan, sifat-sifat fisika dan kimia, bentuk batuan, proses pembentukannya dan
sejarah bumi serta geologi terapannya seperti Geologi Minyak dan Gas Bumi, Geologi
Teknik, Hidro Geologi, Geologi Tata Lingkungan, Geologi Tambang dan lain-lain. Teknik
Geologi berperan sebagai wahana pengkajian dan pemanfaatan sumberdaya alam
(mineral, energi, dan air) serta penerapan kerekayasaan, lingkungan hidup, dan mitigasi
bencana alam.
Prodi Teknik Geologi mempelajari ilmu tentang bumi dengan berbagai aspeknya, termasuk
di dalamnya adalah batuan, bentuk atau struktur dan hubungan antar batuan serta proses
kejadiannya. Ilmu-ilmu yang dipelajari di Teknik Geologi bertujuan untuk memberikan
pengetahuan agar mampu menjelaskan keadaan alam dan proses yang terjadi di
permukaan bumi dan dari dalam bumi. Disamping itu, setelah mendapatkan kuliah di
program studi ini, diharapkan dapat memanfaatkan potensi sumberdaya alam yang ada,
serta memberikan saran dalam bidang keteknikan, lingkungan dan bencana, yang
berkaitan dengan kebumian.
DBC 2013
JENIS-JENIS BATUAN
DBC 2013
Pengantar Geologi
Batuan beku diskordan terjadi jika struktur tubuh batuan beku memotong
lapisan batuan di sekitarnya, contohnya antara lain :
Batholith, yaitu tubuh batuan yang memiliki ukuran sangat besar > 100
km2 dan membeku pada lokasi yang dalam.
Stock, seperti batholith, bentuknya tidak beraturan dan dimensinya lebih
kecil dibandingkan dengan batholith, tidak lebih dari 10 km. Stock
merupakan penyerta suatu tubuh batholith atau bagian atas batholith.
Dike, disebut juga gang, merupakan salah satu badan intrusi yang
dibandingkan dengan batholit, berdimensi kecil. Bentuknya tabular,
sebagai lembaran yang kedua sisinya sejajar, memotong struktur
(perlapisan) batuan yang diterobosnya.
Volkanic neck, adalah pipa gunung api di bawah kawah yang mengalirkan
magma ke kepundan. Kemudian setelah batuan yang menutupi di
sekitarnya tererosi, maka batuan beku yang akan terlihat bentuknya
silindris dan menonjol dibandingkan topografi sekitarnya.
DBC 2013
Batuan beku asam, apabila kandungan SiO2 lebih dari 66%. Contohnya adalah
granit dan riolit.
Batuan beku intermedier, apabila kandungan SiO2 antara 52% - 66%. Contohnya
adalah andesit dan diorit.
Batuan beku basa, apabila kandungan SiO2 antara 45% - 52%. Contohnya adalah
gabro dan basalt.
Batuan beku ultra basa, apabila kandungan SiO2 kurang dari 45%. Contohnya
adalah peridotit dan dunit.
Pengelompokan yang didasarkan kepada susunan kimia batuan, jarang dilakukan. Hal ini
disebabkan prosesnya lama dan mahal, karena harus dilakukan melalui analisa kimiawi.
Klasifikasi Batuan Beku Berdasarkan Susunan Mineralogi DBC 2013
Klasifikasi ini sering digunakan, karena relatif lebih mudah dapat dilihat dengan
kasat mata, klasifikasi ini didasarkan kepada susunan mineral dipadukan dengan
tekstur. Klasifikasi yang didasarkan atas mineralogi dan tekstur lebih dapat
mencerminkan sejarah pembentukan batuan daripada berdasarkan komposisi kimia.
Tekstur batuan beku mengambarkan keadaan yang mempengaruhi pembentukan
batuan itu sendiri.
