Anda di halaman 1dari 51

DBC 2013

TEKNIK GEOLOGI
Apa Itu Teknik Geologi ?
Teknik Geologi adalah suatu ilmu yang mempelajari dan mengembangkan pengetahuan
yang berkaitan dengan kebumian seperti, bentuk muka bumi, material penyusun bumi,
jenis batuan, sifat-sifat fisika dan kimia, bentuk batuan, proses pembentukannya dan
sejarah bumi serta geologi terapannya seperti Geologi Minyak dan Gas Bumi, Geologi
Teknik, Hidro Geologi, Geologi Tata Lingkungan, Geologi Tambang dan lain-lain. Teknik
Geologi berperan sebagai wahana pengkajian dan pemanfaatan sumberdaya alam
(mineral, energi, dan air) serta penerapan kerekayasaan, lingkungan hidup, dan mitigasi
bencana alam.
Prodi Teknik Geologi mempelajari ilmu tentang bumi dengan berbagai aspeknya, termasuk
di dalamnya adalah batuan, bentuk atau struktur dan hubungan antar batuan serta proses
kejadiannya. Ilmu-ilmu yang dipelajari di Teknik Geologi bertujuan untuk memberikan
pengetahuan agar mampu menjelaskan keadaan alam dan proses yang terjadi di
permukaan bumi dan dari dalam bumi. Disamping itu, setelah mendapatkan kuliah di
program studi ini, diharapkan dapat memanfaatkan potensi sumberdaya alam yang ada,
serta memberikan saran dalam bidang keteknikan, lingkungan dan bencana, yang
berkaitan dengan kebumian.
DBC 2013

Apa yang Dipelajari di Teknik Geologi ?


Pada Teknik Geologi yang dipelajari adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan
bumi sebagai obyek, dengan ruang lingkup yang luas, misalnya batuan dan mineral,
minyak dan gas bumi, gunung api dan panas bumi, atau struktur bumi, gempa bumi,
maupun proses dipermukaan seperti erosi, pengendapan dan perubahan lain terhadap
batuan. Mahasiswa Teknik Geologi juga dibekali mengenai statistika, lingkungan,
geofisika, kekuatan bahan, konstruksi, perminyakan, pertambangan, analisis, serta
software-software khusus.

Pada program studi Teknik Geologi, teman-teman akan mempelajari


segala sesuatu yang berhubungan dengan bumi sebagai obyek, dengan ruang
lingkup yang luas, misalnya batuan dan mineral, minyak dan gas bumi,
gunung api dan panas bumi, atau struktur bumi dan gempa bumi. Teknik
Geologi menjadi penting untuk dipelajari terutama berkaitan dengan
pemanfaatannya untuk kesejahteraan manusia terutama dalam pencarian
sumberdaya energi seperti minyak dan gas bumi, batubara, panasbumi. Selain itu
keilmuan Teknik Geologi juga berperan dalam pencarian sumberdaya alam yang lain, misalnya mineral
ekonomis, emas, perak, tembaga atau bahan industri yang lain, dan juga sumberdaya yang penting bagi
kehidupan yaitu air tanah.
DBC 2013

Pada prodi Teknik Geologi teman-teman juga akan mempelajari


tentang jenis batu, struktur, bentuk, letak dan lokasinya di dalam
bumi, dan berbagai karakteristik lainnya. Oleh karena itu, pada
akhirnya teman-teman akan memiliki kemampuan untuk mencari
sumberdaya alam (SDA). Bahkan teman-teman juga akan mengetahui
apakah SDA tersebut aman untuk ditambang. Khusus untuk batuan,
maka tingkat keamanan dalam penggunaan batuan tersebut untuk
mendirikan suatu bangunan pun dapat diketahui. Ternyata kita tidak
bisa sembarangan menggunakan batuan yang ada ya.
Keberadaan ilmu Teknik Geologi menjadi istimewa karena perannya
dalam proses eksplorasi (pencarian) minyak dan gas bumi, mineral
berharga dan air tanah menjadi hal yang penting dalam proses
penambangan SDA. Penambangan tidak bisa dilakukan jika seorang
sarjana Teknik Geologi belum menyelesaikan tugasnya. Dengan dasar
ilmu batuan yang kuat, tentunya memungkinkan bagi teman-teman
untuk mengembangkan ilmu di bidang batu-batu mulia seperti,
berlian, intan, permata, saphire, dll. Pengetahuan tentang struktur
batuan tersebut tentunya dibutuhkan untuk membentuknya hingga
menjadi indah dan menarik.
DBC 2013

Definisi Geologi Teknik


Geologi Teknik (Engineering Geology) adalah aplikasi ilmu
geologi dalam praktek rekayasa enjiniring (engineering
practice) yang bertujuan memastikan faktor-faktor geologi
yang mempengaruhi lokasi, desain, konstruksi dan
perawatan enjiniring telah dikenali dan diperhitungkan
dengan matang.
Geologi Teknik adalah aplikasi geologi untuk kepentingan
keteknikan, yang menjamin pengaruh faktor-faktor geologi
terhadap lokasi, desain, konstruksi, pelaksanaan
pembangunan (operation) dan pemeliharaan hasil kerja
keteknikan atau engineering works (American Geological
Institute dalam Attewell & Farmer, 1976).
DBC 2013

Sejarah dan Perkembangan Geologi Teknik



Ilmu geologi modern sudah ada sejak abad ke-18, namun ilmu dan
praktek Geologi Teknik (Engineering Geology) belum diakui sebagai suatu
disiplin ilmu sampai akhir abad ke-19 atau awal abad ke-20. Buku
pertama berjudul "Engineering Geology" diterbitkan tahun 1880 oleh
William Penning. Pada tahun 1925, Karl Terzaghi, seorang ahli teknik dan
geologi dari Austria, menerbitkan buku pertama tentang mekanika tanah
dalam bahasa Jerman "Erdbaumechanik". Terzaghi yang dikenal sebagai
Bapak Mekanika Tanah, memiliki minat besar di bidang geologi dan
menganggap mekanika tanah sebagai bagian dari ilmu Geologi Teknik.

