Anda di halaman 1dari 76

Dosen Pengampu : Dra. Darmawati, M.

Si

KELOMPOK 5
ANISA FITRIYA
IZMA RUSELA
MEGAWATI ANGGRAINI
SARI WULANDARI
Bioteknologi tanaman adalah
penggunaan atau pengubahan sel
atau pengubahan proses biokimia
untuk menghasilkan produk atau
proses suatu tanaman.

A. Kultur Jaringan Tanaman


B. Tanaman Transgenik
Mikropropagasi adalah

Suatu metode memproduksi tanaman dari bagian-bagian


tumbuhan yang kecil, jaringan atau sel yang dikultur secara in
vitro.

Fungsi dari Mikropropagasi ini adalah untuk memproduksi


tanaman baru dalam jumlah yang besar dalam waktu singkat
dengan sifat dan kualitas yang sama dengan tumbuhan induknya.
Contohnya:
Tanaman Buah-buahan :Jeruk, apel, pisang
Tanaman Hias :Anggrek, adenium, krisan, tulip
Tanaman Sayur :Tomat, paprika, kol, wortel
Tanaman Perkebunan :Karet, kelapa Sawit, kakao
1. Ukuran eksplan yang kecil bisa digunakan untuk
menghasilkan jumlah tumbuhan yang banyak dalam
ruangan yang kecil.
2. Tenaga kerja yang digunakan untuk penjagaan sedikit.
3. Menggunakan ruang tanaman yang lebih kecil
berbanding cara dengan konvensional.
4. Konsentrasi nutrisi (unsur hara), cahaya, suhu dan
faktor-faktor lainnya bisa dikontrol untuk merangsang
penggandaan organ vegetatif dan regenerasi.
5. Dalam selang waktu subkultur tidak begitu perlu
penjagaan yang kerap.
6. Tidak tergantung pada musim.
1. Biaya pengoperasian tinggi.
2. Memerlukan tenaga ahli.
3. Bibit yang dihasilkan mempunyai perakaran yang
tidak kuat
4. Mempersempit lapangan kerja pembibitan secara
konvensional.
5. Dapat berakibat hilangnya plasma nutfa dari tanaman
tertentu.
0 Pemilihan dan penyediaan tumbuhan induk

1 Penyediaan kultur dan pengkulturan secara steril

2 Penginduksian atau perbanyakan organogenesis

3 Penyediaan tanaman untuk dipindahkan

4 Pemindahan ke lingkungan luar


Pemilihan dan Penyediaan Tumbuhan Induk

Meliputi
1. Tumbuhan induk harus sehat
dan normal pertumbuhannya
2. Fisologinya mantap
3. Aspek lingkungan baik
(pengaturan cahaya, suhu, dsb)
4. Ditanam di rumah
teduh/setengah bayang atau di
rumah kaca
Penyediaan Kultur dan Pengkulturan
Secara Steril
Meliputi
1.Pensterilan Eksplan
2.Pengkulturan eksplan
3.Respon eksplan terhadap
media
4.Perkembangan eksplan dan
pembentukan organ
adventitius
Produksi tunas
aksilari, tunas
adventitusatau embrio
Penginduksian atau Perbanyakan Organogenesis
Penyediaan Tanaman Untuk Dipindahkan

Meliputi
1. Membentuk akar dari pucuk
2. Mengikliman tanaman pada lingkungan luar
Pemindahan Ke
Lingkungan Luar

Meliputi
1. Penanaman tanaman
lengkap ke tanah
2. Kelembaban harus
tinggi
Faktor-faktor yang mempengaruhi kultur
jaringan
1. Fisiologi Pohon Induk
PENDAHULUAN a) Musim
b) Kesesuaian Tumbuh
c) Usia Pohon Induk
2. Media
KULTUR JARINGAN 3. Sumber Karbon dan Tenaga
4. Fitohormon
a) Peranan Auksin
TANAMAN TRANSGENIK b) Peranan Sitokinin
5. Suhu
6. Cahaya
7. Kelembaban
8. Eksplan
Skema Kultur Jaringan

PENDAHULUAN

KULTUR JARINGAN

TANAMAN TRANSGENIK
Tanaman Transgenik:
adalah tanaman hasil dari rekayasa genetik dimana
PENDAHULUAN telah terjadi perubahan genetik yang menyebabkan
juga terjadinya perubahan fisik atau tidak yang
bertujuan peningkatan kualitas tanaman yang lebih
KULTUR JARINGAN unggul.

