Anda di halaman 1dari 21

Demam tifoid

Nita juliana
Demam Tifoid
Demam tifoid atau yang biasa disebut
juga sebagai penyakit tipes merupakan
infeksi berat pada saluran cerna yang
disebabkan oleh bakteri Salmonella
typhii

#
Mikrobiologi
Bentuk: batang
Susunan: tunggal
Warna: merah
Sifat: gram negatif
Metode: pewarnaan gram

#
Struktur antigen
Antigen O: antigen somatik
Antigen H: antigen flagel
Antigen Vi: antigen permukaan/
kapsular

#
Epidemiologi
Merupakan penyakit endemik di
Indonesia
Penyakit yang mudah menular dan
dapat menyerang banyak orang
sehingga dapat menimbulkan wabah
Insidensi demam tifoid bervariasi di tiap
daerah dan biasanya terkait dengan
sanitasi lingkungan
#
Patogenesis

#
#
Manifestasi klinis
Masa tunas berlangsung antara 10-14
hari
Minggu pertama ditemukan demam,
nyeri kepala, pusing, nyeri otot,
anoreksia, mual, muntah, obstipasi atau
diare, tidak enak diperut, batuk, dan
epitaksis
Demam meningkat perlahan terutama
pada sore dan malam hari. #
Minggu kedua gejala berupa demam,
bradikardia relatif (peningkatan suhu 1
C tidak diikuti peningkatan denyut nadi
8x per menit), lidah yang berselaput,
hepatomegali, slenmomegali,
meteroismus, gangguan lesadaran
(somnolen, stupor, koma, delirium)

#
Pemeriksaan laboratorium
Pemeriksaan rutin
Leukosit normal atau leukositosis
(walaupun tanpa infeksi sekunder)
Anemia ringan dan trombositopenia
LED dapat meningkat
SGOT dan SGPT seringkali meningkat,
tetapi akan kembali normal setelah
sembuh.

#
Uji widal
Terjadi suatu reaksi aglutinasi antara
antigen kuman S. typhii dengan antibodi
yang disebut aglutinin.
Tujuan: menentukan adanya aglutinin
dalam serum penderita tersangka demam
tifoid: aglutinin O, aglutinin H, dan aglutinin
Vi
Dari ketiga aglutinin hanya aglutinin O dan
H yang digunakan untuk diagnosis demam
tifoid.

#
Kultur darah
Hasil biakan darah positif memastikan
demam tifoid, tapi hasil yang negatif tidak
menyingkirkan demam tifoid, karena
mungkin disebabkan oleh:
1.Telah mendapat terapi antibiotik
2.Volume darah yang kurang (5cc)
3.Riwayat vaksinasi

#
Penatalaksanaan
Istirahat dan perawatan dengan tirah
baring untuk mempercepat
penyembuhan dan mencegah
komplikasi
Diet dan terapi penunjang dengan diberi
makanan lunak seperti bubur saring
untuk menghindari komplikasi
perdarahan saluran cerna atau perforasi
usus.
#
Pemberian antimikroba
Kloramfenikol 4 x 500 mg per hari PO.
Demam akan turun rata2 setelah 7 hari
Tiamfenikol 4 x 500 mg, demam rata2
turun pada hari ke-5 sampai ke-6
Kotrimoksazol dosis dewasa 2 x 2 tablet
(1 tab mengandung sulfametoksazol
400 mg dan 80 mg trimetropin)
diberikan selama 2 minggu
#
Ampisilin dan amoksisilin 50 150
mg/kgBB selama 2 minggu, tetapi
menurunkan panas lebih rendah
dibandingkan dengan kloramfenikol
Sefalosporin generasi ketiga
seftriakson 3-4 gr dalam dextrose 100
cc diberikan selama jam perinfus
sekali sehari selama 3 5 hari.
#
Kortikosteroid demam tifoid yang
mengalami syok septik dosis 3x5 mg
Wanita hamil ampisillin, amoksisilin
Kloramfenikol tidak dianjurkan pada
trimester 3 menyebabkan partus
prematur, kematian fetus intrauterin.
Tiamfenikol tidak dianjurkan trimester ke 1
efek teratogenik

#
Komplikasi
Perdarahan intestinal : plak peteri usus
yang terinfeksi menyebabkan tukak/
luka pada usus
Perforasi usus
Hepatitis tifosa
Komplikasi hematologik

#
Pencegahan
Identifikasi dan eradikasi S. typhii pada
pasien tifoid asimptomatik, karier, dan
akut
Pencegahan transmisi langsung dari
penderita terinfeksi S. typhii akut
maupun karier
Proteksi pada orang yang berisiko tinggi
tertular dan terinfeksi
#
Vaksinasi
Jenis vaksin:
Vaksin oral: -Ty21a (vivotif Berna). belum
beredar di Indonesia
Vaksin parenteral: -ViCPS (Typhim
Vi/Pasteur Merieux), vaksin kapsul
polisakarida
Pemilihan vaksin:
Vaksin oral Ty21a diberikan 3 kali selama
5 tahun atau 3 tahun.
Vaksin parenteral sering menyebabkan
reaksi efek samping #
Indikasi vaksin:
Populasi: anak usia sekolah di daerah
endemik, personil militer, petugas RS,
laboratorium kesehatan, industri
makanan/minuman
Individual: wisatawan ke daerah endemik,
orang yang kontak erat dengan pengidap tifoid
KI: alergi, penurunan imunitas, kehamilan.
Efek samping: pada Ty21a adalah sakit
kepala; sedangkan pada ViCPS demam,
malaise, sakit kepala, rush, reaksi nyeri
lokal
#
#

Anda mungkin juga menyukai