Kebutuhan ahli Geologi Teknik mendapat perhatian dunia pada tahun


1928 pada saat gagalnya Bendungan St. Francis di California yang
menyebabkan hilangnya 426 nyawa. Beberapa kegagalan pekerjaan
rekayasa enjiniring pada tahun-tahun berikutnya juga mendorong
peningkatan kebutuhan ahli Geologi Teknik untuk bekerja pada proyek-
proyek rekayasa berskala besar.
DBC 2013

Ruang Lingkup Geologi Teknik



Dalam proyek rekayasa enjiniring, ahli Geologi Teknik
menyelidiki dan memberikan rekomendasi geologi dan
geoteknik, analisis, dan desain yang berhubungan
dengan proyek terkait.
Studi Geologi Teknik dapat dilakukan sejak tahap
perencanaan, saat enjiniring desain, saat konstruksi
dan pasca konstruksi.
Pekerjaan yang dilakukan ahli Geologi Teknik meliputi
penyelidikan bahaya geologi, geoteknik, sifat-sifat
material, pergerakan tanah dan stabilitas lereng,
erosi, banjir, pengeringan, investigasi seismik, dan
sebagainya.
DBC 2013

Didalamnya mempelajari antara lain:


Mekanika Tanah dan Batuan
Teknik Pondasi
Struktur Bawah Tanah

Sebenarnya pengetahuan ini sudah dimengerti dan dipergunakan


beberapa abad yang lalu baik di indonesia maupun di negeri-negeri
lain.
Di indonesia misalnya pada pembuatan candi-candi pada waktu itu
sudah dapat memilih batu-batu berkualitas.
Pemakaian ilmu geologi untuk bidang teknik sipi dilakukan oleh ahli
teknik sipil inggris bernama William Smith (1839) dikenal sebagai bapak
geologi inggris.
Dengan pembuatan terowongan kereta api swiss, bendungan di
california, (1928).
Di indonesia kira-kira 50 tahun yang lalu baru mulai ada kesadaran
pentingnya geologi dalam pekerjaan-pekerjaan sipil.
DBC 2013
1. Jenis-jenis batuan dan stratigraphy : batuan beku, batuan sedimen,
dan batuan malihan

15. Quary Batuan di Jawa Tengah

JENIS-JENIS BATUAN
DBC 2013

Pengantar Geologi

BATUAN DAN STRATIGRAFI


Batuan adalah material padat yang terdiri dari satu atau beberapa mineral dan terbentuk secara alami. Umumnya batuan bersifat
heterogen (terbentuk dari beberapa tipe/jenis mineral), dan hanya beberapa yang homogen (disusun oleh satu mineral atau
monomineral). Tekstur dari batuan akan memperlihatkan karakteristik komponen penyusunnya, sedangkan struktur batuan akan
memperlihatkan proses pembentukannya (dekat atau jauh dari permukaan).

Berdasarkan tekstur dan cara pembentukannya, batuan dibagi menjadi 3 yaitu :


Batuan Beku
Batuan Sedimen
Batuan Metamorf
Batuan Beku
Batuan beku adalah jenis batuan yang terbentuk dari magma yang
DBC 2013 mendingin dan mengeras, dengan atau tanpa proses kristalisasi,
baik di bawah permukaan sebagai batuan intrusif (plutonik)
maupun di atas permukaan sebagai batuan ekstrusif (vulkanik).

Klasifikasi Batuan Beku Berdasarkan Genetik


Penggolongan ini berdasarkan genesa atau tempat terjadinya dari batuan
beku, pembagian batuan beku ini merupakan pembagian awal sebelum
dilakukan penggolongan batuan lebih lanjut. Pembagian genetik batuan
beku adalah sebagai berikut :
1. Batuan Beku Intrusif
Batuan ini terbentuk di bawah permukaan bumi, sering juga disebut batuan
beku dalam atau batuan beku plutonik. Batuan beku intrusif mempunyai
karakteristik tertentu seperti : pendinginannya sangat lambat (dapat
sampai jutaan tahun), memungkinkan tumbuhnya kristal-kristal yang besar
dan sempurna bentuknya, menjadi tubuh batuan beku intrusif. Tubuh
batuan beku intrusif sendiri mempunyai bentuk dan ukuran yang beragam,
tergantung pada kondisi magma dan batuan di sekitarnya. Berdasarkan
kedudukannya terhadap perlapisan batuan yang diterobosnya, struktur
tubuh batuan beku intrusif terbagi menjadi dua yaitu konkordan dan
diskordan.
DBC 2013

Batuan beku diskordan terjadi jika struktur tubuh batuan beku memotong
lapisan batuan di sekitarnya, contohnya antara lain :
Batholith, yaitu tubuh batuan yang memiliki ukuran sangat besar > 100
km2 dan membeku pada lokasi yang dalam.
Stock, seperti batholith, bentuknya tidak beraturan dan dimensinya lebih
kecil dibandingkan dengan batholith, tidak lebih dari 10 km. Stock
merupakan penyerta suatu tubuh batholith atau bagian atas batholith.
Dike, disebut juga gang, merupakan salah satu badan intrusi yang
dibandingkan dengan batholit, berdimensi kecil. Bentuknya tabular,
sebagai lembaran yang kedua sisinya sejajar, memotong struktur
(perlapisan) batuan yang diterobosnya.
Volkanic neck, adalah pipa gunung api di bawah kawah yang mengalirkan
magma ke kepundan. Kemudian setelah batuan yang menutupi di
sekitarnya tererosi, maka batuan beku yang akan terlihat bentuknya
silindris dan menonjol dibandingkan topografi sekitarnya.
DBC 2013

