Anda di halaman 1dari 57

Ns. I NENGAH BUDIAWAN, S.Kep, S.Pd,M.

Kes
Biodata:

Akper Depkes Denpasar Th. 1997


Perawat RSJ P Bali Th 1998
S1 BK Kesehatan Th 2003
Akta mengajar IV Th 2004
S1 Keperawatan STIKES Bali Th. 2008
Ners Th. 2010
M.Kes Th. 2015
Ka. Ru Terpadu RSJ
Tim CI RSJ P Bali
Organisasi: Sekretaris IPKJI Bali

PENDAHULUAN

Klien dgn gangguan mental organik :


DELIRIUM & DEMENSIA akan mengalami
GANGGUAN KOGNITIF
Mrpk respon maladaptif yg ditandai oleh daya
ingat yang terganggu, DISORIENTASI,
INKOHEREN, & SUKAR BERPIKIR secara
LOGIS
(Stuart & Sundeen, 1987)
PENDAHULUAN

Kognisi
Perception (Persepsi).
Attention (Perhatian).
Language (Bahasa).
Memory (Daya ingat).
Emotion (Emosi).
Reasoning (Pertimbangan).
Data Demografi
Jumlah populasi Usia 60 tahun keatas (dalam juta orang)

Tahun Juta Persen


1961 4,5
1971 5,3 4,3
1980 8,0 5,5
1990 11,6 6,3
2000 16,2 7,6
2010 17,2 7,4
2020 29,0 11,1
Diambil dari :BPS Profile Kesehatan Indonesia, Departemen Kesehatan RI
- Otak manusia canggih
- Masing-masing bagian mempunyai
fungsi khusus
- Bekerja secara terpadu
- Maha komputer
3 Tahap proses mengingat

1. Menyerap Informasi Baru


2. Menyimpan Informasi
3. Mengingat Kembali Informasi
RANGKAIAN MUDAH LUPA WAJAR
SAMPAI DEMENSIA

LUPA WAJAR (FORGETFULLNES)

GANGGUAN FUNGSI KOGNISI


RINGAN

DEMENSIA ( PIKUN )
Kemunduran Memori Fisiologis
Mudah lupa (forgetfulness) bisa terjadi pada :
Proses otak menua (fisiologis)
Proses penyakit otak a.l.alzheimer (patologis)

Mudah lupa
Banyak pada lansia
Gangguan mengingat informasi kembali (recall)
Gangguan mengeluarkan apa yang tersimpan
dalam memori (retrieval)
Dapat dibantu dengan memberikan isyarat
(cue)
Mudah Lupa Ringan
Benign senescent forgetfulness
(BSF)
Terkait usia tua
Gangguan mengingat kembali
(recall) masih fisiologis,
ump.lupa nama teman, nama
presiden pertama RI
MUDAH LUPA
WAJAR DIJUMPAI PD USIA LANJUT, TERUTAMA
USIA DIATAS 50 TAHUN
DIDAPATI 30 % DARI USIA LANJUT, KELUHANNYA
DAPAT BERUPA
LUPA MENARUH BENDA
LUPA JANJI
LUPA NAMA ORANG, WAJAH
LUPA NAMA BENDA
LUPA NAMA PERISTIWA, DLL
AKTIVITAS SEHARI-HARI NORMAL, FUNGSI
KOGNISI LAINNYA NORMAL
GANGGUAN KOGNITIF RINGAN

