Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
G2P1A0H1 UK 37-38 minggu dengan Ante Partum Bleeding e.c Placenta Previa Totalis
DEFINISI
Plasenta previa adalah keadaaan dimana
plasenta berimplantasi pada tempat abnormal,
yaitu pada segmen bawah rahim sehingga
menutupi sebagian atau seluruh pembukaan
jalan lahir .
EPIDEMIOLOGI
Plasenta previa terjadi sekitar 1 dalam 200
kelahiran, tetapi hanya 20% termasuk dalam
plasenta previa totalis.
Frekuensi plasenta previa pada primigravida yang
berumur lebih dari 35 tahun kira-kira 10 kali lebih
sering dibandingkan dengan primigravida berusia
kurang dari 25 tahun.
Pada grande multipara yang berumur lebih dari 35
tahun kira-kira 4 kali lebih sering dibandingkan
dengan grande multipara yang berumur kurang
dari 25 tahun.
KLASIFIKASI
Klasifikasi plasenta previa tidak didasarkan pada
keadaan anatomi melainkanfisiologi. Plasenta
previa dapat diklasifikasikan sebagai berikut:3
a. Menurut Cunningham (2010) :
Plasenta previa totalis, yaitu seluruh ostium uteri
internum tertutupi oleh plasenta.
Plasenta previa parsialis, yaitu sebagian ostium
uteri internum tertutupi oleh plasenta.
Plasenta previa marginalis, yaitu bila pinggir
plasenta tepat berada di pinggir ostium uteri
internum.
Low-laying placenta (plasenta letak rendah), yaitu
tepi plasenta terletak pada 3-4 cm dari tepi ostium
uteri internum.
Menurut Hanifa Wiknjosastro (2014) :
Plasenta previa totalis yaitu palsenta yang menutupi
seluruh osteum uteri internum
Plasenta previa partialis yaitu menutupi sebagian
ostium uteri internum.
Plasenta previa marginalis, apabila tepi plasenta
berada sekitar pinggir ostium uteri internum.
Plasenta letak rendah yaitu plasenta yang
berimplantasi pada segmen bawah rahim
sehingga tepi bawahnya berada pada jarak lebih
kurang 2 cm dari ostium uteri internum. Jarak
yang lebih dari 2 cm dianggap plasenta letak
normal.
Solusio plasenta
Ruptur uteri
Gangguan pembekuan darah
PENATALAKSANAAN
Penanganan Konservatif
Syarat
Preterm ( TBJ <2.500 gr atau UK 37 minggu)
DJJ baik
Perdarahan sedikit atau sudah stop
Cara perawatan
Jika perdarahan berhenti, tirah baring selama
Observasi ketat di ruang bersalin 2 hari (mobilisasi)
(VK) selama 24 Observasi perdarahan, DJJ,tekanan darah tiap
KU ibu diperbaiki jika anemia: 6 jam
Tranfusi Bila perdarahan berualang, dilakukan
Kortikosteroid penanganan aktif
Bila UK <35 minggu atau TBJ Boleh pulang bila tidak terjadi perdarahan
<2000 gr, injeksi Deksametason
ulang dengan nasehat:
12 mg/12 jam (IM) selama 1
hari Istrahat
Dilarang koitus selama 1 minggu
Segera masuk rumah sakit bila terjadi
perdarahan lagi
Periksa ulang 1 minggu lagi
Penanganan Aktif
Pada pasien degan kehamilan aterm, segera
terminasi kehamilan tanpa memandang usia
keamilan bila perdrahan aktif ( perdarahan > 500
cc dalam 30 menit), perdarahan berulang dan
diagnosis sudah ditegakkan segera lakukan seksio
sesarea dengan sebelumnya memperbaiki
keadaan umum ibu.
KOMPLIKASI
1. Perdarahan antepartum 6. Prolaps plasenta
2. Perdarahan postpartum 7. Robekan jalan lahir
3. Hipovolemik 8. Bayi premature atau lahir
4. Infeksi mati
5. Abortus
PROGNOSIS
Dengan penanggulangan yang baik seharusnya
kematian ibu karena plasenta previa rendah sekali
atau tak adasama sekali. Persalinan prematur
adalah kausa utama kematian perinatal walaupun
sudah dilakukan penatalaksanaan konservatif
pada plasenta previa
BAB III
LAPORAN KASUS
IDENTITAS PASIEN
Identitas pasien Identitas suami
Nama : Ny. S
Nama : Tn.M
Usia : 29 tahun
Pendidikan terakhir : SMP
Usia : 32 tahun
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga Pendidikan : Tamat SMP
Agama : Islam Pekerjaan : Buruh
Alamat : Dasan Tereng,Narmada
Agama : Islam
Suku: Sasak
No. RM : 59.03.78
Alamat : Dasan Tereng,Narmada
Tanggal masuk RS : 4 April 2017 Suku : Sasak
ANAMNESIS
Keluhan utama:
Perdarahan melalui jalan lahir sejak 30 menit sebelum masuk
rumah sakit.
