Kejadian dan tingkat kematian yang terkait dengan sepsis meningkat seiring
bertambahnya usia dan komorbiditas yang ada sebelumnya
Penggunaan agen antimikroba secara meluas, obat imunosupresif, kateter dan alat
mekanis yang tinggal, dan ventilasi mekanis juga berperan dalam hal ini
Pada bakteria gram (-), lipopolisakarida (LPS, juga disebut sebagai endotoksin)
memainkan peranan penting. LPS tertanam pada membran luar, dan bagian
molekul yang disebut sebagai lipid A terkait pada dinding sel bacterial
Makrofag mengeluarkan polipeptida yang disebut tumor necrosis factor (TNF) dan
interleukin (IL-1), IL-6 dan IL-8 yang merupakan mediator kunci
Limfosit T Th-1 dan Th-2
Hitung trombosit Trombositosis atau trombositopenia Nilai tinggi dapat timbul pada respons
fase akut. Nilai rendah ditemukan pada
KID
Kaskade koagulasi Defisiensi protein C, defisiensi Nilai abnormal dapat ditemukan sebelum
antitrombin, peningkatan D-dimer, PT onset kegagalan fungsi organ tanpa
& APTT memanjang disertai perdarahan.
Kadar asam laktat Meningkat >4 mmol/L (36mg/dL) Menandakan hipoksia jaringan
Kadar enzim hepar Peningkatan alkalin fosfatase, SGOT, Menandakan kerusakan hepatoselular
SGPT, bilirubin akibat hipoperfusi
Terapi kombinasi empiris tidak boleh diberikan selama lebih dari 3-5 hari. De-
eskalasi untuk terapi yang paling tepat harus dilakukan segera setelah profil
kerentanan diketahui dan biasanya dianjurkan setiap hari selama pengobatan.
Terapi empiris diberikan dalam durasi terbatas 7-10 hari, atau lebih lama bila ada
fokus infeksi yang sulit dicapai oleh obat atau kondisi imunodefisiensi
Suspek sumber infeksi Antibiotik yang dianjurkan
Traktus urinarius Siprofloksasin 400 mg IV setiap 12
Tidak diketahui Vancomycin dan piperacillin
jam
3,375 g IV infus selama 4 jam
Atau
Atau
Vancomycin dan piperacillin
Meropenem 500 mg IV per 6 3,375 g IV infus selama 4 jam
jam Atau
Intraabdominal Ampisilin/ Sulbaktam 3 gr IV Meropenem 500 mg IV per 6 jam
debridement Ditambah
Gentamisin 5-7 mg/kg IV perhari atau
Tobramisin 5-7 mg/kgBB perhari atau
Sifrofloksasin 400 mg IV per 8 jam
5. Pengontrolan sumber infeksi 6. Pencegahan infeksi
Lokasi anatomis infeksi harus ditentukan Dekontaminasi oral dan digestif untuk
dan diintervensi dalam 12 jam setelah menurunkan angka insidensi pneumonia
diagnosis ditegakkan. karena ventilator.
Bila perangkat akses vaskular yang Klorheksidin glukonat oral dapat digunakan
dicurigai sebagai sumber ineksi, lakukan untuk dekontaminasi oral pada pasien sepsis
penggantian segera setelah akses baru berat di ICU
dipasang
7. Terapi cairan untuk sepsis berat 8. Vasopresor
Volume yang lebih besar dan cepat dapat Vasopresin dosin 0,03 U/menit dapat
diberikan bila terjadi hipoperusi jaringan. ditambahkan pada norepinerin untuk
meningkatkan MAP atau menurunkan dosis
norepinerin.
9. Inotropik 11. Penggunaan Produk Darah
Dobutamin 20 mcg/kgBB/menit diberikan Tranfusi sel darah merah diberikan hanya jika
pada pasien dengan disfungsi miokardium, konsentrasi hemoglobin turun hingga
terdapat tanda hipoperfusi, meskipun <7,0g/dL dengan nilai target 7,0-9,0g/dL
volume intravaskularnya adekuat dan
tercapainya MAP yang adekuat..
Pada pasien sepsis berat, pemberian transfusi
trombosit profilaktif dilakukan pada
10. Kortikosteroid
- kadar <10.000/mm3 tanpa perdarahan
Pemberian hidrokortison intravena (dosis
- pada <20.000/mm3 bila terdapat risiko
50 mg setiap 6 jam dengan maksimal
dosisnya 200 mg per hari selama 7 hari) perdarahan signifikan
untuk syok sepsis yang tidak mengalami - pada >=50.000/mm3 bila terdapat
perbaikan tekanan darah setelah resusitasi perdarahan aktif, pembedahan, atau tindakan
cairan dan terapi vasopresor invasif
14. Ventilasi mekanik pada ARDS terinduksi Sepsis
12. Immunoglobulin
Hasil yang buruk sering mengikuti kegagalan dalam terapi agresif awal (misalnya,
dalam waktu 6 jam dari diagnosa dicurigai)
Etiologi sepsis disebabkan oleh berbagai macam agen infeksi seperti bakteri,
virus maupun parasite