Batuan beku konkordan mempunyai bentuk-bentuk yang sejajar dengan


struktur batuan di sekitarnya, contohnya antara lain :
Sill, adalah intrusi batuan beku yang konkordan atau sejajar terhadap
perlapisan batuan yang diterobosnya. Berbentuk tabular dan sisi-sisinya
sejajar.
Laccolith, sejenis dengan sill. Yang membedakan adalah bentuk bagian
atasnya, batuan yang diterobosnya melengkung atau cembung ke atas,
membentuk kubah landai. Sedangkan, bagian bawahnya mirip dengan sill.
Akibat proses-proses geologi, baik oleh gaya endogen, maupun gaya
eksogen, batuan beku dapat tersingkap di permukaan.
Lopolith, bentuknya mirip dengan lakolit hanya saja bagian atas dan
bawahnya cekung ke atas.
2. Batuan Beku Ekstrusif DBC 2013

Batuan beku ekstrusif adalah batuan beku yang proses pembekuannya


berlangsung di permukaan bumi. Batuan beku ekstrusif ini yaitu lava yang
memiliki berbagai struktur yang memberi petunjuk mengenai proses yang
terjadi pada saat pembekuan lava tersebut. Struktur ini diantaranya :
Masif, yaitu apabila tidak menunjukkan adanya sifat aliran, jejak gas (tidak
menunjukkan adanya lubang-lubang) dan tidak menunjukkan adanya fragmen lain
yang tertanam dalam tubuh batuan beku.
Sheeting joint, merupakan struktur yang ditandai adanya kekar-kekar yang tersusun
secara teratur tegak lurus arah aliran. Sedangkan struktur yang dapat dilihat pada
contoh-contoh batuan (hand speciment sample)
Columnar joint, yaitu struktur yang memperlihatkan batuan terpisah poligonal
seperti batang pensil.
Pillow lava atau lava bantal, yaitu struktur yang menyerupai bantal yang
bergumpal-gumpal. Hal ini akibat proses pembekuan terjadi pada lingkungan air
atau laut.
Vesicular, yaitu struktur yang memperlihatkan lubang-lubang pada batuan beku.
Lubang ini terbentuk akibat pelepasan gas pada saat pembekuan.
Amigdaloidal, yaitu struktur vesikular yang kemudian terisi oleh mineral-mineral
sekunder biasanya mineral silikat dan karbonat seperti kalsit, kuarsa atau zeolit.
Struktur aliran, yaitu struktur yang memperlihatkan adanya kesejajaran mineral
pada arah tertentu akibat aliran.
Klasifikasi Batuan Beku Berdasarkan Senyawa Kimia DBC 2013

Batuan beku disusun oleh senyawa-senyawa kimia yang membentuk


mineral penyusun batuan beku. Salah satu klasifikasi batuan beku dari
kimia adalah dari senyawa oksidanya, seperti SiO2. Persentase setiap
senyawa kimia dapat mencerminkan beberapa lingkungan pembentukan
mineral. Berdasarkan komposisi kimia atau kandungan silika (SiO2) batuan
beku dikelompokkan menjadi 4 yaitu :

Batuan beku asam, apabila kandungan SiO2 lebih dari 66%. Contohnya adalah
granit dan riolit.
Batuan beku intermedier, apabila kandungan SiO2 antara 52% - 66%. Contohnya
adalah andesit dan diorit.
Batuan beku basa, apabila kandungan SiO2 antara 45% - 52%. Contohnya adalah
gabro dan basalt.
Batuan beku ultra basa, apabila kandungan SiO2 kurang dari 45%. Contohnya
adalah peridotit dan dunit.

Pengelompokan yang didasarkan kepada susunan kimia batuan, jarang dilakukan. Hal ini
disebabkan prosesnya lama dan mahal, karena harus dilakukan melalui analisa kimiawi.
Klasifikasi Batuan Beku Berdasarkan Susunan Mineralogi DBC 2013

Klasifikasi ini sering digunakan, karena relatif lebih mudah dapat dilihat dengan
kasat mata, klasifikasi ini didasarkan kepada susunan mineral dipadukan dengan
tekstur. Klasifikasi yang didasarkan atas mineralogi dan tekstur lebih dapat
mencerminkan sejarah pembentukan batuan daripada berdasarkan komposisi kimia.
Tekstur batuan beku mengambarkan keadaan yang mempengaruhi pembentukan
batuan itu sendiri.

Mineralogi Batuan Beku

Pada gambar diatas diperlihatkan pengelompokan batuan beku dalam bagan, berdasarkan susunan mineralogi. Gabro adalah batuan
beku dalam dimana sebagian besar mineral-mineralnya adalah olivine dan piroksin. Sedangkan felsparnya terdiri dari felspar plagioklas
Ca. Teksturnya kasar atau fanerik, karena mempunyai waktu pendinginan yang cukup lama didalam litosfer. Kalau dia membeku lebih
cepat karena mencapai permukaan bumi, maka batuan beku yang terjadi adalah basalt dengan tekstur halus
Demikian pula dengan granit dan riolit atau diorit dan andesit. Granit dan diorit
mempunyai tekstur yang kasar, sedangkan riolit dan andesit, halus. Basalt dan andesit
adalah batuan beku yang banyak dikeluarkan gunung berapi, sebagai hasil pembekuan DBC 2013
lava.
Batuan Sedimen
DBC 2013

Batuan sedimen adalah batuan yang terbentuk dari akumulasi material hasil perombakan
batuan yang sudah ada sebelumnya atau hasil aktivitas kimia maupun organisme, yang di
endapkan lapis demi lapis pada permukaan bumi yang kemudian mengalami pembatuan
(Pettijohn, 1995).
Batuan sedimen terbentuk dari hasil pengendapan (sedimentasi) yang kemudian mengalami
pembatuan (litifikasi) dan diagenesa. Jenis batuan umum seperti batu gamping, batu pasir,
dan batu lempung, termasuk dalam batuan sedimen. Batuan sedimen menempati 75% dari
luas bumi. Berdasarkan teksturnya dibagi menjadi 2 kelompok besar, yaitu batuan sedimen
klastik dan batuan sedimen non klastik.