Riwayat Pernikahan:
Pasien menikah 1 kali saat berusia 19 tahun,
suami usia 22 tahun.
Riwayat Obstetri
G2P1A0H1 :
I. Laki-laki, usia 8 tahun, berat lahir 2900 gram,
lahir normal di Polindes dibantu oleh Bidan.
II. Hamil ini
Riwayat ANC:
9 kali ( 8 kali di puskesmas narmada dan 1 kali di
poli hamil RSUD Provinsi NTB), ANC terakhir
(03/04/2017) TD: 110/70, BB: 52 kg, UK:36-37
minggu, TFU: 30 cm, letkep,DJJ +.
Riwayat USG:
USG II (24 /03/2017)
Pasien mengaku sudah
pernah di USG sebanyak 2 Janin tunggal hidup
kali. intra uterin presentasi
kepala
USG I (30/01/2017)
Plasenta di corpus
Janin tunggal hidup intra posterior mencapai tepi
uterin presentasi kepala, UK
28-29 minggu OUI
TBJ: 1340gram TBJ: 2588 gram
Kesan : Placenta Previa Totalis Kesan : Placenta Previa
Marginalis
Riwayat Kontrasepsi:
Setelah kelahiran anak pertama pasien tidak
pernah menggunakan kontrasepsi. Kontrasepsi
yang direncanakan setelah kelahiran anak ke 2
yaitu KB suntik.
TFU = 30 cm
TBJ = (30-12) x 155 = 2790
DJJ: + (12-12-12): 144x/ menit
Genitalia
Inspeksi : perdarahan dari jalan lahir(+), perdarahan aktif
(-)
Inspekulo : OUE O (-), stolsel (+), perdarahan aktif (-),
portio licin, livide (+), fluxus (+) minimal pada vulvovagina,
tidak tampak adanya laserasi dan varises yang pecah.
VT : tidak dilakukan
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Laboratorium (04/04/2017)
Hematologi
USG ( 3 April 2017)
HGB : 10,4 g/dL
Janin tunggal hidup intra
WBC : 6,20 10^3/uL uterin presentasi kepala
PLT : 225 10^3/uL Plasenta di corpus posterior
mencapai tepi OUI
GDS : 74 mgl/dl
TBJ: 2574 gram
HbSAg : Non reakttif
Kesan: Placenta Previa
PPT : 12,9 detik Marginalis
APTT : 31,3 detik
RESUME
G2P1A0H1 usia kehamilan 37-38 minggu datang ke VK IGD RSUD Provinsi NTB mengaku
keluar darah dari jalan lahir sejak 30 menit SMRS, warna merah terang, darah ditampung
dengan satu sarung, nyeri perut disangkal, keluar darah yang bergumpal dan kehitaman
disangkal, keluar lendir dan air dari kemaluan disangkal, gerak janin aktif, keputihan (-),
Pada pemeriksaan fisik didapatkan TD : 110/80 mmHg, N : 88 x/menit, t : 36.5C, RR : 20
x/menit. Status generalis berada dalam batas normal. Status obstetrik didapatkan leopold
I: bulat, tidak melenting (bokong), II: punggung kanan, III: bulat, melenting (kepala), IV:
bagian bawah janin belum masuk PAP 5/5. TFU 30 cm, DJJ 144 dpm. TBJ 2790 gram.
Genitalia tenang, perdarahan aktif (-). Inspekulo: OUE O (-), stolsel (+), perdarahan aktif
(-), portio licin, livide (+), fluxus (+) minimal pada vulvovagina, tidak tampak adanya
laserasi dan varises yang pecah, VT tidak dilakukan. Pada pemeriksaan penunjang
(laboratorium) masih dalam batas normal. Pada pemeriksaan USG didapatkan janin
presentasi kepala tunggal hidup intra uterin, plasenta korpus posterior mencapai tepi OUI.