TANAMAN TRANSGENIK
Proses transgenik:
1. Kondisi fisologi sel inang harus disesuaikan lebih
dulu untuk dapat menangkap ADN yang akan
dimasukkan ke dalam sel. Sel inang ini adalah
PENDAHULUAN Sel Kompeten.
2. Bakteri kompeten berikatan dengan ADN dapat
diterbalikkan (reversible) setelah bercantum
menjadi menyatu dan tetap (irreversible).
KULTUR JARINGAN 3. Sel kompeten lebih banyak berikatan dengan sel
yang tidak kompeten, mencapai 1000 kali lebih
banyak
TANAMAN TRANSGENIK 4. Ukuran fragmen yang akan ditransfer harus
lebih kecil dari genom secara keseluruhan.
Syarat Transformasi genetik yang penting :
1) Transgen harus mengandungi penanda pemilihan
dan penanda pelopor yang sesuai untuk
seleksi/penyaringan tanaman.
2) Penggunaan sistem kultur yang sesuai yaitu sel atau
PENDAHULUAN jaringan yang bisa diregenerasikan kepada tanaman
lengkap dan sempurna
3) Pemindahan DNA dapat meminimalkan kerusakan
KULTUR JARINGAN dan membetulkan kemasukan transgen yang stabil
ke dalam genom tanaman serta dapat membantu
peningakatan pembentukan sel untuk membentuk
kalus atau planlet (tumbuhan sempurna) menjadi
TANAMAN TRANSGENIK tanaman transgenik
4) Dicek kembali dengan eletroforesis apakah gen
asing tersebut telah masuk ke dalam tanaman
transgenik
5) Tanaman siap dikembangbiakan
Contoh Tanaman Transgenik
2. Tanaman tahan
1. Bakteri Ice- (ice minus): hama, misal kapas
bakteri yang telah Bt, tomat Bt
direkayasa sehingga tidak
PENDAHULUAN
membeku pada suhu
rendah. Digunakan
(disemprotkan) pada
KULTUR JARINGAN tanaman agar tanaman
tidak membeku di musim
dingin. Telah
diperdagangkan dengan
TANAMAN TRANSGENIK
merek FrostbanR.
3. Peningkatan kualitas:
pisang, cabe, stroberi
dengan tingkat kesegaran
dan tekstur yang meningkat
Tomat tanpa biji hasil dari
transgenik

PENDAHULUAN

KULTUR JARINGAN

TANAMAN TRANSGENIK Tomat Tomat hasil


normal transgenik
Tomat lemrosato merupakan hasil
transgenik dengan aroma lemon dan mawar yang
mengandung reduksi lycopen yang baik sebagai
antioksidan yang baik buat kesehatan tubuh.
Kentang hasil transgenik mampu menghasilkan
senyawa toksin yang mampu membunuh serangga penggerek akar
yang dapat mengurangi jumlah produksi kentang bahkan dapat
membunuh tanaman kentang tersebut.
PENDAHULUAN

