Gejala Sistemik:: - Rasa Lelah - Nyeri Muskuloskeletal Difus
Gejala Sistemik:: - Rasa Lelah - Nyeri Muskuloskeletal Difus
Gejala sistemik:
Rasa lelah
nyeri muskuloskeletal difus
Artikuler
Poliartritis, sendi perifer (tangan / kaki)
Sinovitis
2. Pemeriksaan fisik
3. Pemeriksaan penunjang
- Tes faktor reuma biasanya positif pada lebih dari 75% pasien artritis reumatoid terutama bila masih aktif.
- Protein C-reaktif biasanya positif
- LED
- Leukosit normal atau meningkat sedikit
- Anemia normositik hipokrom akibat adanya inflamasi yang kronik
- Trombosit meningkat
- Kadar albumin serum turun dan globulin naik.
Terapi Farmakologik
1.DMARDs (Disease Modifiying Anti Reumatoid Drug) :
- Klorokuin fosfat : 250 mg/hari atau hidroksiklorokuin 400 mg/hari
- D-penicilamin dosis 1x250 mg/hari atau 300 mg/hari
- Sulfazalazine dosis 1x500 mg/hari dapat dinaikkan perminggu hingga 4x500 mg
- Garam emas dosis 10 mg/minggu dapat dinaikkan hingga 20-50mg/minggu
- Metotrexate 5 mg tiap minggu
2. Glukokortikoid
3. NSAID
4. Analgesik
Buku Ajar Gangguan Muskuloskeletal Zairin Noor,
Edisi ke-2
Prognosis
Sekitar 40% dari pasien dengan RA menjadi cacat setelah 10 tahun, tetapi hasilnya akan
sangat bervariasi. AR yang tetap terus-menerus aktif selama lebih dari satu tahun mungkin
akan menyebabkan cacat sendi.
Tingkat kematian pada pasien RA dilaporkan 2,5 kali dari populasi umum orang dengan
penyakit artikular dan ekstraartikular berat, seperti penyakit koroner atau penyakit hodgkin
stadium IV. Sebagian besar berasal dari infeksi, vaskulitis dan gizi buruk.
Komplikasi
1. Neuropati perifer
2. Anemia
3. Skleritis
4. Infeksi
5. Masalah GI
6. Osteoporosis
7. Penyakit paru dan jantung
8. Limfoma dan kanker lainnya
9. Sindrom aktivasi makrofag
Buku Ajar Gangguan Muskuloskeletal Zairin Noor,
Edisi ke-2