GANGGUAN MEMORI LEBIH BERAT, MUDAH LUPA


YANG LEBIH PARAH DAN AGAK LAMA.
FUNGSI KOGNITIF LAINNYA SECARA UMUM MASIH
BAIK.
DAPAT MELAKUKAN AKTIVITAS DASAR SEHARI-
HARI,
AKTIVITAS YANG KOMPLEK MULAI TERGANGGU
10 12 %/tahun PENDERITA INI BERKEMBANG
PENYAKIT
ALZHEIMER.
TEST FUNGSI KOGNISI DAN MEMORI DIBAWAH
RATARATA
Ada gangguan memori
Kognitif baik
Sebagai risiko tinggi untuk menjadi
alzheimer
(setelah 4 tahun 50% menjadi demensia)
Patologis : sudah ada gangguan di
hipokampus otak yang mengurus memori
Di korteks ada bercak-bercak amiloid difus
KRITERIA DIAGNOSIS
1. Pasien melapor sendiri atau orang lain yg menyaksikan
kemunduran memori/kognitif, dibanding keadaan
sebelumnya
2. a. Aktvitas hidup sehari-hari (Activity Daily Living = ADL)
masih baik
b. ADL yg kompleks (Instrumental Activity Daily Living =
IADL) mulai terbatas
3. Mini Mental Status Examination (MMSE) tidak terganggu,
sesuai pendidikan dan umur
4. Adanya gangguan memori atau kognitif lainnya harus
dibuktikan dengan skor yang sudah baku
5. Belum ada gangguan untuk didiagnosis sebagai demensia
ADL mencakup :
Aktivitas Dasar (basic ADL) :
berpakaian, perawatan diri, makan
minum, toilet, berpakaian, jalan,
mandi, mobilitas, dll
Aktivitas Instrumental (IADL) :
mengurus keuangan pribadi,
memasak, menelepon, berbelanja ke
pasar, bepergian, berobat, dll
Kriterianya : minimal ada 2 dari gejala sebagai
berikut :

1. Tersesat bepergian
2. Kemunduran pekerjaan yg disaksikan teman
sekerja
3. Kesulitan menyebut nama atau kata, sedangkan
temannya tidak kesulitan
4. Sedikit materi yg diingat setelah membaca satu
bab buku
5. Sulit mengingat nama orang yg baru
diperkenalkan
6. Kehilangan atau salah menaruh barang
berharga
7. Gangguan konsentrasi yang nyata pada tes
klinis
Diagnosis MCI dipastikan setelah :

a. Mewawancarai teman/ anggota keluarga


berkenaan fungsi intelek
b. Memeriksa pasien mencari gangguan
kognitif secara objektif
c. Menyingkirkan gangguan psikiatrik,
kerusakan otak seperti stroke, tumor
atau efek obat-obatan
Penelitian Micro Cog dr Wonder & Donovan
(1984)
Mereka yg berpendidikan tinggi cenderung mengalami
kemunduran kognitif yg lebih ringan.
Fungsi yg tdk mengalami kemunduran disbt Crystallized
Intelligence, yaitu yg mengacu pd fakta & pengalaman yg
diperoleh & disimpan dipusat memori yg akan dipakai
terus menerus spt kosa kata, ketrampilan praktis &
pengetahuan umum.
Fungsi yg banyak mengalami kemunduran disbt Fluid
Intelligence, yaitu yg mengacu pd kemampuan mengingat
informasi baru, menggunakan strategi baru, mengingat
sebuah daftar, memori utk btk geometri, kecepatan
menemukan kata, menyelesaikan masalah, menerima info
baru, memberirespons & perhatian yg cepat teralih.
RENTANG RESPON KOGNITIF

Respon adaptif Respon maladaptif


- Tegas - mudah lupa - inkoheren
- Ingatan utuh - kadang bingung - disorientasi
- Orientasi lengkap - kadang mispersepsi - daya ingat hilang
- Persepsi akurat - kadang berpikir - tdk mampu
- Perhatian terfokus tdk jernih ambil keputusan
- Koheren, pikiran logis
FAKTOR PREDISPOSISI
Gangguan kognitif pd umumnya disebabkan oleh gangguan
fungsi biologis & sistem saraf pusat.