KULTUR JARINGAN

TANAMAN TRANSGENIK

Kentang transgenik Kentang normal


Hidroponik dan Aeroponik
Hidroponik adalah suatu istilah yang digunakan dalam bercocok tanam tanpa
menggunakan tanah sebagai media tumbuhnya. Untuk memperoleh zat makanan atau
unsur hara yang diperlukan untuk pertumbuhan tanaman, ke dalam air
yang digunakan dilarutkan campuran pupuk organik. Campuran pupuk ini dapat
diperoleh dari buatan sendiri atau
PENDAHULUAN pupuk buatan yang siap pakai. Adapun keuntungan dengan cara hidroponik adalah
sebagai berikut.
a. Tumbuhan bebas dari hama dan penyakit.
b. Produksi tanaman lebih tinggi.
KULTUR JARINGAN c. Tumbuh lebih cepat.
d. Pemakaian pupuk lebih efisien.
e. Mudah pengerjaannya.
f. Tidak tergantung pada kondisi alam.
TANAMAN TRANSGENIK g. Tidak membutuhkan lahan luas.
Saat ini teknik yang sedang dikembangkan adalah teknik aeroponik. Jika hidroponik
media yang digunakan untuk tumbuh akar adalah air dan media lain misalnya kerikil atau
pasir. Tapi pada aeroponik tidak menggunakan media sama sekali. Akar tanaman di
letakkan menggantung dalam suatu wadah yang dijaga kelembapannya dari air yang
biasanya berasal dari pompa bertekanan sehingga timbul uap air. Zat makanan diperoleh
melalui larutan nutrien yang disemprotkan ke bagian akar tanaman. Sistem aeroponik
memiliki kelebihan dibandingkan sistem hidroponik. Pada sistem aeroponik, akar yang
menggantung akan lebih banyak menyerap oksigen sehingga meningkatkan metabolisme
dan kecepatan pertumbuhan tanaman.
Padi Golden Rice
Padi merupakan tanaman pangan utama dunia. Dengan demikian
padi menjadi prioritas utama dalam bioteknologi. Selain padi,
tanaman pangan yang telah banyak mendapat sentuhan bioteknologi
adalah kentang. Penerapan bioteknologi pada tanaman padi
PENDAHULUAN sebenarnya telah lama dilakukan. Salah satu produknya adalah pari
jenis golden rice yang dikenalkan pada tahun 2001. Diharapkan padi
jenis ini dapat membantu jutaan orang yang mengalami kebutaan
dan kematian dikarenakan kekurangan vitamin A dan besi. Vitamin A
KULTUR JARINGAN sangat penting untuk penglihatan, respon kekebalan, perbaikan sel,
pertumbuhan tulang, reproduksi, hingga penting untuk pertumbuhan
embrionik. Nama Golden Rice diberikan karena butiran yang
TANAMAN TRANSGENIK dihasilkan berwarna kuning menyerupai emas karena mengandung
karotenoid. Rekayasa genetika merupakan metode yang digunakan
untuk produksi Golden Rice. Hal ini disebabkan karena tidak ada
plasma nutfah padi yang mampu untuk mensintesis karotenoid.
PENDAHULUAN

KULTUR JARINGAN

TANAMAN TRANSGENIK
Kentang Russet Burbank
Teknik bioteknologi saat ini telah
banyak digunakan dalam produksi
kentang. Baik dalam teknik
penyediaan bibit, pemuliaan kentang,
hingga rekayasa genetika untuk
PENDAHULUAN meningkatkan sifat-sifat unggul
kentang. Dalam hal penyediaan bibit,
saat ini teknik kultur jaringan telah
banyak digunakan. Teknik kultur
KULTUR JARINGAN jaringan me-mungkinkan petani
mendapatkan bibit dalam jumlah
besar yang identik dengan induknya.
Contoh varietas kentang baru adalah
TANAMAN TRANSGENIK kentang Russet Burbank yang memiliki
kandungan pati yang tinggi yang dapat
menghasilkan kentang goreng dan
kripik kentang dengan kualitas yang
lebih baik karena menyerap lebih
sedikit minyak ketika digoreng.
Tomat FlavrSavr
Teknologi rekayasa
genetika juga telah
diaplikasikan pada tanaman
hortiklutura. Sebagai
contoh yang cukup terkenal
PENDAHULUAN adalah tomat FlavrSavr,
yaitu jenis tomat yang buah
matangnya tidak lekas
rusak/membusuk. Hal ini
KULTUR JARINGAN sangat berbeda dengan
tanaman tomat lain, di
mana buah yang matang
TANAMAN TRANSGENIK cepat menjadi rusak. Sifat
tomat FlavrSavr ini sangat
berguna dalam pengiriman
buah ke tempat yang jauh
sebelum tiba di tangan
konsumen.
Tembakau Rendah
Nikotin