Pada gambar diatas diperlihatkan pengelompokan batuan beku dalam bagan, berdasarkan susunan mineralogi. Gabro adalah batuan
beku dalam dimana sebagian besar mineral-mineralnya adalah olivine dan piroksin. Sedangkan felsparnya terdiri dari felspar plagioklas
Ca. Teksturnya kasar atau fanerik, karena mempunyai waktu pendinginan yang cukup lama didalam litosfer. Kalau dia membeku lebih
cepat karena mencapai permukaan bumi, maka batuan beku yang terjadi adalah basalt dengan tekstur halus
Demikian pula dengan granit dan riolit atau diorit dan andesit. Granit dan diorit
mempunyai tekstur yang kasar, sedangkan riolit dan andesit, halus. Basalt dan andesit
adalah batuan beku yang banyak dikeluarkan gunung berapi, sebagai hasil pembekuan DBC 2013
lava.
Batuan Sedimen
DBC 2013
Batuan sedimen adalah batuan yang terbentuk dari akumulasi material hasil perombakan
batuan yang sudah ada sebelumnya atau hasil aktivitas kimia maupun organisme, yang di
endapkan lapis demi lapis pada permukaan bumi yang kemudian mengalami pembatuan
(Pettijohn, 1995).
Batuan sedimen terbentuk dari hasil pengendapan (sedimentasi) yang kemudian mengalami
pembatuan (litifikasi) dan diagenesa. Jenis batuan umum seperti batu gamping, batu pasir,
dan batu lempung, termasuk dalam batuan sedimen. Batuan sedimen menempati 75% dari
luas bumi. Berdasarkan teksturnya dibagi menjadi 2 kelompok besar, yaitu batuan sedimen
klastik dan batuan sedimen non klastik.
batuan. Tekstur terdiri dari komponen ukuran besar butir (grain size),
derajat kebundaran (roundness), derajat pemilahan (sorting), kemas
(fabric), fragmen, matrik, dan semen.
2. Derajat Kebundaran
Derajat kebundaran berbeda dengan derajat kebulatan
Derajat kebundaran (roundness) adalah derajat kebundaran bagian pinggiran
dari fragmen
Derajat kebulatan (sphericity) adalah derajat kemiripan bentuk fragmen
dengan bentuk bola
Roundness vs Spericity
DBC 2013
3. Derajat Pemilahan
Pemilahan adalah derajat kesamaan ukuran partikel
Pemilahan
4. Kemas
DBC 2013
Batuan sedimen non-klastik adalah batuan sedimen yang terbentuk sebagai hasil
penguapan suatu larutan, atau pengendapan material di tempat itu juga (insitu).
Proses pembentukan batuan sedimen kelompok ini dapat secara kimiawi, biologi
/organik, dan kombinasi di antara keduanya (biokimia).
Secara kimia, endapan terbentuk sebagai hasil reaksi kimia, misalnya CaO + CO2 -
-> CaCO3. Secara organik adalah pembentukan sedimen oleh aktivitas binatang
atau tumbuh-tumbuhan, sebagai contoh pembentukan rumah binatang laut
(karang), terkumpulnya cangkang binatang (fosil), atau terkuburnya kayu-kayuan
sebagai akibat penurunan daratan menjadi laut.
DBC 2013
Batuan metamorf atau batuan malihan adalah kelompok batuan hasil ubahan
atau transformasi baik secara fisik maupun kimia dari tipe batuan lain yang
sudah ada (protolith). Protolith atau batuan asal dapat berupa batuan beku,
batuan sedimen, atau batuan metamorf yang lebih tua. Faktor yang
mempengaruhi perubahannya adalah suhu yang tinggi, tekanan yang kuat, serta
waktu yang lama.
Contoh batuan asal dan hasil ubahannya antara lain adalah batu kapur
(kalsit) yang berubah menjadi marmer, atau batuan kuarsa menjadi
kuarsit. Batuan metamorf memiliki beragam karakteristik.
