0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
90 tayangan11 halaman
Dokumen tersebut membahas tentang tujuan dan jenis-jenis pemeriksaan sensorik untuk mendeteksi gangguan sensorik, termasuk sensibilitas rasa raba, nyeri, suhu, gerak dan getar. Pemeriksaan-pemeriksaan tersebut dilakukan dengan menggunakan berbagai alat dan metode untuk mengetahui kepekaan sensorik pasien.
Dokumen tersebut membahas tentang tujuan dan jenis-jenis pemeriksaan sensorik untuk mendeteksi gangguan sensorik, termasuk sensibilitas rasa raba, nyeri, suhu, gerak dan getar. Pemeriksaan-pemeriksaan tersebut dilakukan dengan menggunakan berbagai alat dan metode untuk mengetahui kepekaan sensorik pasien.
Dokumen tersebut membahas tentang tujuan dan jenis-jenis pemeriksaan sensorik untuk mendeteksi gangguan sensorik, termasuk sensibilitas rasa raba, nyeri, suhu, gerak dan getar. Pemeriksaan-pemeriksaan tersebut dilakukan dengan menggunakan berbagai alat dan metode untuk mengetahui kepekaan sensorik pasien.
Sistem Sensorik Arum Sekar Latih Clara Kusuma Tujuan pemeriksaan sensorik
Menetapkan adanya gangguan sensorik.
Mengetahui modalitasnya. Menetapkan polanya. Menyimpulkan jenis dan lokasi lesi yang mendasari gangguan sensorik yang akhirnya dinilai bersama sama dengan pemeriksaan motorik , kesadaran dll. Jenis-Jenis pemeriksaan sensorik yang sering digunakan.
1. Sensibilitas eksteroseptif atau protopatik.
Terdiri dari: Rasa nyeri. Rasa suhu Rasa raba. 2.Sensibilitas proprioseptif. rasa raba dalam. 3. Sensibilitas diskriminatif Sistem Sensorik Sensibilitas rasa raba
Sensibilitas rasa nyeri
Sensibilitas rasa suhu
Sensibilitas rasa gerak dan sikap
Sensibilitas rasa getar
Sensibilitas Rasa Raba Click icon to add picture Sebagai perangsang dapat digunakan kapas Hindari adanya tekanan atau rasa nyeri Bandingkan bagian-bagian yang simetris Sensibilitas Rasa Nyeri Rasa nyeri dibagi menjadi rasa nyeri tusuk dan rasa nyeri tumpul Pemeriksaan dilakukan dengan jarum pentul atau peniti Bandingkan bagian-bagian yang simetris Sensibilitas Rasa Suhu Rasa suhu diperiksa dengan menggunakan tabung reaksi yang diisi air es untuk rasa dingin (10 - 20C), dan untuk rasa panas (40 -50C) Kepekaan ekstremitas proksimal biasanya kurang peka terhadap rasa dingin dibandingkan dengan bagian distal Bandingkan bagian-bagian yang simetris Sensibilitas Rasa Gerak dan Sikap Pemeriksaan dengan menggerakkan jari-jari secara pasif dan menanyakan apakah pasien dapat merasakan gerakan tersebut, serta mengetahui arah geraknya Tanyakan apakah pasien tahu posisi dari jari-jarinya Sensibilitas Rasa Getar Pemeriksaan dilakukan dengan menempatkan garpu tala yang bergetar pada ibu jari kaki, malleolus lateral dan medial kaki, tibia, spina iliaca anterior superior (SIAS), sacrum, prosesus spinosus vertebra, sternum, clavicula, prosesus stiloideus radius dan ulna, serta jari-jari Interpretasi Hasil Pemeriksaan Sensorik