Salah satu dari sekian banyak kerugian


merokok adalah gangguan kesehatan
karena kadar nikotin yang tinggi.
Pendekatan bioteknologi dilakukan
untuk mengatasi permasalahan ini yaitu
PENDAHULUAN dengan merakit tanaman tembakau yang
bebas kandungan nikotin. Pada tahun
2001 jenis tembakau ini diklaim dapat
mengurangi resiko serangan
KULTUR JARINGAN kanker akibat merokok. Selain bebas
nikotin, sentuhan bioteknologi lain juga
dilakukan untuk tanaman tembakau
misalnya dengan meningkatkan aroma
TANAMAN TRANSGENIK menggunakan gen aroma dari tanaman
lain. Salah satu yang telah berhasil
adalah mengabungkannya dengan aroma
buah lemon.
Dampak Positif Transgenik
1. Menghasilkan produk lebih banyak dari sumber yang lebih sedikit.
2. Tanaman dapat hidup dalam kondisi lingkungan ekstrim akan
memperluas daerah pertanian dan mengurangi bahaya kelaparan.
3. Makanan dapat direkayasa supaya lebih lezat dan menyehatkan.
4. Peningkatan kualitas biji-bijian
5. Peningkatan kadar protein
6. Pembentukan tanaman resisten hama, penyakit, dan gulma
7. Pembentukan tanaman toleran kekeringan, tanah masam, suhu
ektrim.
8. Pembentukan tanaman yang lebih bernilai nutrisi tinggi, seperti vit C,
E dan -karoten
Dampak Negatif Transgenik

1. Erosi plasma nutfah


2. Pergeseran gen
3. Pergeseran ekologi
4. Mudah diserang penyakit
Jenis Tanaman Sifat baru hasil modifikasi Proses Modifikasi

Mengandung provitamin A (beta karoten)


Padi Gen dari tumbuhan narsis, jagung, dan bakteri Erwinia disisipkan pada kromosom padi
dalam jumlah tinggi

Jagung, kapas,
Tahan (resisten) terhadap hama. Gen toksin Bt dari bakteri Bacillus thuringiensis ditransfer ke dalam tanaman.
kentang

Gen pengatur pertahanan pada cuaca dingin tanaman Arabidopsis thaliana atau dari
Tembakau Tahan terhadap cuaca dingin.
sianobakteri (Anacyctis nidulans) dimasukkan ke tembakau.

Gen antisenescens ditransfer ke dalam tomat untuk menghambat enzim poligalakturonase (enzim yang
Pelunakan tomat diperlambat
Tomat mempercepat kerusakan dinding sel tomat). Selain menggunakan gen dari bakteri E. coli, tomat
sehingga tidak cepat busuk
transgenik juga dibuat dengan memodifikasi gen yang telah dimiliknya secara alami.

Mengandung asam oleat tinggi dan tahan


terhadap herbisida glifosat. Ketika Gen resisten herbisida dari bakteri Agrobacterium galur CP4 dimasukkan ke kedelai dan juga
Kedelai
disemprot dengan herbisida, hanya digunakan teknologi molekular untuk meningkatkan pembentukan asam oleat.
gulma di sekitar kedelai yang akan mati.

Tahan terhadap penyakit tanaman yang Gen dari selubung virus tertentu ditransfer ke dalam ubi jalar dan dibantu dengan
Ubi jalar
disebabkan virus teknologi peredaman gen.

Resisten terhadap virus tertentu,


Pepaya Gen yang menyandikan selubung virus PRSV ditransfer ke dalam tanaman pepaya
contohnya Papaya ringspot virus(PRSV).

Gen baru dari bakteriofag T3 diambil untuk mengurangi pembentukan hormon etilen (hormon yang
Melon Buah tidak cepat busuk.
berperan dalam pematangan buah) di melon.
Organogenesis / Embriogenesis Somatik

proses pembentukan dan perkembangan tunas dari jaringan


meristem yang dimulai dengan perubahan sel parenkim tunggal atau
sekelompok kecil sel yang selanjutnya membelah dan berkembang
menjadi primordium pucuk atau akar.
Organogenesis dapat terjadi langsung pada eksplan atau tidak
langsung melalui pembentukan kalus.