Karakteristik ini dipengaruhi oleh beberapa faktor dalam pembentukan
batuan tersebut :
Komposisi mineral batuan asal
Tekanan dan temperatur saat proses metamorfisme
Pengaruh gaya tektonik
Pengaruh fluida
DBC 2013
Slaty cleavage, struktur foliasi planar yang dijumpai pada bidang belah batu
sabak/slate, mineral mika mulai hadir, batuannya disebut slate (batusabak)
Schistose, struktur perulangan dari mineral pipih dan mineral granular, mineral
pipih orientasinya menerus/tidak terputus, sering disebut dengan close
schistosity, batuannya disebut schist (sekis)
Gneisose, struktur perulangan dari mineral pipih dan mineral granular, mineral
pipih orientasinya tidak menerus/terputus, sering disebut dengan open
schistosity, batuannya disebut gneis
Beberapa struktur non foliasi yang umum ditemukan :
DBC 2013
Unsur kalsium dalam kalsit dapat tersubtitusi oleh unsur logam sebagai pengotor yang dalam
prosentasi berat tertentu membentuk mineral lain. Dengan adanya substitusi ini ada perubahan
dalam penulisan rumus kimia yaitu CaFe (CO3)2 dan MgCO3 (subtitusi Ca oleh Fe), CaMgCO3,
Ca2MgFe (CO3)4 (subtitusi oleh Mg dan Fe) dan CaMnCO3 (substitusi oleh Mn).
Sifat fisika dari kalsit adalah bobot isi 2,71; kekerasan 3 (skala Mohs); bentuk prismatik; tabular;
pejal; berbutir halus sampai kasar; dapat terbentuk sebagai stalaktit, modul tubleros, koraloidal,
oolitik atau pisolitik. Warna kalsit yang tidak murni adalah kuning, coklat, pink, biru, lavender,
hijau pucat, abu-abu, dan hitam.
Penggunaan kalsit saat ini telah mencakup berbagai sektor yang didasarkan pada sifat fisik dan
kimianya. Penggunaan tersebut, meliputi sektor pertanian, industri
kimia, makanan, logam dan lainnya.
Dilihat dari kejadiannya, kalsit secara umum berkaitan erat dengan
batu-gamping dan aktifitas magma, namun berdasarkan data hasil
penelitian baru diketahui di sepanjang pantai barat Sumatera, Jawa
bagian selatan dan utara (sebagian kecil). Bentuk endapan dapat
datar, bukit atau berupa lensa.
Cadangan yang diketahui merupakan klasifikasi cadangan tereka di
daerah Indarung (10,1 juta ton), Sumatera Barat (10 juta ton) dan
Begelan di Kabupaten Purwokerto (0,1 Juta ton).
Kuarsa
Kuarsa adalah salah satu mineral yang umum ditemukan di
kerak kontinen bumi. Mineral ini memiliki struktur kristal
heksagonal yang terbuat dari silika trigonal terkristalisasi
(silikon dioksida, SiO2), dengan skala kekerasan Mohs 7 dan
densitas 2,65 g/cm. sering mineral ini disebut juga silica.
Bila terbentuk pada temperature di atas 573 derajat C. Bentuk umum kuarsa
adalah prisma segienam yang memiliki ujung piramida segienam. Atau
memiliki bentuk setangkap piramida yang 12 buah jumlah bidangnya pada
temperature tinggi.
Mineral ini bersifat tembus cahaya, tak berwarna atau bila terdapat ion renik
dapat berwarna jingga atau ungu yang digunakan sebagai permata.
Mineral Kuarsa ini biasanya di gunakan oleh industri industri, salah satunya
sebagai bahan pembuat kaca, kaca ini di buat dari bahan
pasir kuarsa
baku yang kemudia diproses menjadi
Pasir kuarsa mempunyai komposisi gabungan dari SiO2, Fe2O3, Al2O3, TiO2, CaO, MgO, dan
K2O, berwarna putih bening atau warna lain bergantung pada senyawa pengotornya, kekerasan 7
(skala Mohs), berat jenis 2,65, titik lebur 17150C, bentuk kristal hexagonal, panas sfesifik 0,185,
dan konduktivitas panas 12 1000C.