Faktor predisposisi yg menyebabkan individu mengalami


gangguan kognitif :
Gangguan suplai O2, glukosa, & zat gizi dasar penting
lainnya ke otak.
Degenerasi yg berhubungan dgn penuaan
Pengumpulan zat beracun dlm jaringan otak
Penyakit hati kronik & penyakit ginjal kronik
Malnutrisi
Cacat genetik
FAKTOR PRESIPITASI

Serangan mayor pd otak gangguan fungsi kognitif,


antara lain :
Hipoksia
Gangguan metabolik : hipertiroidisme, hiperglikemia,
dll
Toksik & agen infeksi
Respon yg berlawanan thd pengobatan
Perubahan struktur otak
Sensori terganggu krn stimulus yg kurang atau
berlebihan
MEKANISME KOPING

Cara individu menghadapi scr emosional respon


kognitif yg maladaptif dipengaruhi perjalanan masa
lalunya
Mekanisme pertahanan ego yg mgkn teramati pd
klien dgn gangguan kognitif meliputi :
- regresi
- denial
- kompensasi
GANGGUAN JIWA YG MENGAKIBATKAN
RESPON KOGNITIF MALADAPTIF

A. DELIRIUM
fungsi kognitif yg kacau,
ditandai oleh kesadaran
berkabut yg
dimanifestasikan oleh
jangka waktu
konsentrasi/perhatian yg
rendah, persepsi yg salah,
gangguan pikiran
(Stuart & Sundeen, 1987)
DELIRIUM
Gangguan pikir termasuk gangguan
konsentrasi, daya ingat, orientasi, & persepsi
Keadaan akut dan serius, dapat mengancam
jiwa. Dapat disebabkan oleh berbagai
penyakit, gangguan metabolik dan reaksi
obat.
PERILAKU YG BERHUBUNGAN DGN
DELIRIUM

Tingkat kesadaran yg berfluktuasi


Disorientasi
Miskin penilaian
Ilusi/halusinasi
Afek labil
Kegelisahan motorik
Gangguan dlm perilaku sosial
DEMENSIA
B. DEMENSIA
adalah suatu sindroma
penurunan kemampuan
intelektual progresif yang
menyebabkan deteriorasi
kognisi dan fungsional,
sehingga mengakibatkan
gangguan fungsi sosial,
pekerjaan dan aktivitas
sehari-hari. (Asosiasi
Alzheimer
Indonesia,2003)
Definisi Demensia
Suatu kondisi klinis yang ditandai oleh
kemerosotan daya ingat, intelektualitas dan
emosional. Sehingga mengakibatkan
ketidakmampuan melakukan kegiatan sehari-
hari secara normal.
KARAKTERISTIK DELIRIUM & DEMENSIA
DELIRIUM DEMENSIA
serangan Tiba-tiba Bertahap
Lamanya Singkat ( 1 bulan) Paling byk tjd pd umur 65
th
Stressor Racun, infeksi, lesi, Hiper/hipo tensi, anemia,
trauma, kekurangan & atropi jaringan otak, dll
kelebihan sensori
Tk. Kesadaran Berfluktuasi Normal
Afek Fluktuasi Labil, apati pd tahap
lanjut
Perilaku Agitasi, gelisah Mgkn agitasi atau apatis,
atau bingung
Ingatan Terganggu, terutama Terganggu, terutama utk
peristiwa yg baru tjd kejadian baru
Persepsi Salah penafsiran : ilusi, Tdk berubah
halusinasi
Klasifikasi demensia
1. Berdasarkan umur : senilis, presenilis
2. Berdasarkan gejala klinis : global, afasik,
visuo perseptif
3. Berdasarkan anatomi ; kortikal, subkortikal
4. Berdasarkan perjalanan penyakit :
demensia reversibel + 10-12% disebabkan
alkohol, obat-obat, kelainan psikiatri,
penyakit meningitis, trauma kepala,
hidrosefalus komunikan
demensia non reversibel: proses
degeneratif
tergolong kedalamnya demensia yang paling
banyak ditemui : demensia alzheimer dan
vaskuler
Demensia Alzheimer