Batuan Sedimen Klastik


Batuan sedimen klastika (detritus, mekanik, eksogenik) adalah batuan sedimen
yang terbentuk sebagai hasil perombakan dari batuan yang sudah ada. Proses
perombakan itu meliputi pelapukan, erosi, transportasi dan kemudian redeposisi
(pengendapan kembali). Sebagai media proses tersebut adalah air, angin, es atau
efek gravitasi (beratnya sendiri). Media yang terakhir itu sebagai akibat longsoran
batuan yang telah ada. Kelompok batuan ini bersifat fragmental, atau terdiri dari
butiran/pecahan batuan (klastika) sehingga bertekstur klastika.
DBC 2013

Proses Pembentukan Batuan Sedimen Klastik


Proses pembentukan batuan sedimen klastik melalui tahapan sebagai berikut :
Weathering (pelapukan), adalah proses alterasi dan fragsinasi batuan dan
material tanah pada dan/atau dekat permukaan bumi yang disebabkan karena
proses fisik, kimia dan biologi.
Erosion & Transportation (erosi dan transportasi), adalah proses perpindahan
partikel batuan (butiran-butiran) dari sumbernya dengan media air, angin, atau
gletser.
Deposition (deposisi), adalah proses pengendapan butir-butir batuan di
permukaan bumi sehingga membentuk lapisan sedimen
Compaction (kompaksi), adalah proses termampatnya butir sedimen satu dengan
yang lain akibat tekanan dari berat beban di atasnya. Volume sedimen berkurang
dan hubungan antar butir menjadi lebih rapat.
Lithification (litifikasi), adalah proses pembatuan atau sementasi lapisan
material sedimen sehingga membentuk batuan sedimen
Diagenesis (diagenesa), adalah proses perubahan material sedimen yang belum
terkonsolidasi menjadi batuan sedimen yang koheren
Tekstur Batuan Sedimen Klastik
Tekstur adalah hubungan antar butir dari mineral yang membentuk suatu DBC 2013

batuan. Tekstur terdiri dari komponen ukuran besar butir (grain size),
derajat kebundaran (roundness), derajat pemilahan (sorting), kemas
(fabric), fragmen, matrik, dan semen.

1. Ukuran Besar Butir


Ukuran besar butir (partikel, butir, fragmen), adalah faktor pembeda yang utama
pada batuan sedimen klastik
Ukuran yang dimaksud adalah diameter dari butir-butir batuan

Ukuran Besar Butir


DBC 2013

2. Derajat Kebundaran
Derajat kebundaran berbeda dengan derajat kebulatan
Derajat kebundaran (roundness) adalah derajat kebundaran bagian pinggiran
dari fragmen
Derajat kebulatan (sphericity) adalah derajat kemiripan bentuk fragmen
dengan bentuk bola

Roundness vs Spericity
DBC 2013

3. Derajat Pemilahan
Pemilahan adalah derajat kesamaan ukuran partikel

Pemilahan
4. Kemas
DBC 2013

Kemas menunjukkan hubungan kerapatan antara butiran penyusun dalam


batuan sedimen

Kemas Terbuka dan Kemas Tertutup


DBC 2013

5. Fragmen, matrik, dan semen


Semen yang umumnya ditemukan pada batuan sedimen adalah kalsit, hematit, dan
silika.

Sand = Fragmen; Silt = Matrik; Clay = Semen


Batuan Sedimen Non Klastik
DBC 2013

Batuan sedimen non-klastik adalah batuan sedimen yang terbentuk sebagai hasil
penguapan suatu larutan, atau pengendapan material di tempat itu juga (insitu).
Proses pembentukan batuan sedimen kelompok ini dapat secara kimiawi, biologi
/organik, dan kombinasi di antara keduanya (biokimia).

Secara kimia, endapan terbentuk sebagai hasil reaksi kimia, misalnya CaO + CO2 -
-> CaCO3. Secara organik adalah pembentukan sedimen oleh aktivitas binatang
atau tumbuh-tumbuhan, sebagai contoh pembentukan rumah binatang laut
(karang), terkumpulnya cangkang binatang (fosil), atau terkuburnya kayu-kayuan
sebagai akibat penurunan daratan menjadi laut.
DBC 2013

Berdasarkan komposisinya batuan sedimen non klastik dibagi 2, yaitu :


Batuan Karbonat, komposisi utama batuan ini adalah batu gamping dan
batuan serumpun lainnya.

Batuan Non Karbonat, antara lain adalah :


Batu api (flint) dan rijang (chert), berbentuk nodular atau terbungkus silika
Batu bara (coal) dan lignit, pembatuan dari material gambut dan tanaman
Bijih besi (ironstone), batu sedimen yang kaya zat besi, pasir, lempung atau
tekstur oolite lainnya
Batu garam (salt) dan gipsum, batuan mineral tunggal atau kristalin yang
diendapkan dari hasil evaporasi air laut
Batuan Metamorf DBC 2013

Batuan metamorf atau batuan malihan adalah kelompok batuan hasil ubahan
atau transformasi baik secara fisik maupun kimia dari tipe batuan lain yang
sudah ada (protolith). Protolith atau batuan asal dapat berupa batuan beku,
batuan sedimen, atau batuan metamorf yang lebih tua. Faktor yang
mempengaruhi perubahannya adalah suhu yang tinggi, tekanan yang kuat, serta
waktu yang lama.

