Anda di halaman 1dari 24

PERDARAHAN

POST PARTUM
Okky Priyanni
1261050141
Fisiologi Kala III
BEBERAPA SAAT SSD ANAK LAHIR

UTERUS BERKONTRAKSI

PLASENTA TERLEPAS

PERDRHN DR LUKA BEKAS


INSERSI PLASENTA STOP KRN

1. KONTRAKSI UT. PERDRH TERJEPIT


2. PEMBEKUAN DRH MENUTUP LUKA
BAGAIMANA PLASENTA LEPAS
DAN PERDARAHAN STOP ?
STRUKTUR ANYAMAN OTOT
DAN PEMBULUH DARAH
Perdarahan postpartum

Definisi: Perdarahan yg melebihi 500 ml


setelah bayi lahir.

Gejala klinik: nadi > 100x/m, tensi <90


mmHg, pucat,limbung, keringat
dingin,menggigil, sesak napas kesadaran
menurun
PERDARAHAN PASCA
PERSALINAN

PERDARAHAN PASCA PERSALINAN:


PERDARAHAN > 500 CC

PRIMER SEKUNDER

PERDARAHAN PERDARAHAN
< 24 JAM SSD > 24 JAM SSD
BAYI LAHIR PERSALINAN
Etiologi
4T:
Tonus
Tissue
Trauma
Thrombin
SEBAB DARI
PERDARAHAN PASCA PERSALINAN

PRIMER SEKUNDER

ATONIA UTERI SISA PLASENTA


RETENSIO PLASENTA ENDOMETRITIS
/ SISA PLASENTA
ROBEKAN JLN LAHIR
KEL. PEMBEKUAN DRH SUB INVOLUSIO
INVERSIO UTERI
Penyebab

Perdarahan dari tempat implantasi plasenta


Hipotoni sampai atonia uteri : akibat anastesi, distensi
berlebihan, partus lama, partus presipitatus, persalinan
dgn induksi oksitosin, multiparitas, infeksi korion,
pernah atoni sebelumnya
Sisa plasenta : selaput ketuban tersisa, plasenta
susenturiata, plasenta akreta, inkreta, perkreta
Perdarahan karena robekan jalan lahir
Gangguan koagulasi
PENILAIAN KLINIK

GEJALA & TANDA PENYULIT DIAGNOSIS


KERJA
KONTRAKSI UTERUS (-) / LEMBEK SYOK ATONIA UTERI
PERDARAHAN SEGERA SETELAH BEKUAN DARAH DI
ANAK LAHIR SERVIKS

DARAH SEGAR SETELAH BAYI PUCAT ROBEKAN


LAHIR LEMAH JALAN LAHIR
KONTRAKSI UTERUS BAIK MENGGIGIL
PLASENTA LENGKAP

PLASENTA BELUM LAHIR 30 TALI PUSAT PUTUS OK RETENSIO


MENIT TRAKSI >> PLASENTA
PERDARAHAN SEGERA (INVERSIO UTERI)
PERDARAHAN LANJUT
PENILAIAN KLINIK

GEJALA & TANDA PENYULIT DIAGNOSIS


KERJA
PLASENTA / SEBAGIAN KULIT UTERUS KONTRAKSI TERTINGGALNYA
KETUBAN TIDAK LENGKAP TINGGI FUNDUS TETAP SEBAGIAN
PERDARAHAN SEGERA PLASENTA