Biasanya ada faktor resiko :


riwayat keluarga, alzheimer
umur > 50 thn, penyakit down`s
syndrome ,parkinson
Progresif, sangat chronis
Diagn. pasti dengan otopsi otak
Jadi diagn cukup dengan diagnosis
probable
Kriteria diagnosa probable Alzheimer:
1. Ditemukan demensia secara klinis (test
mini mental)
2. Defisit 2 atau lebih bidang kognitif
(memori, bahasa, atensi, orientasi, fungsi
eksekutif, visuospatial)
3. Perburukan memori/kognitif progresif
4. Tak ada gangguan kesadaran
5. Tak ada penyakit otak dan gangguan
sistemik
(khas: perburukan intelektual dan tingkah
laku, mengganggu pekerjaannya dan
lingkungan)
Gejala klinis dibagi 3 stadium:

1 Std Amnesia : yang menonjol : amnesia


diskalkulia, spontanitas , gangguan
memori jangka pendek, pertanyaan
berulang-ulang tak mampu hafal no telpon,
bingung terhadap masalah, (memori jangka
panjang : baik) std ini berlangsung 2-4
tahun
2 Std Bingung, kognisi progresif, afasia,
agnosia, apraksia, disorientasi waktu dan
tempat, mengem- bara, salah mengenal
anak, suami, isteri, kadang- kadang bicara
porno, std ini berlangsung 2-10tahun
3 Std Akhir (setelah 6-12 tahun sakit) akinetik,
membisu hampir vegetatif, inkontinesia,
lemah, langkahnya kecil-kecil, mudah
terinfeksi (saluran kemih, nafas).
Tujuan pengobatan
Mempertahankan kualitas hidup
Memperlambat progresivitas
Mengobati penyakit penyerta
Membantu keluarga, memberi
informasi cara-cara penanganan
yang manfaat
Terapi farmakologi (Delegatif);

Golongan acetylcholin estrase inhibitor


:
Donepizil hcl 1x5-10mg
Rivastigmin 1x1,5-6mg
Golongan esterogen me aktivitas
cholonergik
Antioksidan
Nootropik agent
Golongan NSAID
Terapi non farmakologik
bertujuan
Menentukan program
aktivitas harian
Modifikasi perilaku
Informasi pelatihan kepada
keluarga
Demensia Vaskuler
Disebabkan penyakit pembuluh
darah serebral (ump : stroke)
Ditemukan infark multipel di
otak
15-25% dari semua demensia
onset pada usia yang lebih
muda dan lebih mendadak
dibanding Alzheimer
Gejala klinis

Biasanya menyusul penyakit stroke, muncul


demensia, perjalanan penyakit bisa mendatar
atau membaik, kemudian memburuk lagi dst
berfluktuasi step wise
Konfusi mengembara
Kepribadian masih terpelihara sampai std
lanjut
Terdapat gejala lesi di otak: hemisparese
gangguan esktrapiramidal, disathria, dll
Defisit memori kurang menonjol tapi kognisi
lamban
Disfungsi visuospasial
Gambar : Perbedaan perjalanan klinis demensia Alzheimer
dengan demensia Vaskuler