Kalus : jaringan yang


Eksplan : bagian kecil dari
berproliferasi secara terus
tanaman (sel, jaringan atau
menerus dan tidak
organ) yang digunakan untuk
terorganisasi sehingga terlihat
memulai suatu kultur.
sebagai massa sel yang
bentuknya tidak teratur.
Organogenesis

Langsung Tidak
Langsung

Tunas adventif yg
terjadi pembentukan
langsung terbentuk
kalus terlebih dahulu
dari jaringan eksplan,
kemudian muncul
berdiferensiasi
tunas adventif dari
menjadi organ (tunas,
kalus
daun atau akar)
Organogenesis Langsung

Dapat diinisiasi langsung dari tunas adventif.


Tunas adventif dapat langsung terbentuk dari jaringan eksplan, misalnya
tunas tumbuh langsung dari bagian daun,
Pembentukan tunas secara langsung tergantung pada bagian tanaman yang
digunakan sebagai eksplan dan jenis tanaman yang dikulturkan.
Pada beberapa jenis tanaman tunas adventif dapat terbentuk dari berbagai
organ tanaman seperti daun, batang, akar atau petal, sementara jenis
tanaman lainnya hanya dari organ tertentu seperti potongan umbi, embrio
atau kecambah.

Hal-hal yang harus diperhatikan dalam


organogenesis ialah eksplan, penggunaan
medium yang cocok, sterilisasi, dan hormon
Regenerasi eksplan melalui organogenesis secara garis besar :

Inisiasi
Keberhasilan tahap ini pertama kali
Multiplikasi tunas.
terlihat dari keberhasilan penanaman
eksplan pada kondisi aseptis (bebas dari Kegiatan memperbanyak calon tanaman
segala kontaminan) dan harus diikuti dengan menanam eksplan pada media
dengan pertumbuhan awal eksplan. yang dilakukan di laminar flow untuk
menghindari adanya kontaminasi yang
Faktor-faktor yang berpengaruh pada
menyebabkan gagalnya pertumbuhan
keberhasilan pada tahap ini adalah:
eksplan.
Umur tanaman induk
Komposisi untuk multiplikasi tunas
Umur fisiologis dari eksplan sangat tergantung dari jenis eksplan
Tahap perkembangan dari eksplan atau jenis tanamannya.
Ukuran dari eksplan.
Organogenesis Langsung

pengambilan eksplan/inokulum dari bagian tanaman yang


akan dikulturkan, misal tunas.
Inokulum dapat diambil dari potongan yang berasal dari
kecambah atau jaringan tanaman dewasa yang
inisiasi mengandung jaringan meristem
eksplan ditanam pada media induksi tunas.

dipindahkan pada media yang kaya akan sitokinin agar eksplan


dapat menghasilkan tunas yang banyak
multiplikasi eksplan harus dipindahkan berulang-ulang (subkultur) pada
tunas media baru dengan kandungan sitokinin yang tinggi
tunas-tunas tersebut dipindahkan pada media pengakaran
untuk memacu pertumbuhan akar.
Alur proses produksi bibit tanaman menggunakan teknik organogenesis langsung
Organogenesis Tidak Langsung

Tunas adventif maupun akar akan terbentuk dengan diawali terjadinya


kalus.
Perbanyakan tanaman melalui kalus akan menghasilkan variasi / mutasi
genetik yang tinggi pada bibit yang dihasilkan, sehingga teknik ini akan
sesuai untuk tujuan produksi bibit yang mengharapkan keragaman
genetik pada bibit yang dihasilkan, seperti tanaman hias.
Teknik multiplikasi tunas yang lebih tinggi dibandingkan dengan teknik
lainnya. Teknik ini dapat menghasilkan tunas dalam jumlah banyak dalam
waktu yang relatif singkat
Teknik organogenesis ini tidak sesuai untuk produksi bibit tanaman
kehutanan, karena tanaman kehutanan tidak memerlukan keragaman
genetic pada produksi bibit yang dihasilkan.
Alur proses produksi bibit tanaman menggunakan teknik organogenesis tidak langsung
Proses Produksi Benih dari Sel
ORGANOGENESIS
SECARA LANGSUNG

Proses Menghasilkan tanaman baru


POKOK INDUK
Yang ditanam dirumah teduh
Kultur Pucuk
Eksplan batang
Induksi Pucuk
Mempercepat
perkecambahan
Pembentukan nodul
Tunas Adventitius
Kultur yang sudah dipisahkan dalam
media tunas adventitius

