PERTEMUAN II
Klasifikasi Tanah adalah ilmu yang berhubungan dengan
kategorisasi tanah berdasarkan karakteristik yang membedakan masing-masing
jenis tanah.
http://www.indopora.com/services/testing
Pembagian Klasifikasi Tanah
Klasifikasi Alami Didasarkan atas sifat tanah yg dimiliki tanpa
menghubungkan dg tujuan penggunaan tanah tersebut.
Klasifikasi Teknis Didasarkan pada sifat-sifat tanah yang
mempengaruhi kemampuan tanah untuk penggunaanpenggunaan
tertentu.
Sistem Klasifikasi Tanah di Indonesia (1/3)
1. Taksonomi Tanah (USDA) (United States Department of Agriculture)
Sistem klasifikasi tanah baru yang dikembangkan oleh, Amerika Serikat
dengan nama Soil Taxsonomy (USDA, 1975, 1999) menggunakan 6 (enam)
kategori yaitu :
a. Ordo;
b. SubOrdo;
c. Great group;
d. Subgroup;
e. Family;
f. Seri.
Sistem ini merupakan sistem yang benarbenar baru baik mengenai cara
cara penamaan (tata nama) maupun definisidefinisi mengenai horison
horison penciri ataupun sifatsifat penciri lain yang digunakan untuk
menentukan jenisjenis tanah.
10 Jenis tanah USDA
1. Entisol
Tanah yang termasuk ordo Entisol
merupakan tanah-tanah yang masih sangat
muda yaitu baru tingkat permulaan dalam
perkembangan.
2. Vertisol
Tanah yang termasuk ordo Vertisol merupakan
tanah dengan kandungan liat tinggi (lebih dari
30%) di seluruh horison, mempunyai sifat
mengembang dan mengkerut.
kering tanah mengkerut sehingga tanah pecah-
pecah dan keras.
Kalau basah mengembang dan lengket
10 Jenis tanah USDA
3. Inceptisol (permulaan)
Tanah yang termasuk ordo Inceptisol merupakan
tanah muda, tetapi lebih berkembang daripada
Entisol.
Tanah ini belum berkembang lanjut, sehingga
kebanyakan dari tanah ini cukup subur.
4. Aridisol
Tanah yang termasuk ordo Aridisol
merupakan tanah-tanah yang mempunyai
kelembapan tanah arid (sangat kering).
10 Jenis tanah USDA
5. Mollisol (lunak)
tanah dengan tebal epipedon lebih dari 18 cm yang
berwarna hitam (gelap), kandungan bahan organik
lebih dari 1%, kejenuhan basa lebih dari 50%.
Agregasi tanah baik, sehingga tanah tidak keras bila
kering.
6. Spodosol
Tanah dengan horison bawah terjadi penimbunan
Fe dan Al-oksida dan humus (horison spodik)
sedang, dilapisan atas terdapat horison eluviasi
(pencucian) yang berwarna pucat (albic).
10 Jenis tanah USDA
7. Alfisol
Tanah-tanah yang terdapat penimbunan liat di
horison bawah (terdapat horison argilik)dan
mempunyai kejenuhan basa tinggi yaitu lebih
dari 35% pada kedalaman 180 cm dari
permukaan tanah.
8. Ultisol
tanah-tanah yang terjadi penimbunan liat di
horison bawah, bersifat masam, kejenuhan basa
pada kedalaman 180 cm dari permukaan tanah
kurang dari 35%
10 Jenis tanah USDA
9. Oxisol
Tanah tua sehingga mineral mudah lapuk tinggal
sedikit.
Kandungan liat tinggi tetapi tidak aktif sehingga
kapasitas tukar kation (KTK) rendah, yaitu
kurang dari 16 me/100 g liat
10. Histosol
Tanah-tanah dengan kandungan bahan organik
lebih dari 20% (untuk tanah bertekstur pasir)
atau lebih dari 30% (untuk tanah bertekstur liat)
Sistem Klasifikasi Tanah di Indonesia (1/3)
2. Sistem FAO/UNESCO
Berdasarkan metode ini terdapat 2 (dua) pembagian jenis tanah yaitu tanah
berbutir kasar (kerikil dan pasir) dan tanah berbutir halus (lanau dan lempung).