Contoh batuan asal dan hasil ubahannya antara lain adalah batu kapur
(kalsit) yang berubah menjadi marmer, atau batuan kuarsa menjadi
kuarsit. Batuan metamorf memiliki beragam karakteristik.
Karakteristik ini dipengaruhi oleh beberapa faktor dalam pembentukan
batuan tersebut :
Komposisi mineral batuan asal
Tekanan dan temperatur saat proses metamorfisme
Pengaruh gaya tektonik
Pengaruh fluida
DBC 2013

Batuan metamorf berdasarkan proses terjadinya dibagi menjadi 3, yaitu :


Batuan Metamorf Kontak, adalah batuan yang mengalami perubahan akibat suhu
yang sangat tinggi (akibat dari aktifitas magma). Suhu yang sangat tinggi
menyebabkan terjadinya perubahan bentuk maupun warna batuan.
Metamorfisme kontak terjadi pada zona kontak antara batuan asal dengan
magma (intrusi) dengan lebar 2 - 3 km. Contoh metamorfisme kontak adalah
batu gamping menjadi marmer.
Batuan Metamorf Dinamik, adalah batuan yang mengalami perubahan akibat
adanya tekanan yang tinggi (berasal dari tenaga endogen) dalam waktu yang
lama. Batuan ini banyak dijumpai di daerah lipatan dan patahan. Metamorfisme
terjadi akibat tekanan diferensial yang tinggi akibat pergerakan patahan. Contoh
metamorfisme dinamik adalah batu lumpur (mudstone) menjadi batu tulis
(slate).
Batuan Metamorf Regional, adalah batuan yang mengalami perubahan sebagai
akibat dari adanya gas-gas yang ada pada magma. Metamorfisme terjadi oleh
kenaikan tekanan dan suhu yang sedang, dan terjadi pada daerah yang luas
mencapai ribuan km. Metamorfisme ini terjadi pada kulit bumi bagian dalam dan
lebih intensif bila diikuti oleh orogenesa. Contoh metamorfisme ini adalah kuarsa
dengan gas fluorium menjadi topas.
Tekstur Batuan Metamorf DBC 2013

Tekstur dalam batuan metamorf menyangkut masalah rekristalisasi mineral yang


dipengaruhi temperatur atau suhu yang terjadi pada saat metamorfosis. Tekstur
pada batuan metamorf dicerminkan oleh ukuran dan bentuk butiran penyusunnya.
Tekstur batuan metamorf dibedakan menjadi :
Tekstur Kristaloblastik, dicirikan dengan tekstur batuan asal sudah tidak
kelihatan lagi atau memperlihatkan kenampakan yang sama sekali baru.
Tekstur Palimpset, dicirikan dengan tekstur sisa dari batuan asal masih bisa
diamati.

Macam-macam tekstur kristaloblastik :


Lepidoblastik, terdiri dari mineral-mineral tabular/pipih, misal mineral mika (muskovit, biotit).
Nematoblastik, terdiri dari mineral-mineral prismatik, misal mineral plagioklas, k-feldspar, dan
piroksen.
Granoblastik, terdiri dari mineral-mineral granular (equidimensional), dengan batas-batas sutura
(tidak teratur), dengan bentuk mineral anhedral, misalnya kuarsa.
Porfiroblastik, tekstur pada batuan metamorf dimana suatu kristal besar (fenokris) tertanam pada
masa dasar yang relatif halus.
Idioblastik, tekstur pada batuan metamorf dimana bentuk mineral-mineral penyusunnya
berbentuk euhedral.
Xenoblastik, tekstur pada batuan metamorf dimana bentuk mineral-mineral penyusunnya
berbentuk anhedral.
Macam-macam tekstur palimpset :
DBC 2013
Blastoporfiritik, tektur yang memperlihatkan batuan asal porfiritik
Blastopsefit, tekstur yang memperlihatkan batuan asal sedimen yang ukuran
butirnya lebih besar dari pasir
Blastopsamit, tekstur yang memperlihatkan batuan asal sedimen yang
ukuran butirnya sama dengan pasir
Blastopellit, tekstur yang memperlihatkan batuan asal sedimen yang ukuran
butirnya lempung
Struktur Batuan Metamorf DBC 2013

Struktur batuan metamorf adalah kenampakan batuan berdasarkan ukuran,


bentuk atau orientasi unit poligranular batuan tersebut (Jackson, 1970).
Struktur batuan juga meliputi susunan bagian masa batuan termasuk hubungan
geometrik antar bagian serta bentuk dan kenampakan bagian-bagian tersebut.
Secara umum struktur batuan metamorf dibedakan menjadi 2, yaitu :
Struktur Foliasi, struktur paralel yang dibentuk oleh mineral pipih/mineral
prismatik, sering terjadi pada metamorfosa regional.
Struktur Non Foliasi, struktur yang dibentuk oleh mineral-mineral
equidimensional dan umumnya terdiri dari butiran-butiran granular, sering
terjadi pada metamorfosa kontak.
DBC 2013

Beberapa struktur foliasi yang umum ditemukan :

Slaty cleavage, struktur foliasi planar yang dijumpai pada bidang belah batu
sabak/slate, mineral mika mulai hadir, batuannya disebut slate (batusabak)

Phylitic, rekristalisasi lebih kasar daripada slaty cleavage, batuan lebih


mengkilap daripada batusabak (mulai banyak mineral mika), mulai terjadi
pemisahan mineral pipih dan mineral granular meskipun belum begitu
jelas/belum sempurna, batuannya disebut phyllite (filit)

Schistose, struktur perulangan dari mineral pipih dan mineral granular, mineral
pipih orientasinya menerus/tidak terputus, sering disebut dengan close
schistosity, batuannya disebut schist (sekis)

Gneisose, struktur perulangan dari mineral pipih dan mineral granular, mineral
pipih orientasinya tidak menerus/terputus, sering disebut dengan open
schistosity, batuannya disebut gneis
Beberapa struktur non foliasi yang umum ditemukan :
DBC 2013

Granulose, struktur non foliasi yang terdiri dari mineral-mineral granular.

