YEHIEL KABANGA
POSITION
Retrocecal (74%)
Pelvic (21%)
Paracaecal (2%)
Subcaecal (1.5%)
Preileal (1%)
Postileal (0.5%)
GROSS ANATOMY
Pelvic
Diare inflamasi pada appendix yang telah kontak dengan rectum
Nyeri saat RT
Obturator sign +
Postileal
Diare dan rasa ingun muntah timbul seiring dengan nyeri pada regio
inguinal kanan
INVESTIGATIONS
Laboratory
Leukositosis, predominan PMN (>75%)
Urinalysis abnormal pada 25-40% pasien, dengan ditemukannya pyuria,
albuminuria & hematuria
Radiology
Ultrasonography
Penebalan dinding appendix dan adanya cairan periappendiceal
Efektif pada anak & kondisi kehamilan, tapi tidak pada late pregnancy.
MANAGEMENT OF ACUTE APPENDICITIS
Pre-op preparation
IV isotonic fluid replacement
Nasogastric suction patients with peritonitis
NSAIDS reduce pain & fever
Antibiotics
2nd generation of cephalosporin
Acute non-perforated, a single dose AB is adequate (prophylatic only)
AB in perforated / gangrenous continue for 3-5 days
OPEN APPENDICECTOMY
Lanz incision
Setelah masuk di rongga peritoneal, dapat dilakukan pengambilan cairan
untuk pewarnaan gram & kultur. Saat cecum teridentifikasi, ikuti taenia
anterior hingga ke dasar appendix. Kemudian, appendix dikeluarkan dengan
cara appendicectomy.
Mesoappendix dibagi secara hati-hati, kemungkinan dapat robek &
mengakibatkan perdarahan.
Dasar appendix di ligasi dekat dengan cecum & appendix dibuang.
Jika dasarnya gangren sebaiknya dibuang hingga ke dinding cecal &
memotong invaginasi kedalam cecum & diperkuat dengan cara
menempelkan bagian omentum yang lebih besar kesekelilingnya.
LANZ
INCI
SION
COMPLICATION OF APPENDICITIS
Appendicular mass
Konfirmasi dengan ultrasound.
Th/ konservatif (Oschner-Sherren Regimen) pemberian maintenance fluid &
pottasium, vit C & B juga diberikan bersamaan dgn cairan, AB (ciprofloxin &
metronidazole), analgesics (paracetamol & pentazocine), pasang NGT untuk
dekompresi & mengistirahatkan saluran cerna, monitor urine output, monitor
nadi tiap 1 atau 2 jam & TTV lain tiap 4 jam, ukur diameter massa abdomen
tiap 12 jam, cek gejala baru & perbaikan gejala yang lama (termasuk NT,
distensi, perubahan warna- edema, frekuensi vomitus)
ACUTE APPENDICITIS WITH GENERAL
PERITONITIS
Terjadi ketika perforasi pada dasar appendix.
Operasi sesegera mungkin setelah stabilisasi kondisi pasien.
Pemberian IV AB broad spectrum secara intens, gastric aspiration, infus
cairan IV sesegera mungkin dimulai.
Pengangkatan appendix melalui peritoneal toileting
POST OPERATIVE COMPLICATION
Appendicular abscess
Th/ USG / CT guided percuganeous / open drainage
Perforation (common in the tip)
Gangrene
Mucocele