Dikutip dari Brown MM (1993) vascular dementia Alzheimer`s Review 3(2)57-


62
http://www.alzcot.org/info/vasculardementia.html
Diagnosis

1. Tentukan dulu apa ada demensia


2. Tentukan gangguan fungsi kognitif, memori,
emosional
3. Perjalanan penyakit gradual atau
stepwise
4. Periksa gejala stroke : kelainan neurogi
fokal
5. Cari faktor risiko stroke, hipertensi, DM,
cholesterol , merokok, dll
Pengobatan
Demensia vaskuler adalah akibat stroke
sehingga penting di pikirkan pencegahan :
secondary stroke attack.
Obat-obat (Delegatif);
Galatamin 2 x 4 mg 2 x 8 mg
Rivastigmin 2 x 3 mg 2 x 6 mg
Donepezil 1 x 5 mg 1 x 10 mg
Pentoxifilin 3 x 400 mg
Piracetam 3 x 800 mg 1200 mg
Ginkogiloba 2 x 40 mg 60 mg
Vit V 2 x 100 unit
Pencegahan
Sesuai dengan pencegahan serangan stroke
ulang
Obati hipertensi, DM
Kendalikan hiperlipidemia
Hentikan rokok, alkohol
Diet yang sesuai
Gaya hidup sehat dengan olah raga, rendah
garam, kurangi stress
Penderita dengan resiko tinggi, berikan obat
anti agregasi trombosit.
DIAGNOSA KEPERAWATAN

Gangguan komunikasi verbal


Kecemasan
Gangguan proses pikir
Koping keluarga tdk efektif
Gangguan mobilitas fisik
Gangguan persepsi sensori
Defisit perawatan diri
Resiko thd cedera/trauma
Kerusakan interaksi sosial
Gangguan eliminasi
dll
INTERVENSI KEPERAWATAN
Tujuan jangka panjang
ditujukan pd perbaikan gangguan kognitif dgn usaha
perawatan memfungsikanklien seoptimal mungkin sesuai
dgn kemampuan klien
Tujuan jangka pendek
ditujukan pd pemenuhan keb. dasar klien :
- perawatan diri
- meningkatkan orientasi
- pemenuhan kebutuhan istirahat & tidur
- mempertahankan status nutrisi
- mendukung fungsi kognitif yg optimal
- eliminasi
DELIRIUM
Intervensi keperawatan pd klien delirium meliputi :
1. Pemenuhan kebutuhan fisiologis
- nutrisi & cairan
- pemenuhan kebutuhan tidur :
* temani klien menjelang tidur
* usahakan suasana ruangan tenang
* penerangan cukup
2. Intervensi pd gangguan persepsi, mis : halusinasi
- biarkan lampu menyala diruangan utk
mengurangi bayangan
- pastikan keamanan klien : ruangan bertirai
pengaman, perabotan tdk berlebihan
- jika memungkinkan, perawatan satu-satu
mudah utk observasi & reorientasi
- orientasikan pd waktu, tempat & orang
3. Komunikasi
- berikan pesan yg jelas
- hindari memberikan pilihan
- gunakan pernyataan langsung yg sederhana

4. Health education
- berikan informasi ttg penyebab delirium
- ajarkan klien & keluarga ttg pengobatan
- informasikan ttg pencegahan episode dimasa
yg akan datang
DEMENSIA

1. Orientasi
- berikan tanda yg jelas pd kamar klien dlm
menggunakan namanya
- anjurkan klien utk menimpan barang pribadi
- gunakan lampu tidur
- sediakan jam & kalender
2. Komunikasi
- memperkenalkan diri
- tunjukkan sikap positif tanpa pamrihpd klien
- gunakan komunikasi verbal yg jelas & singkat
- atur suara
- hindari penggunaan kataganti
- biarkan klien memilih topik pembicaraan
berfokus pd hal-hal yg dpt diingat
- gunakan pertanyaan ya/tidak
- pastikan bahwa komunikasi verbal selang dgn
non verbal
3. Dukung mekanisme koping
- hindari konfrontasi pd klien
- kaji sumber kecemasan klien bantu
menguranginya
- berikan penguatan thd koping yg efektif

4. Kurangi agitasi
- beritahukan apa yg diharapkan scr jelas
- berikan jadwal aktivitas
- hindari pemaksaan
- hindari perebutan aktivitas
- tunjukkan sikap persahabatan & senyuman
5. Pendekatan farmakologik

6. Libatkan anggota keluarga

7. Gunakan sumberyg ada di komunitas

Anda mungkin juga menyukai