Hornfelsik, struktur non foliasi yang dibentuk oleh mineral-mineral


equidimensional dan equigranular, tidak terorientasi khusus akibat
metomorfosa kontak, batuannya disebut hornfels

Cataclastic, struktur non foliasi yangdibentuk oleh pecahan/fragmen


batuan atau mineral berukuran kasar dan umumnya membentuk kenampakan
breksiasi, terjadi akibat metamorfosa kataklastik, batuannya disebut
cataclasite (kataklasit)

Mylonitic, sruktur non foliasi yang dibentuk oleh adanya penggerusan


mekanikpada metomorfosa kataklastik, menunjukkan goresan-goresan akibat
penggerusan yang kuat dan belum terjadi rekristalisasi mineral-mineral
primer, batuannya disebut mylonite (milonit)

Phyllonitic, gejala dan kenampakan sama dengan milonitik tetapi


butirannya halus, sudah terjadi rekristalisasi, menunjukkan kilap silky,
batuannya disebut phyllonite (filonit)
Kalsit merupakan mineral utama pembentuk batugamping, dengan unsur kimia
pembentuknya terdiri dari kalsium (Ca) dan karbonat (CO3), mempunyai sistem
kristal Heksagonal dan belahan rhombohedral, tidak berwarna dan transparan.
KALSIT/BATU BINTANG

Unsur kalsium dalam kalsit dapat tersubtitusi oleh unsur logam sebagai pengotor yang dalam
prosentasi berat tertentu membentuk mineral lain. Dengan adanya substitusi ini ada perubahan
dalam penulisan rumus kimia yaitu CaFe (CO3)2 dan MgCO3 (subtitusi Ca oleh Fe), CaMgCO3,
Ca2MgFe (CO3)4 (subtitusi oleh Mg dan Fe) dan CaMnCO3 (substitusi oleh Mn).
Sifat fisika dari kalsit adalah bobot isi 2,71; kekerasan 3 (skala Mohs); bentuk prismatik; tabular;
pejal; berbutir halus sampai kasar; dapat terbentuk sebagai stalaktit, modul tubleros, koraloidal,
oolitik atau pisolitik. Warna kalsit yang tidak murni adalah kuning, coklat, pink, biru, lavender,
hijau pucat, abu-abu, dan hitam.
Penggunaan kalsit saat ini telah mencakup berbagai sektor yang didasarkan pada sifat fisik dan
kimianya. Penggunaan tersebut, meliputi sektor pertanian, industri
kimia, makanan, logam dan lainnya.
Dilihat dari kejadiannya, kalsit secara umum berkaitan erat dengan
batu-gamping dan aktifitas magma, namun berdasarkan data hasil
penelitian baru diketahui di sepanjang pantai barat Sumatera, Jawa
bagian selatan dan utara (sebagian kecil). Bentuk endapan dapat
datar, bukit atau berupa lensa.
Cadangan yang diketahui merupakan klasifikasi cadangan tereka di
daerah Indarung (10,1 juta ton), Sumatera Barat (10 juta ton) dan
Begelan di Kabupaten Purwokerto (0,1 Juta ton).
Kuarsa
Kuarsa adalah salah satu mineral yang umum ditemukan di
kerak kontinen bumi. Mineral ini memiliki struktur kristal
heksagonal yang terbuat dari silika trigonal terkristalisasi
(silikon dioksida, SiO2), dengan skala kekerasan Mohs 7 dan
densitas 2,65 g/cm. sering mineral ini disebut juga silica.
Bila terbentuk pada temperature di atas 573 derajat C. Bentuk umum kuarsa
adalah prisma segienam yang memiliki ujung piramida segienam. Atau
memiliki bentuk setangkap piramida yang 12 buah jumlah bidangnya pada
temperature tinggi.

Mineral ini bersifat tembus cahaya, tak berwarna atau bila terdapat ion renik
dapat berwarna jingga atau ungu yang digunakan sebagai permata.

Mineral Kuarsa ini biasanya di gunakan oleh industri industri, salah satunya
sebagai bahan pembuat kaca, kaca ini di buat dari bahan
pasir kuarsa
baku yang kemudia diproses menjadi

bahan baku kaca.


Batu kuarsa ada dua macam walaupun secara kimia mereka memiliki
komposisi yang sama yaitu SiO2.
1. Batu kuarsa macrocrystalline, contoh batu-
batunya adalah aventurine, batu kecubung
kasihan (batu amethyst), batu kuarsa biru, rose
quartz, citrine, batu mata garuda, batu mata
kucing, batu kinyang asap (smoky quartz), batu
mata harimau dan prasiolite. Batu kuarsa
macam ini biasanya agak transparent sampai
transparent total.

2. Batu kuarsa cryptocrystalline, contoh batu-


batunya adalah batu kalsedon (batu
chalcedony), batu akik bawang (batu
chrysoprase), batu akik, batu darah, batu
carnelian dan batu jasper. Batu kuarsa macam
ini biasanya sedikit transparent sampai buram
alias susah tembus pandang.
PASIR KWARSA
Pasir kuarsa adalah bahan galian yang terdiri atas kristal-kristal silika (SiO2) dan mengandung
senyawa pengotor yang terbawa selama proses pengendapan. Pasir kuarsa juga dikenal dengan
nama pasir putih merupakan hasil pelapukan batuan yang mengandung mineral utama, seperti
kuarsa dan feldspar.
Hasil pelapukan kemudian tercuci dan terbawa oleh air atau angin yang terendapkan di tepi-tepi
sungai, danau atau laut.

Pasir kuarsa mempunyai komposisi gabungan dari SiO2, Fe2O3, Al2O3, TiO2, CaO, MgO, dan
K2O, berwarna putih bening atau warna lain bergantung pada senyawa pengotornya, kekerasan 7
(skala Mohs), berat jenis 2,65, titik lebur 17150C, bentuk kristal hexagonal, panas sfesifik 0,185,
dan konduktivitas panas 12 1000C.