UTERUS TAK TERABA SYOK NEUROGENIK INVERSIO UTERI


LUMEN VAGINA TERISI MASSA PUCAT & LIMBUNG
TAMPAK TALI PUSAT

SUBINVOLUSI UTERUS ANEMIA ENDOMETRITIS


NYERI TEKAN PERUT BAWAH DAN DEMAM ATAU SISA
UTERUS FRAGMEN
PERDARAHAN
LOKHIA MUKOPURULEN DAN
BERBAU
Atonia Uteri
Definisi :
Atonia uteri adalah keadaan lemahnya tonus/ kontraksi Rahim yang
menyebabkan uterus tidak mampu menutup perdarahan terbuka dari
tempat implantasi plasenta setelah bayi dan plasenta lahir.
Faktor predisposisi:
Regangan Rahim berlebihan (Gemeli, polihidramion, anak besar)
Kelelahan krn persalinan lama
Kehamilan grande-multipara
Ibu dengan keadaan umum yang jelek, anemis, atau menderita
penyakit menahun
Mioma uteri yang mengganggu kontraksi rahim
Infeksi korion
Riwayat atoni uteri
Penanganan
1. Pasang infus dan berikan Oksigen
2. Masase fundus uteri
3. Pemberian oksitosin dan turunan ergot melalui suntikan (i.m.,
i.v)
4. Pemberian misoprostol 800 1000 ug
5. Kompresi bimanual eksternal dan atau internal
6. Kompresi aorta abdominalis
7. Pemasangan tampon kondom
8. Operatif : - Ligasi arteri uterina atau arteri ovarika
- histerektomi subtotal atau total
Kompresi bimanual eksternal;
Menekan uterus melalui dinding abdomen dgn saling
mendekatkan kedua belah telapak tangan yg
melingkupi uterus.Pantau aliran darah yg keluar.Bila
perdarahan berkurang,kompresi diteruskan hingga
kontraksi baik atau rujuk. Bila gagal coba kompresi
bimanual internal
Kompresi bimanual internal
Uterus ditekan diantara telapak tangan pd
dinding abdomen dan tinju tangan dalam
vagina untuk menjepit pembuluh darah di
dlm miometrium sebagai pengganti
mekanisme kontraksi. Perhatikan
perdarahan yg terjadi, jika kurang tunggu
hingga kontraksi baik. Jika gagal, lakukan
kompresi aorta abdominalis
Kompresi aorta abdominalis
Raba arteri femoralis dgn ujung jari tangan
kiri,pertahankan posisi tsb.Genggam tangan kanan
kemudian tekankan pada daerah umbilikus,tegak
lurus dgn sumbu badan hingga mencapai kolumna
vertebralis. Penekanan yg tepat akan
menghentikan atau sangat mengurangi denyut
arteri femoralis.Lihat hasil kompresi dgn
memperhatikan perdarahan yg keluar
Pada RS rujukan : lakukan ligasi arteri uterina dan
ovarika atau histerektomi.
Robekan jalan lahir
Etiologi:
Episiotomi, robekan spontan perineum, trauma forceps atau
vakum ekstrasi atau karena versi ekstraksi.
Gejala:
Darah segar yang mengalir segera setelah bayi lahir, uterus
berkontraksi keras dan plasenta lengkap.
Penanganan:
Perbaiki keadaan umum terlebih dahulu, jika terjadi syok atasi
syok.
Eksplorasi jalan lahir jika perlu dalam narkose agar lebih
mudah
Lakukan jahitan hemostasis jika terdapat robekan jalan lahir
Berikan antibiotika profilaksis
RETENSIO PLASENTA
Definisi :
Suatu keadaan dimana plasenta belum lahir 30 menit setelah
bayi lahir.

Sebab-sebab :
Plasenta belum lepas dari dinding uterus
Plasenta sudah lepas tetapi belum dilahirkan
Plasenta belum lepas sama sekali tidak terjadi perdarahan.
Jika lepas sebagian terjadi perdarahan indikasi untuk
mengeluarkan plasenta
Faktor yang mempengaruhi pelepasan plasenta :
Kelainan dari uterus sendiri
Kelainan dari plasenta
Kesalahan manajemen kala III persalinan

Penanganan :
Inspeksi plasenta segera setelah bayi lahir.
jika ada plasenta yang hilang, uterus harus dieksplorasi
potongan plasenta dikeluarkan
khususnya jika kita menghadapi perdarahan post partum lanjut.
Jika 30 plasenta belum lahir manual plasenta
Tertinggalnya sebagian plasenta

Plasenta atau sebagian selaput


(mengandung pembuluh darah) tidak
lengkap perdarahan segera.
Inversio Uteri
Definisi :
keadaan dimana lapisan dalam uterus (endometrium)
turun dan keluar lewat ostium uteri ekternum, yang dapat
bersifat inkomplit sampai komplit.
Etiologi :
Tonus otot Rahim lemah
Tekanan atau tarikan pada fundus (tekanan
intraabdominal, tekanan dengan tangan, dan tarikan pada
tali pusat)
Kanalis servikalis yang longgar
Gejala-gejala:
Syok karena kesakitan
Uterus tidak teraba
Lumen vagina terisi massa, tampak talipusat
Perdarahan banyak bergumpal
Pada vulva tampak endometrium terbalik dengan atau tanpa
plasenta yang masih melekat
Perdarahan
Penanganan:
1. Pasang infus RL atau transfusi
2. Reposisi manual yaitu mendorong endometrium ke atas
masuk kedalam vagina dan melewati serviks sampai tangan
masuk ke dalam uterus pada posisi normalnya.
3. Di dalam uterus Plasenta dilepaskan secara manual dan bila
berhasil dikeluarkan dari Rahim, berikan uterotonika (infus
atau i.m), tangan tetap dipertahankan agar konfigurasi
uterus kembali normal
4. Antibiotik dan transfuse (sesuai kebutuhan)
5. Jika reposisi tidak berhasil reposisi operatif
Perdarahan karena gangguan
pembekuan darah
Dapat dicurigai bila penyebab lain dapat disingkirkan dan terdapat
riwayat yang sama pada persalinan sebelumnya.
Mudah terjadi perdarahan saat penjahitan, timbul hematoma pada
bekas jahitan, suntikan, perdarahan gusi, rongga hidung, dll.
Faktor Predisposisi:
Solusio plasenta, kematian janin dalam kandungan,
eklamsia, emboli cairan ketuban dan sepsis
Px. Lab:
waktu perdarahan dan pembekuan memanjang, trombositopenia,
hipofibrinogenemia, FDP (fibrin degradation product) +, perpanjangan
tes prothrombin dan PTT (partial thromboplastin time)

Anda mungkin juga menyukai