Anatomi Uterus
Keluarnya darah dan serpihan endometrium dari rahim melalui vagina
Sebagai hasil Interaksi yang dinamis dari komponen poros reproduksi
pada perempuan dewasa, sebagai manifestasi proses reproduksi
yang berlangsung secara periodik dan siklik dengan urutan proses yang
sekuensial dari sekresi hormon dan perubahan morfologi
organ reproduksi dengan tujuan tersedianya ovum
matang yang siap dibuahi serta
endometrium yang siap untuk
terjadinya nidasi
(Michel Ferin dkk, The Menstrual Cycle, 1993)
OVARIUM Estradiol
Estradiol Progesteron
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28
Prolaktin
Dopamin menghambat prolaktin
Hiperprolaktin merangsang dopamin
Dopamin menekan LH/FSH: anovulasi,
amenorea
Menyusui: prolaktin tinggi, tidak haid
Prolaktin: memicu produksi androgen di
suprarenal
Prolaktin: memicu somatomedin dihati
Merangsang aktivitas sekresi PRL
Amenorea Primer :
mencapai usia 14 tahun, pertumbuhan seksual
sekunder belum sampai muncul, haid belum
muncul
Telah mencapai usia 16 tahun, telah tampak
pertumbuhan sekual sekunder, belum haid
Amenorea Sekunder :
Pernah haid, kemudian tidak haid 3 bulan berturut-
turut.
Amenorea Primer
B. Hipofisis
Seehan sindrom
Bila adenohipofisis rusak, semua produksi hormon
terganggu
Tumor hipofisis : - kranio paringeoma
- adenoma eosinofil = somatotropin
- adenoma basofil = cushing sindrom
Sindroma amenorea galaktorea
Hiperprolaktin
> 100 ng/ml prolaktinom
Psikofarmaka, simetidin
Hipertiroid, akromegali
Amenorea uteriner
Aplasia uteri
Sindroma Aserman
Infeksi berat TBC
Atresia himen
Amenorea pasca pil kontrasepsi
Sindroma ovarium polikistik
Sindroma ovarium resisten
Menopause prekok
Gangguan pubertas
Menopause
Menopause
Kekurangan hormon estrogen
Keluhan jangka pendek/panjang
Pengobatan dan pencegahan
HRT sisa hidup
Bifosfonat, kalsium, vitamin D3,
calsitonin
Kanker payudara
80
70
60
DUB
50
40
30
20
10
0
M -12 -10 -8 -6 -4 -2 0 2 4 6 8 10 12 M
1 4
2
3
M -12 -10 -8 -6 -4 -2 0 2 4 6 8 10 12 M
Created by Yanto K
Aa. Spiralis sumber perdarahan endometrium
Fase proliferasi pembuluh darah tumbuh upward
Pasca ovulasi pembuluh darah berdilatasi,
memanjang dan mulai coiling.
Kehamilan -, Korpus Luteum mulai regresi D-2
blood flow mengalami penurunan. Kelenjar
kosong dan menyusut, endometrium srink
Aa dan Venula Spiralis semakin coiling dan kinking
diikuti oleh kontraksi spasmodik
Aliran darah baik arteri maupun vena mulai terbendung
sehingga darah di endometrium zona fungsional ber-
kumpul di venous lakes/sinusoid . Terjadi nekrosis
fokal pada pembuluh darah sehingga membentuk
venous lakes yang semakin besar dan banyak
Terjadi lift off daerah devital antara venus lakes
Terjadilah haid perdarahan berasal dari venous-
venouse lakes, Vena yang terbuka dan tunggul A. Spiralis
disertai debris endometrium
Tunggul Aa. Spiralis, Fibrin terkumpul
dalam 30 menit. Fibrin telah diserbuki
leukosit dalam 2 jam
20-24 jam epitelialisasi lumen pembulu
darah shg terjadi oklusi
Terjadi pertumbuhan kembali (4-7hr)
pembuluh, kelenjar dan stroma
Etiologi Perdarahan Uterus Disungsional
Kegagalan atau
tidak adekuatnya pembentukan korpus luteum
Anovulasi Spiral arterioles as end arteries
Ovulasi in adekuat/imbalans hormonal
Venous lakes and sinusoids
The role of prostaglandin
Vassoconstricsion and occlusion
Heparin like activity in
Perdarahan lucut/withdrawal Estrogen dan progesteron uterine cavity
Imbalans ratio PGE2/PGF2- Heamostatic plug formation
Peningkatan Prostaglandin di sel endometrium Vascular epitelialization
Kegagalan pembentukan sumbat trombotik/trombotic
plugs
Regeneration
Peningkatan fibrinolisis
Kegagalan proliferasi endotel vaskuler
Keterlambatan regenerasi endometrium
Penatalaksanaan
a. Pertimbangan penatalaksanaan
Umur , status , Fertilitas
Berat, jenis, dan lama perdarahan
b. Tujuan penatalaksanaan
Memperbaiki keadaan umum
Menghentikan perdarahan
Mengembalikan fungsi hormon reproduksi
Perbaikan keadaan umum
Syok atasi dengan resusitasi cairan
Hb<8gr% Transfusi darah
Desogestrel
Norgestimate
Gestodene
1. Gangguan Hati
2. Gangguan ginjal
3. Kehamilan
4. Tekanan darah tinggi
5. Diabetes melitus
6. Hipersensitif
7. Penyakit Tromboemboli
8. dll
DOSIS CARA PEMBERIAN PADA PENGHENTIAN
PERDARAHAN