Anda di halaman 1dari 13

PENDIDIKAN BUDAYA ANTI KORUPSI

OLEH :

1. ALVI NUR CHASANAH 1. LULU KAROMATUL AZIZI


2. ANGGIH SUHARDIANTI 2. AZIZAH SALSABIL HANNA
3. ENDAH PARWATI 3. LIN NUR ULFAH
4. AFIT BUDIARTI 4. NUNUNG SAFITRI
5. SINTA KUMALA DEWI 5. NUNUK DAMAYANTI
PERAN SEBAGAI AGEN PERUBAHAN DALAM GERAKAN
ANTIKORUPSI DI LINGKUNGAN KELUARGA, KAMPUS,
MASYARAKAT SEKITAR DAN TINGKAT LOKAL/ NASIONAL
A. PERAN AGEN PERUBAHAN DI LINGKUNGAN KELUARGA

Keluarga merupakan lembaga pendidikan yang pertama dan utama dalam


masyarakat, karena dalam keluarga lah manusia dilahirkan, berkembang
menjadi dewasa. Bentuk dan isi serta cara-cara pendidikan di dalam keluarga
akan selalu mempengaruhi tumbuh dan berkembangnya watak, budi pekerti,
dan kepribadian tiap-tiap manusia
LANJUTAN

Mahasiswa sebagai agen perubahan yang turut berpartisipasi dalam pemberantasan korupsi, dapat
melakukan beberapa upaya dalam keluarga sebagai berikut:
1. Menanamkan nilai-nilai anti korupsi dalam diri setiap anggota keluarga yang meliputi:
a. Kejujuran e. Bertanggung jawab
b. Kepedulian f. Sederhana
c. Kemandirian g. Keberanian dan kerjakeras
d. Kedisiplinan h. Keadilan
2. Membentengi diri dan keluarga dengan keimanan dan ketakwaan agar segala bentuk sifat buruk sulit
untuk masuk dalam dirinya dan keluarga.
B. PERAN AGEN PERUBAHAN DI LINGKUNGAN KAMPUS

1. Upaya Agen Perubahan di Lingkungan Kampus


Upaya pemberantasan korupsi dapat dimulai dari awal masuk perkuliahan. Pada masa
ini merupakan masa penerimaan mahasiswa, dimana mahasiswa diharapkan:
a. Mengkritisi kebijakan internal kampus dan sekaligus melakukan pressure kepada
pemerintah agar undang-undang yang mengatur pendidikan tidak memberikan
peluang terjadinya korupsi.
b. Mahasiswa melakukan kontrol terhadap jalannya penerimaan mahasiswa baru dan
melaporkan kepada pihak-pihak yang berwenang atas penyelewengan yang ada.
c. Melakukan upaya edukasi terhadap rekan-rekannya ataupun calon mahasiswa
untuk menghindari adanya praktik-praktik yang tidak sehat dalam proses
penerimaan mahasiswa.
LANJUTAN

d. Upaya preventif dengan membentengi diri dari rasa malas belajar.


e. Upaya investigatif berupa melakukan kajian kritis terhadap laporan-laporan
pertanggungjawaban realisasi penerimaan dan pengeluarannya.
f. Upaya edukatif penumbuhan sikap anti korupsi dapat dilakukan melalui media berupa
seminar, diskusi, dialog, lomba-lomba karya ilmiah pemberantasan korupsi ataupun
melalui bahasa seni baik lukisan, drama, dan lain-lain.
LANJUTAN

2. Hambatan dalam Penerapan Pendidikan Anti Korupsi di Lingkungan Kampus.


a. Minimnya role-models atau pemimpin yang dapat dijadikan panutan
b. Penegakan hukum yang tidak konsisten
c. Beberapa perilaku sosial yang terlalu toleran terhadap korupsi.
d. Struktur birokrasi yang berorientasi ke atas
e. Peraturan perundang-undangan hanya sekedar menjadi huruf mati yang tidak
pernah memiliki roh sama sekali.
LANJUTAN

g. Kurang optimalnya fungsi pengontrol, sehingga tidak ada check and balance.
h. Banyaknya celah/lubang-lubang yang dapat dimasuki tindakan korupsi
i. Kesulitan dalam menempatkan atau merumuskan perkara
j. Taktik-taktik koruptor untuk mengelabui aparat pemeriksa dan masyarakat yang
semakin canggih.
k. Kurang kokohnya landasan moral untuk mengendalikan diri dalam menjalankan
amanah yang diemban.
C. PERAN AGEN PERUBAHAN DI LINGKUNGAN MASYARAKAT

Peran mahasiswa dalam masyarakat secara garis besar dapat digolongkan menjadi peran
sebagai kontrol sosial dan peran sebagai pembaharu yang diharapkan mampu melakukan
pembaharuan terhadap sistem yang ada.
Sebagai kontrol sosial, mahasiswa dapat melakukan peran preventif terhadap korupsi
dengan membantu masyarakat dalam mewujudkan ketentuan dan peraturan yang adil
dan berpihak pada rakyat banyak, mahasiswa juga dapat melakukan peran edukatif
dengan memberikan bimbingan dan penyuluhan kepada masyarakat baik pada saat
melakukan kuliah kerja lapangan atau kesempatan yang lain mengenai masalah korupsi
dan mendorong masyarakat berani melaporkan adanya korupsi yang ditemuinya pada
pihak yang berwenang
LANJUTAN

Selain itu, mahasiswa juga dapat melakukan strategi investigatif dengan melakukan
pendampingan kepada masyarakat dalam upaya penegakan hukum terhadap pelaku
korupsi serta melakukan tekanan kepada aparat penegak hukum untuk bertindak tegas
terhadap pelaku tindak pidana korupsi. Tekanan tersebut bisa berupa demonstrasi
ataupun pembentukan opini public (Risbiyantoro, 2005).
D. PERAN AGEN PERUBAHAN DI TINGKAT NASIONAL

Kegiatan-kegiatan anti korupsi yang dirancang dan dilaksanakan secara bersama dan
berkesinambungan oleh mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi akan mampu
membangunkan kesadaran masyarakat akan buruknya korupsi yang terjadi di suatu
Negara
LANJUTAN

Usaha-usaha yang dapat dilakukan oleh mahasiswa untuk mempengaruhi keputusan


politik adalah dengan:
a. Melakukan penyebaran informasi/tanggapan atas kebijakan pemerintah
b. Menyampaikan tuntutan dengan melakukan demonstrasi dan pengerahan massa
dalam jumlah besar.
c. Mahasiswa mempunyai jaringan yang luas, baik antar mahasiswa maupun dengan
lembaga-lembaga swadaya masyarakat sehingga apabila dikoordinasikan dengan baik
akan menjadi kekuatan yang sangat besar untuk menekan pemerintah.
(Risbiyantoro, 2005)
ALHAMDULILLAH SELESAI.

Anda mungkin juga menyukai