DIAGNOSIS KERJA
G2P1A0H1 usia kehamilan 37-38 minggu, janin tunggal
hidup intrauterin, presentasi kepala dengan ante partum
bleeding et causa plasenta previa marginalis
DIAGNOSA AKHIR
G2P1A0H1 usia kehamilan 37-38 minggu, janin tunggal
hidup intrauterin, presentasi kepala dengan ante partum
bleeding et causa plasenta previa totalis
PROGNOSIS
Ad vitam : Dubia ad bonam
Ad fungsionam : Dubia ad bonam
Ad sanationam : Dubia ad bonam
TATALAKSANA
Rencana Diagnosis :
Observasi tanda vital, kontraksi, perdarahan dan DJJ
CTG
Persediaan darah
Rencana Terapi :
Pro cito SC ( 5 April 2017), inform consent
IVFD RL 20 tpm
Pasang folley catheter
Injeksi ampicilin 1gr/6jam
Persiapkan WB 2 kolf
KIE
Makan dan minum
Laporan operasi SC (5 April 2017 pukul 08.15 WITA)
Follow Up
Tanggal Subjektif Objektif Assement Planning
04/04/2017 KU : baik, CM
Keluar darah segar TD : 110/80 mmHg G2P1A0H1 usia -IVFD RL 20 tpm
dari jalan lahir (+), N : 84 x/menit kehamilan 37- 38 -Inj. Ampicilin 1g/6 jam
nyeri perut (-), RR : 20 x/menit minggu dengan -Persiapkan WB 2 kolf
pusing (-) keluhan Tax : 36,6 0 C APB e.c Placenta -Pro SC Cito (05/04/2017) jam
BAK dan BAB (-) K/L : anemis (-)/(-) Previa Marginalis 08.00 pagi.
Tho : ves (+)/(+), rho (-)/(-), whe (-)/(-) KIE:
S1S2 tunggal, M (-), G (-) - Makan dan minum yang
Abd : cukup
inspeksi: linea nigra(+). Stria (+),luka bekas -Istirahat yang cukup
SC (-)
palpasi: kontraksi uterus : (-)
auskultasi: DJJ (12-11-12)
Vagina : perdrahan (+)
Eks : akral hangat ++/++, edema --/--
VT: tidak dilakukan
Inspekulo: OUE O (-), stolsel (+),
perdarahan aktif (-), portio licin, livide
(+), fluxus (+).
Lab:
HGB : 10,4 g/dL
WBC : 6,20 10^3/uL
PLT : 225 10^3/uL
GDS : 74 mgl/dl
HbSAg : Non reakttif
PPT : 12,9 detik
05/04/ Post SC, Nyeri KU : baik, CM P2A0H2 post IVFD D5:RL
2017 luka operasi TD : 110/60 mmHg SC dengan APB 2:1
(+). N : 90 x/menit e.c placenta Inj Ceftriaxone
RR : 20 x/menit previa totalis 1gr/8 jam
Tax : 36,70 C Inj ketorolac 1
K/L : anemis (-)/(-) A/8 jam
Tho : ves (+)/(+), rho Misoprostol 4
(-)/(-), whe (-)/(-) tab
S1S2 tunggal, M (-),
G (-)
Abd :
Inspeksi: linea
nigra(+). Stria (+),
luka bekas SC (+),
perdarahan (-)
Palpasi: kontraksi
uterus (+) baik, TFU
1 jari dibawah pusat.
Vagina : lochia rubra
Perdarahan KU : baik, CM P2A0H2 post SC -Rawat Luka
06/04/2016 (-), pusing (-), TD : 110/60 mmHg H+2 dengan APB - IVFD RL
nyeri perut N : 88 x/menit e.c placenta -Asam Mefenamat 3x
(-), mual RR : 20 x/menit previa totalis 500 mg/ 8 jam
muntah (-) Tax : 36,70 C
K/L : anemis (-)/(-)
Tho : ves (+)/(+), rho (-)/
(-), whe (-)/(-)
S1S2 tunggal, M (-), G (-)
Abd :
Inspeksi: linea nigra(+).
Stria (+), luka bekas SC
(+), perdarahan (-)
Palpasi: kontraksi uterus
(+) baik, TFU 1 jari
dibawah pusat.
Vagina : lochia rubra (+)
Eks : akral hangat ++/+
+, edema --/--
ASI: +
KU : baik, CM
07/04/20 Perdarahan TD : 120/70 mmHg P2A0H2 post BPL
16 (-), pusing N : 88 x/menit SC H+3 - Kontrol 3 hari
(-), nyeri RR : 20 x/menit dengan APB - Rawat luka
perut (-), Tax : 36,70 C e.c placenta
mual K/L : anemis (-)/(-) previa totalis
muntah (-) Tho : ves (+)/(+), rho
(-)/(-), whe (-)/(-)
S1S2 tunggal, M (-),
G (-)
Abd :
Inspeksi: linea
nigra(+). Stria (+),
luka bekas SC (+),
perdarahan (-)
Palpasi: kontraksi
uterus (+) baik, TFU
1 jari dibawah pusat.