Dalam kegiatan industri, penggunaan pasir kuarsa sudah berkembang meluas, baik langsung
sebagai bahan baku utama maupun bahan ikutan. Sebagai bahan baku utama, misalnya digunakan
dalam industri gelas kaca, semen, tegel, mosaik keramik, bahan baku fero silikon, silikon carbide
bahan abrasit (ampelas dan sand blasting). Sedangkan sebagai bahan ikutan, misal dalam industri
cor, industri perminyakan dan pertambangan, bata tahan api (refraktori), dan lain sebagainya.

Cadangan pasir kuarsa terbesar terdapat di Sumatera Barat, potensi lain terdapat di Kalimantan
Barat, Jawa Barat, Sumatera Selatan, Kalimantan Selatan, dan Pulau Bangka dan Belitung.
Pasir Kuarsa sangat dikenal baik dari bentuk, karakteristik, kegunaan, lokasi dan
lainnya.
Pasir Kuarsa berasal dari bebatuan yang mengalami proses pengikisan (erosi) selama
jutaan tahun lalu.
Erosi ini disebabkan oleh beberapa faktor seperti hujan, angin, air atau es, binatang
atau dikenal dengan istilah bio erosi, atau material lainnya berkaitan dengan
gravitasi.

perbedaan antara Pasir Kuarsa dengan Pasir Silika.


Jika kita telaah dari kandungan kimia yang ada dalam Pasir Kuarsa maka terdapat
suatu kandungan yang dinamakan Silika yang merupakan suatu kata yang diambil
dari nama senyawa kimia SiliconDioxide atau Silika Dioksida (SiO2). Senyawa kimia ini
mempunyai bentuk seperti kristal transparan, cenderung berwarna keputihan dan
memiliki tingkat kekerasan dan titik lebur yang cukup tinggi.
Atas dasar kandungan SiO2 inilah maka orang sering menyebutnya sebagai Pasir
Silika. Bahkan pasir yang memiliki warna putih juga sering dikatakan orang sebagai
Pasir Silika. Semakin tinggi kandungan SiO2 maka warna pasir akan semakin putih
karena semakin banyaknya volume satuan kristal dan juga adanya bias cahaya dari
kristal tersebut.

- See more at: http://pasirsilikaspesialis.blogspot.com/2013/09/sedikit-tentang-


pasir-silika.html#sthash.j25RiMS0.dpuf
Pasir Silika merupakan salah satu kekayaan mineral alam di Indonesia.

Dalam istilah pertambangan, Pasir silika masuk kedalam kategori Galian C


dan memiliki cadangan yang masih cukup banyak di berbagai daerah di
Indonesia.

Pasir ini juga merupakan komoditi tambang yang cukup memiliki value yang
tinggi dan dapat diperdagangkan dalam bentuk raw/mentah maupun olahan.
Pasir ini juga memiliki fungsi dan kegunaan yang cukup banyak apalagi
didukung dengan teknologi dan mesin yang canggih saat ini.

Bahkan pasir silika di Indonesia ini juga menjadi incaran industri di luar
negeri. pabrikan luar dari Jepang, Korea dan China DLL
Kegunaan pasir silika:
1. Pada pengolahan air untuk penjernihan dengan menyerap lumpur, tanah, sedimen (mesh 4-30, range: 4-6, 8-
16, 16-30)
2. Pada industri bahan abrasit yaitu amplas/sand blasting (mesh 8-30, 16-30)
3. Bahan utama industri bentuk silika tepung/silika flour (mesh 50-2500 umumnya mesh 100,150,200,300,325)
yaitu untuk gelas/kaca (SiO2>95%, mesh 200-325), semen (SiO2=21,3%, mesh 200-325), tegel/mosaik/keramik
(pembentuk sifat licin/mudah dibersihkan, mesh 200-325), fero silikon, silikon carbide, mikrochip/elektronika
(ukuran nano silika)
4. Bahan baku ikutan/campuran dalam industri cor/precast (ukuran mikro silika), perminyakan/pertambangan
(mesh 200-325), bata tahan api (refraktori,mesh 200-325)
5. Lapangan futsal (mesh 8-16), Landscapping (mesh 60-100)
6. Bahan campuran sebagai bahan pengeras pada industri karet/ban/cat (ukuran nano silika), gerinda

Marmer adalah sejenis batuan kristalin kasar yang berasal dari batu gamping
atau dolomit. Marmer yang murni berwarna putih dan terutama disusun oleh
mineral kalsit.
MARMER
Marmer atau batu pualam merupakan batuan hasil proses metamorfosa atau malihan dari batu
gamping. Pengaruh suhu dan tekanan yang dihasilkan oleh gaya endogen menyebabkan terjadi
rekristalisasi pada batuan tersebut membentuk berbagai foliasi mapun non foliasi.

Akibat rekristalisasi struktur asal batuan membentuk tekstur baru dan keteraturan butir.
Marmer Indonesia diperkirakan berumur sekitar 3060 juta tahun atau berumur Kuarter hingga
Tersier.

Marmer akan selalu berasosiasi keberadaanya dengan batugamping. Setiap ada batu marmer
akan selalu ada batugamping, walaupun tidak setiap ada batugamping akan ada marmer.
Karena keberadaan marmer berhubungan dengan proses gaya endogen yang mempengaruhinya
baik berupa tekan maupun perubahan temperatur yang tinggi. Di Indonesia penyebaran
marmer tersebut cukup banyak, seperti dapat dilihat pada

Penggunaan marmer atau batu pualam tersebut biasa dikategorikan kepada dua penampilan
yaitu tipe ordinario dan tipe staturio. Tipe ordinario biasanya digunakan untuk pembuatan
tempat mandi, meja-meja, dinding dan sebagainya, sedangka tipe staturio sering dipakai
untuk seni pahat dan patung
Marmer umumnya digunakan sebagai bahan bangunan dan kerajinan seperti patung, prasasti dan lain sebagainya.