Dalam kegiatan industri, penggunaan pasir kuarsa sudah berkembang meluas, baik langsung
sebagai bahan baku utama maupun bahan ikutan. Sebagai bahan baku utama, misalnya digunakan
dalam industri gelas kaca, semen, tegel, mosaik keramik, bahan baku fero silikon, silikon carbide
bahan abrasit (ampelas dan sand blasting). Sedangkan sebagai bahan ikutan, misal dalam industri
cor, industri perminyakan dan pertambangan, bata tahan api (refraktori), dan lain sebagainya.
Cadangan pasir kuarsa terbesar terdapat di Sumatera Barat, potensi lain terdapat di Kalimantan
Barat, Jawa Barat, Sumatera Selatan, Kalimantan Selatan, dan Pulau Bangka dan Belitung.
Pasir Kuarsa sangat dikenal baik dari bentuk, karakteristik, kegunaan, lokasi dan
lainnya.
Pasir Kuarsa berasal dari bebatuan yang mengalami proses pengikisan (erosi) selama
jutaan tahun lalu.
Erosi ini disebabkan oleh beberapa faktor seperti hujan, angin, air atau es, binatang
atau dikenal dengan istilah bio erosi, atau material lainnya berkaitan dengan
gravitasi.
Pasir ini juga merupakan komoditi tambang yang cukup memiliki value yang
tinggi dan dapat diperdagangkan dalam bentuk raw/mentah maupun olahan.
Pasir ini juga memiliki fungsi dan kegunaan yang cukup banyak apalagi
didukung dengan teknologi dan mesin yang canggih saat ini.
Bahkan pasir silika di Indonesia ini juga menjadi incaran industri di luar
negeri. pabrikan luar dari Jepang, Korea dan China DLL
Kegunaan pasir silika:
1. Pada pengolahan air untuk penjernihan dengan menyerap lumpur, tanah, sedimen (mesh 4-30, range: 4-6, 8-
16, 16-30)
2. Pada industri bahan abrasit yaitu amplas/sand blasting (mesh 8-30, 16-30)
3. Bahan utama industri bentuk silika tepung/silika flour (mesh 50-2500 umumnya mesh 100,150,200,300,325)
yaitu untuk gelas/kaca (SiO2>95%, mesh 200-325), semen (SiO2=21,3%, mesh 200-325), tegel/mosaik/keramik
(pembentuk sifat licin/mudah dibersihkan, mesh 200-325), fero silikon, silikon carbide, mikrochip/elektronika
(ukuran nano silika)
4. Bahan baku ikutan/campuran dalam industri cor/precast (ukuran mikro silika), perminyakan/pertambangan
(mesh 200-325), bata tahan api (refraktori,mesh 200-325)
5. Lapangan futsal (mesh 8-16), Landscapping (mesh 60-100)
6. Bahan campuran sebagai bahan pengeras pada industri karet/ban/cat (ukuran nano silika), gerinda
Marmer adalah sejenis batuan kristalin kasar yang berasal dari batu gamping
atau dolomit. Marmer yang murni berwarna putih dan terutama disusun oleh
mineral kalsit.
MARMER
Marmer atau batu pualam merupakan batuan hasil proses metamorfosa atau malihan dari batu
gamping. Pengaruh suhu dan tekanan yang dihasilkan oleh gaya endogen menyebabkan terjadi
rekristalisasi pada batuan tersebut membentuk berbagai foliasi mapun non foliasi.
Akibat rekristalisasi struktur asal batuan membentuk tekstur baru dan keteraturan butir.
Marmer Indonesia diperkirakan berumur sekitar 3060 juta tahun atau berumur Kuarter hingga
Tersier.
Marmer akan selalu berasosiasi keberadaanya dengan batugamping. Setiap ada batu marmer
akan selalu ada batugamping, walaupun tidak setiap ada batugamping akan ada marmer.
