SUSPECT
MENINGITIS
Disusun Oleh :
Mayshia Prazitya Shakti
Pembimbing :
Dr. dr. Arie Ibrahim Sp. BS
2
Keluhan Utama
Anamnesis Pusing berputar sejak 2 bulan yang lalu
Abdomen
Inspeksi : Tampak datar
Palpasi : Soefl, nyeri tekan (-), organomegali (-), turgor
kulit kembali cepat
Perkusi : Timpani seluruh kuadran
Auskultasi : Bising usus (+) normal
Ekstremitas : Akral hangat (+), oedem (-), capillary refill test < 2
detik
Kesan umum : sakit berat
Pemeriksaan GCS : E1V1M4
Rangsang meningeal : Kaku kuduk (+)
Neurologis
Pemeriksaan nervus kranialis
Nervus kranialis I : tde
Nervus kranialis II :
OD OS
Ketajaman
penglihatan
tde tde
Lapang pandang
Funduskopi
Refleks Motorik
Superior Inferior
Dekstra Sinistra Dekstra Sinistra
Pergerakan
tde tde tde tde
Kekuatan
Darah Lengkap (30 Mei 2017)
CT-Scan Kepala
Kesan : hidrosefalus
Pemeriksaan
Penunjang
Diagnosis/ Diagnosis Kerja
Hidrocephalus ec susp meningitis
penatalaksan
CHF
aan/
prognosis Penatalaksanaan
EVD
Prognosis
Dubia
Meningitis peradangan pada selaput otak
(Harsono, 2003).
Manusia Tempat
Determinan
Tinjauan Waktu
MENINGITIS Lingkungan
14
Manifestasi Klinis
trias meningitis seperti demam,
nyeri kepala dan kaku kuduk.
Gejala lain seperti mual muntah,
penurunan nafsu makan, mudah Diagnosis
mengantuk, fotofobia, gelisah,
Pemeriksaan fisik yang dapat
kejang, penurunan kesadaran
mendukung diagnosis meningitis
biasanya adalah pemeriksaan
rangsang meningeal (Sidharta, 2009).
Pemeriksaan penunjang :
- Lumbal Punksi
- Foto Thoraks
- CT Scan
Penatalaksanaan
Prinsip Umum Terapi
Pemberian cairan, eletrolit, antipiretik, analgesik, dan terapi penunjang lain
yang penting untuk pasien penderita meningitis akut
Terapi antibiotika empirik harus diberikan sesegera mungkin untuk
menghilangkan mikroba penyebab. Terapi antibiotik harus paling tidak
selama 48-72 jam atau sampai diagnosa ditegakkan
Terapi Farmakologis
Deksametason sebagai terapi adjuvan, juga sering digunakan pada kasus
meningitis anak, karena dapat menyebabkan perbaikan yang nyata pada
konsentrasi glukosa dan laktat CSS serta juga mnurunkan dengan nyata
kejadian gangguan neurologi yang umum berkaitan dengan meningitis
Pemilihan obat-obatan antibiotika, harus terlebih dahulu dilakukan kultur
darah dan Lumbal Punksi guna pembrian antibiotika disesuaikan dengan
kuman penyebab.
Hidrosefalus merupakan penumpukan cairan
serebrospinal (CSS) secara aktif yang
menyebabkan dilatasi sistem ventrikel otak dimana
terjadi akumulasi CSS yang berlebihan pada satu
atau lebih ventrikel atau ruang subarachnoid.
18
Klasifikasi
Terapi Operatif
Operasi pintas/Shunting
Ada 2 macam :
Eksternal CSS dialirkan dari ventrikel ke luar tubuh, dan bersifat hanya
sementara. Misalnya: pungsi lumbal yang berulang-ulang untuk terapi
hidrosefalus tekanan normal.
Internal CSS dialirkan dari ventrikel ke dalam anggota
tubuh lain.
PEMBAHASAN
ANAMNESIS
Pasien Tn. S usia 60 tahun, awalnya datang dengan keluhan pusing berputar
sejak 2 bulan SMRS. Dari anamnesis didapatkan, sebelumnya pasien juga
mengeluhkan adanya nyeri kepala yang dirasakan sejak 2 minggu terakhir.
Sebelumnya pasien juga sempat mengeluhkan demam yang dirasakan sejak
1 bulan terakhir, dan muntah sebanyak 1 kali, muntah tidak menyembur, dan
Hidrosefalus
berisi makanan. Tidak ada keluhan batuktimbul
pilekakibat terjadibatuk
sebelumnya, ketidak
lama,
seimbangan
ataupun batuk darah. Tidak ada keluhanantara produksi
kejang, dengan
penglihatan absorpsi
kabur ataupundan
gangguan
penglihatan ganda. Buang air besarsirkulasi
dan buangCSSair (Wijaya,
kecil tidak2006).
ada keluhan.