Secara Bahasa kata Marmer berasal dari bahasa yunani yaitu Marmaron dari asal kata marmaros, batu bersinar,
batu kristal, mungkin kata kerja marmairo, berkilau atau bersinar. ini juga merupakan dasar untuk kata marmer
dalam bahasa inggris marmoreal yang berarti seperti marmer.

Berdasarkan ciri fisik marmer adalah batuan yang dihasilkan dari metamorphosis batuan karbobat sedimen, paling
sering kapur dolomit atau rock. metamorfosis menyebabkan rekristalisasi dari butiran karbonat asli. Batu marmer
yang dihasilkan biasanya terdiri dari sebuah mosaik kristal karbonat. Tekstur sedimen primer dan struktur batuan
karbonat asli (protolith) yang biasanya sudah diubah atau dihancurkan.
Marmer putih yang murni adalah hasil dari metamorfosis dari (silikat) dangat murni
batu kapur atau dolomit protolith. Karakteristik dan vena banyak jenisnya dan
motifnya karena marmer terkena kotoran berbagai mineral seperti tanah liat, pasir,
oksida besi dan rijang yang pada awalnya hadir sebagai butir atau lapisan dalam batu
kapur.
Warna hijau pada batuan marmer itu sering di sebabkan oleh serpentin yang di
hasilkan dari batu kapur dan magnesium awalnya tinggi atau dolostone dengan
kotoran silika. kotoran ini telah di mobilisasidan rekrsitalisasi oleh tekanan intens dan
panas metamorfisme tersebut.
Marmer biasanya di gunakan sebagai kerajinan seperti prasasti marmer dan patung
marmer. Marmer Putih telah digunakan dalam patung berharga sejak jaman klasik.
Preferensi ini harus digunakan dengan kelembutan, isotopi relatif dan homogenitas,
dan resistensi relatif terhadap penghancuran. Juga indeks bias rendah kalsit
memungkinkan cahaya untuk menembus beberapa milimiter kebatu sebelum tersebar
keluar, sehingga tampilan dari karakteristik lilin memberi "hidup" dari patung marmer
yang dibuat. selain itu marmer juga digunakan sebagai bahan dalam konstruksi
bangunan baik interior maupun ekstrior seperti lantai, dinding dan lain-lain.
Di Indonesia, kebutuhan Pb masih belum dapat dipenuhi oleh
ketersediaannya sehingga logam ini sangat dicari.

Batuan galena merupakan bahan baku dari logam timah hitam (Pb).
Dalam bisnis perdagangan logam, Timah Hitam (Pb) merupakan salah satu
jenis logam yang banyak dibutuhkan.
Industri yang amat memerlukan logam ini adalah industri baterai.
Hampir 75% penggunaan timah hitam digunakan untuk industri ini.

Industri lain yang menggunakan logam ini adalah pada produk-produk


plumbing dan minyak.

Batuan galena Indonesia saat ini sebagian diekspor untuk memenuhi


kebutuhan industri di China.

Dengan adanya regulasi yang baru menyebabkan para eksportir tidak


dapat lagi mengirim langsung dalam bentuk batuan/mineral ke luar
negeri, tetapi harus diolah dulu setidaknya menjadi bullion (batangan).
Daerah sebaran galena antara lain berada di Aceh Timur Nangroe
Aceh Darussalam, Pasaman Sumatera Barat, Ponorogo Jawa Timur
dan Wonogiri, Jawa Tengah.
Galena banyak dijumpai di sekitar batuan metamorf dan batuan beku.

Galena tersebut membentuk suatu jalur di antara rekahan batuan beku dan
metamorf.

Singkapan mineral galena ini bisa terlihat di lereng bukit atau tepian sungai
di daerah batuan metamorf. Pada beberapa tempat, mineral galena ini
berdekatan dengan unsur lain seperti tembaga (Cu). Apabila unsur Cu juga
dominan pada mineral galena,

Metode eksploitasi galena umumnya menggunakan peledakan atau secara


tradisional membuat suatu jalur bawah tanah (terowongan) diantara
rekahan batuan beku.

Melalui sebuah proses, batuan yang masih banyak mengandung unsur-


unsur pengotor kemudian dimurnikan dan diambil logam timah hitamnya.
Batuan Dan Mineral Paling Mematikan

Galena adalah bentukan dari bijih timah, dan membentuk batu


perak dan hampir berkilauan dengan bentuk yang sempurna.
Kandungan belerang galena membuatnya sangat rapuh dan reaktif
untuk pengobatan kimia. Jika seseorang mengalami kontak dengan
Galena dapat menghadapi risiko tinggi keracunan dengan mineral
yang mematikan dan debu. Sekali diekstrak, konten dari mineral
ini lingkungan dan menimbulkan ancaman dalam perawatan
kesehatan. Pekerja tambang merupakan profesi yang beresiko
mengalami kontak dengan galena.
STRATIGRAFI
Stratigrafi berasal dari kata strata (stratum) yang berarti lapisan (tersebar) yang
berhubungan dengan batuan, dan grafi (graphic) yang berarti pemerian/ gambaran
atau urut-urutan lapisan. komposisi dan umur relatif serta distribusi peralapisan
tanan dan interprets lapisan-lapisan batuan untuk menjelaskan sejarah bumi
Stratifikasitanah adalah penggambaran jenis
lapisan tanah berdasarkan hasil
pengujian tanah dari tes Bore Log dan Sondir.
Penyelidikan tanah dengan metode ini bertujuan
menentukan jenis dan sifat-sifat tanah (soil
properties) pada lokasi yang akan dibangun
pondasi dari tiap tebal lapisannya.

10. Penyelidikan lapangan dan pemetaan geologi : reconnaissance survey,


explorasi lapangan, uji lapangan, instrumentasi di lapangan
11. Penyelidikan lapangan dan pemetaan geologi : cara geofisika, evaluasi
terrain dan pemetaan geologi untuk rekayasa sipil

Anda mungkin juga menyukai