Karena keberadaan marmer berhubungan dengan proses gaya endogen yang mempengaruhinya
baik berupa tekan maupun perubahan temperatur yang tinggi. Di Indonesia penyebaran
marmer tersebut cukup banyak, seperti dapat dilihat pada
Penggunaan marmer atau batu pualam tersebut biasa dikategorikan kepada dua penampilan
yaitu tipe ordinario dan tipe staturio. Tipe ordinario biasanya digunakan untuk pembuatan
tempat mandi, meja-meja, dinding dan sebagainya, sedangka tipe staturio sering dipakai
untuk seni pahat dan patung
Marmer umumnya digunakan sebagai bahan bangunan dan kerajinan seperti patung, prasasti dan lain sebagainya.
Secara Bahasa kata Marmer berasal dari bahasa yunani yaitu Marmaron dari asal kata marmaros, batu bersinar,
batu kristal, mungkin kata kerja marmairo, berkilau atau bersinar. ini juga merupakan dasar untuk kata marmer
dalam bahasa inggris marmoreal yang berarti seperti marmer.
Berdasarkan ciri fisik marmer adalah batuan yang dihasilkan dari metamorphosis batuan karbobat sedimen, paling
sering kapur dolomit atau rock. metamorfosis menyebabkan rekristalisasi dari butiran karbonat asli. Batu marmer
yang dihasilkan biasanya terdiri dari sebuah mosaik kristal karbonat. Tekstur sedimen primer dan struktur batuan
karbonat asli (protolith) yang biasanya sudah diubah atau dihancurkan.
Marmer putih yang murni adalah hasil dari metamorfosis dari (silikat) dangat murni
batu kapur atau dolomit protolith. Karakteristik dan vena banyak jenisnya dan
motifnya karena marmer terkena kotoran berbagai mineral seperti tanah liat, pasir,
oksida besi dan rijang yang pada awalnya hadir sebagai butir atau lapisan dalam batu
kapur.
Warna hijau pada batuan marmer itu sering di sebabkan oleh serpentin yang di
hasilkan dari batu kapur dan magnesium awalnya tinggi atau dolostone dengan
kotoran silika. kotoran ini telah di mobilisasidan rekrsitalisasi oleh tekanan intens dan
panas metamorfisme tersebut.
Marmer biasanya di gunakan sebagai kerajinan seperti prasasti marmer dan patung
marmer. Marmer Putih telah digunakan dalam patung berharga sejak jaman klasik.
Preferensi ini harus digunakan dengan kelembutan, isotopi relatif dan homogenitas,
dan resistensi relatif terhadap penghancuran. Juga indeks bias rendah kalsit
memungkinkan cahaya untuk menembus beberapa milimiter kebatu sebelum tersebar
keluar, sehingga tampilan dari karakteristik lilin memberi "hidup" dari patung marmer
yang dibuat. selain itu marmer juga digunakan sebagai bahan dalam konstruksi
bangunan baik interior maupun ekstrior seperti lantai, dinding dan lain-lain.
Di Indonesia, kebutuhan Pb masih belum dapat dipenuhi oleh
ketersediaannya sehingga logam ini sangat dicari.
Batuan galena merupakan bahan baku dari logam timah hitam (Pb).
Dalam bisnis perdagangan logam, Timah Hitam (Pb) merupakan salah satu
jenis logam yang banyak dibutuhkan.
Industri yang amat memerlukan logam ini adalah industri baterai.
Hampir 75% penggunaan timah hitam digunakan untuk industri ini.
Galena tersebut membentuk suatu jalur di antara rekahan batuan beku dan
metamorf.
Singkapan mineral galena ini bisa terlihat di lereng bukit atau tepian sungai
di daerah batuan metamorf. Pada beberapa tempat, mineral galena ini
berdekatan dengan unsur lain seperti tembaga (Cu). Apabila unsur Cu juga
dominan pada mineral galena,