Vagina : lochia rubra
BAB IV
PEMBAHASAN
Menurut Cunningham (2001) insiden plasenta previa
meningkat dengan meningkatnya paritas dan umur, serta
riwayat partus perabdominal. Hal ini berhubungan
dengan vaskularisasi corpus endometrium yang
berkurang, plasenta yang besar, bentuk abnormal dari
plasenta (plasenta diffusa).
Keadaan endometrium yang kurang baik menyebabkan
plasenta harus tumbuh menjadi luas untuk mecukupi
kebutuhan janin. Plasenta yang tumbuh meluas akan
mendekati atau menutupi ostium internum
Diagnosis dari plasenta previa didapatkan berdasarkan
atas anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan
penunjang.
Dari anamnesis didapatkan keluhan utama keluarnya
perdarahan yang berulang dari jalan lahir yang terjadi
secara spontan. Perdarahan tersebut berwarna merah
segar, tanpa disertai rasa nyeri perut. Pada anamnesis
pasien memang tidak dapat dipastikan seberapa banyak
pastinya darah yang keluar. Namun, dari keterangan
pasien yang mengatakan darah yang keluar hampir
mengenai satu sarung
Dari pemeriksaan fisik, bisa ditemukan saat inspeksi
yaitu perdarahan pervaginam berwarna merah segar ,
pada inspekulo tampak fluksus minimal, stolsel, tidak
ditemukan laserasi maupun varises yang pecah dan portio
tertutup licin, livide. Pada pasien ini tidak dilakukan
pemeriksaan dalam (vaginal touch).
Untuk memastikan diagnosis dilakukan pemeriksaan penunjang seperti USG
untuk memastikan penyebab terjadinya perdarahan pasien ini dan darah lengkap.
Dari USG didapatkan plasenta korpus posterior mencapai tepi OUI. Dari hasil
pemeriksaan darah lengkap didapatkan kadar Hb masih dalam batas normal.
Dari tanda-tanda yang ditemukan pada pasien yaitu adanya perdarahan tanpa
rasa nyeri setelah usia kehamilan lebih dari 7 bulan, dari pemeriksaan fisik dari
isnpekulo tampak fluksus minimal pada vulvovagina, tidak ditemukan laserasi
maupun varises yang pecah. Dan pada pasien ini tidak dilakukan pemeriksaan
dalam. Dari anamnesis,pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang dapat
disimpulkan perdarahan yang terjadi pada kehamilan ini disebabkan oleh letak
dari plasenta.
Penatalaksanaan pada kasus ini umunya dapat ditangani
dengan konservatif dan aktif, pada pasien ini dilakukan
terminasi (SC) dengan pertimbangan usia kehamilan
cukup bulan, dan terjadi perdarahan yang berulang pada
pasien, sehingga sehingga dipikirkan bahwa plasenta
sudah menutupi seluruh OU
Beberapa indikasi seksio caesarea pada plasenta previa adalah :
1. Plasenta previa totalis.
2. Plasenta previa pada primigravida.
3. Plasenta previa janin letak lintang atau letak sungsang.
4. fetal distress.
5. 6. Profuse bleeding, perdarahan sangat banyak danmengalir
dengan cepat (perdarahan profuse > 500 cc dalam 30 menit).
REFLEKSI KASUS
Kesimpulan
Diagnosa yang tepat pada pasien ini adalah G2P1A0H1 usia
kehamilan 37- 38 minggu dengan APB e.c Placenta Previa Totalis
Tanda-tanda yang ditemukan pada pasien ini yaitu adanya
perdarahan tanpa rasa nyeri setelah usia kehamilan lebih dari 7
bulan. Dari pemeriksaan inspekulo tampak fluxus minimal pada
vulvovagina dan tidak ditemukan laserasi maupun varises yang
pecah.
Saran
Sebaiknya petugas medis di daerah lebih berhati-hati
dalam menghadapi pasien dengan perdarahan pada akhir
kehamilan, tetrutama pada kehamilan diatas 7 bulan,
termasuk diantaranya kasus plasenta previa totalis,
karena sifat perdarahan yang bisa terjadi sewaktu-waktu
yang dapat membahayakan keselamatan ibi dan janin.
Kontrol ANC secara berkala dan penanganan yang tepat
pada kasus plasenta previa diharapkan dapat mengurangi
angka kematian ibu dan janin.
Home Visite 28/04/2017
Ibu dan bayi dalam kondisi sehat. Perdarahan (-), TFU
tidak teraba, kontraksi uterus baik,luka operasi kering
dan baik.
TERIMA KASIH