Tunas Adventitus
ORGANOGENESIS
SECARA TIDAK LANGSUNG

Proses Menghasilkan tanaman baru


Eksplan daun Eksplan Biji

Eksplan akar Eksplan batang


Induksi kalus biji

Penggandaan Kalus
Dalam cahaya

Induksi kalus dari daun

Dalam gelap
Setelah disubkultur

Penglipatgadaan

Induksi kalus dari akar


Tunas adventitius dari kalus
Peningkatan jumlah sel
Proses Kultur Sel untuk membuat
embrio sintetis
Embrio Somatik
Pengeraman Kultur
Kultur yang siap di
iklimkan
ke lapangan
Salah satu primadona
tanaman hias
Metode Transformasi Genetik Tanaman

1. Metode perantara bakteri Agrobacterium.

2. Metode transformasi Biolistik/Tranpeksi (akselerasi partikel).

3. Transformasi Protoplasma.

4. Metode Pengambilan DNA secara langsung .


1. Metode perantara bakteri Agrobacterium.

A. tumefaciens (Plasmid A. rhigenes (Plasmid


TI) RI)
Vir A
Cara Kerja :
Vir B Perpindahan T-
Plasmid TI
DNA
Vir D
Kawasan T- Virulen
Bakteri
DNA Vir G
Vir C
Transformasi
Vir E

Vir A Kode Protein Membran Fosforilasi


Bahan Fenolik

Kumpulan
Vir G fosfat

Intra sel
protein Konyugasi
2. Metode transformasi Biolistik/Tranpeksi (akselerasi partikel).

1. Alat penekan Membran sel Nukleus sel


partikel
CaCl2
2. Partikel
tungsen
Spermidin
3. Partikel emas DNA direndam dalam partikel sebelum
mikroprojektil
dikeringkan

Genom
tanaman
DNA
Alat biolostik

Siap Di Tekanan udara LAPISAN


atau listrik MAKRO
kulturkan
3. Transformasi Protoplasma.
Memasukkan DNA secara langsung ke dalam protoplasma baik
dengan cara elektroporasi atau dengan bahan kimia
polietilenglikol (PEG).

Metode elektroporasi adalah suatu metode memasukkan DNA


melalui tenaga listrik dengan perlakuan getaran gelombang
listrik dengan intensitas tinggi untuk menghasilkan liang
membran sel untuk tempat masuknya DNA asing kedalam
genom sel sasaran.

Caranya :
Basa yang tinggi
Mengikubasi
1. Suhu 37C
sitoplasma
30 menit
50%
2. PEG {konsentrasi 28-30% (w/v)} Adhesi secara ekstensif

3. fusi PEG Protoplasma Tanaman lengkap


4. Metode Pengambilan DNA secara langsung .

Metode ini cukup ringkas dan menggunakan bahan dan alat yang murah, mudah
mengaplikasikannya dengan waktu yang singkat.

Caranya :
1. Perendaman embrio Lar. DNA 10 menit
gas
2. Pengambilan DNA oleh jaringn kering Ciri fisiokimia embrio
Bahan
Tingkat keupayaan air diantara sel dalam larutan DNA
3. Difusi
sangat tinggi
4. Penggunaan membran yang tidak tersusun dan Plasmid DNA sel
pengambilan air yang cepat

Sel meristem yang kering

DNA
Plasmid TI
Transfer gen pada dikotil

Monokotil

Elektroporasi Mikroinjeksi Akselerasi Partikel

Suatu cara Memasukkan DNA


Teknik yang
memasukkan DNA dengan cara
menggunakan aliran
dengan menembakkan
listrik untuk
menggunakan jarum peluru metal yang
membuka lubang
yang sangat kecil ke dilapisi DNA kedalam
pada membran sel,
dalam sel target. sel penerima.
sehingga DNA dapat
masuk melalui lubang
tersebut.
Penyerbukan Secara Konvensional
Aglonema hasil penyerbukan silang
A. angkor A. sinox

TERIMA KASIH

A. pandora A. poisedon

Anda mungkin juga menyukai