22
PEMBAHASAN
Hal yang sesuai Hal yang tidak sesuai
Gejala hidrosefalus yang dapat ditemui
Angka kejadian hidrosefalus pada
pada usia tua yaitu : gangguan mental
dan fungsi kognitif, nyeri kepala
orang tua lebih rendah dibanding
(terutama saat pagi hari), nyeri leher pada anak (Nelson, 2016). Adapun
(menandakan adanya herniasi tonsilar), bentuk hidrosefalus yang sering
mual hingga muntah, pandangan kabur ditemukan pada usia tua yaitu
, penglihatan timbulhydrocephalus
(akibat dari papilledema)Hidrosefalus akibat terjadiex vacuo dan normal
ketidak
ganda (terkait palsy N.VI), spastik, dan antara pressure
seimbangan produksihydrocephalus (NPH).
dengan absorpsi dan
mudah mengantuk. Namun gejala Dimana hydrocephalus ex vacuo
hidrosefalus tidak terlalugangguan
khas pada sirkulasi CSS (Wijaya, 2006).
dapat disebabkan karena proses
pasien ini.
Pada anamnesa dapat diketahui adanya
alami ataupun trauma yang
trias meningitis seperti demam, nyeri menyebabkan gangguan pada otak
kepala dan kaku kuduk. dan penyusutan volume otak.
23
PEMBAHASAN
PEMERIKSAAN FISIK
Dari hasil pemeriksaan fisik didapatkan GCS : E1V1M4, dengan
pemeriksaan meningeal sign kaku kuduk (+). Pemeriksaan saraf
kranialis sulit dievaluasi. Refleks fisiologis dalam batas normal, refleks
patologis Babinski (+/+), Chaddok (+/+), pemeriksaan sensorik dan
motorik sulit dievaluasi. Pemeriksaan
Hidrosefalus laboratorium
timbul dalam
akibat terjadi batas
ketidak
normal, dengan hasil seimbangan
CT Scan kepala kesan
antara hidrosefalus.
produksi dengan absorpsi dan
gangguan sirkulasi CSS (Wijaya, 2006).
24
PEMBAHASAN
Hal yang sesuai Hal yang tidak sesuai
Pada pasien ini dilakukan Pada saat dilakukan pemeriksaan fisik pasien
pemeriksaan CT scan, dimana sudah mengalami penurunan kesadaran
pemeriksaan CT Scan dapat sehingga hasil temuan pemeriksaan fisik
membantu mendiagnosis hidrosefalus pada pasien ini tidak khas.
hidrosefalus terutama pada gejala Pada pasien dengan kecurigaan meningitis,
yang tidak khas. dapat dilakukan pemeriksaan foto toraks
Pada pasien dengan kecurigaan untuk melihat adanya infeksi sebelumnya
meningitis dapat dilakukan analisa pada paru-paru misalnya pada pneumonia
cairan cerebrospinal dengan syarat dan tuberculosis.
tidak ditemukan adanya
peningkatan tekanan intracranial,
untuk menganalisa jumlah sel dan
protein cerebrospinal. Namun pada
pasien ini hasilnya belum diketahui.
25
PEMBAHASAN
DIAGNOSIS
Hidrosefalus + CHF
Ditegakkan melalui anamnesis, pemeriksaan fisik, dan penunjang
dalam hal ini adalah CT scan kepala.
26
PEMBAHASAN
Hal yang sesuai Hal yang tidak sesuai
Diagnosis ditegakkan melalui Perlu dilakukannya pemeriksaan
anamnesis dan pemeriksaan fisik tambahan seperti pemeriksaan foto
serta penunjang berupa CT scan toraks untuk menunjang diagnosis
dan analisis cairan cerebrospinal meningitis.
27
PEMBAHASAN
PENATALAKSANAAN
EVD CITO
28
PEMBAHASAN
Hal yang sesuai Hal yang tidak sesuai
Umumnya, terapi pembedahan Hidrosefalus merupakan salah satu
pada hidrosefalus adalah kegawatdaruratan bedah saraf non traumatika,
operasi pintas/shunting dimana komplikasi dari hidrosefalus sendiri
ataupun ventrikulostomi. bervariasi mulai dari gangguan fungsi kognitif,
Namun pada pasien ini kehilangan fungsi visual yang dapat menjadi
dilakukan EVD (External permanen, hingga bahkan dapat menyebabkan
Ventricular Drain), dimana pada kematian apabila terlambat diketahui. Dalam hal
keadaan emergensi, dapat ini penting untuk diketahui sejak dini, mengingat
dilakukan tindakan ini untuk hal ini dapat mengancam nyawa. Pada kasus ini,
penyelamatan jiwa pasien mengabaikan keluhan yang dirasakan,
(Muralidharan, 2015). dan baru memeriksakan keluhan ke dokter
setelah keluhan dirasa sangat mengganggu
29
THANK YOU!
30