1. Tanah digolongkan dalam butiran kasar jika lebih dari 50% tertahan di atas
saringan no. 200.
2. Tanah digolongkan berbutir halus jika lebih dari 50% lolos dari saringan no.
200. Selanjutnya klasifikasi yang lebih detail lagi dapat menggunakan table
USCS berikut ini. Beberapa symbol berikut ini sering digunakan dalam
klasifikasi metode USCS.
USCS
(Unified Soil Classification System)
Sumber : http://www.environment.nsw.gov.au/resources/soils/testmethods/usc.pdf
Klasifikasi tanah berdasarkan tekstur
Secara umum, Tekstur Tanah adalah keadaan permukaan tanah
yang bersangkutan.
Tekstur tanah dipengaruhi oleh ukuran tiap-tiap butir yang ada
didalam tanah. Pada umumnya tanah asli merupakan campuran
dari butir-butir yang mempunyai ukuran yang berbeda-beda.
Di dalam sistem klasifikasi tanah berdasarkan tekstur, tanah diberi
nama atas dasar komponen utama yang dikandungnya, contohnya:
lempung berpasir, lempung berlanau dst..
Klasifikasi tanah berdasarkan tekstur
2) Plastisitas:
berlanau tanah mempunyai indeks plastisitas 10.
berlempung tanah mempunyai indeks plastik 11.
Klasifikasi AASHTO
Klasifikasi tanah
keterangan :
1 Persen lolos saringan No. 200 35%,
2 Persen lolos saringan No. 200 > 35%,
a Tanah yang lolos saringan No. 40,
b Untuk A-7-5, PI LL 30,
c Untuk A-7-6, PI > LL 30.
Klasifikasi Unified
Sistem Klasifikasi Unified diperkenalkan oleh Casagrande pada tahun 1942 untuk digunakan untuk
pekerjaan pembangunan lapangan terbang yang dilaksanakan oleh The Army Corps of Engineering
selama perang dunia II.
Dalam rangka kerja sama dengan United States Bureauof Reclamation tahun 1952, sistem ini
kemudian disempurnakan. Sistem ini mengelompokkan tanah ke dalam 2 (dua) kelompok besar
yaitu:
1. Tanah berbutir kasar (coarse-grained-soil), yaitu: tanah kerikil dan pasir dimana kurang dari 50%
berat total contoh tanah lolos ayakan No.200. Simbol dari kelompok ini dimulai dengan huruf
awal G atau S. G adalah untuk kerikil (gravel) atau tanah berkerikil dan S adalah untuk pasir
(sand) atau tanah berpasir.
2. Tanah berbutir halus (fine-granied-soil), yaitu tanah dimana lebih dari 50% berat total contoh
tanah lolos ayakan No.200. Simbol dari kelompok ini dimulai dengan huruf awal M untuk lanau
(silt) anorganik, C untuk lempung (clay) anorganik, dan O untuk lanau-organikdan lempung-
organik.
Dimana :
W = Well Graded (tanah dengan gradasi baik),
P = Poorly Graded (tanah dengan gradasi buruk),
L = Low Plasticity (plastisitas rendah, LL<50),
H = High Plasticity (plastisitas tinggi, LL> 50)
Sistem Klasifikasi
Tanah USCS
Perbandingan antara Sistem AASHTO
dengan Sistem Unified
Kedua sistem klasifikasi, AASHTO dan Unified didasarkan pada tekstur dan
plastisitas tanah. Kedua sistem tersebut membagi tanah dalam 2 (dua) kategori
pokok, yaitu:
1) Berbutir kasar (coarse-grained)
2) Berbutir halus ( fine-grained), yang dipisahkan oleh ayakan No. 200.
Menurut sistem AASHTO, suatu tanah dianggap sebagai tanah berbutir halus
bilamana lebih dari 35% lolos ayakan No. 200.
Menurut sistem Unified, suatu tanah dianggap sebagai tanah berbutir halus
apabila lebih dari 50% lolos ayakan No. 200. Suatu tanah berbutir kasar yang
megandung kira-kira 35% butiran halus akan bersifat seperti material berbutir
halus.
TUGAS
Jelaskan Kelebihan dan kekurangan masing-masing Klasifikasi tanah